Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ROLE MODEL ALUMNI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM UNTUK MERETAS KESADARAN BERAGAMA MASYARAKAT TOLOUWI Nasaruddin, Nasaruddin; Ilham, Ilham; Jamilah, Sri; Salmin, Salmin
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 22 No 2 (2024): Juli
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v22i2.1848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran role model alumi perguruan tinggi agama Islam untuk meretas kesadaran bergama masyarakat Tolouwi, bagaimana tantangan alumni ditengah masyarakat serta upaya yang dilakukan dalam meretas kesadaran beragama masyarakat Tolouwi. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif Deskriptif yang mengharuskan peneliti untuk turun langsung kelapangan melakukan observasi terhadap permasalahan yang diangkat. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. dari hasil penelitian, peneliti menemukan bahwasannya peran alumni perguruan tinggi agama Islam sebagai role model ditengah masyarakat Tolouwi sangatlah diperlukan untuk membantu meretas kesadaran bergama masyarakat Tolouwi, serta kontribusi ilmu yang mereka miliki sangatlah diperlukan oleh masyarakat yang minim akan pengetahuaan agamanya seperti dengan membangun rumah Quran (RQ), menjadi guru ngaji, imam mesjid adalah bentuk upaya alumni untuk menyadarkan masyarakat bahwa beragama itu harus dibuktikan dengan tindakan dan hal-hal demikianlah yang membuat masyarakat sadar akan pentingnya kehadiran alumni perguruan tinggi agama Islam ditengah-tengah masyarakat.
Model Penguatan Karakter oleh Guru PAI untuk Mengatasi Perilaku Bullying di SMKN 1 Kota Bima Andriani, Andriani; Nasaruddin, Nasaruddin; Jamilah, Sri
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 2 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i2.317

Abstract

Perilaku bullying di sekolah merupakan masalah sosial yang berdampak signifikan pada perkembangan emosional dan sosial siswa. Bullying tidak hanya merusak hubungan interpersonal, tetapi juga dapat menurunkan prestasi akademik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji model penguatan karakter oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengatasi perilaku bullying di SMKN 1 Kota Bima. Model ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan kondusif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan selama 3 Bulan, dari awal September hingga Desember. Lokasi penelitian dilakukan di SMKN 1 Kota Bima, dengan sampel yang terdiri dari guru PAI, pihak Bimbingan Konseling (BK), serta siswa sebagai partisipan. Data yang digunakan terdiri dari data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, serta data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi dan literatur terkait. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara itu, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan penyajian data berdasarkan tema-tema yang muncul dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan karakter oleh guru PAI berfokus pada pemberian nasihat dan pembinaan moral kepada pelaku bullying melalui pendekatan berbasis ajaran agama Islam, yang mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan saling menghormati. Selain itu, pihak BK turut berperan dalam memberikan pembinaan lanjutan serta tindakan disipliner, seperti skorsing, untuk kasus bullying fisik. Model ini terbukti efektif dalam mengurangi perilaku bullying dan menciptakan suasana sekolah yang lebih aman dan mendukung bagi seluruh siswa. Kesimpulannya, penguatan karakter yang dilakukan oleh guru PAI di SMKN 1 Kota Bima melalui pendekatan berbasis nilai-nilai agama Islam memberikan dampak positif dalam mengatasi perilaku bullying dan membentuk karakter siswa yang lebih baik. Pembinaan yang dilakukan baik secara preventif maupun kuratif mampu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan kondusif bagi perkembangan siswa. Model penguatan karakter oleh guru PAI di SMKN 1 Kota Bima dapat mengurangi perilaku bullying dengan menanamkan nilai-nilai agama seperti kasih sayang, kejujuran, dan saling menghormati. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan lebih peduli terhadap sesama, menghindari perilaku negatif, dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan harmonis. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi dampak jangka panjang penguatan karakter oleh guru PAI terhadap bullying. Sekolah harus mengintegrasikan nilai agama dalam kurikulum, meningkatkan pelatihan guru, dan memperkuat kolaborasi dengan orang tua serta masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar bebas bullying.
Penerapan Pendekatan Psikologi dalam Mencegah Eksploitasi Anak di TK Aisyiah III Tolobali Kota Bima Haerani, Haerani; Hendra, Hendra; Jamilah, Sri
Action Research Journal Indonesia (ARJI) Vol. 7 No. 3 (2025): Action Research Journal Indonesia (ARJI)
Publisher : PT. Pusmedia Group Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61227/arji.v7i3.339

