Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga Tentang Hipertensi dengan klasifikasi Hipertensi Rejo, Rejo; Nurhayati, Isnani
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 18 No. 2 (2021): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v18i2.50

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Tanpa melihat usia atau jenis kelamin, semua orang bisa terkena penyakit jantung dan biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya. Kementerian Kesehatan merilis daftar penyakit tidak menular yang paling banyak di awal tahun 2018 adalah Hipertensi dengan jumlah mencapai 185.857 penderita. Tujuan penelitian   ini  adalah  untuk  mengetahui  hubungan   tingkat  pengetahuan keluarga tentang Hipertensi dengan klasifikasi Hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif Analitik, desain penelitian yang digunakan Cross Sectional.  Populasi seluruh  keluarga RW II di Desa Cabean Kunthi Cepogo Kabupaten Boyolali. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling berdasarkan kriteria keluarga dengan Hipertensi jumlah sampel 41  keluarga dengan  Hipertensi. Pengambilan deata dengan kuesioner tentang pengetahuan hipertensi, klasifikasi hipertensi menurut JNC- VII 2003 . Uji hipotesa menggunakan Chi Square. Hasil penelitian, responden dengan tingkat pendidikan SMP 44%, tingkat pengetahuan keluarga tentang Hipertensi dengan pengetahuan kuraang 44% dan klasifikasi pre Hipertensi 41%. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square didapatkan nilai p 0,002 < 0,05 diartikan sebagai terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan keluarga tentang Hipertensi dengan klasifikasi Hipertensi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Sosial untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kalangan Remaja Widiyanto, Aris; Yuniarti, Tri; Rejo, Rejo; Nurhayati, Isnani; Putri, Anggie Pradana; Anasulfalah, Hakim
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v15i1.3364

Abstract

Media sosial memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi kesehatan, termasuk perilaku hidup bersih dan sehat, terutama di kalangan remaja. Pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan media sosial untuk perilaku hidup sehat pada remaja dapat membantu meningkatkan efektivitas kampanye kesehatan digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media sosial untuk perilaku hidup bersih dan sehat pada kalangan remaja. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada remaja usia 18-24 tahun di Sekolah Tinggi atau Politeknik Kesehatan, Kota Surakarta. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling dengan total 50 responden. Variabel dependen adalah penggunaan media sosial untuk perilaku hidup sehat, sedangkan variabel independen meliputi jenis kelamin, pekerjaan orang tua, jenis dan frekuensi penggunaan media sosial, serta kepercayaan terhadap informasi kesehatan di media sosial. Analisis dilakukan dengan uji Chi-Square dan regresi logistik multivariabel menggunakan bantuan program STATA. Responden yang memiliki frekuensi penggunaan media sosial tinggi memiliki pengaruh sebesar 8.43 untuk menggunakan media sosial berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan remaja dibandingkan dengan responden yang memiliki frekuensi penggunaan media sosial rendah (OR= 8.43; CI 95% = 1.60 to 44.28; p= 0.012). Responden yang memiliki kepercayaan terhadap media sosial tinggi memiliki pengaruh sebesar 35.13 untuk menggunakan media sosial berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dikalangan remaja dibandingkan dengan responden yang memiliki kepercayaan terhadap media sosial rendah (OR= 35.13; CI 95% = 3.93 to 313.61; p=0.001). Frekuensi penggunaan dan kepercayaan tinggi terhadap media sosial secara signifikan meningkatkan kemungkinan penggunaan media sosial tentang perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan remaja.
Peran Jus Buah Mengkudu dalam Mengontrol Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi: Literature Review Rejo, Rejo; Daryanto, Daryanto; Wardani, Ratna; Widiyanto, Aris; Atmojo, Joko Tri; Mubarok, Ahmad Syauqi
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5442

