Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HUBUNGAN JUMLAH ANAK (PARITAS) DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE DI KELURAHAN “K” suryani, iis sopiah; Sulastri, Meti; Ulfah jamil, Maria; Wahyu Nur Utami, Selvy
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v11i2.833

Abstract

Masalah kesehatan wanita salah satunya sistem reproduksi kini menjadi perhatian dunia tidak hanya menyangkut kehamilan dan persalinan namun lebih luas yaitu dari menarche sampai menopause. Menopause menandai akhir masa reproduksi seorang wanita dan biasanya terjadi pada wanita berusia antara 45-54 tahun hal ini disebabkan faktor reproduksi salah satunya jumlah paritas dan riwayat pemakaian KB hormonal. Hasil studi pendahuluan di Kelurahan “K” dari 6 responden 2 diantaranya mengalami menopause pada usia >45 tahun dimana Ibu tidak ber KB hormonal dan memiliki 1 anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jumlah anak (Paritas) dan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan usia menopause. Rancangan penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia 45-54 tahun sebanyak 710 orang, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik quota sampling sebanyak 71 orang. Data dalam penelitian ini data primer penelitian langsung terhadap ibu menopause. Analisa data yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa terdapat hubungan jumlah anak (paritas) dengan usia menopause  dengan nilai p-value 0,003<0,05. Terdapat hubungan pemakaian KB hormonal dengan usia menopause dengan nilai p-value  0,004<0,05. Oleh karena itu bagi masyarakat (ibu menopause) dalam menghadapi menopause pemahaman ibu tentang menopause mengingat kontrasepsi KB hormonal dan jumlah paritas mempengaruhi usia menopause.Kata Kunci          :               Paritas, KB Hormonal, Usia Menopause.
EFEKTIVITAS KACANG HIJAU DAN BUAH NAGA DALAM MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN DAN SATURASI OKSIGEN PADA REMAJA Sulastri, Meti; Suryani, Iis Sopiah; Marlina, Lina
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 21, No 1 (2021)
Publisher : STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v21i1.686

Abstract

Efektivitas Kompres Daun Sirih Hijau (Piper Betle R) terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Payudara pada Ibu Menyusui di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kawalu Nurakilah, Heni; Atma Battya, Annesya; Sopiah Suryani, Iis; Sulastri, Meti; Daryanti, Eneng
Jurnal Kesehatan Pertiwi Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Pertiwi (Vol. 6 No.1 - Juni 2024)
Publisher : Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Payudara terasa nyeri dan bengkak akan berdampak pada pengeluaran ASI dan proses menyusui sehingga diperlukan penanganan yang tepat untuk mengatasi hal tersebut dengan terapi non farmakologi yaitu menggunakan kompres daun sirih. Tujuan penelitian ini untuk efektivitas terapi kompres daun sirih (piper betle R) terhadap kelancaran pengeluaran ASI. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kawalu Kota Tasikmalaya pada Bulan Februari s.d April 2024. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan pre-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-postest. Subjek penelitian sebanyak 22 orang ibu menyusui. Variabel kompres daun sirih hijau (piper betle r) terhadap penurunan intensitas nyeri payudara di analisis menggunakan Uji Wilcoxon untuk mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah pemberian kompres daun sirih hijau (piper betle r). Hasil penelitian diperoleh penuurunan intensitas nyeri payudara dengan nilai 11,5 dan nilai p=0,001maka <0,05. Kesimpulan: Pengompresan daun sirih hijau (piper betle r) memiliki efektivitas terhadap penurunan intensitas nyeri payudara pada ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kawalu Kota Taiskmalaya dengan intensitas nyeri sedang.
Efektivitas bolu kukus daun kelor terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui bayi 0-6 bulan Nurakilah, Heni; Suryani, Iis Sopiah; Sulastri, Meti; Nugraha, Budy
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 5 No 1 (2024): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v5i1.1414

