Articles
THE MEANING OF TRADITION “NJALANG†FOR THE PEOPLE OF MERP AS VILLAGE, MERPAS KAUR REGENCY REGENCY, BENGKULU
Pradana, Yoka
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 18 No 2 (2020): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24090/ibda.v18i2.3808
One of the traditions of grave pilgrimage that is still carried out by the community is the tradition of grave pilgrimage in Merpas Village Kaur Regency, Bengkulu known as Njalang. This tradition is unique be- cause the grave pilgrimage is carried out jointly by villagers every 2nd day of Syawal. This research is aimed at analyzing the meaning of Njalang for the Merpas villagers from the perspective of symbolic interaction. The research method was descriptive qualitative. In-depth interviews and observations of participants were used as the techniques of data collec- tion. The results of this research indicate that the implementation of Njalang tradition is a marriage between cultural activities and religious rituals that have meaning for the people of Merpas village. Njalang is defined as shared reality, as a tradition that creates joint actions and spiri- tual meanings within pilgrims. This article found something new that visiting the tombs of families and religious figures there are several simi- larities as well as differences in meaning. The meaning is emphasized on the implementation of the tradition together.
Perilaku Mendengarkan Radio Masyarakat Ponorogo Di Era New Media
Bambang Setyo Utomo;
Yoka Pradana
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 3, No 2 (2021): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21111/sjic.v3i2.5521
AbstrakPesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi dewasa ini menyebabkan menjadikan informasi sebagai kebutuhan primer masyarakat di negara-negara maju dan berkembang, tak terkecuali di Indonesia. Hadirnya teknologi internet tidak membuat radio kehilanggan penggemar dan tetap eksis saat ini. Dengan teori uses and gratifications penelelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mendengarkan radio masyarakat Ponorogo di era media baru. Survei online digunakan sebagai metode untuk memperoleh data penelitian. Ada 200 responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Ponorogo masih akrab dengan radio dalam keseharianya. Mereka kebanyakan mengakes radio secara konvesional meskipun sudah ada layanan radio streaming. Alasan utama mendengarkan radio adalah untuk mencari informasi. Musik menjadi acara dan konten yang paling disukai masyarakat Ponorogo ketika mendengarkan radio.AbstractToday the rapid development of communication and information technology has made information a primary need for people in growing and developing countries, including in Indonesia. The presence of internet technology has not made radio fans lose and still exists today. With the uses and gratifications theory, this study aims to explore the Ponorogo Societys’ listening behavior of radio in new media era. Online surveys are used as a method for obtaining research data. There were 200 respondents who met the criteria in this study. The findings of the study indicate that the Ponorogo societys’ still familiar with radio in their daily lives. They mostly access radio on a conventional basis even though there are already streaming radio services. The main reason to listen the radio is to find information. Music is the program and contents that Ponorogo scoietys’ most likelye when they listen to the radio.
Strategi Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Pesantren dalam Meningkatkan Literasi Informasi Mahasantri
Saepul Burhan;
Yoka Pradana
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 4, No 2 (2022): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21111/sjic.v4i2.7898
AbstrakPerpustakaan Univeristas Darussalam (UNIDA) Gontor merupakan perguruan tinggi pesantren memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi informasi kalangan mahasantri. Data Perpustakaan UNIDAGontor menunjukkan bahwa literasi informasi di kalangan Mahasantri masih rendah, padahal telah dilakukan berbagai program untuk meningkatkan literasi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Perpustakaan UNIDA Gontor dalam meningkatkan literasi informasi di kalangan mahasantri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada informan penelitian yang dipilih secara purposive sampling. Selain itu, data dikumpulkan dari observasi dan dokumentasi.Analisis data penelitian dilakukan dengan analisis data interactive model. Hasil penelitian menujukan bahwa strategi komunikasi Perpustakaan UNIDA Gontor dilakukan dengan mengenal khalayak, menentukan tujuan, mendesain pesan dan menentukan metode serta media yang digunakan. Mengenal khalayak dilakukan dengan menganalisis rendahnya kunjungan mahasantri ke perpustakaan. Tujuan komunikasi untuk meningkatkan literasi informasi, pesan yang digunakan mengunakan poster tokoh ulama’ penulis buku dengan sifat pesan persuasi. Saluran komunikasi yang digunakan adalah saluran komunkasi publik dalam bentuk seminar literasi dan sosialisasi literasi informasi di kegiatan OSPEK. Adapun media yang digunakan Perpustakaan menggunakan media cetak buletin dan media sosial instagram. Beberapa aspek dalam startegi komunikasi dilakukan dengan tepat, namun artikel ini menawarkan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dalam strategi komunikasi peningkatan literasi informasi dikalangan mahasantri.AbstractThe Darussalam University Library (UNIDA) Gontoris a boarding school that has an importantrolein improving information literacy among students. UNIDAGontor Library data showsthat information literacy among students is still low, even though various programs have been carried out to improve information literacy. Thisstudy aimsto determinethe communication strategy of the UNIDA Gontor Library in improving information literacy among students. The research method used is qualitative with case study design. Data collection techniques were carried out by interviewing research informants who were selected by purposive sampling. Data were collected from observation and documentation. Analysis of research data was carried out with interactive model data analysis. The results of the study indicate that the communication strategy of the UNIDA Gontor Library is carried out by knowing the audience, determining goals, designing messages and determining the methods and media used. Getting to know the audience is done by analyzing the low number of student visits to the library. The purpose of communication is to improve information literacy, the message used is to use posters of ulama figures, book authors with the nature of persuasive messages. The communication channel used is a public communication channel in the form of literacy seminars and information literacy socialization in OSPEK activities. The media used by thelibrary uses bulletin print media and Instagram social media. Some aspects of the communication strategy are carried out properly, but this article offers several aspects that need to be improved in the communication strategy to increase information literacy among students.
