Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Peran VAM (Vesicular Arbuscular Mycorrhiza) terhadap Aktivitas Fotosintetik dan Produksi Osmoprotektan pada Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) di Tanah Kering Lailatus Saidah; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.032 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37056

Abstract

Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman yang membutuhkan air cukup banyak terutama pada stadium awal pertumbuhan, masa berbunga dan pembentukan serta pengisian polong. Pada  umumnya kedelai di Indonesia ditanam  pada lahan yang berpotensi mengalami keterbatasan air yang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbahan tanaman karena selain menghambat proses fotosintesis juga dapat menghambat proses penyerapan hara dari dalam tanah oleh akar tanaman. Oleh karena itu dibutuhkan agen biologi untuk dapat membantu penyerapan hara yang dibutuhkan tanaman dalam kondisi tercekam dengan menggunakan mikoriza. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh pemberian mikoriza vesikular arbuskular dengan dosis mikoriza sebanyak 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram, 10 gram, dan juga kontrol pada tanaman kedelai yang tercekam kekeringan dengan melakukan pengujian pada aktivitas fotosintetik, dan produksi osmoprotektan pada tanaman kedelai di tanah dengan kadar air rendah.Hasil yang didapat yakni pemberian mikoriza memberikan dampak terhadap beberapa parameter yang diuji seperti pada tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun dan juga kadar prolin yakni memiliki p value <0,05.
Pengaruh Waktu Inokulasi Mikoriza Arbuskular pada Campuran Media AMB-0K dan Pasir Pantai terhadap Pertumbuhan Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum var. Somporis) Chantika Amelia Arisandi; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.698 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48581

Abstract

Tanaman tembakau merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional. Peningkatan kualitas produksi tembakau dapat dilakukan dengan menghasilkan tembakau yang sehat maka perlu pupuk hayati berupa AMB-0K dan pemberian inokulasi mikoriza berupa Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Tujuan penelitian ini dilakukan perlakuan perbedaan  waktu inokulasi mikoriza arbuskular pada media AMB-0K untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman tembakau (Nicotiana tabacum var. Somporis). Metode yang dilakukan ialah pengukuran tinggi tanaman, perhitungan jumlah daun, pengukuran berat kering dan perhitungan infeksi mikoriza. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa waktu inokulasi mikoriza tidak berbeda secara  nyata terhadap pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering dan infeksi mikoriza) Nicotiana tabacum var. Somporis. Dimana hasil tertinggi untuk tinggi tanaman (H0 = 13,86 cm), jumlah daun (H0 = 4,5), berat kering (H0 = 17,5 mg) dan infeksi mikoriza (H0 = 60%).
Inokulasi Mikoriza Arbuskula pada Media Tanam AMB-P07 terhadap Produksi Buah dan Aktivitas Antioksidan Terong Ungu Solanum melongena var. Mustang F1) Ayik Sanggilora; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.572 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.48804

Abstract

Pasir pantai memiliki struktur tanah lepas, KTK rendah, dan kesuburan rendah. Pengolahan pasir pantai sebagai media tanam perlu dilakukan dengan bantuan bahan organik yaitu pupuk AMB-P07 dan mikoriza arbuskula agar tanah tersebut memenuhi syarat tumbuh komoditas dan meningkatkan hasil panen tanaman holtikultura. Salah satunya yaitu terong ungu yang sangat diminati masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh inokulasi mikoriza arbuskula pada media tan AMB-P07 terhadap produksi buah dan aktivitas antioksidan S. melongena var. Mustang F1. Metode pada penelitian ini meliputi pemanenan buah, uji kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan yang diukur dengan metode spektrofotometri, dan uji infeksi mikoriza pada akar melalui teknik pewarnaan dengan trypan blue. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan media tanam AMB-P07 terhadap jumlah dan berat buah terong tidak berpengaruh nyata. Hasil kadar flavonoid dan aktivitas antioksidan tertinggi pada perlakuan media tanam AMB-P07 yang diinokulasi mikoriza 25 gr menunjukkan nilai sebesar 35,41 mgEQ/100gr, sedangkan persen inhibisi 83,60%, inokulasi mikoriza arbuskula pada media tanam AMB-P07 tidak berpengaruh nyata pada infeksi akar.
Pengaruh Dosis Mikoriza Arbuskular pada Media AMB-P0K terhadap Pertumbuhan Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum var. Somporis) Maretika Wulan Syafitri Sasmita; Sri Nurhatika; Anton Muhibuddin
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.238 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.49374

