AbstractThe revival of tourism after the COVID-19 pandemic is one of the main agendas for accelerating the Indonesian economy. This program began with the opening of tourism doors in Bali and the creation of the slogan work from Bali by the Minister of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia, Sandiaga Uno in May 2021. This tourism revival will also begin to be carried out in various tourist attractions in Indonesia in 2022. Starting from the place tourism areas that are already well-known to tourist areas that are still young or newly formed, such as tourist villages. One of them is a tourist village in Susukan District, Semarang Regency, Central Java, namely Ngidam Muncar Tourism Village. The existence of this tourist village was initiated in 2019. Then the existence of the Ngidam Muncar Tourism Village was inaugurated in early 2020. However, this tourism program could not be carried out optimally because the COVID-19 virus broke out in 2020. The pandemic affected tourism activities and program marketing strategies. tourism in this village has been hampered. Therefore, this research wants to see how the marketing communication strategy carried out by the local village government can then provide new input so that it can increase the village's income. The stages of this research method are starting from conducting an initial survey of the research object to see and determine the focus of the research, namely the marketing communication strategy of the Ngidam Muncar Tourism Village. Then, to dissect and answer this research problem, marketing communication strategy theory, SWOT analysis theory and marketing mix theory were used. This research method uses descriptive qualitative. The process of collecting data uses literature review methods, observation, and interviews with several sources who are directly related to the problem.Keywords: Marketing Communication, SWOT, Tourism Village Abstraksi Kebangkitan pariwisata pasca pandemi COVID-19 merupakan salah satu agenda utama percepatan ekonomi Indonesia. Program ini diawali dengan mulai dibukanya pintu pariwisata di Bali dan dibentuknya slogan work from Bali oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno pada Mei 2021. Kebangkitan pariwisata ini juga mulai dilakukan di berbagai tempat wisata di Indonesia pada tahun 2022. Mulai dari tempat wisaata yang sudah terkenal hingga kawasan wisata yang masih muda atau baru terbentuk seperti desa wisata. Salah satunya seperti desa wisata yang ada di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yaitu Desa Wisata Ngidam Muncar. Keberadaan desa wisata tersebut mulai diinisiasikan pada tahun 2019. Kemudian keberadaan Desa Wisata Ngidam Muncar diresmikan pada awal tahun 2020. Namun program pariwisata ini tidak dapat dilakukan secara maksimal dikarenakan virus COVID-19 mewabah pada tahun 2020. Pandemi tersebut mengakibatkan kegiatan wisata dan strategi pemasaran program pariwisata desa ini jadi terhambat. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pemerintah desa setempat yang kemudian dapat memberikan masukan baru sehingga dapat meningkatkan pendapatan desa tersebut. Tahapan metode penelitian ini adalah mulai dari melakukan survei awal ke objek penelitian untuk melihat dan menentukan fokus penelitian, yaitu strategi komunikasi pemasaran Desa Wisata Ngidam Muncar. Kemudian untuk membedah dan menjawab permasalahan penelitian ini, digunakan teori strategi komunikasi pemasaran, teori analsis SWOT dan teori marketing mix. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Proses mengumpulkan data menggunakan metode literature review, observasi, dan wawancara beberapa narasumber yang berkaitan langsung dengan permasalahan.Kata Kunci: Komunikasi Pemasaran, SWOT, Desa wisata