THE MEANING OF TRADITION “NJALANG†FOR THE PEOPLE OF MERP AS VILLAGE, MERPAS KAUR REGENCY REGENCY, BENGKULU
Yoka Pradana
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 18 No 2 (2020): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (131.31 KB)
|
DOI: 10.24090/ibda.v18i2.3808
One of the traditions of grave pilgrimage that is still carried out by the community is the tradition of grave pilgrimage in Merpas Village Kaur Regency, Bengkulu known as Njalang. This tradition is unique be- cause the grave pilgrimage is carried out jointly by villagers every 2nd day of Syawal. This research is aimed at analyzing the meaning of Njalang for the Merpas villagers from the perspective of symbolic interaction. The research method was descriptive qualitative. In-depth interviews and observations of participants were used as the techniques of data collec- tion. The results of this research indicate that the implementation of Njalang tradition is a marriage between cultural activities and religious rituals that have meaning for the people of Merpas village. Njalang is defined as shared reality, as a tradition that creates joint actions and spiri- tual meanings within pilgrims. This article found something new that visiting the tombs of families and religious figures there are several simi- larities as well as differences in meaning. The meaning is emphasized on the implementation of the tradition together.
Logo Amidas Gontor sebagai Identitas Merek Produk Pondok Pesantren
Yoka Pradana;
Irfan Achmad Zainuri
Warta Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25008/wartaiski.v5i2.172
Amidas Gontor adalah produk air mineral sebagai salah satu perwujudan dari Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai sumber dana untuk mendukung kemandirian Pondok Pesantren. Produk ini memiliki logo yang terdiri dari komponen yang menampilkan tanda yang identitik dengan identitas Pondok Modern Darussalam Gontor. Penelitian ini mengkaji makna yang terdapat pada logo Amidas Gontor. Tanda-tanda pada logo itu dianalisa dan dimaknai menggunakan semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menemukan bahwa logo Amidas Gontor terdiri dari gabungan picture dan wordmark. Picture terdiri dari empat warna yakni hijau, biru muda, biru tua dan putih serta gambar bidang setengah lingkaran dan aliran air. Wordmark terdiri dari tulisan kata amidas, Gontor, dan air mineral. Masing–masing tanda memiliki makna yang mewakili identitas produk. Logo Amidas Gontor memiliki makna sebagai identitas bahwa Amidas Gontor merupakan produk air mineral milik Pondok Modern Darussalam Gontor, produk air mineral yang diproduksi dari sumber air dari alam, selalu menjaga kebersihan produk dan menerapkan sistem kerapian dalam manajemen dengan fleksibel.
