Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Fan Loyalty, Event Marketing dan Pengaruhnya terhadap Brand Image: (Studi pada Fans KPop) Jasmine Alya Pramesthi; Riandra Fahrezi, Revanza; Pradana, Yoka
Communicator Sphere Vol. 4 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Bhayangkara Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55397/cps.v4i1.112

Abstract

Di pasar KPop Indonesia, fan loyalty memainkan peran penting dalam brand ambassador, terutama di industri kecantikan, yang dicontohkan oleh EXO yang mendukung Scarlett Whitening dan Sehun dari EXO untuk Whitelab. Penelitian ini mempelajari dampak fan loyalty dan event marketing terhadap brand image, dengan menganalisis dua event tertentu: "SCARLETT X EXO Glow to You Meet & Greet" dan "Whitelab: One Memorable Day with Scientist Ganteng Oh Sehun." Tanggapan media sosial setelah acara-acara ini memicu ketertarikan, mendorong spekulasi tentang pengaruhnya terhadap brand image. Berfokus pada fandom EXO-L, penelitian ini mengumpulkan data dari 225 responden melalui kuesioner online, dengan menggunakan regresi linier berganda untuk analisis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fan loyalty dan event marketing secara kolektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand image. Menariknya, responden menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap Scarlett Whitening dibandingkan dengan Whitelab, menggarisbawahi pentingnya fan loyalty dalam memperkuat brand image melalui event marketing. Penelitian ini mengeksplorasi wawasan tentang peran idol KPop dalam branding, menekankan sinergi antara event marketing dan fan loyalty untuk komunikasi brand yang efektif.
Pelatihan Public Speaking Bagi Anggota Relawan TIK Kabupaten Bandung Dindin Dimyati; Miftahul Rozaq; Yoka Pradana; Dudi Rustandi
ACADEMICS IN ACTION Journal of Community Empowerment Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/aia.v5i2.4647

Abstract

Relawan TIK Kabupaten Bandung sudah banyak berkontribusi dalam membantu pengembangan SDM Kabupaten Bandung dengan mengadakan berbagai acara pelatihan, diantaranya seperti, pelatihan Citizen Journalism, pelatihan Digital Marketing untuk UMKM, pelatihan Content Creator untuk santri, Pelatihan Video Editing, program live mingguan pada media sosial Instagram, dan Capacity Building. Namun, dalam menjalankan berbagai pelatihan tersebut terkendala dengan terbatasnya keterampilan public speaking oleh anggotanya. Tidak semua anggota Relawan TIK memiliki keterampilan berbicara di depan umum dan keterampilan praktis dalam menyampaikan pesan kepada publik dan hanya sebagian anggota yang berpartisipasi dan membantu pada peran public speaking. Akibatnya, mereka membutuhkan kemampuan public speaking untuk memudahkan mereka dalam menjalankan tugas dan perannya. Tujuan diselenggarakannya program pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan keterampilan public speaking melalui pelatihan pada anggota relawan TIK Kabupaten Bandung. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan dampak peningkatan pengetahuan dan skil public speaking kepada peserta pelatihan, antara lain; identifikasi masalah ketidakpercayaan diri anggota saat melakukan public speaking, teknik–teknik yang harus diterapkan dalam aktivitas public speaking, dan lebih matang dalam melakukan kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan.
Identitas Komunikasi Penggemar K-Pop di Media Sosial X Alsa Aisiyah Sutardi; Yoka Pradana; Rah Utami Nugrahani
Jurnal Komunikasi Global Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkg.v13i2.39091

