Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS DAN RUTINITAS ANTENATAL CARE TERHADAP KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS SITOPENG PERIODE JANUARI 2021 - JUNI 2024 Maolida, Ghina Alya; Nurhendriyana, Herry; Nurbaniwati, Nunung
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36543

Abstract

Ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah kondisi mengalami gangguan kesehatan sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin akan terhambat serta berisiko melahirkan berat bayi lahir rendah. Hasil data Riskesdas 2018, prevalensi risiko KEK pada ibu hamil di Indonesia sebesar 17,3%, Jawa Barat sebesar 14,1%. Menurut WHO tahun 2023 kasus BBLR didunia mencapai 14,7%. Sedangkan, data Riskesdas tahun 2018 pravalensi BBLR masih 6,2%. Ibu hamil yang rutin melakukan kunjungan Antenatal Care akan mendapatkan informasi tentang bagaimana cara meningkatkan nutrisi serta menjaga kesehatan ibu  dan bayi selama kehamilan., Menganalisis Hubungan Ibu Hamil dengan KEK dan Rutinitas ANC Terhadap Kejadian BBLR di Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon pada Tahun Periode Januari 2021-Juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampel adalah simple random sampling. Pengambilan data dari rekam medik kemudian dianalisis secara statistik bivariat menggunakan uji Chi-Square & multivariat uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat Hubungan Ibu Hamil dengan KEK terhadap BBLR (p=0,000) dan rutinitas ANC terhadap BBLR (p=0,001). Analisis multivariat menunjukkan bahwa Ibu Hamil dengan KEK merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap BBLR (OR 252,702). Terdapat hubungan bermakna antara Ibu Hamil dengan KEK dengan BBLR dan rutinintas ANC dengan BBLR.
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERED KABUPATEN CIREBON Nasywa, Naela Hidayatun; Yusuf, Ade; Nurhendriyana, Herry
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 24 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v24i1.725

Abstract

Virus dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Perilaku masyarakat yang kurang baik dalam mencegah sarang nyamuk (PSN) diduga berhubungan dengan kejadian DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku 3M Plus dengan kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Plered yang berada di Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2024 dengan rancangan penelitian analitik observasional kasus kontrol. Sebanyak 40 kasus DBD dan 40 kontrol dipilih secara berurutan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, rekam medis, dan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan (P-value=0,002; OR = 4,421) antara kejadian DBD dengan perilaku 3M Plus. Perilaku penting yang dimaksud antara lain mengidentifikasi tempat penampungan air (TPA), membuang barang bekas, menggunakan obat nyamuk, dan tidak menggantung pakaian. Tindakan tertentu yang memiliki keterkaitan kuat antara lain menggunakan obat nyamuk, membuang barang bekas, menentukan tempat penampungan air (TPA), dan tidak menggantung pakaian di dalam ruangan. Di sisi lain, kegiatan seperti menutup rapat TPA, menggunakan larvasida, kelambu, memelihara ikan pemakan larvasida, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan mengatur ventilasi tidak menunjukkan keterkaitan yang signifikan. Diharapkan Puskesmas Plered akan meningkatkan edukasi masyarakat untuk pencegahan demam berdarah melalui perilaku 3M Plus yang efektif.
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TEKNIK OTOMOTIF SMK MEKANIKA BUNTET PESANTREN CIREBON TERKAIT GANGGUAN DENGAR AKIBAT BISING SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN Alfian, Lalu Indra; Cahyadi, Ismi; Nurhendriyana, Herry; Sutara; Affandi, Thysa Thysmelia; Khairunnisa, Afifah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 11 No 1 (2025): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v11i1.10046

