Kencing manis atau diabetes melitus, khususnya tipe II, merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus meningkat dan menimbulkan beban ekonomi besar bagi individu, keluarga, maupun negara. Biaya kesehatan global akibat penyakit ini diperkirakan mencapai USD 760 miliar per tahun. Kondisi tersebut menunjukkan pentingnya dilakukan analisis biaya medis langsung untuk memahami dampak finansial dari diabetes melitus tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen biaya utama yang dikeluarkan oleh penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian dilakukan secara retrospektif menggunakan data rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Mayjen H. A. Thalib Kota Sungai Penuh pada tahun 2024 dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya tertinggi terdapat pada layanan laboratorium sebesar Rp18.013.000, sedangkan biaya terendah terdapat pada obat-obatan sebesar Rp6.147.000. Biaya langsung rata-rata yang dikeluarkan setiap pasien mencapai Rp961.267. Hasil ini mengindikasikan bahwa pemeriksaan laboratorium menjadi komponen biaya paling dominan dalam struktur pembiayaan diabetes melitus tipe II. Temuan ini penting sebagai dasar pertimbangan bagi rumah sakit dan pembuat kebijakan dalam merencanakan strategi efisiensi biaya serta meningkatkan efektivitas pengelolaan pelayanan pasien diabetes melitus tipe II..