Abstract

Eksploitasi anak merupakan masalah serius yang dapat mengganggu perkembangan fisik, mental, serta sosial anak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan pendekatan psikologi dalam mencegah eksploitasi anak di TK Aisyiyah II Tolobali Kota Bima. Dalam penelitian kualitatif deskriptif ini teknik pengumpulan data ini dilakukan menggunakan tiga teknik yaitu menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah II Tolobali Kota Bima yang beralamatkan di Jln. Wolter Monginsidi Kel. Sarae Kec. Rasa Na’e Barat, Kota Bima, NTB. Letak geografisnya yaitu di tengah-tengah lembaga kependidikan SMA, MA, dan MTS Muhammadiyah di dusun Tolobali, sehingga mudah dijangkau oleh peneliti, penelitian ini dilakukan mulai dari februari sampai maret tahun 2025. Dalam penelitian ini subjek penelitiannya mencakup Kepala Sekolah, guru kelas serta wali murid di TK Aisyiyah II Tolobali Kota Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan psikologi yang meliputi pendidikan hak anak, pengembangan keterampilan baik, serta pembentukan area yang damai berkontribusi signifikan dalam mencegah eksploitasi. Selain itu, keikutsertaan wali, beserta kelompok  masyarakat dalam fase pendidikan anak juga terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan perlindungan terhadap anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan psikologi secara komprehensif dapat membantu mewujudkan area yang mana lebih damai serta membantu untuk anak serta mengurangi risiko eksploitasi di kalangan mereka. Penelitian ini meningkatkan kesadaran di kalangan pendidik dan orang tua mengenai pentingnya memahami psikologi anak untuk mencegah eksploitasi. Temuan menunjukkan bahwa pendekatan psikologi, seperti konseling dan pendidikan emosional, dapat menjadi strategi efektif dalam mengidentifikasi dan mencegah potensi eksploitasi. Rekomendasi untuk perbaikan atau pengembangan itu diharapkan untuk pelatihan untuk guru dan orang tua, program pendidikan emosional serta kolaborasi dengan pihak terkait.
PENGEMBANGAN KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Irmayanti, Ade; Jamilah, Sri; Kaharuddin, Kaharuddin
Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Islam Anak Usia Dini Vol 7 No 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v7i2.5331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan meronce sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada Anak Usia Dini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak-anak usia 4-5 tahun di sebuah Taman Kanak-Kanak. Kegiatan meronce dipilih karena melibatkan koordinasi mata dan tangan serta keterampilan jari yang kompleks. Kegiatan ini juga menawarkan variasi dalam bentuk, ukuran, dan warna manik-manik, yang dapat meningkatkan daya tarik dan motivasi anak. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru, dan dokumentasi hasil karya anak. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan meronce secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus Anak Usia Dini. Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam ketepatan dan kecepatan saat memasukkan manik-manik ke dalam tali, serta peningkatan dalam konsentrasi dan ketekunan. Guru juga melaporkan bahwa kegiatan ini membantu anak-anak untuk lebih fokus dan sabar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan meronce efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus Anak Usia Dini. Penelitian ini merekomendasikan agar kegiatan meronce dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran di Taman Kanak-Kanak sebagai salah satu metode untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Lebih lanjut, penelitian ini menyarankan pengembangan variasi kegiatan meronce yang lebih kreatif dan menarik untuk menjaga minat dan motivasi anak.
PENGEMBANGAN KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI Irmayanti, Ade; Jamilah, Sri; Kaharuddin, Kaharuddin
Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Islam Anak Usia Dini Vol 7 No 2 (2025): September
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini - IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/pelangi.v7i2.5331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan meronce sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada Anak Usia Dini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak-anak usia 4-5 tahun di sebuah Taman Kanak-Kanak. Kegiatan meronce dipilih karena melibatkan koordinasi mata dan tangan serta keterampilan jari yang kompleks. Kegiatan ini juga menawarkan variasi dalam bentuk, ukuran, dan warna manik-manik, yang dapat meningkatkan daya tarik dan motivasi anak. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dengan guru, dan dokumentasi hasil karya anak. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan meronce secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus Anak Usia Dini. Anak-anak menunjukkan peningkatan dalam ketepatan dan kecepatan saat memasukkan manik-manik ke dalam tali, serta peningkatan dalam konsentrasi dan ketekunan. Guru juga melaporkan bahwa kegiatan ini membantu anak-anak untuk lebih fokus dan sabar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan meronce efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus Anak Usia Dini. Penelitian ini merekomendasikan agar kegiatan meronce dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran di Taman Kanak-Kanak sebagai salah satu metode untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Lebih lanjut, penelitian ini menyarankan pengembangan variasi kegiatan meronce yang lebih kreatif dan menarik untuk menjaga minat dan motivasi anak.
Peran Etika Berbahasa dalam Menangkal Hoaks dan Ujaran Kebencian di Era Digital Jamilah, Sri; Missouri, Randitha
Pendiri: Jurnal Riset Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Ran Edu Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63866/pendiri.v1i2.62