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak diinginkan, tidak disukai dan mengganggu, sedangkan secara obyektif, bising merupakan getaran bunyi yang kompleks terdiri dari berbagai frekuensi dan 1 amplitudo yang bersifat periodik atau non periodik. Kebisingan umumnya berasal dari mesin di tempat kerja dan dapat menimbulkan dampak negatif seperti kesehatan tergantung pada frekuensi, lama paparan danintensitasnya. Bising dapat menimbulkan dampak negatif pada sistem auditori berupa gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Tujuan: Mengetahui gambaran pengetahuan dan menganalisis efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan siswa Teknik Otomotif SMK Mekanika Buntet Pondok Pesantren Cirebon terkait gangguan dengar akibat bising sebelum dan sesudah penyuluhan. Metode: Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pretest posttest dan menggunakan total sampling seluruh siswa kelas 12 jurusan Teknik Otomotif SMK Mekanika Buntet Pondok Pesantren Cirebon yaitu sebanyak 50 siswa. Hasil: Penyuluhan dilakukan dengan media presentasi. Analisis data menggunakan uji Paired Sample T-test. Hasil pada penelitian ini aspek pengetahuan responden memiliki nilai rata-rata pada saat pretest sebesar 41.80 dan pada saat posttest dengan nilai 78.20 yang mana terjadi perubahan atau perbedaan. Uji statistik Paired Sample T-test pada pengetahuan didapatkan p value= 0,002 (< 0,05) menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek pengetahuan setelah penyuluhan. Kesimpulan: Terdapat peningkatan yang signifikan pada aspek pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan mengenai gangguan dengar akibat bising. ABSTRACT Introduction: Noise is unwanted, unwelcome and annoying sound, while objectively, noise is a complex sound vibration consisting of various frequencies and 1 amplitude that is periodic or non-periodic. Noise generally comes from machines in the workplace and can have negative impacts such as health depending on the frequency, length of exposure and intensity. Noise can have a negative impact on the auditory system in the form of Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Aim: To find out how the description of knowledge and analyzing the effectiveness of counseling on the knowledge of students of Automotive Engineering SMK Mekanika Buntet Boarding School Cirebon related to Noise Induced Hearing Loss (NIHL) before and after counseling. Methods: This study used an analytic observational method with a pre-exsprerimtal design use a one group pretest posttest. This study use a total sampling of all 12th grade students majoring in Automotive Engineering SMK Mekanika Buntet Boarding School Cirebon, involving 50 students. Results: Counseling is done with presentations. Data analysis used the Paired Sample T-test. The results in this study regarding the knowledge aspect of the respondents had an average value at the time of the pretest of 41.80 and at the time of the posttest with a value of 78.20 where there was a change or difference. The Paired Sample T-test statistical test on knowledge obtained p value = 0.002 (<0.05) indicates that there is a significant difference in aspects of knowledge after counseling. Conclusion: There was a significant increase in the aspect of knowledge after counseling about hearing loss due to noise was carried out.
KARAKTERISTIK PASIEN DAN KLASIFIKASI ABSES LEHER DALAM DI RSUD WALED TAHUN 2022-2024 Diyanatusyifa, Rosya; Bakri, Edy Riyanto; Nurhendriyana, Herry
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46127