Abstract

Penggemar K-pop merupakan komunitas yang aktif berinteraksi di media sosial, khususnya media sosial X. Mereka cenderung menggunakan identitas yang menggabungkan identitas asli dengan identitas sebagai penggemar K-pop (pseudonymity). Penelitian ini bertujuan menganalisis proses pembentukan identitas pseudonymity penggemar K-pop di media sosial X dengan menggunakan teori identitas komunikasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap tujuh informan yang dipilih secara purposive sampling, dengan kriteria penggemar K-pop, menggunakan akun pseudonymity, dan aktif di media sosial X. Studi dokumentasi terhadap aktivitas komunikasi di media sosial X juga dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas komunikasi penggemar K-pop dibentuk melalui empat lapisan yang saling berinteraksi. Pada lapisan personal, mereka melabeli diri sebagai penggemar normal atau halu yang berimajinasi memiliki hubungan sosial dengan idolanya. Di lapisan peningkatan, identitas terlihat dari nama akun, foto profil, dan aktivitas terkait idola. Pada lapisan relasi sosial, identitas dipengaruhi oleh lingkungan terdekat, seperti keluarga dan teman. Di lapisan komunal, penggemar menghadapi stigma negatif sebagai penggemar fanatik, meskipun sebagian tetap dianggap sebagai penggemar normal.K-pop fans are a community actively interacting on social media, particularly on platform X.They tend to use identities that combine their real identity with their identity as K-pop fans(pseudonymity). This study aims to analyze the process of forming pseudonymous identitiesamong K-pop fans on social media X using communication identity theory. The research employsa qualitative method with a case study design. Data were collected through semi-structuredinterviews with seven informants selected via purposive sampling, based on criteria includingbeing K-pop fans, using pseudonymous accounts, and actively engaging on social media X.Documentation of communication activities on social media X was also conducted. The findings reveal that K-pop fans' communication identity is constructed through four interrelated layers.In the personal layer, they label themselves as either "normal" fans or "halu" fans who fantasizeabout having social relationships with their idols. In the enacted layer, their identity is expressed through account names, profile pictures, and activities related to their idols. In the relational layer, their identity is shaped by close social circles such as family and friends. Finally, in the communal layer, fans face negative stigma as being fanatical, although some are still regarded as normal fans
Konstruksi Identitas Anggota Skena Musik Komunitas Jangan Kolektif Suharli, Reza Arafah; Pradana, Yoka - Yoka; Nugrahani, Rah Utami
Jurnal Riset Komunikasi Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v15i1.28566

Abstract

Skena yang merupakan kata ganti dari komunitas yang kini telah diidentikan dengan penampilan dan gaya hidup tertentu. Makna skena yang bergeser, membuat kurangnya kejelasan mengenai konstruksi identitas dari skena khususnya yang berkaitan dengan musik. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konstruksi identitas anggota skena musik studi pada komunitas Jangan Kolektif. Penelitian  ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data bersumber dari hasil wawancara mendalam kepada delapan informan dan observasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa konstruksi identitas anggota skena musik ditunjukkan melalui proses pemaknaan akan interaksi dengan diri sendiri maupun individu lain yang melibatkan simbol dan tindakan. Anggota skena musik memiliki konsep diri yaitu perlawanan masalah sosial, komunitas sebagai sumber pendapatan, tempat berekspresi, dan kebiasaan akan musik. Pengambilan tindakan ditunjukkan melalui tindakan perlawanan, penampilan, eksplorasi gaya, keuntungan bersama, dan praktik bermusik. Interaksi sosial dalam skena musik membentuk stereotipe, membentuk penampilan, bercakap mengenai musik, mempertahankan nilai kekeluargaan. Objek yang dimaknai anggota skena musik adalah coffee shop tempat bercengkrama, nama dan logo sebagai identitas, dan bar tempat mengadakan gigs. Anggota skena musik juga melakukan tindakan bersama dengan mabuk dan merokok bersama.
Pelatihan Street Photography Sebagai Konten Promosi Pariwisata Pada Siswa Smk Pariwisata Pradana, Yoka; Melano, Fiqie Lavani; Pramesthi, Jasmine Alya; Malva, Syahira; Abigael, Jesicca Christin; Helmansyah, Muhammad Harsya
Bengawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jurnal_bengawan.v4i2.169

Abstract

Street Photography adalah jenis foto yang dapat dijadikan sebagai konten promosi pariwisata. Pariwisata merupakan sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan peluang kerja bagi masyarakat lokal. Namun, pengembangan potensi pariwisata seringkali terhambat oleh kurangnya keterampilan profesional yang dimiliki oleh sumber daya manusia di daerah tujuan wisata. Salah satu keterampilan yang esensial di dalam mempromosikan pariwisata adalah fotografi. Fotografi tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi, tetapi juga sebagai sarana efektif untuk menarik minat wisatawan melalui visualisasi keindahan alam, budaya, dan fasilitas wisata yang ada. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan street fotografi kepada siswa SMKN 9 Jurusan Pariwisata, dengan fokus meningkatkan pengetahuan dan skill teknik Street Photography. Kegiatan ini berisi pelatihan yang meliputi teori dasar Street Photography, teknik pengambilan gambar dan editing foto dalam Street Photography sebagai media promosi pariwisata. Hasil kegiatan PkM ini memperlihatkan mampu meningkatkan pengetahuan siswa tentang teknik dasar fotografi dan meningkatkan skil dalam memproduksi foto dengan tema Street Photography.
Pendampingan Kelompok Sadar Wisata Desa Pager dalam Pengembangan Wisata Alam Melalui Social Media Marketing Utomo, Bambang Setyo; Setiawan, Veri; Pradana, Yoka; Amalia, Novi Rizka; Manshuri, M Fahmi; Widagdho, Aryo; Marantika, Nurhana
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.4183

