Perilaku bullying di sekolah merupakan masalah sosial yang berdampak signifikan pada perkembangan emosional dan sosial siswa. Bullying tidak hanya merusak hubungan interpersonal, tetapi juga dapat menurunkan prestasi akademik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model penguatan karakter oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengatasi perilaku bullying di SMKN 1 Kota Bima. Model ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan kondusif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan selama 3 Bulan, dari awal September hingga Desember. Lokasi penelitian dilakukan di SMKN 1 Kota Bima, dengan sampel yang terdiri dari guru PAI, pihak Bimbingan Konseling (BK), serta siswa sebagai partisipan. Data yang digunakan terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, serta data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi dan literatur terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan penyajian data berdasarkan tema-tema yang muncul dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan karakter oleh guru PAI berfokus pada pemberian nasihat dan pembinaan moral kepada pelaku bullying melalui pendekatan berbasis ajaran agama Islam, yang mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan saling menghormati. Selain itu, pihak BK turut berperan dalam memberikan pembinaan lanjutan serta tindakan disipliner, seperti skorsing, untuk kasus bullying fisik. Model ini terbukti efektif dalam mengurangi perilaku bullying dan menciptakan suasana sekolah yang lebih aman dan mendukung bagi seluruh siswa. Kesimpulannya, penguatan karakter yang dilakukan oleh guru PAI di SMKN 1 Kota Bima melalui pendekatan berbasis nilai-nilai agama Islam memberikan dampak positif dalam mengatasi perilaku bullying dan membentuk karakter siswa yang lebih baik. Pembinaan yang dilakukan baik secara preventif maupun kuratif mampu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan kondusif bagi perkembangan siswa. Model penguatan karakter oleh guru PAI di SMKN 1 Kota Bima dapat mengurangi perilaku bullying dengan menanamkan nilai-nilai agama seperti kasih sayang, kejujuran, dan saling menghormati. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan lebih peduli terhadap sesama, menghindari perilaku negatif, dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan harmonis. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi dampak jangka panjang penguatan karakter oleh guru PAI terhadap bullying. Sekolah harus mengintegrasikan nilai agama dalam kurikulum, meningkatkan pelatihan guru, dan memperkuat kolaborasi dengan orang tua serta masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar bebas bullying.