Abstract

Di era digital, penyebaran hoaks dan ujaran kebencian semakin meningkat akibat rendahnya literasi digital dan etika berbahasa dalam komunikasi daring. Hoaks sering kali menggunakan bahasa provokatif dan manipulatif untuk memengaruhi opini publik, sementara ujaran kebencian memperkeruh ruang diskusi dengan memperkuat polarisasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran etika berbahasa dalam menangkal hoaks dan ujaran kebencian di media digital melalui pendekatan analisis wacana kritis. Data dikumpulkan dari berbagai unggahan media sosial yang mengandung unsur hoaks dan ujaran kebencian, kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola kebahasaan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hoaks umumnya menggunakan kalimat emosional, istilah ilmiah yang disalahgunakan, serta struktur naratif yang meyakinkan, sedangkan ujaran kebencian cenderung bersifat menggeneralisasi, menyudutkan kelompok tertentu, dan berisi pemaknaan negatif yang berulang. Selain itu, strategi komunikasi berbasis etika—seperti penggunaan bahasa santun, berbasis fakta, dan tidak provokatif—terbukti efektif dalam mengurangi penyebaran hoaks serta menciptakan lingkungan diskusi yang lebih sehat. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan literasi digital dengan menekankan pentingnya kesadaran berbahasa dalam komunikasi daring. Implikasi praktisnya mencakup penerapan kebijakan dan program edukasi literasi digital yang lebih menitikberatkan pada aspek etika komunikasi. Penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi peran algoritma media sosial dalam memperkuat atau menekan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Tinjauan Sistematis terhadap Inovasi, Kolaborasi, dan Teknologi dalam Manajemen Pendidikan Abad 21 Randitha Missouri; Jamilah, Sri; Masita; Sahid, Abdus; Safira, Di’ya Putri
Pendiri: Jurnal Riset Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : Ran Edu Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63866/pendiri.v2i2.88

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika manajemen pendidikan abad ke-21 dengan fokus pada tiga aspek utama, yaitu inovasi, kolaborasi, dan teknologi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian literatur dengan penelaahan sistematis terhadap berbagai sumber pustaka relevan dan kredibel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi dalam manajemen pendidikan harus diterapkan secara menyeluruh dan berkelanjutan agar mampu meningkatkan efektivitas proses pembelajaran dan budaya organisasi. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan menjadi pilar penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman. Selain itu, transformasi digital dan pemanfaatan teknologi informasi berperan strategis dalam mempercepat pengambilan keputusan serta mendukung pembelajaran yang fleksibel dan terintegrasi. Kepemimpinan transformatif dan budaya manajerial baru yang inklusif dan inovatif juga menjadi kunci keberhasilan transformasi manajemen pendidikan. Kesimpulannya, manajemen pendidikan abad ke-21 harus mengalami perubahan paradigma dari sistem birokratis menjadi sistem yang lebih inovatif, kolaboratif, dan berbasis teknologi, sehingga dapat menyiapkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan dalam mengembangkan manajemen pendidikan yang adaptif dan berkelanjutan.