Strategi Komunikasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Pesantren dalam Meningkatkan Literasi Informasi Mahasantri
Saepul Burhan;
Yoka Pradana
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 4, No 2 (2022): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21111/sjic.v4i2.7898
AbstrakPerpustakaan Univeristas Darussalam (UNIDA) Gontor merupakan perguruan tinggi pesantren memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi informasi kalangan mahasantri. Data Perpustakaan UNIDAGontor menunjukkan bahwa literasi informasi di kalangan Mahasantri masih rendah, padahal telah dilakukan berbagai program untuk meningkatkan literasi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Perpustakaan UNIDA Gontor dalam meningkatkan literasi informasi di kalangan mahasantri. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, desain studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada informan penelitian yang dipilih secara purposive sampling. Selain itu, data dikumpulkan dari observasi dan dokumentasi.Analisis data penelitian dilakukan dengan analisis data interactive model. Hasil penelitian menujukan bahwa strategi komunikasi Perpustakaan UNIDA Gontor dilakukan dengan mengenal khalayak, menentukan tujuan, mendesain pesan dan menentukan metode serta media yang digunakan. Mengenal khalayak dilakukan dengan menganalisis rendahnya kunjungan mahasantri ke perpustakaan. Tujuan komunikasi untuk meningkatkan literasi informasi, pesan yang digunakan mengunakan poster tokoh ulama’ penulis buku dengan sifat pesan persuasi. Saluran komunikasi yang digunakan adalah saluran komunkasi publik dalam bentuk seminar literasi dan sosialisasi literasi informasi di kegiatan OSPEK. Adapun media yang digunakan Perpustakaan menggunakan media cetak buletin dan media sosial instagram. Beberapa aspek dalam startegi komunikasi dilakukan dengan tepat, namun artikel ini menawarkan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dalam strategi komunikasi peningkatan literasi informasi dikalangan mahasantri.AbstractThe Darussalam University Library (UNIDA) Gontoris a boarding school that has an importantrolein improving information literacy among students. UNIDAGontor Library data showsthat information literacy among students is still low, even though various programs have been carried out to improve information literacy. Thisstudy aimsto determinethe communication strategy of the UNIDA Gontor Library in improving information literacy among students. The research method used is qualitative with case study design. Data collection techniques were carried out by interviewing research informants who were selected by purposive sampling. Data were collected from observation and documentation. Analysis of research data was carried out with interactive model data analysis. The results of the study indicate that the communication strategy of the UNIDA Gontor Library is carried out by knowing the audience, determining goals, designing messages and determining the methods and media used. Getting to know the audience is done by analyzing the low number of student visits to the library. The purpose of communication is to improve information literacy, the message used is to use posters of ulama figures, book authors with the nature of persuasive messages. The communication channel used is a public communication channel in the form of literacy seminars and information literacy socialization in OSPEK activities. The media used by thelibrary uses bulletin print media and Instagram social media. Some aspects of the communication strategy are carried out properly, but this article offers several aspects that need to be improved in the communication strategy to increase information literacy among students.
PENDAMPINGAN PRODUKSI VIDEO EDUKASI PERLINDUNGAN DATA PRIBADI UNTUK RELAWAN TIK KABUPATEN BANDUNG
Dudi Rustandi;
Freddy Yustanto;
Yoka Pradana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35326/pkm.v7i2.3762
Mitra sasar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah komunitas Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Kabupaten Bandung. Relawan TIK adalah komunitas yang aktif melakukan penyuluhan kepada masyarakat umum tentang literasi digital, secara khusus tema perlindungan data pribadi. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah ketika melakukan penyuluhan kurangnya media edukasi video. Untuk memproduksi video edukasi, mitra mengalami keterbatasan skil dalam memproduksi storyboard, skil akting dan skil teknik pengambilan gambar. Solusi yang diberikan tim Pengabdian kepada Masyarakat kepada mitra adalah pendampingan produksi video edukasi. Adapun bentuk kegiatan pengabdian adalah dengan memproduksi storyboard, pengarahan kepada pemeran video edukasi, pendampingan proses pengambilan gambar dan pendampingan editing video edukasi. Metode yang digunakan dalam proses pendampingan tediri dari tiga tahapan, tahap pertama koordinasi dengan mitra bertujuan untuk menggali data permasalahan mitra, kedua tahap kegiatan dan terakhir evaluasi kegiatan. Hasil Pengabdian kepada Masyarakat ini menghasilkan peningkatan skil mitra dalam bidang kemampuan akting, keterampilan pengambilan gambar video dan editing. Hasil akhir dari Pengabdian kepada Masyarakat ini terbentuknya video edukasi literasi digital perlindungan data pribadi.