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang meningkat di Indonesia, terutama pada populasi lansia. Penggunaan jus mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai terapi alami telah dipelajari karena kandungan bioaktifnya, seperti scopoletin dan xeronin, yang diduga memiliki efek vasodilatasi dan diuretik, sehingga berpotensi menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas jus mengkudu dalam mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi melalui kajian literatur. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur sistematis dengan pencarian pada database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar untuk artikel yang relevan antara tahun 2019 hingga 2024. Kriteria inklusi mencakup penelitian yang mengkaji efek jus mengkudu pada tekanan darah manusia. Hasil kajian menunjukkan bahwa jus mengkudu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan, terutama pada lansia. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan produksi oksida nitrat setelah konsumsi jus mengkudu, yang berperan dalam relaksasi pembuluh darah. Studi juga menunjukkan bahwa kombinasi jus mengkudu dan mentimun dapat memberikan efek tambahan dalam mengontrol tekanan darah. Pembahasan menyimpulkan bahwa jus mengkudu efektif sebagai terapi tambahan untuk hipertensi melalui mekanisme vasodilatasi dan penghambatan enzim angiotensin-converting enzyme (ACE), memberikan alternatif yang aman bagi pengelolaan hipertensi. Kesimpulannya, jus mengkudu menunjukkan potensi besar sebagai terapi pendukung yang alami dan efektif untuk menurunkan tekanan darah. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dosis optimal dan efek jangka panjang dari jus mengkudu pada populasi yang lebih luas.
Risk Factors of Asthma among Adolescent and Adults: A Systematic Review Study and Meta-Analysis Iswahyuni, Sri; Rejo, Rejo; Sunaryanti, Sri Sayekti Heni; Fajriah, Asruria Sani; Yuniarti, Tri; Nurhayati, Isnani
Journal of Epidemiology and Public Health Vol. 6 No. 4 (2021)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Asthma is a global public health problem that affects the quality of life of patients and is associated with the number of deaths each year. Factors such as genetics, environment and behavior are believed to have a significant relationship to the development of asthma. This study aimed to identify risk factors for asthma in adolescents and adults.Subjects and Method: This was a systematic review and meta-analysis with a search for articles published by the online database PubMed in 2016 to 2021. The dependent variable was asthma. The independent variables were several risk factors that influence diseases such as smoking, age, and others. Data were analyzed using RevMan software version 5.3.Results: A subgroup analysis was conducted from 4 articles which stated that cardiovascular related There were a total of 12 articles analyzed in this study. Subjects who had allergic rhinitis (OR= 3.80; 95% CI= 1.65 to 8.77; p= 0.001) had a greater risk of developing asthma than those who did not. This also applies to subjects who smoke (OR= 1.53; 95% CI= 1.32 to 1.78; p= 0.001), live in urban areas (OR= 1.46; 95% CI= 1.13 to 1.89; p= 0.03), are female. (OR= 1.19; 95% CI= 0.91 to 1.55; p= 0.001).Conclusion: Asthma is more susceptible to people who have allergic rhinitis, smoke, live in urban areas, are female.Keywords: asthma, prevalence, risk factors.Correspondence:
The Effect of High Knowledge on Diabetes Type 2 and Strong Belief in Medicine with Non-Adherence of Anti Diabetic Medication: A Meta-Analysis Iswahyuni, Sri; Herbasuki, Herbasuki; Sunaryanti, Sri Sayekti Heni; Atmojo, Joko Tri; Rejo, Rejo; Widiyanto, Aris
Indonesian Journal of Medicine Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.162 KB)

Abstract

Background: By 2045, the number of people with diabetes mellitus (DM) was expected to increase from 424.9 million in 2017. Healthcare professionals have had a difficult time managing diabetes because of nonadherence to therapy. Additionally, the efforts made to clarify and enhance patient adherence to their medication are not always successful. This study investigated the factors such as high knowledge on diabetes type 2 and strong belief in medicine that lead to medication non-adherence in adults.Subjects and Method: This article was a systematic review and meta-analysis study conducted by searching for articles from online databases such as EBSCO, ProQuest, and PubMed. Popula­tions: adults with diabetes mellitus; Intervention: a strong belief in anti-diabetic medication and high knowledge of diabetes mellitus; Comparison: a weak belief or none in anti-diabetic medication and little knowledge of diabetes mellitus; Outcome: non-adherence of anti-diabetic medication.  The independen variables is strong belief and high knowledge, the dependen variable is non-adherence to anti-diabetic medication. The inclusion criteria for this study were full articles using a cross-sectional study, with the publication year until 2022. We conduct the analysis using RevMan 5.3 software.Results: A total of 6 articles reviewed in the meta-analysis (consisted 4 articles in each variables), from countries: Ethiopia,  Australia, Uganda, Iran,  Palestine and  China, showed that respondents with strong belief in anti-diabetic medicines (aOR= 0.66; 95% CI= 0.48 to 0.90; p= 0.008) and high knowledge of diabetes mellitus (aOR= 0.85; 95% CI= 0.79 to 0.93; p= 0.0005) had lower level of non-adherence to anti-diabetic medication.Conclusion: A strong belief in anti-diabetic medicines and high knowledge of diabetes mellitus can lower non-adherence to anti-diabetic medication.Keywords: diabetes mellitus type 2, medication adherence, predictorsCorrespondence: Sri Iswahyuni. Study Program of Nursing, School of Health Sciences Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.  Jl. Ring Road 03, Surakarta 57127, Jawa Tengah. Email: iswahyunisri@yahoo.co.id. Mobile: +62 815-6720-715.Indonesian Journal of Medicine (2022), 07(02): 150-160https://doi.org/10.26911/theijmed.2022.07.02.04 
Faktor yang memengaruhi kejadian post traumatic stress disorders pascapandemi pada wanita di berbagai kondisi Tri Atmojo, Joko; Pradana Putri, Anggie; Kuntari, Saras; Noerlita Ningrum, Andriani; Tri Handayani, Rina; Widiyanto, Aris; Rejo, Rejo; Setyorini, Catur; Rahma Widyaningrum, Nova; Zamani, Ahmad; Nurhayati, Isnani; Dewi Lieskusumastuti, Anita; Puspitasary, Kiki; Nur Fauziah, Ani; Yuniarti, Tri; Sayekti Heni Sunaryanti, Sri; Iswahyuni, Sri; Ihdina Fityatal Hasanah, Yesi; Sabngatun, Sabngatun; Nurrochim, Nurrochim; Daryanto, Daryanto; Hanifah, Lilik; Maesaroh, Siti; Novitasari, Meliana; Indarto, Indarto; Karmadi, Karmadi; Nur Rokhmatun, Puji; Syauqi Mubarok, Ahmad; Anasulfalah, Hakim; Rohmi, Rohmi; Febri Susanti, Rinandita; Hidayati, Anisa; Joko Yulianto, Dwi; Verasita, Prissy; Azmiardi, Akhmad; Rasyid Ridha, Achmad; Irawati, Dina; Triwibowo, Joko; Ernawati, Heni; Indah Wulandari, Dwi; Lestari, Dwi; Khansa Azizah, Fara; Suciyati, Suciyati; Miranda Juandrina, Shella; Adi Saputro, Endri; Tri Darmayanti, Aquartuti; Hanif, Ihsan; Maratul Munawar, Siti; Yuli Ayuningrum, Ika; Mirsanti, Faradilla
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 1 (2025): MARET
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i1.1365

