Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perilaku Politik Masyarakat Tionghoa Dalam Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024 Di Kelurahan Badak Berjuang Kota Tebing Tinggi Kapita, Kapita; Nainggolan, Mangido
JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA Vol. 11 No. 2 (2025): JURNAL SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jseh.v11i2.800

Abstract

This study aims to analyze the political behavior of the Chinese community in the 2024 Regional Head Election in Badak Berjuang Village, Tebing Tinggi City. This study is important to understand the socio-political dynamics of minority ethnic groups in the context of Indonesian democracy, exploring the factors that influence the voting behavior of the Chinese community and how cultural identity and historical experiences shape their political behavior. This study uses a qualitative method with a descriptive approach, through observation, interviews, and documentation. The subjects of the study were the Chinese community who participated in the regional elections. The results of the study show that the rational approach is the dominant factor, where the majority chooses based on realistic economic policies, support for their businesses, and the technocratic capacity of candidates. These findings indicate increasing political awareness and active participation of the Chinese community in inclusive local democracy.
Pengembangan Media Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Dilema Moral Berbasis Android Berbantuan Augmented Reality Hodriani, Hodriani; Halking, Halking; Dharma, Surya; Nainggolan, Mangido; Junaidi, Junaidi
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 10 No 1 (2025): Volume 10, Nomor 1 - Juni 2025
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v10i1.11832

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah rendahnya literasi budaya dan kewargaan mahasiswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, khususnya dalam memahami dilema moral dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis dilema moral dengan bantuan teknologi Augmented Reality (AR) guna memperkuat literasi budaya dan kewargaan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan Borg and Gall berupa analysis design, development, implementation, and evaluation. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil validasi menunjukkan bahwa media yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,5 dari ahli materi dan 4,45 dari ahli media, yang keduanya termasuk kategori “Sangat Baik.” Penilaian dari praktisi pembelajaran juga menunjukkan hasil positif. Keseluruhan data membuktikan bahwa media pembelajaran ini layak untuk diujicobakan lebih lanjut sebagai alternatif inovatif dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kontekstual dan berbasis dilema moral untuk meningkatkan literasi budaya dan kewargaan.
PERAN DINAS SOSIAL DALAM PENANGANAN ORANG DALAM GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI KOTA MEDAN Aridho, Ahmad; Nainggolan, Mangido
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i3.6382

Abstract

This study aims to analyze the role of the Social Affairs Office (Dinas Sosial) in the management of People with Mental Disorders (ODGJ) in Medan City. Mental health issues have become a critical concern in social policy, particularly given the increasing number of untreated ODGJ in urban areas. Employing a qualitative research method with a policy politics approach, this study examines how local government policies are operationalized through the Social Affairs Office and evaluates the extent to which this institution addresses the need for rehabilitation and social protection for individuals with mental disorders. Data were collected through in-depth interviews with key informants, including Social Affairs Office personnel, families of ODGJ, and community figures. The data analysis process followed three fundamental stages: data reduction, data display, and data verification, aiming to construct a comprehensive and in-depth understanding of the phenomenon. The findings reveal that the role of the Social Affairs Office in Medan remains limited, predominantly reactive, and lacks systemic integration across institutions. Major obstacles include inadequate rehabilitation infrastructure, and weak communication with the community. This study underscores the urgent need for institutional reform and strengthened intersectoral collaboration to ensure that services for ODGJ are more humane, structured, and sustainable. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Dinas Sosial dalam penanganan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Medan. Isu kesehatan jiwa menjadi perhatian serius dalam kebijakan sosial karena meningkatnya jumlah ODGJ yang tidak tertangani secara layak, terutama di wilayah perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan politik kebijakan untuk menelaah bagaimana kebijakan pemerintah daerah diimplementasikan melalui Dinas Sosial, serta sejauh mana lembaga ini mampu menjawab kebutuhan rehabilitasi dan perlindungan sosial bagi ODGJ. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan dari pihak Dinas Sosial, keluarga ODGJ, serta tokoh masyarakat. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahap utama, yaitu reduksi data, penyajian (display) data, dan verifikasi data untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan menyeluruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Dinas Sosial Kota Medan dalam penanganan ODGJ masih bersifat terbatas, reaktif, dan belum terintegrasi secara optimal antar lembaga. Keterbatasan fasilitas rehabilitasi, serta lemahnya komunikasi dengan masyarakat menjadi hambatan utama. Penelitian ini menegaskan perlunya pembenahan kelembagaan dan penguatan kerja sama lintas sektor agar pelayanan terhadap ODGJ lebih manusiawi, sistematis, dan berkelanjutan.