Abstract

Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan komoditas perkebunan yang strategis, yakni merupakan sumber pendapatan negara. Banyak penggunakan pupuk anorganik sebagai media pertumbuhan yang dapat mempengaruhi mutu tanaman tembakau. Untuk mengatasi pertumbuhan dan mutu tanaman tembakau yaitu dengan pupuk organik AMB – P0K dan pemberian inokulasi mikoriza. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dosis mikoriza arbuskular pada media AMB – P0K terhadap pertumbuhan tanaman dan pengaruh dosis mikoriza arbuskular pada media AMB – 0K terhadap Vitamin C tanaman tembakau (Nicotiana tabacum). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penanaman bibit tembakau, pengukuran tinggi, jumlah daun, luas daun, berat kering tanaman, infeksi mikoriza, dan pengaruh vitamin C. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pemberian dosis mikoriza pada media AMB –P0K Tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman Nicotiana tabacum var Somporis. Dimana hasil tertinggi pertumbuhan tinggi tanaman ( M4 = 29 cm), jumlah daun (M4 = 6 helai), luas daun (M5 = 7 cm), berat kering ( M4 = 0.31 gram) dan infeksi mikoriza ( M4 dan M5 = 50%). Uji kandungan vitamin C Nicotiana tabacum var Somporis, dengan pemberian dosis mikoriza pada  media AMB-POK tidak menunjukkan adanya kandungan vitamin C.
KEMAMPUAN ANTAGONIS Tricoderma harzianum TERHADAP BEBERAPA JAMUR PATOGEN PENYAKIT TANAMAN Anton Muhibuddin; Syauqina Salsabila; Antok Wahyu Sektiono
AGROSAINTIFIKA Vol 4 No 1 (2021): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.368 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v4i1.2371

Abstract

Diseases that often attack plants are diseases caused by fungal pathogens causing stress such as fusarium wilt disease caused by Fusarium oxysporum, Alternaria solani, Rhizoctonia solani and Sclerotium rolfsii. One alternative to reduce these pathogens is Trichoderma harzianum. This study aims to determine the potential antibiosis antagonist characteristics of the fungus Trichoderma harzianum against several disease-causing pathogens in plants and the class of compounds contained therein.The method used in this research is experimental and descriptive. Experimental research was conducted by testing the fungus Trichoderma harzianum against several pathogenic fungi as an antibiosis. Then proceed to test the class of compounds using a phytochemical test on the filtrate of the secondary metabolites of Trichoderma harzianum. The results of the potential antibiosis antagonist test on the fungus Trichoderma harzianum showed the results of the antibiosis against the pathogenic fungi Fusarium oxysporum and the fungus Alternaria solani, but on the fungus Rhizoctonia solani and the fungus Sclerotium rolfsii, the results showed the presence of potential antibiosis followed by competition and parasitism. Inhibition on the seventh day of observation showed results of 79% against Fusarium oxysporum, 69% against Sclerotium rolfsii, 61% against Alternaria solani, and 59% against Rhizoctonia solani. Furthermore, for the phytochemical test, the filtrate of Trichoderma harzianum fungus showed positive content of alkaloids, flavonoids, steroids, and saponins.
MECHANISM ANTAGONISM of Trichoderma viride AGAINST SEVERAL TYPES of PATHOGENS and PRODUCTION of SECONDARY METABOLITES Anton Muhibuddin; Endah Mulyaningtyas Setiyowati; Antok Wahyu Sektiono
AGROSAINTIFIKA Vol 4 No 1 (2021): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.111 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v4i1.2375