Abstract

Analisis hubungan literasi kesehatan ibu dengan perkembangan Balita Putri, Anggie Pradana; Iswahyuni, Sri; Rejo, Rejo; AM, Ady Irawan
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6972

Abstract

Latar Belakang: Periode usia nol sampai lima tahun merupakan masa emas perkembangan anak yang menentukan fondasi kognitif, motorik, bahasa, dan sosial-emosional. Literasi kesehatan ibu berperan penting dalam mendukung praktik pengasuhan yang optimal pada masa ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat literasi kesehatan ibu dan perkembangan balita. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 187 pasangan ibu-anak usia 0–59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo. Literasi kesehatan ibu diukur menggunakan HLS-EU-SF12-Indonesia, sedangkan perkembangan anak dinilai melalui Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Mayoritas ibu memiliki literasi kesehatan kategori inadequate (37,4%) dan problematic (34,8%). Sebanyak 35,8% balita menunjukkan perkembangan yang meragukan atau menyimpang. Hasil uji Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan ibu dan perkembangan balita (χ² = 21,84; p = 0,000), di mana tingkat literasi yang lebih baik berkorelasi dengan proporsi perkembangan anak yang lebih sesuai. Kesimpulan: Literasi kesehatan ibu berhubungan signifikan dengan perkembangan balita. Peningkatan literasi kesehatan ibu melalui intervensi edukatif yang kontekstual sangat penting untuk mendukung pengasuhan dan tumbuh kembang anak secara optimal. Background: The early childhood period zero to five years is known as the golden age, which plays a vital role in shaping children’s cognitive, motor, language, and socio-emotional development. Mothers, as primary caregivers, have a significant influence on child development, especially through their level of health literacy. Maternal health literacy, defined as the ability to obtain, understand, assess, and apply health information, has been shown to affect parenting quality and the developmental outcomes of children. Objective: This study aimed to analyze the relationship between maternal health literacy and child development among mothers with children aged 0–59 months in the working area of Sukoharjo Public Health Center, Indonesia. Methods: A cross-sectional quantitative approach was employed with 187 mother–child pairs selected using stratified random sampling. Maternal health literacy was measured using the HLS-EU-SF12-Indonesia instrument, while child development was assessed with the Pre-Screening Developmental Questionnaire (KPSP). Data were analyzed using descriptive statistics and Chi-Square tests with SPSS 22.0. Results: The majority of mothers had low to problematic levels of health literacy (inadequate: 37.4%, problematic: 34.8%), while only 9.1% had excellent literacy. Meanwhile, 35.8% of children were found to have questionable or delayed development. A significant relationship was found between maternal health literacy and child developmental status (χ² = 21.84; df = 3; p < 0.001), with higher literacy levels associated with a greater proportion of children achieving age-appropriate developmental milestones. Conclusion: Maternal health literacy is significantly associated with child development. Mothers with higher literacy levels are more likely to provide optimal caregiving and stimulation, leading to better developmental outcomes in their children. Strengthening maternal health literacy should become a strategic component in public health interventions to support early childhood development.
Pengaruh kursus calon pengantin terhadap pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi calon pengantin Nur Fauziah, Ani; Maesaroh, Siti; Rejo, Rejo; Novita Sari, Meliana
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1612

