Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado Wuisan, Syehren Janel Imanuelle; Pondaag, Ferlan; Larira, Dina Mariana
Mapalus Nursing Science Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Mapalus Nursing Science Journal (MNSJ)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/mnsj.v2i2.55776

Abstract

Latar belakang: Caring merupakan landasan seluruh proses keperawatan yang menggambarkan kesatuan nilai-nilai kemanusiaan yang utuh, dan caring dapat dicapai dengan memberikan perhatian, penghargaan, tanggung jawab, dan bantuan yang tulus kepada pasien sebagai pribadi seutuhnya. Kepuasan pasien adalah hasil penilaian dari pasien terhadap pelayanan kesehatan dengan membandingkan layanan yang diharapkan sesuai dengan kenyataan pelayanan kesehatan yang diterima di suatu tatanan kesehatan rumah sakit. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional study dengan metode penelitian kuantitatif, menggunakan Uji Spearman, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 150 pasien. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner, teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 25. Hasil Penelitian: Terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien sedang dengan (p-value = 0,005) dan kekuatan korelasi (nilai r =0,428). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado. Kata Kunci: Perilaku caring, kepuasan pasien, pasien
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT Santi, Witni Alicia; Larira, Dina Mariana; Pondaag, Ferlan Ansye
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/j-kp.v13i1.49627

Abstract

Introduction: Caring nurse behavior is an important part and also an interpersonal process that includes health services, building a trustworthy and close relationship between patients and care givers. The heavy workload affects the performance of nurses, especially related to the implementation of caring behavior during nursing care. This condition makes it difficult for nurses to perform optimally in providing comfort, affectionate attention, caring, maintaining health, encouraging, empathetic, showing interest, loving, trusting, protecting, always there if needed, supporting, touching and ready to help and visit patients. Purpose: To determine the relationship between workload and caring behavior of nurses in the Inpatient Room of Budi Setia Langowan Hospital. Method: This type of research uses a cross sectional study approach with quantitative research methods, using the Spearman Rho Test, the sample used in this study was 33 nurses. Data collection techniques in this study were carried out using questionnaires, analysis techniques in this study using SPSS. There was a relationship between workload and caring behavior of heavy nurses with (p-value = 0.002) and Correlation strength of (r value = -0.514). Conclusion: There is a relationship between workload and caring behavior of nurses in the inpatient room of Budi Setia Langowan Hospital. Keywords: Workload, caring behavior, nurse
Gambaran self-efficacy pada pasien yang menjalani hemodialisis : Self-efficacy overview in patients undergoing hemodialysis Larira, Dina Mariana; Nurmansyah, Muhamad; Rey, Gabriela Sintya
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 11 No. 1 (2025): JiKep | Februari 2025
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v11i1.2354

Abstract

Pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) yang membutuhkan terapi hemodialisis secara terus menerus, namun pasien juga dapat mengalami beberapa permasalahan, seperti penurunan nafsu makan, anemia, gangguan fungsi seksual, permasalahan keuangan, kecemasan, keputusasaan sehingga kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Salah satu faktor yang dapat membantu pasien untuk memaksimalkan tingkat kepatuhan pada proses pengobatan yang dijalani yaitu self-efficacy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran self-efficacy pada pasien yang menjalani hemodialisis. Penelitian menggunakan jenis deskriptif analitik. Tahap awal dimulai dengan pengambilan sampel yang dilakukan melalui accidental sampling, dengan jumlah populasi pada bulan Juli-Agustus 2024 sejumlah 1.080 pasien, sampel sebanyak 150 responden yang dihitung dengan menggunakan aplikasi g-power. Tahap kedua dilakukan pengolahan data yakni melakukan analisis data dengan cara univariat, untuk melihat gambaran pada variabel dependen sebagian besar pasien mempunyai self-efficacy tinggi. Pasien yang menjalani hemodialisis umumnya telah memiliki kepercayaan diri akan sembuh selama menjalani hemodialisis dan hal ini tentunya dapat mempengaruhi perilaku kesehatan responden, meningkatkan motivasi, dan meningkatkan status emosional pada responden.
Temperamen, Self Management dan Kepatuhan Terapi Antidiabetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Muhamad Nurmansyah; Dina Mariana Larira; Musfira Ahmad; Abd Gani Baeda
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1864