Abstract

Pendampingan penggunaan social media marketing untuk pariwisata bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mitra tentang pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran destinasi wisata. Pendampingan pemanfaatan sosial media marketing ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari observasi yang dilakukan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Tim PkM melihat adanya kebutuhan untuk memperluas informasi tentang keberadaan wisata alam Sendang Bulus yang terletak di Desa Pager, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur, sehingga harapanya adalah dapat meningkatkan jumlah pengunjung wisata alam Sendang Bulus. Pendampingan pemanfaatan sosial media marketing ini dilaksanakan dengan metode metode Community–Based Participatory Research (CBPR). Metode ini menempatkan masyarakat sebagai mitra, dengan mengedepankan prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat, kolaborasi, dan perubahan sosial. Pendampingan manajemen media sosial bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mitra dalam mengelola akun media sosial Instagram khususnya. Dalam proses pelatihan ini, diberikan materi tentang cara melakukan manajemen media sosial, diantaranya meningkatkan followers, strategi pengelolaan konten, strategi meningkatkan engagement dan mengevaluasi penggunaan media sosial. Adapun tujuan dilakukannya pengabdian ini yaitu (1) agar pemahaman dan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu melaksanakan aktivitas promosi melalui media sosial, dan (2) meningkatkan kemampuan kualitas media promosi sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung obyek wisata Sendang Bulus. Dari hasil evaluasi pengabdian masyarakat melalui pre-test dan post-test secara umum pemahaman peserta PkM mengenai teknologi informasi, pemasaran digital sudah cukup baik. Pemahaman mitra PkM mengenai konsep pariwisata meningkat menjadi 86,7%. Pemahaman peserta pelatihan pada promosi pariwisata meningkat menjadi 100%. Selanjutnya pemahaman mengenai perilaku wisatawan meningkat 100%, sedangkan pada karakteristik media sosial, manfaat media sosial dan tentang cara membuat serta memelihara akun media sosial meningkat 100%
PESAN DAKWAH K.H. HASAN ABDULLAH SAHAL DALAM LIRIK LAGU KEMBALILAH” Pradana, Yoka; Utomo, Bambang Setyo
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/orasi.v11i2.6895

