Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

REPRESENTASI DAN RUANG PUBLIK DALAM PERTARUNGAN WACANA BERITA KAMPANYE PEMILIHAN PRESIDEN 2014 (Analisa Wacana Kritis Berita Kampanye Pada Halaman Muka Surat Kabar Seputar Indonesia (SINDO) dan Media Indonesia) Sulistyanto, Ari; Atmodjo, Juwono Tri
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.173 KB)

Abstract

Tulisan ini hendak mendeskripsikan pertarungan wacana kampanye pilpres 2014, dan dampaknya terhadap media sebagai ruang publik. Untuk itu permasalahan di fokuskan pada, Pertama, Bagaimanakah konstruksi realitas pada level teks di konstruksi oleh media massa.? Kedua, adakah pengaruh politik ekonomi media? Ketiga, bagaimanakah model representasi dalam pertarungan wacana yang di lakukan media ? Media yang dijadikan unit analisis adalah headline berita kampanye pemilihan Presiden 2014pada suratkabar Media Indonesia dan Seputar Indonesia. Sedangkan metode pendekatan melalui analisis wacana kritis model Van Dijk. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses konstruksi realitas, ketika berita berjalan ketingkat redaktur, apa yang telah dibuat oleh wartawan sering kali diubah dan disesuaikan dengan karakter dan kebijakan media, termasuk kebijakan dalam pembuatan judul berita dan penggunaan bahasa. Koran ini harus berani tampil beda dan provokatif. Akibatnya, dalam pertarungan wacana pada kampanye pilpres 2014, adanya representasi-representasi pada kandidiat yang di lakukan oleh kedua media tersebut yang berujung pada “character assassination” para aktor, dan terdistorinya media sebagai ruang publik yang tak autentik karena media dalam pemberitaan telah melakukan pemihakan terhadap kandidat presiden yang ditokohkan.Untuk itu, perlunya seperangkat Undang-Undang tentang pengaturan pembatasan kepemilikan media, dan larangan bagi pemilik media untuk terlibat aktif dalam politik. Kata Kunci : Pertarungan wacana, representasi, ruang publik
Pelatihan Manajemen Komunikasi Bisnis Dan Budaya Masyarakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Ponggang Serangpanjang Subang Dwinarko, Dwinarko; Sjafrizal , Tabrani; Dewi , Nita Komala; Sulistyanto , Ari; Widodo , Aan
Jurnal Abdimas UBJ (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.189 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v3i1.59