Abstract

Biological control agents using antagonistic fungi have the ability to inhibit the development of disease-causing pathogens by various mechanisms such as competition for space and nutrients, antibiosis by producing antibiotics in the form of chemical compounds, and parasitism by entangling pathogenic hyphae. Antibiotic mechanism is a condition in which an organism secretes one or more metabolites that have a negative effect on other organisms. One of the fungi that has the ability as an antibiosis is Trichoderma viride, where this fungus secretes secondary metabolites in the form of a viridiol phytotoxin compound. This study conducted to determine the antagonist mechanism of the fungus T. viride in suppressing the growth of Alternaria solani, Fusarium oxysporum, Rhizoctonia solani, and Sclerotium rolfsii which causes disease in some cultivated plants, as well as what compounds T. viride possesses in suppressing the growth of other pathogens. This research was carried out at the Plant Disease Laboratory, Department of Plant Pest and Disease, Faculty of Agriculture, Brawijaya University from November 2020 to August 2021. The research was conducted using Trichoderma viride as antagonist fungus and Alternaria solani, Fusarium oxysporum, Rhizoctonia solani, and Sclerotium rolfsii as pathogenic fungi. This research consisted of 3 stages, the first stage was rejuvenation and macroscopic and microscopic characterization of pathogenic fungi and antagonist fungi. The second stage is the in vitro antagonist test using the dual culture method using a completely randomized design with 6 replications. The third stage is the phytochemical test of secondary metabolites using 5 test, namely terpenoid and steroid test, the alkaloid test, the flavonoids test, the tannin test, and the saponin test. The results showed that T. viride had an inhibitory ability >50% against four types of pathogens. The mechanism of T. viride antagonist against four treatments, three treatments belonged to the competition mechanism and one treatment belonged to the microparasite mechanism. The content of secondary metabolites of T. viride are steroids and alkaloids.
Pelatihan Desain Grafis pada Santri sebagai Media Promosi Produk Zulfikar Zulfikar; Dyah Ayu Noer Fahimah; Anton Muhibuddin
Jumat Informatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Santri PPP. Al-Lathifiyyah 1 Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang) belum terampil dalam mendesain/merancang tampilan/gambar yang akan ditawarkan atau dipromosikan serta belum adanya media alternatif untuk meningkatkan kemampuan desain serta promosi santri. Maka kegiatan pengabdian pada masyarakat pada skema PPM perlu dilakukan pelatihan desain grafis pada santri sebagai media promosi produk masa kini. . Hasil penilaian keterampilan santri menunjukkan bahwa 60% peserta pelatihan memiliki keterampilan yang baik ketika merancang dan menyusun media belajar sains berbasis ramah lingkungan. Sebanyak 40% peserta pelatihan dalam kategori dengan keterampilan yang cukup baik dimana dipengaruhi oleh skill dan kebiasaan yang dimiliki.
Sosialisasi Pentingnya Mencuci Tangan di Dusun Kepuhsari untuk Mencegah Terjangkit Virus Corona Mohammad Saat Ibnu Waqfin; Dwi Nofitasari; Anton Muhibuddin
Jumat Informatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, perilaku hidup bersih dan sehat haruslah diterapkan oleh semua orang baik anak-anak maupun dewasa. Sebab, dengan perilaku hidup bersih dan sehat kita akan terhindar dari kuman maupun virus yang dapat mengintai kapan dan dimanapun kita berada. Menurut Depkes (2007), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bermanfaat untuk mencegah, menanggulangi dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien.1 Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan adalah dengan mencuci tangan. Cuci tangan pakai sabun (CTPS) adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun sehingga menjadi bersih.2 Pentingnya membudayakan cuci tangan pakai sabun secara baik dan benar juga didukung oleh World Health Organization (WHO) hal ini ditunjukkan dengan diperingatinya hari cuci tangan pakai sabun sedunia setiap tanggal 15 Oktober.3 Sebagai bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir adalah salah satu tindakan dasar yang harus dilakukan. Tindakan sederhana ini menjadi hal yang sangat penting terlebih pada saat pandemic covid-19 seperti sekarang ini. Oleh karena itu, pada pelaksanaan ini kita mengajak masyarakat dusun Kepuhsari untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan. Mitra kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah warga masyarakat di dusun Kepuhsari. Dusun ini dipilih karena fasilitas tempat mencuci tangan yang ada masih belum digunakan secara optimal untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, kondisi masyarakat yang cenderung tidak peduli dengan anjuran pemerintah untuk rajin mencuci tangan dan menganggap virus itu tidak bisa sampai ke dusun mereka menjadi problema utama dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menganggap CTPS tidak penting, mereka cuci tangan pakai sabun ketika tangan berbau, berminyak dan kotor saja. Hasil penelitian
Pemanfaatan Belakang Depo Air Minum sebagai Lahan untuk Hidroponik Mustamim Mustamim; Yatiludiana Yatiludiana; Anton Muhibuddin
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini didasari dengan pengoptimalan air depo minum sebagai lahan untuk melakukan budidaya media hidroponik. Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, motivasi, untuk santri agar memanfaatkan lahan kosong tersebut. Serta santri dapat menerapkan teknik penanaman hidroponik. Sasarannya santri Pondok Pesantren Putri Al-Lathifiyyah . dengan pendekatan metode sosialisasi dan pelatihan penanaman dan pemeliharaan tanaman hidroponik. Dilaksanakan pada bulan Oktober dengan kegiatan koordinasi, sosialisasi, pelatihan pemeliharaan, dan implementasi. Hasilnya santri dapat mengetahui teknik mengenai penanaman dan pemeliharaan hidroponik serta dapat mengimplementasikan.
Pemanfaatan Lahan Sempit Untuk Meningkatkan Kreativitas Santri Dengan Menggunakan Hidroponik di Pesantren Waslah Waslah; Emi Lilawati; Ayu Rohmaniatasari; Asfuyaul Bariyyah; Anton Muhibuddin
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembudidayaan tanaman dengan menggunakan media hidroponik perlu di kembangkan dan disosialisasikan di Pondok Pesantren Al-Lathifiyah 1 Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.Selain melatih santri untuk bercocok tanam yang efektif dan efesien, praktik budidaya tanaman hidroponik ini diharapkan mampu melatih jiwa kemandirian dan jiwa kewirausahaan karena tanaman hidroponik ini memiliki kualitas yang baik untuk kesehatan.hidroponikjuga merupakan salah satu solusi untuk budidaya tanaman dengan memanfaatkan lahan yang sempit sehingga mudah dimanfaatkan oleh seluruh lingkungan terutama di lingkungan pondok pesantren. Dalam kegiatan pelatihan ini menggunakan metode observasi, pemberian materi dari pengelola, dan praktik.Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dan pendampingan secara intensif agar dapat mempraktikkan penggunaan media hidroponik dengan baik dan benar.