Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Formulasi Gel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Sebagai Sediaan Antiinflamasi Sugihartini, Nining; Jannah, Syauqul; Yuwono, Tedjo
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 7, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of anti-inflammatory gel of Moringa oleifera leaf extract has been performed. This study aimed to determine the physical properties, irritation index and anti-inflammatory activity of gel with various concentration of Moringa oleifera leaf extract. The extract was obtained by maceration method using ethanol 70%. The extracts were formulated in a gel with a concentration of 3%, 6%, 9% by using Carbopol 940 as gelling agent. The gel was evaluated for its physical properties (viscosity, pH, spreadability, adhesivity), irritation index with rabbit test animals and anti-inflammatory activity with mice test animals based on epidermal thickness parameters. The test results showed that the increasing of extract concentration changed the viscosity, pH, adhesivity, epidermal thickness and spreadability of the gel. Based on the results of this study it can be concluded that the optimum concentration of Moringa oleifera leaf extract in gel as anti-inflammatory was 3%.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT SAWI LADANG (Nasturtium Montanum) MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-2-pycrilhydrazyl) Jannah, Syauqul; Mulyani, Elly; Maharani, Nathasia Aulia
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v7i2.15550

Abstract

Antioksidan ialah zat penghambat respons yang dilakukan oleh ekstremis bebas. Salah satu contoh antioksidan adalah tanaman sawi. Pemanfaatan daun sawi ladang (Nasturtium montanum) dalam pembuatan fraksi asam etil asetat dan efek antioksidan saat ini belum diketahui secara pasti. Selanjutnya, penting untuk melakukan penelitian mengenai aksi antioksidan dari bagian turunan asam etil asetat daun sawi sawah (Nasturtium Montanum). Uji penelitian dilakukan dengan tujuan agar mengetahui khasiat fraksi etil asetat sebagai antioksidan pada sawi ladang (Nasturtium Montanum) dengan menggunakan teknik DPPH. Pada fraksi etil asetat dilakukan dengan 4 rangkaian konsentrasi yaitu 40, 60, 80, 100 ppm. Tiap konsentrasi yang dibuat, dipepet sebanyak 2ml kemudian di tambahkan 2 ml DPPH 50 ppm. Lalu di inkubasi sekitar 30 menit. Absorbansi diperkirakan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ 517 nm dan disebut sebagai Nilai IC 50 (Inhibitory Focus) untuk menunjukkan konsentrasi antioksidan pada suatu senyawa yang menghasilkan tangkapan setengah atau 50% dari DPPH. Hasil uji coba antioksidan fraksi asam etil asetat sawi ladang (Nasturtium Montanum) menunjukkan adanya efektivitas Antioksidan dengan Nilai IC 50 senilai 98,57 µg/mL, termasuk kuat, 50-100 µg/mL . Berdasarkan penelitian ini, daun sawi putih (Nasturtium Montanum) mempunyai khasiat sebagai antioksidan.
Edukasi Pencegahan Anemia Dikalangan Remaja Dan Pembagian Tablet Tambah Darah Kepada Siswa Siswi Di Pondok Pesantren Darussalam Bengkulu Jannah, Syauqul; Ijazati Alfitroh; Elly Mulyani
JURNAL BESEMAH Vol. 2 No. 2 (2023): JULI-DESEMBER
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jurnalbesemah.v2i2.359