Abstract

Economic development that is carried out by activating Village-Owned Enterprises is explained in the Regulation of the Minister of Villages (Permendesa), Development of Disadvantaged Regions and Transmigration of the Republic of Indonesia Number 4 of 2015 concerning the Establishment, Management and Management and Amendment of Village-Owned Enterprises or so-called BUMDES. The purpose of establishing BUMDES in article 3 states that: (a) improving the village economy; (b) optimizing village assets to be useful for village welfare; (c) increasing community efforts in managing the economic potential of the village; (d) developing inter-village business cooperation plans and / or with third parties; (e) create market opportunities and networks that support citizens' general service needs; (f) open employment; (g) improving the welfare of the community through improving public services, growth and equitable distribution of the village economy; and (h) increase the income of the village community and the original income of the village. The existence of Village-Owned Enterprises as organizations that are business is a strategic step to build the community's economy. This strategic step must certainly be supported by village funds and management training and business communication that can encourage the achievement of the establishment of BUM Desa. Training on business communication management and community culture in the economic empowerment of the Ponggang Serangpanjang Subang village community aims to provide understanding and skills in improving the empowerment of rural communities through the development of tourism and MSMEs through the Village Owned Enterprises. The method used is in the form of business communication management training, with presentation techniques and training simulations for preparing proposals and business letters to the management and members of UMKM through the Ponggang Village Owned Enterprises. The output produced by the management and members can implement the principles of effective business communication management and can build village income sources by managing and creating jobs through tourism development, waste management, processing of agricultural products, plantations and fisheries. Keywords: Strategy, Communication, Business, Empowerment, Society Abstrak Pembangunan ekonomi yang dijalankan dengan mengaktipkan Badan Usaha Milik Desa dijelaskan dalam Peraturan Menteri Desa (Permendesa), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Perubahan Badan Usaha Milik Desa atau yang disebut dengan BUMDES. Tujuan pendirian BUMDES dalam pasal 3 disebutkan bahwa: (a) meningkatkan perekonomian desa; (b) mengoptimalkan asset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa; (c) meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa; (d) mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan atau / dengan pihak ketiga; (e) menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga; (f) membuka lapangan kerja; (g) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa; dan (h) meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa sebagai organisasi yang sifatnya bisnis merupakan langkah strategis untuk membangun perekonomian masyarakat. Langkah strategis ini tentunya harus ditunjang dengan dana desa dan pelatihan manajemen serta komunikasi bisnis yang dapat mendorong tercapainya tujuan berdirinya BUM Desa. Pelatihan manajemen komunikasi bisnis dan budaya masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa Ponggang Serangpanjang Subang bertujuan memberikan pemahaman dan ketrampilan dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan parawisata dan UMKM melalui Badan Usaha Milik Desa.Metode yang digunakan berupa pelatihan manajemen komunikasi bisnis, dengan teknik presentasi dan simulasi pelatihan pembuatan proposal dan surat-surat bisnis kepada pengurus dan anggota UMKM melalui Badan Usaha Milik Desa Ponggang.Luaran yang dihasilkan pengurus dan anggota dapat menjalankan prinsip-prinsip manajemen komunikasi bisnis efektif dan dapat membangun sumber pendapatan desa dengan mengelola dan menciptakan lapangan kerja melalui pembangunan pariwisata, pengolahan limbah, pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Kata Kunci: Strategi, Komunikasi, Bisnis, Pemberdayaan, Masyarakat
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUKSI PERTANIAN JAMUR TIRAM PADA KELOMPOK TANI “ANUGERAH MAKMUR” DI DUSUN CIBUERIUM, SERANGPANJANG, KABUPATEN SUBANG ARI SULISTYANTO; DWINARKO; TABRANI SJAFRIZAL; SAEFUL MUJAB
JURNAL EKONOMI, SOSIAL & HUMANIORA Vol 1 No 11 (2020): INTELEKTIVA : JURNAL EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA (EDISI, JUNI 2020 )
Publisher : KULTURA DIGITAL MEDIA ( Research and Academic Publication Consulting )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The limited knowledge of marketing faced by the "Anugerah Makmur" farmer group in Cibuerium Hamlet, Pongang Village, Kec. Serangpanjang, Kab, Subang in cultivation "Oyster Mushrooms cause excess production of Oyster Mushrooms can not be marketed to the fullest. So far, marketing has relied on local middlemen who can only market in limited quantities in the market area of ​​Seranpanjang District. Through the activities of the Community Partnership Program (PKM) encourage increased knowledge and management capabilities of marketing communications that are integrated and integrated as well as understanding of modern and export-oriented marketing management. Through training and mentoring methods, it is expected that, first, the ability in managing integrated marketing communications, starting from the stage of improving the quality of production. Second, the ability to manage the distribution of oyster mushroom production. Third, the ability to manage production pricing strategies. Fourth, the ability to manage promotions, both direct marketing and various promotion strategies
NARASI KRITIS OPINION LEADER DALAM KEBIJAKAN VAKSIN COVID 19 Ari Sulistyanto; Achmad Jamil
Jurnal Riset Komunikasi Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v12i1.11601

Abstract

Pemerintah Indonesia dalam penanggulangan pandemic Covid 19 telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan vaksinasi. Akan tetapi, kebijakan tersebut, menuai kontroversi dengan munculnya berbagai kritik dari pemuka pendapat yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan thema narasi kritis dan sentimen pemuka pendapat terhadap kebijakan vaksinasi Covid 19. Melalui metode kualitatif dan dengan pendekatan analisis thematic didapatkan hasil 5 thema narasi kritis para pemuka pendapat mengenai vaksin Covid 19, yaitu program vaksin, drama vaksin, jenis vaksin, penyimpangan vaksin, dan penyelesaian pandemic Covid 19. Sedangkan mengenai sentimen yang muncul tidak semuanya mengemukakan sentimen negative ada beberapa pemuka pendapat yang menyatakan sentimen positif atau mendukung kebijakan pemerintah mengenai vaksin Covid 19. Penelitian ini juga memberikan kontribusi pada para pengambil kebijakan dan penggiat komunikasi dalam perencanaan komunikasi strategis penanggulangan Covid 19. Kata kunci: Covid 19. Narasi kritis, Pemuka Pendapat, Vaksin,
Pelatihan Manajemen Komunikasi Bisnis Dan Budaya Masyarakat Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Ponggang Serangpanjang Subang Dwinarko Dwinarko; Tabrani Sjafrizal; Nita Komala Dewi; Ari Sulistyanto; Aan Widodo
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBJ Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.189 KB) | DOI: 10.31599/jabdimas.v3i1.59