Abstract

In order to prevent complications in patients with type 2 diabetes mellitus, lifelong treatment is needed. In some patients, this can cause fear of drug side effects such as impaired liver and kidney function. The purpose of this study was to analyze the relationship between temperament and self-management with adherence to antidiabetic therapy in patients with type 2 diabetes mellitus. This study applied a cross-sectional design. The sample was 90 patients with type 2 diabetes mellitus at the Kolongan Health Center. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using the Kruskal-Walis test for temperament factors and the Gamma & Sommers correlation test for self-management factors. The results of the analysis showed that adherence to antidiabetic therapy was associated with self-management (p = 0.001; r = 0.368), but not with temperament: novelty seeking (p = 0.331), reward dependence (p = 0.832), and harm avoidance (p = 0.771). Thus, self-management factors related to adherence to antidiabetic therapy.Keywords: type 2 diabetes mellitus; temperament; self management; compliance; antidiabetic therapy ABSTRAK Dalam rangka mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 maka dibutuhkan pengobatan seumur hidup. Pada sebagian penderita, hal ini dapat menimbulkan ketakutan akan efek samping obat seperti gangguan fungsi hati dan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara temperamen dan self management dengan kepatuhan terapi antidiabetik pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini menerapkan desain cross-sectional. Sampel adalah 90 penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Kolongan. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji Kruskal-Walis untuk faktor temperamen dan uji korelasi Gamma & Sommers untuk faktor self management. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepatuhan terapi antidiabetik berhubungan dengan self management (p = 0,001; r = 0,368), namun tak berhubungan dengan antara temperamen: novelty seeking (p = 0,331), reward dependence (p = 0,832), dan harm avoidance (p = 0,771). Dengan demikian faktor self management yang berhubungan dengan kepatuhan terapi antidiabetik.Kata kunci: diabetes mellitus tipe 2; temperamen; self management; kepatuhan; terapi antidiabetik
PELATIHAN PSYCHO-EDUCATIONAL PROGRAMME (PEP) DALAM UPAYA MENGURANGI ANSIETAS PADA PASIEN PENYAKIT KRONIK DI PUSKESMAS AIRMADIDI DAN KOMBOS: Psycho-Educational Program (PEP) Training in an Effort to Reduce Anxiety in Chronic Disease Patients at Airmadidi and Kombos Community Health Centers Minanga, Adriani natalia; Larira, Dina Mariana; Datu, Renald Joy
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.504

Abstract

Upaya untuk mengurangi ansietas pada penderita penyakit kronik sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronik dan mencegah komplikasi. Data demografi yang dilaporkan dari puskesmas menyebutkan bahwa penyakit kronik tidak hanya menyerang pada usia dewasa dan lansia namun akhir- akhir ini penyakit kronik seperti hipertensi telah terjadi pada usia 20 tahun. Permasalahan Mitra yang didapatkan yaitu 1) belum ada penanganan baik berupa deteksi dini dan intervensi khusus yang ditujukan untuk menangani ansietas yang dialami oleh penderita penyakit kronis yang berkunjung ke Puskesmas Airmadidi dan Kombos 2) Masyarakat khususnya yang menderita penyakit kronis belum mengetahui dan menyadari apa akibat yang ditimbulkan dan bagaimana cara mengatasi gangguan emosional (Ansietas). 3) Kader kesehatan bahkan petugas kesehatan yang berada di kedua puskesmas memerlukan kembali penyegaran kepada para kader kesehatan terkait deteksi dini dan screening dan monitoring penyakit kronis dengan masalah gangguan emosional (ansietas) di wilayah kerjamasing-masing. Dari permasalahan tersebut maka solusi yang ditawarkan adalah 1) Pelatihan PEP terhadap kelompok pasien dan keluarga pasien yang berkunjung ke Puskesmas dengan penyakit kronik berupa edukasi terkait ansietas pada penyakit kronik. 2) Pelatihan PEP dalam bentuk intervensi manajemen stress sebagaisalah satu alternatif terapi modalitas untuk mengurangi stress pada pasien penyakit kronik. 3) Penyegaran kembali kader kesehatan di wilayah puskesmas terkait deteksi dini dan monitoring ansietas pada Penyakit kronik.
HUBUNGAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KLINIK IMANUEL MANADO Lalimbat, Julian; Toar, Juwita; Larira, Dina Mariana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49522

Abstract

Pendahuluan Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang saat ini menjadi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Kualitas hidup yang rendah dapat memperburuk perkembangan suatu penyakit, aspek spiritual memiliki peran penting dalam menentukan kualitas hidup seseorang. Penelitian ini bertujuan untuki mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 di Klinik Imanuel Manado. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional. Populasi yaitu penderita Diabaetes Melitus (DM) tipe 2 di Klinik Imanuel Manado. Sampel sebanyak 86 responden diperoleh melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu Spiritual Well-Being (SWBS) untuk mengukur kesejahteraan spiritual dan Diabetes Quality Of Life (DQOL) untuk mengukur kualitas hidup penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di Klinik Imanuel Manado. Hasil adanya hubungan yang sangat kuat dan bermakna antara kesejahteraan spiritual dan kualitas hidup pada penderita Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di Klinik Imanuel Manado. Melalui uji korelasi Spearman, diperoleh nilai r = 0,827 dengan p = 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 diharapkan dapat berperan lebih aktif dalam meningkatkan serta mempertahankan kesejahteraan spiritual sebagai salah satu cara untuk menghadapi penyakit kronis sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang baik.