Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN DARI EKSTRAK DAUN MERAMPUYAN (Rhodamnia cinerea Jack) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS mulyani, elly
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack)yang jarang diketahui oleh masyarakat umum dimana tanaman ini mempunyai manfaat yang baik untuk pengobatan diare. Salah satu kandungan  metabolit sekunder dari ekstrak daun Merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack)adalah tanin, yang dikenal sebagai senyawa yang bersifat astrigen yang digunakan untuk pengobatan antidiare.            Ekstraksi daun Merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack) ini dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% selama 10 hari lalu dipekatkan dengan menggunakan Rotary evaporator lalu dilanjutkan lagi dengan menggunakan waterbath hingga didapat ekstrak kental. Selanjutnya dilakukan uji senyawa tanin dengan uji perubahan warna menggunakan FeCl3 1% dan gelatin 10% dan dilanjutkan dengan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT), kemudian diamati dengan lampu UV 254 nm dan 366 nm.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun Merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack)mengandung senyawa tanin.Ditandakan dengan perubahan warna menjadi biru hijau kehitaman jika ditambahkan dengan FeCl3 1% dan endapan putih jika ditambah gelatin 10%. Lalu dibuktikan dengan pengujian menggunakan metode KLT, Rf sampel dengan Rf Baku Pembanding tidak berbeda jauh yaitu sebesar 0,89 dengan baku pembanding yang mempunyai Rf 0,85. Sehingga dapat disimpulkan bahwa daun Merampuyan (Rhodamnia cinerea Jack)mengandung senyawa tanin.
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SENYAWA FLAVONOID TOTAL DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BIDURI (Calotropis gigantea L) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VIS mulyani, elly
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Biduri (Calotropis Gigantea L ) banyak digunakan oleh masyarakat terutama pada bagian daun yang dapat digunakan sebagai pengobatan. Kandungan kimia pada daun Biduri (Calotropis Gigantea L ) diantaranya: flavonoid, polifenol, tannin, dan kalsium oksalat serta saponin (Asriani,2016). Senyawa- senyawa metabolit sekunder banyak yang memiliki khasiat salah satunya flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dari flavonoid dan kadar Flavonoid total dari ekstrak daun Biduri (Calotropis gigantea L).Proses ekstraksi dengan cara maserasi dan remaserasi dilakukan untuk mendapatkan ekstrak daun Biduri (Calotropis gigantea L). Kemudian dilakukan identifikasi senyawa flavonoid dengan penambahan serbuk Mg dan HCl dimana positif flavonoid jika berwarna kuning-orange dan penetapan kadar dengan metode spektrofotometri visible dengan reaksi AlCl3.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ekstrak daun Biduri (Calotropis gigantea L) positif mengandung flavonoid dilihat dari warna yang dihasilkan yakni orange. Serta didapat kadar rata-rata Flavonoid total ekstrak daun Biduri (Calotropis gigantea L) adalah 9,94%.
PENETAPAN KADAR TANIN PADA EKSTRAK DAUN PAGODA (Clerodendrum paniculantum) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE DAN TITRASI PERMANGANOMETRI mulyani, elly
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i2.353

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beraneka tanamanyang digunakan sebagai obat dalam pengobatan tradisional secara turun-temurunoleh berbagai etnis. Salah satunya ialah tanaman pagoda (clerodenrumpaniculantum) yang berfungsi sebagai obat bisul, obat koreng dan obat untukmengeluarkan nanah. Tanaman ini mengandung senyawa metabolit sekunderyaitu tanin.Pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar tanin pada estrak daun pagoda(clerodenrum paniculantum). Penetapan kadar tanin pada daun pagoda dilakukandengan mengunakan dua metode yaitu spektrofotometri Uv-Vis dan titrasipermanganometri. Daun pagoda yang telah dikeringkan di estraksi secaramaserasi dengan mengunakan pelarut etanol 96% kemudian dilakukan ujikualitatif dan kuantitatifHasil dari kualitatif dengan menambahkan FeCl3 terjadi perubahan warnabiru kehitaman menunjukan bahwa ekstrak daun pagoda pmengandung tanin.Hasil dari uji kuantitatif menggunakan spektrofotometri didapat kadar tanin 15ppm yaitu 4,146%, 20 ppm yaitu 5,546% dan 30 ppm yaitu 7,598% danmenggunakan metode permanganometri rata-rata kadar yang didapat 0,443%.Dari hasil penelitian ini didapat bahwa metode spektrofotometri lebih baik karenahasil yang diperoleh lebih akurat dan memliliki ketelitian yang tinggi dibandingdengan metode Permanganometri.
SISTEM PENYIMPANAN VAKSIN DI 8 PUSKESMAS KOTA BENGKULU Fauziah, Dewi Winni; Fithriani, Yenni; Rikomah, Setya Enti; Mulyani, Elly; Haque, Aina Fatkhil; Fadhillah, Muhammaad
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15912