Abstract

Economic development that is carried out by activating Village-Owned Enterprises is explained in the Regulation of the Minister of Villages (Permendesa), Development of Disadvantaged Regions and Transmigration of the Republic of Indonesia Number 4 of 2015 concerning the Establishment, Management and Management and Amendment of Village-Owned Enterprises or so-called BUMDES. The purpose of establishing BUMDES in article 3 states that: (a) improving the village economy; (b) optimizing village assets to be useful for village welfare; (c) increasing community efforts in managing the economic potential of the village; (d) developing inter-village business cooperation plans and / or with third parties; (e) create market opportunities and networks that support citizens' general service needs; (f) open employment; (g) improving the welfare of the community through improving public services, growth and equitable distribution of the village economy; and (h) increase the income of the village community and the original income of the village. The existence of Village-Owned Enterprises as organizations that are business is a strategic step to build the community's economy. This strategic step must certainly be supported by village funds and management training and business communication that can encourage the achievement of the establishment of BUM Desa. Training on business communication management and community culture in the economic empowerment of the Ponggang Serangpanjang Subang village community aims to provide understanding and skills in improving the empowerment of rural communities through the development of tourism and MSMEs through the Village Owned Enterprises. The method used is in the form of business communication management training, with presentation techniques and training simulations for preparing proposals and business letters to the management and members of UMKM through the Ponggang Village Owned Enterprises. The output produced by the management and members can implement the principles of effective business communication management and can build village income sources by managing and creating jobs through tourism development, waste management, processing of agricultural products, plantations and fisheries. Keywords: Strategy, Communication, Business, Empowerment, Society Abstrak Pembangunan ekonomi yang dijalankan dengan mengaktipkan Badan Usaha Milik Desa dijelaskan dalam Peraturan Menteri Desa (Permendesa), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan dan Perubahan Badan Usaha Milik Desa atau yang disebut dengan BUMDES. Tujuan pendirian BUMDES dalam pasal 3 disebutkan bahwa: (a) meningkatkan perekonomian desa; (b) mengoptimalkan asset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan desa; (c) meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa; (d) mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan atau / dengan pihak ketiga; (e) menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga; (f) membuka lapangan kerja; (g) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa; dan (h) meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa sebagai organisasi yang sifatnya bisnis merupakan langkah strategis untuk membangun perekonomian masyarakat. Langkah strategis ini tentunya harus ditunjang dengan dana desa dan pelatihan manajemen serta komunikasi bisnis yang dapat mendorong tercapainya tujuan berdirinya BUM Desa. Pelatihan manajemen komunikasi bisnis dan budaya masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat desa Ponggang Serangpanjang Subang bertujuan memberikan pemahaman dan ketrampilan dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa melalui pembangunan parawisata dan UMKM melalui Badan Usaha Milik Desa.Metode yang digunakan berupa pelatihan manajemen komunikasi bisnis, dengan teknik presentasi dan simulasi pelatihan pembuatan proposal dan surat-surat bisnis kepada pengurus dan anggota UMKM melalui Badan Usaha Milik Desa Ponggang.Luaran yang dihasilkan pengurus dan anggota dapat menjalankan prinsip-prinsip manajemen komunikasi bisnis efektif dan dapat membangun sumber pendapatan desa dengan mengelola dan menciptakan lapangan kerja melalui pembangunan pariwisata, pengolahan limbah, pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan. Kata Kunci: Strategi, Komunikasi, Bisnis, Pemberdayaan, Masyarakat
Model of Crisis Communication Management in the Perspective of Situational Crisis Communication Theory at the Transportation Ministry Ari Sulistyanto; Usmar Usmar; Hermiyetti Hermiyetti
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 5, No 2 (2020): December 2020 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v5i2.408