Abstract

Latar Belakang: Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan mampu mencegah kematian balita sebanyak 13%.  ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi baru lahir, tetapi terdapat beberapa ibu nifas yang tidak berhasil dalam memberikan ASI eksklusif dikarenakan mengalami ketidaklancaran dalam produksi ASI. Daun Kelor merupakan salah satu tanaman galaktagogue yang dapat membantu meningkatkan produksi ASI.Metode: Metode yang digunakan quasi eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest- postest. Pengambilan sampel penelitian ini dengan cara consecutive sampling sebanyak 30 responden.Hasil: Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Man-Whitney untuk mengetahui efektivitas bolu kukus daun kelor (moringa oleifera) terhadap peningkatan produksi ASI diperoleh p-value=0,001.Kesimpulan: Terdapat efektivitas pemberian bolu kukus daun kelor (moringa oleifera) terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui bayi 0-6 bulan.
The Effect of Parenting Styles Using Athoritarian Methods on the Independence of 7-Year-Old Children during the Covid 19 Pandemic Suryani, Iis Sopiah; Nurakilah, Heni; Daryanti, Eneng; Jamil, Maria Ulfah; Sulastri, Meti; Marlina, Lina; Amalia, Novianti Rizki
Operations Research: International Conference Series Vol. 4 No. 1 (2023): Operations Research International Conference Series (ORICS), March 2023
Publisher : Indonesian Operations Research Association (IORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47194/orics.v4i1.203

Abstract

The Indonesian government has made policies in almost all fields. That is to prevent the spread of the Covid-19 virus, with one of them being the policy of workers to work from home and study from home which is often also called online or online learning. Early childhood education to tertiary institutions practice online learning policies so that children are at home for 24 hours. During the pandemic, children were accompanied by their parents studying at home online. Thus, parents must have the right parenting style in accompanying children while at home. Good behavior emerges from good parenting. To produce independence for children during a pandemic, they must also apply good parenting. state the problem One effective way to increase independence is to provide good parenting. purpose of your study to determine the effect of anoritarian parenting on the independence of children aged 7 years describe the research methods; the method used is by means of analytic observation tested using chi suare. results or outcomes of the work parenting style with authoritarian methods has an effect even if only partially on the independence of children aged 7 years. This research can make it easier for parents to educate their children in self-sufficient children, especially during the postcovid 19 pandemic. the method used is by means of analytic observation tested using chi suare. results or outcomes of the work parenting style with authoritarian methods has an effect even if only partially on the independence of children aged 7 years. This research can make it easier for parents to educate their children in self-sufficient children, especially during the post-covid 19 pandemic. the method used is by means of analytic observation tested using chi suare. results or outcomes of the work parenting style with authoritarian methods has an effect even if only partially on the independence of children aged 7 years. This research can make it easier for parents to educate their children in self-sufficient children, especially during the post-covid 19 pandemic.
Peningkatan Pemahaman Fear of Missing Out (FoMO) pada Remaja Dalam Aktifitas Media Sosial Dewi, Heni Aguspita; Lutfi, Baharudin; Sulastri, Meti; Hidayatuloh, Ana Ikhsan; Hilmawan, Rikky Gita; Marlina, Lina; Daryanti, Eneng; Wahyudi, Deni; Amalia, Novianti Rizki; Mulyana, Hilman; Mulyana, Asep; Hayati, Euis Teti; Vansugist, Mamay; Lestari, Sri; Apriliani, Silvia Sri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i1.16589

Abstract

ABSTRAK Remaja adalah pengguna media sosial tertinggi, tingginya pengunaan media sosial membuat remaja rentan mengalami Fear of Missing Out (FoMO). Pengabdian dilakukan untuk mengetahui gambaran pemahaman FoMO sebelum dan setelah dilakukan pengabdian masyarakat. Jumlah responden 357 siswa dari SMPN 5 Kota Tasikmalaya dan SMPN 1 Cikoneng Ciamis, terdapat sekitar 700 peserta yang yang yang mengikuti kegiatan pengmas. Dilakukan penilaian pemahaman FoMO sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan dengan menyebarkan kuesioner. Pemahaman FoMO sebelum dilakukan penyuluhan pada remaja di SMPN 5 Kota Tasikmalaya dan SMPN 1 Cikoneng Ciamis sebagian besar berada pada kategori kurang sebesar 53,8%. Setelah dilakukan penyuluhan pemahaman FoMO sebagian besar berada pada kategori baik sebesar 37,8%. penyuluhan yang dilakukan melalui pengabdian Masyarakat terbukti dapat meningkatkan pemahaman FoMO pada remaja. Disarankan untuk dapat melakukan kegiatan pengebdian Masyarakat lanjutan agar dapat mengatasi masalah Fear of Missing Out (FoMO) pada remaja. Kata Kunci: Fear of Missing Out (FoMO), Pemahaman, Remaja  ABSTRACT Teenagers are the highest users of social media, the high use of social media makes teenagers vulnerable to experiencing Fear of Missing Out (FoMO). The service was carried out to find an overview of understanding FoMO before and after community service. The number of respondents was 357 students from SMPN 5 Kota Tasikmalaya and SMPN 1 Cikoneng Ciamis, the participants who took part in community service activities numbered around 700 people. Assessment of understanding of FoMO was carried out before and after the counseling by distributing questionnaires. Understanding of FoMO before counseling was carried out among teenagers at SMPN 5 Kota Tasikmalaya and SMPN 1 Cikoneng Ciamis was mostly in the poor category at 53.8%. After counseling, understanding of FoMO was mostly in the good category at 37.8%. Counseling carried out through community service has been proven to increase understanding of FoMO in adolescents. It is recommended to carry out further community service activities to overcome the problem of Fear of Missing Out (FoMO) in teenagers.  Keywords: Fear of Missing Out (FoMO), Understanding, Teenagers
Penurunan Angka Unmet Need melalui Program Malika (Masyarakat Peduli Kb) di Wilayah Kerja Puskesmas Bantar Daryanti, Eneng; Nurdianti, Reni; Sulastri, Meti; Aguspita, Heni; Sugiharti, Mamay; Wahyudi, Deni; Rahmadiana, Asep
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18538