Abstract

ABSTRAK Musik merupakan media komunikasi berisi pesan yang dituangkan dalam teks lirik lagu. Salah satu pesan dituangkan dalam lirik lagu biasanya adalah pesan dakwah. Lagu kembalilah ciptaan K.H. Hasan Abdullah Sahal pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah salah satu lagu yang populer dimasa pandemi covid-19. Lagu ini diciptakan untuk mengajak masyarakat bertaubat kembali pada Allah SWT ditengah wabah covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe interpretif (penafsiran) dengan menganalisis lirik lagu kembalilah, yang terdiri dari empat bait. Menggunakan pendekatan semiotik Ferdinand de Sausure lirik lagu dianalisi dari aspek signifier (tanda) dan signified (petanda). Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa lagu kembalilah bermuatan pesan dakwah tentang informasi nikmat dari Allah SWT yang tidak terhitung, peringatan tentang kufur nikmat, ajakan kembali bertaubat dari kufur nikmat dan peringatan tentang azab dari kufur nikmat. Artikel ini memberikan kontribusi bahwa pesan dakwah dalam karya seni (lirik lagu) kembalilah merupakan pesan dakwah yang bersumber dari Al-quran.
Analisis Resepsi Konten Satire Politik Bintang Emon (Studi Pada Remaja Pemilih Muda Di Kota Bandung) Mubarrok, M. Rizki Mukhlis; Mahadian, Adi Bayu; Pradana, Yoka
eProceedings of Management Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seorang content creator Bintang Emon membuat konten-konten politik pada akun Instagramnya. Ia membagikankonten politik dengan menggunakan gaya bahasa satire. Konten satire Bintang Emon mengemas pesan politik yangterkesan berat menjadi lebih ringan untuk diterima oleh remaja. Akan tetapi adanya konten satire politik ini jugamenjadi kontroversi bagi beberapa yang menontonnya. Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk menganalisisresepsi konten satire politik Bintang Emon pada remaja. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatananalisis resepsi. Data penelitian dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara pada 15 informan dengan 3 kategoriberbeda, yaitu pemilih pemula, remaja sudah pernah melakukan pemilihan (memiliki pengalaman memilih), danremaja aktivis kampus. Konten yang dianalisis berjumlah 5 konten yang dipilih berdasarkan engagement tertinggi.Hasil penelitian menunjukan bahwa konten satire politik Bintang Emon dikemas dalam bentuk satire yang halus(Horatian satire) dengan cara menyisipkan humor pada setiap konten satire yang dibuatnya. Selanjutnya resepsiinforman pada penelitian ini mayoritas berada pada posisi dominant hegemonic. Setiap informan dari ke-tiga kategorimenerima dan setuju dengan konten politik yang dikemas dalam bentuk satire. Informan setuju jika konten politikyang disisipkan humor didalamnya dapat lebih mudah diterima. Akan tetapi pada beberapa konten adapun informanyang muncul pada posisi negotiated dimana mereka menerima sebagian isi pesan satire dalam konten Bintang Emontetapi kurang menerima pesan satire yang mereka anggap terlalu menjurus pada pihak tertentu. Selain itu posisioppositional juga muncul pada satu konten, dimana informan tidak menolak pesan satire yang dianggap terlalumenyudutkan Gen-Z. Temuan ini menunjukan bahwa remaja memiliki intensi pada isu politik, temuan ini merupakanperspektif lain dari temuan tentang rendahnya remaja pada isu politik. Kata kunci: Analisis Resepsi, Remaja, Konten Satire Politik, Bintang Emon.
Manajemen Event International Speech Camp 2024 Sebagai Media Promosi Public Speaking Institute Indonesia Budiono, Stephanie Permata; Pradana, Yoka; Rochimah, Haris Annisari Indah Nur
eProceedings of Management Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan dunia marketing telah berpengaruh dalam berbagai hal, salah satunya adalah event yang sekarang inidigunakan oleh perusahaan sebagai media promosi produk atau jasa. Public Speaking Institute Indonesia merupakansalah satu perusahaan yang menggunakan event untuk menyampaikan pesan produk mereka. Event ini dinamakanInternational Speech Camp 2024 yang memiliki dua kegiatan utama, yaitu Workshop dan Speech Competition. Karyaakhir ini memiliki tujuan untuk mengetahui manajemen Event International Speech Camp 2024 yang terbagi menjadi3 bagian yaitu, Pra-event, During, dan Post Event. Pra-Event terdiri dari research, design, dan planning. Pada tahapresearch, penulis melakukan riset terkait konsep acara, lokasi, target audiens, dan narasumber. Hasil riset tersebutkemudian akan dibawa pada sesi brainstorming dan disusun secara rapi dengan mindmap pada tahap design.Kemudian pada tahap planning, penulis dan tim menetapkan waktu, lokasi, dan tempo acara. During eventberhubungan dengan coordination atau koordinasi bersama pihak internal dan eksternal. Post Event, proses akhirdalam tahapan event yang berkaitan dengan evaluasi dan feedback untuk perbaikan kedepannya. Penulis melakukanmetode observasi parsipatoris, wawancara, dan dokumentasi untuk melakukan tahapan perancancangan acara. Eventberjalan dengan lancar, meskipun terdapat kendala dan tantangan dalam pelaksanaan event, penulis dan tim berhasilmengatasi kendala tersebut.Kata Kunci: Event, International Speech Camp, Manajemen acara, Promosi, Public Speaking Institute.
Komunikasi Persuasi Brand Emina Dalam Kampanye Maximum Airy Protection Kusuma, Martina; Nugrahani, Rah Utami; Pradana, Yoka
eProceedings of Management Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Emina brand educates the public about the use of sunscreen through the Maximum Airy Protection campaign.This campaign was carried out due to the low awareness of teenagers to use sunscreen to protect themselves from UVrays. Persuasive communication in campaign practice has elements of persuasive communication which are to invite.This research aims to analyze persuasive communication in the Maximum Airy Protection campaign for the Eminabrand, specifically in the logical aspects of message design and communicator selection. The method used in thisresearch is qualitative with a case study approach. The research results show that the persuasive communication ofthe Emina Cosmetics brand in the Maximum Airy Protection campaign uses expressive logic and rhetorical logic.Expressive logic can be seen in the campaign message which focuses on the benefits of Sun Battle Emina Cosmeticsproducts, such as products that can protect the skin from UV rays optimally. Meanwhile, rhetorical logic can be seenin the rational preparation of messages using data and facts to show the benefits of Sun Battle Emina Cosmeticsproducts for teenagers. This research also found that in maintaining its credibility, Emina Cosmetics chosecommunicators by considering authority, credibility and attractiveness. The communicators consist of doctorinfluencers, beauty influencers, Nada Tarina, and Reality Club. Through the logic of message design andcommunicator selection, it shows that there is a connection in the Maximum Airy Protection campaign. Messagedesign logic that uses strong rhetorical logic needs to be supported by the selection of strong communicators toincrease validation of the persuasive communication carried out. Keywords-persuasive communication, message design logic, communicator credibility, sunscreen education.