Abstract

Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. zat gizi yang bersangkutan adalah besi, protein, piridoksin (vitamin B6). Tujuan dari kegiatan ini untuk memberi pengetahuan pada remaja putri untuk pentingnya mengkonsumsi tablet penambah darah untuk persiapan hamil dan melahirkan pada saat mereka dewasa. Anemia dapat terjadi pada remaja akibat kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi. Selain itu, pada remaja wanita yang mengalami menstrusi terjadi kekurangan darah yang menyebabkan wanita remaja rentan terkena anemia. Hal tersebut tentunya tidak baik dalam perkembangan para remaja karena dapat mengganggu tingkat produktifitas dalam belajar. Metode yang digunakan dengan cara ceramah dan demontrasi memberikan pengetahuan pentingnya mencegah anemia pada remaja dan mengkonsumsi tablet Fe pada remaja. Dalam melakukan pelaksanaan sosialisasi pengabdian dalam siswa Pondok Pesantren Darussalam Bengkulu kami mengayomi bagaimana mengetahui dampak begadang terutama pada anemia dan cara mencegah dan mengatasi gejala penyakit anemia.
Edukasi Penggunaan Antibiotik Yang Rasional Kepada Masyarakat Fauziah, Dewi Winni; Jannah, Syauqul; Mulyani, Elly; Ers, Dina; Hariyani, Gusti; Amanda, Kurnia; Metri Erawati; Nurbayu Rizky; Ratna Yulinda; Sindi Rahayu; Yelly Dimas; Roki Pernandes
JURNAL BESEMAH Vol. 3 No. 1 (2024): JANUARI-JUNI
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jurnalbesemah.v3i1.790

Abstract

Antibiotics are drugs or substances produced by microbes, especially fungi, which can inhibit/eradicate other microbes (microorganisms/bacteria), especially microbes that are detrimental to humans, namely microbes that cause infections in humans. Antibiotics are not effective in treating viral, fungal, or other non-bacterial infections, and each antibiotic varies greatly in its effectiveness against different types of bacteria. The use of antibiotics is certainly expected to have a positive impact, but irrational use of antibiotics will have a negative impact. One of the negative impacts of irrational use of antibiotics is bacteria that are resistant to antibiotics. In community service, the target group was approximately 20 people, almost all of whom did not know that antibiotics should not be purchased freely without a prescription from a doctor and that irrational use could increase the impact of resistance. This can be caused by a lack of public knowledge regarding the use of antibiotics and a lack of education by health workers.
ANALISA FLAVONOID FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK BAYAM DURI (Amaranthus Spinosus L) SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV- VIS Jannah, Syauqul
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 10, No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v10i2.492

Abstract

Gulma adalah tumbuhan liar atau di sebut juga tumbuhan penganggu yang dapat merusak tumbuhan budidaya disekitarnya. Salah satu contoh tumbuhan ini adalah Bayam Duri atau dengan nama latin Amaranthus spinosus L.Beberapa senyawa yang terdapat pada daun bayam duri yaitu Flavanoid, amarantin, rutin spinasterol, hentriakontan, tanin, kalsium nitrat, garam fosfat, zat besi dan vitamin A, C, K dan vitamin B6.Simplisia daun bayam duri diekstraksi dengan metode ekstraksi maserasi, dan di fraksinasi menggunakan n-heksan, etil asetat, dan air. Hasil pemisahan dengan menggunakan Kromatografi lapis tipis menunjukan bahwa fraksi etil asetat ekstrak etanol Bayam duri mengandung flavonoid. Hasil spektrofotometri Uv-vis dengan menggunakan pelarut etanol 96% pada rentang panjang gelombang 400-800 nm, isolat menunjukan puncak serapan pada 424nm.Hasil penelitian didapatkan kadar Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Bayam duri (Amaranthus spinosus L) sebesar 0,849 %. Senyawa flavonoid berkhasiat sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. 
ANALISIS KADAR ALKALOID EKSTRAK KULIT BUAH PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Jannah, Syauqul; Retno, Grapina Aruma; Herlina, Herlina
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 2 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i2.21116