Abstract

Suatu produk biologi dengan berisikan antigen (mikroorganisme) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap mikroorganisme tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang penyakit disebut dengan vaksin. Kualitas vaksin yang tinggi sangat bergantung pada proses distribusi dan penyimpanan vaksin dari pusat hinggga ke tingkat sarana pelayanan kesehatan, sehingga nantinya vaksin tersebut dapat memberikan manfaat kekebalan yang optimal kepada pengguna. Puskesmas memegang peranan penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam pelaksanaan program layanan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL).Tujuan dilakukannya penelitian ini yakni untuk memperoleh gambaran sistem penyimpanan vaksin di 8 Puskesmas yang berada di wilayah Kota Bengkulu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ialah non probability sampling berupa accidental sampling. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan rancangan berupa pengamatan hasil observasi langsung di 8 Puskesmas tersebut.Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui terdapat 3 Puskesmas (37,5%) dengan kategori kesesuaian penyimpanan vaksin sangat baik, serta 5 Puskesmas (62,5%) dengan kategori kesesuaian penyimpanan baik. Secara umum 8 Puskesmas tersebut berada dalam kategori Baik (77,93%). Ketidaksesuai paling banyak terdapat pada indikator standar yaitu tidak tersedianya alat pemantau paparan beku pada vaksin yang sentisif beku.   
IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAUN CEREMAI BELANDA (Eugenia uniflora L) YANG TUMBUH DI KOTA BENGKULU Mulyani, Elly; Noviyanti, Yuska; Fauziah, Dewi Winni; Haque, Aina Fatkhil
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15913

Abstract

Ceremai Belanda (Eugenia uniflora L) adalah tanaman  yang cukup melimpah Di Kota Bengkulu karena mudah dirawat dan dibudidayakan, serta memiliki manfaat yang baik untuk pengobatan  penyakit, terutama bagian daunnya. Ada beberapa kandungan metabolit sekunder dari ekstrak daun Ceremai Belanda (Eugenia uniflora L) adalah flavonoid, tannin, alkaloid, saponin, Terpenoid.Skrining senyawa metabolit sekunder ini dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70% selama 7 hari, dan dilakukan uji reaksi warna dan dilanjutkan dengan uji penegasan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan beberapa eluen. Kemudian diamati dibawah  lampu UV 254 dan 366 nm.Hasil Penelitian menunukan ektrak etanol 70% daun Ceremai Belanda (Eugenia uniflora L) mengandung senyawa Flavonoid, Tanin, Saponin dan Alkaloid. Hasil ini didukung dengan uji penegasan  metode KLT. Dengan mendapatkan nilai Rf  Flavonoid Sebesar 0,86 Saponin Rf Sebesar 0,92 dan Tannin Rf Sebesar 0,93 Alkaloid 0,89.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT SAWI LADANG (Nasturtium Montanum) MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-2-pycrilhydrazyl) Jannah, Syauqul; Mulyani, Elly; Maharani, Nathasia Aulia
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15550

Abstract

Antioksidan ialah zat penghambat respons yang dilakukan oleh ekstremis bebas. Salah satu contoh antioksidan adalah tanaman sawi. Pemanfaatan daun sawi ladang (Nasturtium montanum) dalam pembuatan fraksi asam etil asetat dan efek antioksidan saat ini belum diketahui secara pasti. Selanjutnya, penting untuk melakukan penelitian mengenai aksi antioksidan dari bagian turunan asam etil asetat daun sawi sawah (Nasturtium Montanum). Uji penelitian dilakukan dengan tujuan agar mengetahui khasiat fraksi etil asetat sebagai antioksidan pada sawi ladang (Nasturtium Montanum) dengan menggunakan teknik DPPH. Pada fraksi etil asetat dilakukan dengan 4 rangkaian konsentrasi yaitu 40, 60, 80, 100 ppm. Tiap konsentrasi yang dibuat, dipepet sebanyak 2ml kemudian di tambahkan 2 ml DPPH 50 ppm. Lalu di inkubasi sekitar 30 menit. Absorbansi diperkirakan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ 517 nm dan disebut sebagai Nilai IC 50 (Inhibitory Focus) untuk menunjukkan konsentrasi antioksidan pada suatu senyawa yang menghasilkan tangkapan setengah atau 50% dari DPPH. Hasil uji coba antioksidan fraksi asam etil asetat sawi ladang (Nasturtium Montanum) menunjukkan adanya efektivitas Antioksidan dengan Nilai IC 50 senilai 98,57 µg/mL, termasuk kuat, 50-100 µg/mL . Berdasarkan penelitian ini, daun sawi putih (Nasturtium Montanum) mempunyai khasiat sebagai antioksidan.
ANALISA ANTOSIANIN PADA SEDIAAN MINUMAN EFFERVESCENT SARI BUNGA TELANG (Clitoria ternatea) DAN JERUK RIMAU GERGA LEBONG (Citrus nobilis sp.) MENGGUNKAN METODE pH DIFERENSIAL lina, Herlina; Herlina; Mulyani, Elly; Anlika, Rindi
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v6i2.1653