Abstract

ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu masalah Kesehatan yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia. Unmet  need KB  lama  didefinisikan  sebagai  presentasi  wanita  yang  sudah menikah  tetapi tidak  menginginkan anak  lagi  atau  ingin  menjarangkan  kelahiran  berikutnya, namun  tidak  menggunakan  cara  atau  alat  kontrasepsi Berdasarkan laporan data program KIA UPTD  Puskesmas Bantar didapatkan jumlah kasus kematian Ibu per tahun 2023 sebanyak 8 Orang, jumlah Ibu hamil dengan resiko tinggi sebanyak 126 orang dan presentase Peserta KB Aktif Menurut alat/metode kontrasepsi sebanyak 27,8% peserta, hal ini menunjukan masih banyaknya yang berperilaku unmet need KB. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian Masyarakat ini adalah untuk menurunkan kejadian unmet need  melalui peningkatan cakupan pelayanan kontrasepsi KB aktif. Metode yang digunakan berupa edukasi kesehatan, TIM pengmas menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan pemberian kuesioner pre test kepada kader, pemberian materi, sesi tanya jawab dan terakhir adalah pemberian kuesioner post test. Terdapat perubahan pengetahuan responden sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi dan pembekalan tengang MALIKA. Sosialisasi dan edukasi memainkan peran krusial dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan, program, dan kegiatan pengetahuan dan masyarakat secara keseluruhan tentang pentingnya berKB. Melalui kegiatan ini, diharapkan Masyarakat menyadari tentang pentingnya KB, kader diharapkan bisa memberikan edukasi pada Masyarakat khususnya pada Pasangan Usia Subur (PUS) sehingga  angka pasangan yang berperilaku unmet need dan Angka Kematian Ibu (AKI) menurun.  Kata Kunci: Kader Posyandu, Masyarakat Peduli Keluarga Berencana, Sosialisasi, Edukasi  ABSTRACT Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) are health problems faced by all countries in the world. Unmet need for old family planning is defined as the presentation of women who are married but do not want more children or want to space out subsequent births, but do not use contraceptive methods or devices. Based on the Bantar Health Public Center Center. Program data report, it was found that the number of cases of maternal death per year 2023 was 8 people, the number There were 126 pregnant women at high risk and the percentage of active family planning participants according to contraceptive devices/methods was 27.8% of participants, this shows that there are still many people who have an unmet need for family planning. The aim of this community service activity is to reduce the incidence of unmet need by increasing coverage of active family planning contraception services. The method used is health education, the community service team conveys the aims and objectives of implementing community service activities, then continues with giving pre-test questionnaires to cadres, providing materials, a question and answer session and finally giving a post-test questionnaire. There are changes in respondents' knowledge before and after the socialization and provision of MALIKA's calm. Socialization and education play a crucial role in increasing public understanding of policies, programs and knowledge activities and society as a whole about the importance of family planning. Through this activity, it is hoped that the community will be aware of the importance of family planning, cadres are expected to be able to provide education to the community, especially to couples of childbearing age (PUS) so that the number of couples who behave in an unmet need and the Maternal Mortality Rate (MMR) decreases Keywords: Community Volunteer, Community Cares about Family Planning, Socialization, Education
Efektifitas Pemberian Permen Jahe dan Kurma Ajwa Terhadap Hypermemesis Gravidarum Marlina, Lina; Rahmawati, Ai; Suryani, Iis Sopiah; Sulastri, Meti; Gustini, Sri
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 8 (2025): Volume 7 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i8.21065