Abstract

Rapid disaster response is necessary since it involves various stakeholders in disaster. However, rapid response is difficult to implement due to structural constraints and organizational hierarchy.  This research aims to reveal structural constraints to crisis communication management in the internal organization of the Transportation Ministry. Situational Crisis Communication Theory (SCCT) approaches offer a framework to understand management in general in responding to crisis situation.  This research uses a qualitative method with case study approaches. The results of this research show that in the pre-crisis phase the organization serves as media for sections at the Transportation Ministry to interact in monitoring potential crisis.  In the crisis and post-crisis response phases, the establishment of an Ad Hoc Crisis Communication Team (TKK) has changed the organization from being under stringent hierarchic structure to being more flexible and responsive in crisis response. This research gives contributions to more dynamic crisis communication management, recommends the formulation of Standard Operating Procedure (SOP) in crisis communication management, starting from pre-crisis, crisis to post-crisis response phases, and gives guidance to government and non-government organizations in crisis communication management.
KONSTRUKSI MAKNA BELA NEGARA DIKALANGAN MAHASISWA Ari Sulistyanto; Saepudin; Dicky Fauzi Firdaus
Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman
Publisher : Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi makna dan perilaku bela negara dikalangan mahasiswa. Oleh karenanya permasalahan di fokuskan pada, Pertama, bagaimana kesadaran mahasiswa dalam bela negara? Kedua, bagaimana tindakan yang dilakukan mahasiswa berkaitan dengan bela negara? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi pendekatan fenomenologi yang berorientasi pada pengalaman alamiah individu. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap 8 (delapan) mahasiswa sebagai informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesadaran yang terbentuk dalam bela negara adalah kesadaran praktik. Kesadaran praktik ini merupakan bentuk untuk memahami proses bagaimana berbagai tindakan dan praktik sosial lambat laun menjadi struktur. Sedangkan, tindakan atau perilaku bela negara yang dilakukan mahasiswa dimaknai dengan belajar untuk peningkatan kualitas diri. Saran dalam penelitian ini adalah perlunya pemantaban ideologi Pancasila dan rasa cinta tanah air dalam proses pembelajaran ditingkat pemdidikan dasar sampai pendidikan tinggi atau institusi pendidikan lain dengan cara berjenjang dan sosialisasi bentuk bela negara beragam yang intinya komitmen untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia.
Pelatihan Manajemen Komunikasi pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Dwinarko Dwinarko; Ari Sulistyanto; Aan Widodo; Saeful Mujab
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2021): Juni
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v1i4.314

Abstract

Purpose: The ability in planning communication, organizing messages, implementing and supervising members of the Village Community Empowerment Agency (BPD) is needed so that they are able to build synergies with the community and village heads for village development in Subang Regency. Method: To improve this ability, communication management training activities were carried out. The method was carried out through lectures and discussions. Results: The results obtained were an increase in positive understanding related to communication management carried out in community empowerment and the satisfaction with the material presented. This is indicated by 92.3%, that the material presented provides benefits and new understanding in community empowerment. Conclusions: Through this training activity, members of the Village Community Empowerment Agency (BPD) are able to improve their abilities in planning communication and organizing messages in carrying out their duties as BPD members in the implementation and supervision of village development.
Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Komunikasi Pemasaran bagi Pelaku UMKM pada Masyarakat di Kelurahan Ponggang, Kec. Serangpanjang, Kabupaten Subang: . Ari Sulistyanto; Dwinarko Dwinarko; Tabrani Syafrizal; Saeful Mujab
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 1 (2021): February, Pages 1-160
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i1.199

Abstract

Kewirausahaan yang dilakukan dalam bentuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), apabila dikelola dengan baik dengan pengetahuan dan keterampilan manajemen yang modern dapat memberi nilai tambah ekonomi dan membuka lapangan kerja baru. Oleh karena itu, perlu pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan wirausaha masyarakat. Melalui metode pelatihan dalam bentuk ceramah, diskusi dan simulasi pada masyarakat dan unit UMKM Desa Ponggang, didapatkan hasil adanya peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam kewirausahaan dan manajemen komunikasi pemasaran melalui platform digital e-commerce. Saran dalam kegiatan ini adalah perlunya pendampingan sebagai upaya monitoring terhadap keberhasilan program pengabdian masyarakat.
Penyiapan Masyarakat Desa Talagasari Sebagai Kawasan Desa Wisata: . Ari Sulistyanto; Tabrani Sjahrizal; Dwinarko Dwinarko; Ali Akbar Gayo
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.567

Abstract

Dalam meningkatkan perekonomian desa salah satunya adalah dengan mengembangkan sebagai desa wisata. Desa Talagasari, Serangpanjang, Kabupaten Subang memiliki berbagai keunikan lokal dan sumber daya alam yang mempunyai potensi sebagai produk wisata desa unggulan. Akan tetapi, pengetahuan dan kesadaran terhadap potensi desa yang dimiliki belum terbentuk. Oleh karena itu melalui kegiatan penyiapan masyarakat Desa Talagasari sebagai desa wisata bertujuan untuk membangun kesadaran, pengelolaan secara kelembagaan dan memahami strategi komunikasi pemasaran desa wisata melalui platform digital. Melalui metode ceramah mendapatkan hasil positif, yaitu adanya peningkatan kesadaran dan motivasi untuk mengembangan dan mengelola serta mempromosikan Desa Talagasari sebagai desa wisata. Hal ini dibuktikan dengan rencana pengembangan sebagai desa wisata melalui berbagai peraturan desa yang akan ditetapkan antara Kepala Desa Talagasari dengan warga desa.