Abstract

Abses leher dalam merupakan suatu infeksi yang melibatkan ruang potensial dan jaringan fasia di leher, ditandai oleh akumulasi nanah (pus). Infeksi ini dapat berasal dari berbagai sumber dan berkembang menjadi beberapa tipe, seperti abses peritonsil, retrofaring, parafaring, submandibular, hingga angina Ludwig, yang umumnya disertai gejala berupa nyeri tenggorokan, pembengkakan, dan keluhan lainnya. Kondisi ini memiliki potensi untuk berkembang dengan cepat dan menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa, serta memberikan dampak besar terhadap kesehatan karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, sehingga membutuhkan penanganan segera dan tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pasien dan klasifikasi abses leher dalam di RSUD Waled selama periode 2022 hingga 2024. Penelitian menggunakan desain yang mencakup populasi, sampel, metode sampling, variabel yang diteliti, alat pengumpulan data, serta metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 63 pasien dengan abses leher dalam, di mana kelompok usia terbanyak adalah usia 19–59 tahun (71,4%) dan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (66,7%). Penyebab paling umum dari abses leher adalah infeksi gigi (96,8%). Berdasarkan lokasi anatomis, jenis abses yang paling sering terjadi adalah abses submandibula (58,7%), dengan gejala utama berupa nyeri tenggorokan yang ditemukan pada sebagian besar pasien (96,8%). Penanganan yang dilakukan terhadap pasien mencakup tindakan insisi pada seluruh kasus (100%), serta pemberian antibiotik, baik secara oral (41,3%) maupun injeksi (58,7%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien dengan abses leher dalam sebagian besar merupakan laki-laki usia produktif dengan penyebab utama berupa infeksi gigi, dan jenis abses yang paling sering ditemukan adalah abses submandibula yang ditandai dengan nyeri tenggorokan, dengan penanganan melalui insisi dan pemberian antibiotik.
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) IBU SAAT KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEDONG TAHUN 2022 Munandar, Yoga Adam; Wahidin, M. Duddy Satrianugraha; Nurhendriyana, Herry; Yusuf, Ade; Noviani, Isti; Surjono, Deni Wirhana
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 11 No 2 (2025): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v11i2.10980

Abstract

LATAR BELAKANG : Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak akibat defisiensi nutrisi yang kronik. World Health Organization (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara urutan ketiga yang memiliki stunting tertinggi di Asia.Ibu hamil dengan masalah gizi kronik memiliki risiko melahirkan bayi stunting. Seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK) dapat di ukur pada lingkar lengan atas (LILA). LILA menjadi perangkat sederhana yang sangat akurat, berfungsi untuk mendeteksi malnutrisi seseorang. TUJUAN : Mengetahui hubungan LILA ibu saat kehamilan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Sedong Tahun 2022. METODE : Metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampel adalah total sampling dan didapatkan sampel sebanyak 250 responden. Pengambilan data menggunakan rekam medis dan buku KIA tahun 2022 kemudian dianalisis secara statistik menggunakan uji korelasi spearman. HASIL : Hasil uji univariat LILA Ibu saat kehamilan ≥23,5/normal terdapat 30(12,0%), LILA <23,5/KEK terdapat 220(88,0%). Kejadian Stunting terdapat 215(86,0%), kejadian tidak Stunting terdapat 35(14,0%). Hasil analisis bivariat menunjukan hubungan antara LILA Ibu saat kehamilan dengan kejadian stunting (nilai p value sebesar 0,001). KESIMPULAN : Terdapat hubungan antara LILA Ibu saat kehamilan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Sedong Tahun 2022 KATA KUNCI : Lingkar Lengan Atas (LILA), stunting ABSTRACT BACKGROUND :Stunting is a disorder of growth and development experienced by children due to chronic nutritional deficiencies. World Health Organization (WHO) ranks Indonesia as the third country with the highest stunting in Asia. Based on Riskesdas data in 2019, the stunting rate in Indonesia reached 30.8%. Pregnant women with chronic nutritional problems have a risk of giving birth to stunted babies. A pregnant woman who experiences chronic energy deficiency can be measured on the circumference of the upper arm (MUAC). MUAC becomes a simple device that is very accurate, serves to detect a person's malnutrition. AIM :To find out if there is relationship between maternal MUAC during pregnancy and the incidence of stunting in toddlers at the Sedong Puskesmasin 2022. METHODS :Observational analytic method with cross-sectional design. The sampling technique is total sampling and obtained a sample of 250 respondents. Collecting data using medical records and KIA books in 2022 and then statistically analyzing using the spearman correlation test. RESULT: The results of the univariate maternal LILA during pregnancy ≥23.5 / normal there are 30 (12.0%), LILA <23.5 / SEZ there are 220 (88.0%). The incidence of stunting was 215 (86.0%), the incidence of non-stunting was 35 (14.0%). Bivariate analysis showed a relationship between maternal LILA during pregnancy and the incidence of stunting (p value of 0.001).bivariate analysis showed a relationship between maternal LILA during pregnancy and the incidence of stunting (p value of 0.001). CONCLUSIONS:There is a relationship between maternal LILA during pregnancy and the incidence of stunting at the Sedong Puskesmas in 2022
Gambaran Parameter Rumah Sehat Pasien TB Paru pada Desa Kamarung Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Pagaden Kabupaten Subang Tahun 2024 Kusumawati, Hananisa; Erwin I, Mohammad; Nurhendriyana, Herry
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61679