Abstract

ABSTRACT Pregnancy is often accompanied by changes that cause discomfort, one of which is nausea and vomiting. Excessive nausea and vomiting are known as hyperemesis gravidarum. If not treated properly, it can cause disorders in the mother and fetus. Conventional therapy causes side effects, so a safe natural alternative is needed. The combination of ginger and dates is one form of complementary midwifery care for natural therapy. A more practical and easily accepted alternative is in the form of candy. To determine effectiveness of giving ginger candy and ajwa dates on hyperemesis gravidarum. The type of research used quantitative with a quasi-experimental pretest-posttest one group design. Population in this research was all pregnant women in the first trimester who experienced nausea and vomiting at TPMB  E Midwife, with samples by accidental sampling and 15 respondents were obtained. The instrument used was the PUQE-24 (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis) questionnaire. Respondents were given ginger candy and ajwa dates with a dose of 2x a day for 7 days. Before and after the intervention, respondents were measured for PUQE. After the data was collected, an analysis was carried out using an independent t-test. Respondent characteristics: the majority of respondents were 20-35 years old  as many as 10 people (66.67%), with pariety were primigravida as many as 9 people (60%), with jobs of respondents as housewives as many as 9 people (60%). The PUQE score before the intervention was 9.67, after the intervention the average PUQE score was 6.53. after being analyzed using the dependent t-test, the p value was obtained = 0.000 (<0.05). Conclusion: Ginger candy and ajwa dates are effective in reducing nausea and vomiting or hyperemesis gravidarum Keywords: Hyperemesis Gravidarum, Ginger, Ajwa Dates, Nausea and Vomiting  ABSTRAK Kehamilan sering disertai banyak perubahan pada tubuh ibu hamil sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya adalah  mual dan muntah. Mual dan muntah yang berlebihan dikenal dengan istilah hyperemesis gravidarum. Butuh penanganan untuk mengurangi gejala yang ada. Jika keadaan ini tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan gangguan yang terjadi baik pada ibu maupun janinnya. Terapi konvensional dengan pengobatan secara farmakologi menimbulkan efek samping, sehingga dibutuhkan alternatif alami yang aman. Kombinasi jahe dan kurma merupakan salah satu bentuk asuhan kebidanan komplementer untuk terapi alami. Alternatif yang lebih praktis dan mudah diterima adalah dalam bentuk permen. Untuk mengetahui Efektifitas pemberian permen jahe dan kurma ajwa terhadap hypermemesis gravidarum. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain quasi eksperimenpretest-posttest one group. Populasinya adalah seluruh ibu hamil trimester pertama yang mengalami mual muntah di TPMB Bidan E, dengan sampel secara accidental sampling dan diperoleh 15 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner PUQE-24 (Pregnancy-Unique Quantification of Emesis). Responden diberi permen jahe dan kurma ajwa dengan dosis 2x sehari selama 7 hari. Sebelum dan sesudah intervensi, responden diukur PUQE. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis menggunakan uji t-test independen. Karakteristik responden mayoritas usia 20 – 35 tahun sebanyak 10 orang (66,67%),  primigravida sebanyak 9 orang ( 60%), dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 orang ( 60%). Skor PUQE sebelum intervensi sebesar 9.67, setelah intervensi rata-rata skor PUQE adalah 6.53. setelah dianalisis menggunakan uji t-test dependen, didapat nilai p=0.000(<0.05). Permen jahe dan kurma ajwa efektif dalam menurunkan mual muntah atau hyperemesis gravidarum Kata Kunci: Hyperemesis Gravidarum, Jahe, Kurma Ajwa, Mual, Muntah
Konsekuensi Pidana Dan Peran Kepolisian Dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Sari, Yuliana Indah; Rohman, Abdul; Sulastri, Meti; Anugrah, Dikha; Ridwan, Inayatilah; Trimelawati, Reni; Fudika, Moza Dela; Kurniasih, Esy; Agung, RM. Hasbi Pratama Arya; Tarmedi, Emed; Kurniawan, Aszhari; Arifton, Arifton; Nova, Yuzon Sutrirubiyanto; Nandi, Nandi; Hasanudin, Maulana
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v6i3.1558