Abstract

Kulit buah pepaya (Carica papaya L.) memiliki kandungan yang sama dengan buah nya dengan kadar yang berbeda. Kulit buah yang muda memiliki tingkat enzim yang lebih tinggi, yaitu vitamin A, B1 dan C, mineral, protein, lemak dan karbohidrat serta flavonoid, alkaloid, dan fenol. Alkaloid adalah salah satu senyawa tersebut bahan kimia biasanya berbentuk garam organik, padat, kristal dan tidak berwarna. Tumbuhan dengan rasa umumnya pahit mengandung alkaloid. Alkaloid punya kemampuan tubuh untuk menembak sistem saraf, hipotensi, analgesik, antimikroba, obat penenang dan obat penyakit jantung.Dari penelitian sebelumnya hasil skrining fitokimia diketahui kulit buah pepaya memiliki kandungan alkaloid, tanin, steroid, saponin dan flavonoid dimana senyawa-senyawa ini merupakan senyawa antibakteri. Berdasarkan uraian diatas, pada penelitian ini akan dilakukan analisis kadar alkaloid ekstrak kulit buah pepaya california (Carica papaya L.) dengan metode spektrofotometri Uv-Vis.Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Kimia dan Laboraturium Fitokimia Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu. Simplisia kulit buah pepaya california (Carica papaya L.) diekstraksi dengan metode maserasi, lalu dilakukan identifikasi alkaloid dan uji penegasan kromatografi lapis tipis. Kemudian penetapan kadar alkaloid dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis.Hasil identifikasi alkaloid dari ekstrak kulit buah papaya California (Carica papaya L.) positif mengandung alkaloid. Hasil uji penegasan kromatografi lapis tipis didapatkan nilai Rf dengan rata-rata 0,75. Dan hasil penetapan kadar alkaloid dari ekstrak kulit buah pepaya california (Carica papaya L.) yang dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis dengan nilai rata-rata 0,872%.
PENYULUHAN TENTANG KHASIAT DAN PEMANFAATAN SAWI TANAH MENJADI MINUMAN TEH DAN BAHAN-BAHAN ALAMI LAINNYA DI KELURAHAN SUMBER JAYA Jannah, Syauqul; Herlina, Herlina; Alfitroh, Ijazati
SEMAR : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): Semar : Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Kalimasada Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59966/semar.v3i3.2093

Abstract

This study aims to propose a health promotion program related to the production of herbal tea from turnip greens (Brassica rapa L.). Turnip greens are known for their high nutritional content and health benefits, including antioxidants, vitamins, and minerals. The program will involve promotional activities focusing on educating the public about the health benefits of consuming turnip green herbal tea, as well as marketing this product as a healthy beverage alternative. The outcomes of this program are expected to enhance public awareness of the health benefits associated with consuming turnip green herbal tea and facilitate access to high- quality, locally sourced herbal health products. Therefore, this program is anticipated to contribute positively to promoting healthier consumption patterns in the community.
Analisis Kromatografi dan Kuantifikasi Alkaloid pada Fraksi Etil Asetat Kulit Pepaya California (Carica papaya L.) menggunakan teknik Spektrofotometri UV-Vis Jannah, Syauqul
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 14, No 3 (2025): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v14i3.9700

Abstract

Kulit buah pepaya (Carica papaya L.) memiliki kandungan nutrisi yang sebanding dengan bagian daging buahnya, meskipun konsentrasinya tidak sama. Pada kulit buah yang masih muda, kandungan enzim lebih melimpah, termasuk vitamin A, B1, vitamin C, serta mineral, protein, lemak, karbohidrat, flavonoid, alkaloid, dan fenol. Alkaloid merupakan salah satu senyawa tersebut, umumnya berbentuk garam organik yang padat, kristalin, serta tidak berwarna. Tumbuhan dengan rasa cenderung pahit biasanya mengandung alkaloid. Senyawa ini diketahui memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti memengaruhi sistem saraf, menurunkan tekanan darah (hipotensi), meredakan nyeri (analgesik), bersifat antimikroba, penenang, serta digunakan dalam pengobatan penyakit jantung.Berdasarkan penelitian sebelumnya melalui uji fitokimia, kulit pepaya terbukti mengandung alkaloid, tanin, steroid, saponin, dan flavonoid, yang semuanya berperan sebagai senyawa antibakteri. Dengan demikian, penelitian ini berfokus pada analisis kandungan alkaloid dalam fraksi etil asetat kulit Pepaya California (Carica papaya L.) menggunakan teknik Spektrofotometri UV-Vis.Pelaksanaan penelitian berlangsung di Laboratorium Kimia dan Fitokimia Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu. Simplisia kulit pepaya California diekstraksi menggunakan metode maserasi, kemudian difraksinasi, diikuti dengan identifikasi alkaloid dan uji konfirmasi melalui kromatografi lapis tipis (KLT). Selanjutnya, penetapan kadar alkaloid dilakukan menggunakan teknik Spektrofotometri UV-Vis.Hasil identifikasi menunjukkan bahwa fraksi etil asetat dari kulit pepaya California positif mengandung alkaloid. Uji konfirmasi dengan KLT menghasilkan nilai Rf sebesar 0,86. Sedangkan penentuan kadar alkaloid menggunakan spektrofotometri UV-Vis memperoleh nilai rata-rata sebesar 0,582%.
Pengabdian Masyarakat Sosialisasi Formulasi Sabun Padat Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine palmfolia (L).(Merr) dan Minyak Sereh (Cymbopogon Citratus) Sebagai Antiseptik Di Kota Bengkulu Dharmayanti, Luky; Jannah, Syauqul; Mulyani, Elly
Jurnal PADAMU NEGERI (Pengabdian pada Masyarakat Bidang Eksakta) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/padamunegeri.v6i1.1763