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah infeksi yang diakibatkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang merupakan masalah kesehatan masyarakat global. Kesehatan lingkungan rumah memiliki peranan yang sangat penting dalam penyebaran bakteri tuberkulosis paru ke orang yang sehat, dimana penyebaran bakteri tuberkulosis paru akan lebih cepat menyerang orang yang sehat jika berada di dalam rumah yang lembab, gelap dan kurang cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran parameter rumah sehat pada pasien TB Paru pada Desa Kamarung di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pagaden Kabupaten Subang tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling sebanyak 42 sampel. Data dikumpulkan melalui data primer dan sekunder dari rekam medis, data kesling dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan dari 42 responden pasien TB paru pada desa kamarung, mayoritas responden memiliki penilaian rumah kategori Rumah Sehat sebanyak 29 responden (69,0%) yang memiliki penilaian rumah kurang baik pada Ventilasi rumah sebanyak 30 rumah (71,4%), rumah yang tidak memiliki Ventilasi sebanyak 2 rumah (4,8%). Penilaian kurang baik pada Lubang asap dapur sebanyak 21 rumah (50,0%), rumah yang tidak memiliki Lubang asap dapur sebanyak 9 rumah (21,4%). Kemudian, penilaian kurang baik pada Sarana pembuangan air limbah sebanyak 40 rumah (95,2%). Dan untuk penilaian kurang baik prilaku Membuka jendela kamar Kadang-kadang sebanyak 18 responden (42,9%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun gambaran parameter Rumah Sehat pada pasien TB Paru pada Desa Kamarung secara keseluruhan memiliki penilaian rumah kategori Rumah Sehat, namun penilaian Ventilasi dan Lubang asap dapur, serta penilaian prilaku membuka jendela kamar masih kurang baik yang dapat meningkatkan risiko penularan TB paru.
Perbandingan Karakteristik dan Profil Klinis Pasien Infark Miokard Antara Usia Muda dan Usia Tua di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Cirebon Tahun 2023 Aulia, Azzahra Tiaranisa; Istisakinah, Rini; Nurhendriyana, Herry
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61912

Abstract

Infark miokard merupakan kondisi ketika aliran darah ke miokardium mengalami penurunan bahkan terhenti. Infark miokard tidak hanya menyerang usia tua, tetapi juga usia muda. Terdapat perbedaan dalam faktor penyebab infark miokard antar kedua kelompok usia. Sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik dan profil klinisnya, yang bertujuan untuk merancang strategi awal dalam melakukan langkah pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan karakteristik dan profil klinis pasien infark miokard antara usia muda dan usia tua di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika Cirebon. Penelitian observasional analitik komparatif dengan desain cross sectional, dengan rekam medis pasien infark miokard (n=262) secara total sampling. Uji analisis meliputi Uji Chi-Square, Fisher’s Exact dan Uji Mann-Whitney. Pasien usia tua sebanyak 208 pasien (79,4%) dan usia muda sebanyak 54 pasien (20,6%). Terdapat perbedaan yang bermakna pada jenis kelamin, riwayat merokok dan indeks massa tubuh dengan p < 0,001 serta nilai eGFR dengan p = 0,014. Usia muda secara proporsional lebih banyak mengalami komplikasi dan memiliki angka kematian yang tinggi (5,6%). Terdapat perbedaan bermakna antara pasien infark miokard usia muda dan usia tua. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan klinis yang disesuaikan berdasarkan kelompok usia.
Gambaran Karakteristik Pasien dan Diagnosis Histopatologi Penderita Tumor Prostat di Kabupaten Cirebon Fuad, Farras Azzahra; Nurhendriyana, Herry; Fitrie, Alya Amila; Nurbaiti; Larasati, Putri Ajeng Ayu
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 10 No 3 (2024): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Fakultas Kedokteran UGJ Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/tumed.v10i3.9605