Abstract

Anthocyanin is a compound that forms natural dyes in plants to give color.Telang flowers are one of the plants that contain anthocyanin compounds that arebeneficial for health in the body and swallowed flowers can also be made in practicaldosage forms, such as effervescent drink preparations. This effervescent drink is alsocombined with gerga lebong lime which will produce a fresher taste. This study aims todetermine the content of anthocyanin compounds in processed effervescent drinks. In thisstudy, the identification of anthocyanins in effervescent beverage preparations, telangflower juice and oranges gerga lebong using qualitative test methods using HCl 2M andNaOH 2M reagents, while in quantitative tests using UV-Vis spectrophotometry,differential pH method with pH 1.0 and pH 4.5 solutions at wavelengths of 510 nm and700 nm. The results of the qualitative test showed that all samples of processedeffervescent drinks were positive for anthocyanins and the quantitative test resultsshowed that the anthocyanin levels in formulation 1 were 1,780 mg / L, formulation 2 was2,225 mg / L, and formulation 3 was 5,899 mg / L. Based on this study on effervescentbeverage formulation 3 had high anthocyanins from formulations 1 and 2.
Edukasi Dan Pembuatan Permen Jahe (Ginger Candy) Pelega Tenggorokan Mulyani, Elly; Alfitroh, Ijazati; Nanik, Nanik
Jurnal PADAMU NEGERI (Pengabdian pada Masyarakat Bidang Eksakta) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/padamunegeri.v4i1.785

Abstract

Ginger is a plant whose rhizome is often used as a spice and raw material for traditional medicine. Ginger contains gingerol which is anti-inflammatory and analgesic so it can reduce pain due to strep throat. The use of ginger is very suitable for various kinds of preparations because apart from having a delicious and distinctive taste and aroma, it also has a function as an infection prevention. In the pharmaceutical industry, ginger is widely used for internal medicine (oral). Ginger candy is one of the processed ginger products that has the potential to be developed. This type of preparation is very practical, lightweight, and can be carried anywhere. Ginger candy is also great for souvenirs. The taste is spicy but gives warmth. The result of this activity is an increase in community knowledge and skills in making ginger candy. Based on the results of observations, the community was very enthusiastic about participating in this counseling activity and it was hoped that the candy could be enjoyed by the elderly. Elderly who are the target of practical activities can enjoy ginger and feel the benefits of ginger easily to maintain their immune system.
Edukasi Penggunaan Antibiotik Yang Rasional Kepada Masyarakat Fauziah, Dewi Winni; Jannah, Syauqul; Mulyani, Elly; Ers, Dina; Hariyani, Gusti; Amanda, Kurnia; Metri Erawati; Nurbayu Rizky; Ratna Yulinda; Sindi Rahayu; Yelly Dimas; Roki Pernandes
JURNAL BESEMAH Vol. 3 No. 1 (2024): JANUARI-JUNI
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jurnalbesemah.v3i1.790

Abstract

Antibiotics are drugs or substances produced by microbes, especially fungi, which can inhibit/eradicate other microbes (microorganisms/bacteria), especially microbes that are detrimental to humans, namely microbes that cause infections in humans. Antibiotics are not effective in treating viral, fungal, or other non-bacterial infections, and each antibiotic varies greatly in its effectiveness against different types of bacteria. The use of antibiotics is certainly expected to have a positive impact, but irrational use of antibiotics will have a negative impact. One of the negative impacts of irrational use of antibiotics is bacteria that are resistant to antibiotics. In community service, the target group was approximately 20 people, almost all of whom did not know that antibiotics should not be purchased freely without a prescription from a doctor and that irrational use could increase the impact of resistance. This can be caused by a lack of public knowledge regarding the use of antibiotics and a lack of education by health workers.
Analisis Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Tanaman Sawi Langit (Vernonia cinerea L) dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis Mulyani, Elly; Herlina; Ningrum, Karina Primatyas; Roki Pernandes
PUCUK : Jurnal Ilmu Tanaman Vol 4 No 2 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ratu Samban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pucuk.v4i2.391

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tanaman obat. Salah satu tanaman gulma yang bermanfaat adalah sawi langit (Vernonia cinerea L). Tanaman ini dikenal memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan, berkat kandungan senyawa flavonoid di dalamnya. Namun, tingkat kandungan flavonoid ini bisa dipengaruhi oleh pemilihan pelarut yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan total flavonoid dalam ekstrak dan fraksi sawi langit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan pereaksi Wilstater dan Bate-Smite-Metcalfe, yang menunjukkan hasil positif bagi keberadaan flavonoid. Sementara itu, uji kuantitatif dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan quersetin sebagai standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan flavonoid total dalam ekstrak etanol 96% sawi langit adalah 82,96±1,03 mgQE/g, fraksi etil asetat memperoleh 54,09±0,35 mgQE/g, dan ekstrak n-heksana menghasilkan 42,45±0,35 mgQE/g