Workshop foto produk sebagai edukasi keterampilan promosi digital pada siswa SMK Negeri 7 kota Bandung
Yoka Pradana;
Rajiv Dharma Mangruwa;
Adrio Kusmareza Adim
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21248
Abstrak Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya pemahaman dan skil mitra dalam aktivitas promosi digital, khususnya memproduksi foto produk. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan skil mitra tentang foto produk. Adapun metode yang digunakan terbagi dalam tiga tahapan, yakni pra-kegiatan adalah koordinasi dengan mitra untuk menggali masalah dan potensi mitra selanjutnya dirumuskan menjadi program. Tahap kegiatan pelaksanaan workshop dengan pemaparan materi dan praktik, serta terakhir evaluasi kegiatan. Hasil pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat adalah peningkatan pengetahuan mitra tentang foto produk dan kemampuan mitra untuk memproduksi foto produk sebagai sarana promosi digital. Hal ini dibuktikan dari hasil foto produk siswa menjadi lebih baik setelah mengikuti kegiatan workshop. Kata kunci: workshop; foto produk; promosi digital; siswa smk. AbstractThe problem faced by partners is the lack of understanding and skills of partners in digital promotion activities, especially producing product photos. The purpose of this Community Service activity is to increase partners' knowledge and skills about product photos. The method used is divided into three stages, namely pre-activity is coordination with partners to explore the problems and potential of partners and then formulated into programs. The activity stage is the implementation of workshops with material exposure and practice, and finally the evaluation of activities. The results of the implementation of Community Service are an increase in partner knowledge about product photos and the ability of partners to produce product photos as a means of digital promotion. This is evidenced by the results of student ' product photos becoming better after participating in the workshop activities. Keywords : workshop; product photos; digital promotion; vocational school students.
Digitalisasi Desa Wisata Melalui Pelatihan E-marketing di Desa Cibuntu: Digitalisasi Desa Wisata Melalui Pelatihan E-Marketing di Desa Cibuntu
Aiza Nabilla Arifputri;
Rifqi Abdul Aziz;
Yoka Pradana
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2024): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30656/ps2pm.v6i1.7893
Desa Cibuntu yang berada di Kuningan Jawa Barat adalah desa wisata yang telah diakui pesonanya secara internasional. Menurut Riani (2021) peraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dalam kategori Desa Wisata Mandiri Inspiratif dan sebelumnya menempati posisi ke-5 Desa Wisata terbaik tingkat ASEAN untuk bidang homestay pada 2016. Prestasi selanjutnya adalah menjadi juara ke-2 Desa Wisata Terbaik dalam penghargaan Community Based Tourism (CBT) tahun 2017 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf). Pak Adang yang adalah Ketua Resort desa Cibuntu mengatakan bahwa “anak muda di Desa Cibuntu yaitu Karang Taruna khususnya harus melek secara digital. Untuk menambah keahlian kaum muda dan memberikan keahlian baru di desa Cibuntu”. Berdasarkan pernyataan Pak Adang, program pelatihan digital khusus untuk anak muda (karang taruna) di Desa Cibuntu, terutama dalam bidang E-Marketing dilaksanakan. Sebagai desa wisata, digitalisasi adalah kewajiban yang harus dimiliki maupun dilaksanakan agar dapat terus menjadi “daya tarik”. Fokus dalam pelatihan ini adalah Pesan Persuasif, Optimalisasi Konten Sosial Media dan Pemanfaatan Tools Cyberbranding. Anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) bagian pengelolaan sosial media pun hadir. Keberadaan anggota Pokdarwis dalam pelatihan ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya peran media sosial dalam mengelola dan mempromosikan destinasi wisata. Mereka berbagi pengalaman menghadapi kesulitan dalam menghasilkan konten yang menarik dan kesulitan mengikuti perkembangan tren digital di platform seperti Instagram dan TikTok. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Cibuntu dapat terus memperkuat daya tariknya sebagai destinasi wisata yang berbasis budaya dan alam, sekaligus memajukan keterampilan digital generasi muda dalam mengelola pariwisata lokal mereka.
Digital Literacy of Tourism Awareness Groups in Digital Promotion Activities of Cibuntu Tourism Village, Kuningan Regency
Yoka Pradana;
Aiza Nabila Arifputri;
Rizca Haqqu
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2024): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Serang Raya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30656/lontar.v12i1.8505
Cubuntu tourist village in Kuningan Regency is an outstanding tourist village actively participating in digital promotion. The success of digital tourism promotion is closely related to the digital literacy skills of tourist village managers. This study aims to analyze the digital literacy of the Cibuntu village tourism awareness group (Pokdarwis) in digital promotion activities. The research method used is qualitative with a case study design. Data were obtained from interviews with four members of the Pokdarwis of Cibuntu village in the field of promotional media and observation of the Cibuntu village promotional media. The results showed that the digital literacy of Pokdarwis Cibuntu village has various aspects of digital skills, including information literacy, communication, and collaboration skills, the ability to develop digital content creation, and the ability to secure digital data. Meanwhile, the ability to solve problems using digital technology has not been able to be done, and the ability to create digital content has been done, but not entirely. The contribution of this research shows that the digital literacy skills possessed by the Pokdarwis of Cibuntu village are learned independently through content on social media. The findings are a consideration for tourism village managers in other regions to encourage Pokdarwis members to learn independently about digital promotion activities amid the wealth of information on social media.