Abstract

LATAR BELAKANG: Tumor prostat merupakan kelainan yang banyak dijumpai pada pria lanjut usia. Secaraepidemiologi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) berpengaruh pada kualitas hidup sekitar sepertiga pria usia diatas 50 tahun. Sedangkan adenokarsinoma prostat merupakan keganasan tersering kedua pada pria di seluruhdunia pada tahun 2018. TUJUAN: Mengetahui gambaran karakteristik pasien dan diagnosis histopatologi padapenderita BPH dan adenokarsinoma prostat di Kabupaten Cirebon di tahun 2022. METODE: Penelitian ini adalahpenelitian deskriptif pasien yang terdiagnosis tumor prostat dalam rekam medis dan data histopatologi dariLaboratorium Patologi Anatomik yang memenuhi kriteria inklusi di RSUD Waled Cirebon dan RSUDArjawinangun dengan 100 sampel. HASIL: Hasil menunjukkan bahwa penderita tumor prostat di KabupatenCirebon tahun 2022 terbanyak terjadi pada usia 51-79 tahun yaitu BPH (80,0%) dan adenokarsinoma prostat(11,0%), tidak memiliki riwayat keluarga pada penderita BPH yaitu 55 orang (55%), tidak memiliki riwayatmerokok (47,0%), tidak terdapat informasi riwayat keluarga dan riwayat merokok pada adenokarsinoma prostat(6%). Pada adenokarsinoma prostat grade group 4 berjumlah 6 orang (54,5%). SIMPULAN: Disimpulkan bahwapaling sering terjadi pada usia 51-79 tahun yaitu BPH (80,0%) dan adenokarsinoma prostat (11,0%), tidakmemiliki riwayat merokok (47,0%) dan riwayat keluarga pada BPH (55,0%) tidak terdapat informasi riwayatkeluarga dan riwayat merokok pada adenokarsinoma prostat (6,0%) dan grade group 4 pada adenokarsinomaprostat yaitu 6 orang (54,5%).Kata Kunci: Kelainan prostat, histopatologi, BPH, adenokarsinoma prostat, grade group.ABSTRACTBACKGROUND: Prostate tumor is a common disorder in elderly men. Epidemiologically, Benign ProstaticHyperplasia (BPH) affects the quality of life of one third of men aged over 50 years. Meanwhile, prostateadenocarcinoma is the second most common malignancy in men worldwide in 2018. AIM: Identifying thedescription of patient characteristics and histopathology diagnosis in patients with prostate tumor in CirebonDistrict in 2022. METHODS: This study was a descriptive study diagnosed with prostate tumors in medicalrecords and histopathology data from the Anatomic Pathology Laboratory that met the inclusion criteria at RSUDWaled Cirebon and RSUD Arjawinangun with 100 samples. RESULTS: The results showed that most prostatetumor patients in Cirebon District in 2022 occurred at the age of 51-79 years BPH (80.0%) and prostatecarcinoma (11.0%), had no family history in BPH sufferers, (55%), had no smoking history (47.0%), there wasno information about family history and smoking history in prostate carcinoma (6%). In prostate carcinoma gradegroup 4, there were 6 people (54.5%). CONCLUSION: It can be concluded that BPH (80.0%) and prostatecarcinoma (11.0%) most often occur at the age of 51-79 years, have no smoking history (47.0%) and familyhistory in BPH (55.0%) there is no information on family history and smoking history in prostate carcinoma(6.0%) and grade group 4 in prostate carcinoma, namely 6 people (54.5%).Key words: prostate disorder, histopathology, BPH, carcinoma prostate, grade group.
Gambaran Perilaku Pasangan Usia Subur Penyandang Disabilitas dengan Kesuburan dan Faktor Lingkungan Sosial yang Mempengaruhinya di Kabupaten dan Kota Cirebon Nurhendriyana, Herry
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i1.12840

