Permasalahan sampah organik di wilayah pedesaan Malanuza semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas rumah tangga yang belum diimbangi dengan sistem pengelolaan lingkungan yang baik. Kondisi tersebut berpotensi menurunkan kualitas udara akibat bau tidak sedap dan proses pembusukan yang tidak terkontrol. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan ekoenzim sebagai solusi inovatif dalam pengelolaan sampah organik sekaligus upaya peningkatan kualitas udara. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, demonstrasi, praktik langsung, serta pendampingan intensif kepada warga. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa survei pasca-kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta. Tingkat pemahaman tentang ekoenzim naik menjadi 89%, dengan 80% peserta mampu menjelaskan proses fermentasi secara benar. Selain itu, 95% peserta menyatakan niat untuk menerapkan ekoenzim di rumah tangga, termasuk penggunaannya sebagai pupuk cair untuk tanaman padi dan sayuran di lahan pertanian desa. Dampak kegiatan ini tidak hanya terlihat pada perubahan perilaku masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah organik, tetapi juga pada meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kualitas udara melalui solusi berbasis kearifan lokal dan ramah lingkungan.