Abstract

Latar Belakang : Pemerintah saat ini terus berupaya mencapai target penurunan prevalensi stunting, salah satu diantaranya program perencanaan kehamilan untuk menjaga jarak kehamilan yang juga menentukan kualitas anak dan perencanaan pra nikah. Persiapan pra nikah memberi konseling pra nikah mencegah terjadinya stunting memberi pemahaman tentang kesehatan reproduksi Tujuan : untuk mengetahui pengaruh kursus calon pengantin terhadap pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi calon pengantin. Metode : Jenis penelitian analitik crossecsional. Populasi dalam penelitian semua calon pengantin di wilayah KUA Kecamatan Laweyan Surakarta bulan Nopember 2023 - Januari 2024. Tehnik sampling incidental sampling yaitu calon pengantin yang mengikuti kursus calon pengantin pada bulan Nopember 2023– Januari 2024 sebanyak 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat menggunakan Paired Samples T Test / Uji t sampel berpasangan. Proses pengolahan data menggunakan program IBM spss 25. Hasil : mayoritas jenis kelamin responden yang mengikuti kegiatan kursus calon pengantin adalah perempuan sebanyak 16 orang (53,3%) , tingkat Pendidikan sebagian besar adalah sarjana yaitu 17 orang (56,7%) dan mayoritas pekerjaan responden adalah karyawan swasta sejumah 20 orang (66,7%)., rata-rata pengetahun responden/ calon pengantin tentang kesehatan reproduksi sebelum bimbingan pranikah sebesar 14.0333 sedangkan sesudah bimbingan pranikah sebesar 15.2000 yang artinya ada peningkatan sebesar 1.1667. Rata-rata sika responden/ calon pengantin tentang kesehatan reproduksi sebelum bimbingan pranikah sebesar 9.0333 sedangkan sesudah bimbingan pranikah sebesar 9.2667 yang artinya ada peningkatan sebesar 0.2334. Simpulan : Ada pengaruh kursus calon pengantin terhadap pengetahuan dan sikap tentag kesehatan reproduksi.
Penerapan artificial intelligence dalam praktik pendidikan keperawatan Tri Atmojo, Joko; Kuntari, Saras; Tri Darmayanti, Aquartuti; Ernawati, Ernawati; Yulianti, Ika; Pradana Putri, Anggie; Tri Handayani, Rina; Widiyanto, Aris; Rejo, Rejo; Nurhayati, Isnani; Yuniarti, Tri; Iswahyuni, Sri; Syauqi Mubarok, Ahmad; Anasulfalah, Hakim; Orchida, Tidy; Krisna, Sindu; Setyaningsih, Yunita
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1609

Abstract

Latar belakang: Artificial Intelligence (AI) semakin banyak diterapkan dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien dan efisiensi praktik keperawatan. Implementasi AI dalam konteks keperawatan juga diterapkan dalam dunia pendidikan. Namun masih memerlukan kajian komprehensif untuk memahami jenis AI dan penerimaannya pada mahasiswa keperawatan. Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan AI dalam praktik pendidikan keperawatan, termasuk penerimaan, sikap dan perilaku mahasiswa. Metode: Tinjauan sistematis mengikuti pedoman PRISMA 2020. Pencarian literatur dilakukan pada basis data Scopus dan PubMed yang dipublikasikan antara 2018-2025. Kriteria inklusi meliputi studi yang meneliti penerapan AI dalam praktik pendidikan keperawatan. Skrining dilakukan secara bertahap pada judul/abstrak dan full-text. Data diekstraksi menggunakan form terstruktur dan dianalisis secara naratif. Protokol tinjauan ini telah terdaftar di PROSPERO (CRD420251135389).Hasil: Dari 479 artikel yang diidentifikasi, sebanyak 9 artikel memenuhi kriteria inklusi. Tiga tema utama penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam keperawatan ditemukan, yaitu (1) Mahasiswa keperawatan mayoritas menerima keberadaan AI. Namun sumber daya pengajar perlu ditingkatkan; (2) Sikap mahasiswa sangat positif terhadap keberadaan AI dan pembelajaran terkait AI; dan (3) Mahasiswa keperawatan mayoritas tidak menganggap AI sebagai ancaman atau pengganti asuhan keperawatan, asalkan diimbangi dengan kemampuan mengoperasikannya. Simpulan: Penerapan AI dalam pelayanan kesehatan merupakan isu kesehatan yang penting. Studi ini menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki sikap positif terhadap AI secara keseluruhan. Karena kurangnya pengetahuan ini, terdapat kebutuhan untuk memasukkan AI ke dalam kurikulum mahasiswa  atau menambah pelatihan yang relevan.