Abstract

Sabun padat yang mengandung ekstrak bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan minyak serai (Cymbopogon citratus) adalah produk kebersihan yang memanfaatkan bahan alami. Bawang Dayak dan minyak serai berfungsi sebagai agen antiseptik alami yang efektif untuk membersihkan kulit dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Sabun padat ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang aman dan efektif untuk menjaga kebersihan kulit serta mencegah infeksi. Pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi sabun padat yang memiliki sifat antiseptik dari ekstrak bawang Dayak dan minyak serai. Ekstrak bawang Dayak dipilih karena kandungan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, dan saponin yang memiliki aktivitas antimikroba, sedangkan minyak serai dikenal dengan komponen sitralnya yang bersifat antibakteri dan antijamur. Proses pembuatan sabun dilakukan melalui metode saponifikasi dingin dengan penambahan ekstrak bawang Dayak dan minyak serai pada konsentrasi tertentu. Dalam pengujian ini, sabun padat yang mengandung ekstrak bawang Dayak dan minyak serai diuji secara organoleptik, stabilitas pH, dan aktivitas antiseptik terhadap beberapa jenis bakteri patogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun padat yang dihasilkan memiliki karakteristik yang baik dan menunjukkan potensi sebagai antiseptik. Diharapkan produk ini dapat diterima oleh masyarakat sebagai solusi alami untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit.
Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Kupa (Syzygium polycephalum) Dengan Metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil dharmayanti, Luky; Jannah, Syauqul; Oktamauri, Ariesa
Jurnal Pharmacopoeia Vol 4 No 2 (2025): September 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v4i2.1065

Abstract

Kupa fruit has a high anthocyanin content and is useful as an antioxidant. Phytochemical screening shows flavonoid compounds in the skin and fruit. Free radical damage to skin cells can be repaired using antioxidants, because antioxidants can kill and neutralize radicals in the body so that oxidative stress and cell damage can be avoided. The purpose of this study was to determine the value of antioxidant activity and antioxidant content of kupa fruit extract (Syzygium polycephalum). This study used kupa fruit extract (Syzygium polycephalum) This will be examined using the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl technique to determine its antioxidant activity. A UV-Vis spectrophotometer was used to detect absorbance at λ 517 nm. The results are represented as IC50 (Inhibitory Concentration) values, which indicate the concentration of antioxidant substances that capture 50% of DPPH radicals. Kupa fruit extract has an extract yield of 40.11% and is positive for alkaloid, flavonoid, and tannin components, according to phytochemical screening results, the water content is 30.65% and the ash content is 1.13%. The results of the antioxidant activity test of kupa fruit extract show a relatively strong IC50 value of <100 µg/mL with an IC50 value of 99.74. Keywords: Kupa fruit (Syzygium polycephalum), antioxidant, DDPH, IC50