Abstract

ABSTRACT Persons with disabilities are people who have physical, mental, intellectual and/or sensory limitations for a long period of time so that they have difficulty interacting and participating with the environment. The aim of this research is to determine the description of behavior and social environmental factors in couples of childbearing age with disabilities and fertility. Qualitative research type, with Rapid Assessment Procedures research design. There were six informants in this study (five main informants and one key informant). It is known that the success of couples of childbearing age with disabilities in having offspring is influenced by the behavior of couples of childbearing age with disabilities to have their pregnancies checked by health workers (midwives or doctors) and when giving birth they are assisted by health workers (midwives or doctors). Predisposing factors, the informant has confidence in being able to get pregnant and being able to get through the pregnancy period and being able to carry out the birth process. Reinforcing factors, the informant received support from family and peers in obtaining offspring, there was a lack of specific support from health workers. The strengthening factor of support from the family is the strongest factor in the success of couples of childbearing age with disabilities in having offspring (children). Suggestion: Increase knowledge about reproductive health, pregnancy and childbirth for couples of childbearing age with disabilities in general through health education (communication, information and education). Collaboration between the Health Service, Social Service and Manpower Service agencies with the Cirebon Disability Communication Forum regarding health programs and special skills training for people with disabilities. Keywords: Childbearing Age Couples with Disabilities, Behavior, Self-Confidence, Family Support and Peer Support  ABSTRAK Penyandang disabilitas adalah orang yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual dan atau sensorik dalam jangka waktu yang lama sehingga kesulitan berinteraksi dan berpartisipasi dengan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku dan faktor lingkungan sosial pada pasangan usia subur penyandang disabilitas dengan kesuburan. Jenis penelitian kualitatif, dengan desain penelitain Rapid Assessment Procedures. Informan dalam penelitian ini sebanyak enam orang (lima orang informan utama dan satu orang informan kunci). Diketahuinya keberhasilan pasangan usia subur penyandang disabilitas dalam memperoleh keturunan, dipengaruhi oleh perilaku pasangan usia subur penyandang disabilitas untuk memeriksakan kehamilanya ke petugas kesehatan (bidan ataupun dokter) dan saat persalianan ditolong oleh petugas kesehatan (bidan ataupun dokter). Faktor predisposisi, informan mempunyai keyakinan diri mampu hamil dan mampu melewati masa kehamilanya serta mampu melakukan proses persalinan. Faktor penguat, informan mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman sebaya dalam memperoleh keturunan, kurangnya dukungan secara khusus dari petugas kesehatan. Faktor penguat dukungan dari keluarga merupakan faktor yang terkuat dalam keberhasilan pasangan usia subur penyandang disabilitas dalam memperoleh keturunan(anak). Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, kehamilan dan persalinan pasangan usia subur penyandang disabilitas secara umum melalui penyuluhan kesehatan (komunikasi, informasi dan edukasi). Kerjasama antara instansi Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dengan Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon mengenai program kesehatan dan pelatihan keterampilan khusus penyandang disabilitas. Kata Kunci: Pasangan Usia Subur Penyandang Disabilitas, Perilaku, Keyakinan Diri, Dukungan Keluarga dan Dukungan Teman Sebaya.