Abstract

Remaja adalah suatu siklus dari masa anak-anak menuju dewasa yang dimulai ketika berusia 12 tahun-18 tahun Remaja bukan lagi anak-anak secara jasmani, sikap, fikiran maupun tindakan, akan tetapi meraka juga bukan orang dewasa yang telah matang dalam segi pola pikirnya. Provinsi Jawa Barat saat ini sedang menghadapi tantangan serius terkait keamanan dan keselamatan sosial akibat meningkatnya aktivitas kriminal yang melibatkan kelompok remaja. Sebagaimana kasus yang terjadi di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat terjadinya aksi pencurian senilai Rp. 294,000,000 yang dilakukan oleh anak dibawah umur, lalu kasus di kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat terjadinya aksi pembacokan yang dilakukan oleh tiga anak dibawah umur yang berusia, 16 tahun, 14 tahun, dan 13 tahun. Kegiatan penyuluhan hukum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa siswi SMA Negeri Jatinangor Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat tentang konsekuensi pidana bagi remaja yang melakukan pelanggaran hukum, serta mengedukasi siswa siswa tentang peran kepolisian sebagai aparat penegak hukum untuk memberantas dan menanggulangi kenakalan remaja. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Evaluasi, sementara yang menjadi kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa siswa siswi SMA Jatinangor yang sebelumnya tidak mengetahui konsekuensi pidana bagi remaja yang melakukan perbuatan pidana dan peran kepolisian dalam menanggulangi kenakalan remaja, setelah mengikuti penyuluhan tersebut, masyarakat mitra yakni siswa-siswi SMA Jatinangor akhirnya menjadi  tahu tindakan kenakalan remaja apa saja yang dapat dikenai sanksi hukum, dan peran kepolisian tidak hanya menghukum seseorang tetapi sebagai pengayom masyarakat.
Inovasi Pengembangan Permen Jahe dan Kurma Ajwa (Hemawa) dalam Pengurangan Hyperemesis Gravidarum di Kampung Kubang Buleud Sukalaksana Bungursari Kota Tasikmalaya Marlina, Lina; Sulastri, Meti; Amalia, Novianti Rizki; Putri, Nuri Imanika; Prasetyaningtias, Regita Dwi Arimbi; Rahmawati, Ai; Cakrawulan, Astrid Mutiarani; Zafani, Helmina Bunga; Alfian, Muhammad Lutfi; Septian, Agung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i10.22211

Abstract

ABSTRAK Hyperemesis gravidarum adalah kondisi dimana ibu hamil mengalami mual muntah lebih 10 kali dalam sehari sehingga bisa mengganggu aktifitas. Apabila berkepanjangan, akan meyebabkan kekurangan energy, dehidrasi dan kekurangan elektrolit, membahayakan kesehatan ibu dan janin, sehingga perlu penanganan yang tepat(Warni and Manurung 2023).Obat anti mual kurang baik bagi ibu hamil, sehingga butuh terafi komplementer melalui pemanfaat bahan local yaitu jahe dan kurma ajwa yang dibuat menjadi permen karena lebih praktis. Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait hyperemesis gravidarum teknik pemaaran dan cara pembuatan permen jahe kurma dan menjadikan produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat. Sosialisasi, edukasi  dan pelatihan, evaluasi,serta evaluasi keberlanjutan program. Adanya peningkatan pemahaman terkait hyperemesis gravidarum dan penanganannya dari kategori kurang menjadi baik, adanya peningkatan pemahaman terkait teknik pemasaran dari kategorikurang menjadi baik, adanya peningkatan keterampilan dan pemahaman terkait pembuatan permen dan ada sartu kelompok yaitu kader yang sudah memproduksi dan mencoba memasarkan di warung-warung terdekat. Hasil edukasi dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait hyperemesis gravidarum, teknik pemasaran dan pembuatan permen Kata Kunci: Hyperemesis Gravidarum, Permen Jahe Dan Kurma Ajwa, Penyuluhan, Pelatihan.  ABSTRACT Hyperemesis gravidarum is a condition where pregnant women experience nausea and vomiting more than 10 times a day so that it can interfere with activities. If prolonged, it will cause lack of energy, dehydration and electrolyte deficiency, endangering the health of the mother and fetus, so it needs proper treatment. Anti-nausea drugs are not good for pregnant women, so they need complementary therapy through the use of local ingredients, namely ginger and ajwa dates which are made into candy because it is more practical. To increase public understanding regarding hyperemesis gravidarum marketing techniques and how to make ginger date candy and make a product that can be developed by the community. Socialization, education and training, evaluation, and evaluation of program sustainability. There is an increase in understanding regarding hyperemesis gravidarum and its treatment from the poor to good category, there is an increase in understanding regarding marketing techniques from the poor to good category, there is an increase in skills and understanding regarding candy making and there is one group, namely cadres who have produced and tried to market in nearby stalls. The educational results can improve public understanding regarding hyperemesis gravidarum, marketing techniques, and candy production. Keywords: Hyperemesis Gravidarum, Ginger and Ajwa Date Candy, Education, Training.