Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Asesmen Dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus

Interest of Students With Hearing Obstacles to Continue Education to College Fajarwati, Nur Tyara; Hernawati, Tati; Gunawan, Dudi
JASSI ANAKKU Vol 21, No 2 (2021): JASSI Anakku: Volume 21, Issue 2, 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.818 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v21i2.34068

Abstract

To gain higher education is the right of all people without exception, including children with hearing impairment. Interest factor becomes very important to fulfill their hope to continue education of higher education. Therefore, this research aimed to know (1) students’ with hearing impairment interest to continue education of higher education, (2) Factors that influence students ’ with hearing impairment interest to continue education of higher education. This research used qualitative approach with descriptive method. Data collecting technique did by interview and documentary study. This research result showed that from four subjects researched there are two subjects of SMALB SLB BC YP Al-Azhar Leuwimunding that interest to continue education of higher education, this case can be seen from the happiness and interested to study subjects such as cosmetology and the art of dance that based on the subject’s dreams. Furthermore, the subject’s interest to continue of higher education caused by internal factor such as motivation inside subject
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di SLB B Negeri Cicendo Bandung Damayanti, Fika; Susetyo, Budi; Hernawati, Tati
JASSI ANAKKU Vol 16, No 1 (2016): JASSI Anakku: Volume 16, Issue 1, 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.261 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v16i1.5729

Abstract

Anak tunarungu mengalami hambatan pada indera pendengaran, mengakibatkan kesulitan berkomunikasi secara lisan. Kemampuan menyimak anak tunarungu rendah karena keterbatasan dalam kosa kata yang diakibatkan dari gangguan pada pendengarannya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada peningkatkan keterampilan menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia di SLB B. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan desain penelitian one group pre-test post-test. Pengolahan data penelitian menggunakan uji perbandingan dari Wilcoxon untuk data berpasangan. Tempat penelitian di SLB B dengan jumlah sampel sebanyak enam siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan probabilitas samling dengan random sampling. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan keterampilan menyimak anak tunarungu dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Model pembelajaran dengan kooperatif tipe think pair share dapat dipergunakan guru sebagai alternatif dalam pembelajaran keterampilan menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia.Kata kunci : Think Pair Share, Keterampilan Menyimak, Tunarungu
PENERAPAN PENGAMBANGAN KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUCAPAN FONEM /NG/ PADA ANAK DENGAN HAMBATAN PENDENGARAN DI SLBN B KABUPATEN GARUT Winarti, Weni; Hernawati, Tati; Kurniadi, Dedy
JASSI ANAKKU Vol 19, No 2 (2019): JASSI Anakku: Volume 19, Issue 2, 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.765 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v19i2.22726

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SLBN B Kabupaten Garut. Kurangnya latihan dan pembiasaan anak dalam berbicara secara lisan berdampak pada kemampuan pengucapannya khususnya pengucapan pada fonem /Ng/ sehingga selalu diucapkan /n/. Hal itu melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh PKPBI terhadap kemampuan pengucapan fonem /Ng/ pada anak dengan hambatan pendengaran. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan pendekatan Single Subject Research dengan menggunakan desain A-B-A dengan subjek berinisial AS. Penyajian data diolah dan dianalisis menggunakkan statistik deskriptif dengan presentase dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Peningkatan kemampuan pengucapan fonem /Ng/ dapat terlihat dari hasil data pada Baseline-1, Intervensi, dan Baseline-2. Kemampuan dalam pengucapan fonem /Ng/ meliputi mengucapkan kata yang mengandung fonem /Ng/ di awal, tengah dan akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mean kemampuan awal dalam pengucapan fonem /Ng/ pada fase Baseline-1 dengan mean sebesar 34,48% yang menggambarkan kemampuan pengucapan fonem /Ng/ masih kurang, pada Baseline-2 kemampuan pengucapan fonem /Ng/ meningkat dengan mean sebesar 64% yang artinya meningkat baik. Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, membuktikan bahwa PKPBI berpengaruh pada peningkatan kemampuan pengucapan fonem “Ng” pada anak dengan hambatan pendengaran di SLBN B Kabupaten Garut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan implikasi bagi guru terkait penerapan PKPBI sebagai alternatif disamping penerapan koreksi kata pada pembelajaran.
Intervensi Hambatan Bicara "Disglosia" Hernawati, Tati
JASSI ANAKKU Vol 12, No 2 (2012): JASSI Anakku: VOLUME 12, ISSUE 2, 2012
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1774.98 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v12i2.4014

Abstract

Hambatan bicara banyak diklasifikasikan dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Ditinjau dari penyebab kelainannya, hambatan bicara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: disaudia, dislogia, disartria, disglosia, serta dislalia. Disaudia merupakan satu jenis hambatan bicara yang diakibatkan oleh hambatan pendengaran, sebagaimana yang dialami oleh individu tunarungu. Dislogia merupakan bentuk hambatan bicara yang diakibatkan oleh kemampuan kapasitas berfikir atau taraf kecerdasan di bawah rata-rata. Disartria, merupakan hambatan bicara yang diakibatkan adanya kelumpuhan, kelemahan, kekakuan, atau hambatan koordinasi otot alat ucap sehubungan dengan adanya kerusakan pada susunan syaraf pusat ataupun perifer. Disglosia merupakan hambatan bicara yang diakibatkan adanya kelainan struktur organ artikulasi, seperti adanya celah bibir dan celah langit-langit. Sedangkan dislalia merupakan hambatan bicara yang disebabkan oleh faktor psikososial.Kata Kunci: disaudia, dislogia, disartria, disglosia, dislalia
MEDIA KOMIK UNTUK MELATIH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA TUNARUNGU Fajrin, Syarah Aini; Hernawati, Tati
JASSI ANAKKU Vol 17, No 2 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 2, 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.645 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v17i2.9699

Abstract

Kemampuan anak tunarungu dalam membaca pemahaman masih menunjukkan hasil yang rendah, karena ketika anak membaca hanya mengucapkan kata-kata atau secara verbal saja tanpa memahami makna yang mereka baca. Dengan demikian kemampuan membacanya baru sampai tahap membaca permulaan. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tersebut menggunakan media komik. Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa tunarungu kelas D3 SDLB-B Sukapura Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one group pre-test post-test. Sampel penelitian berjumlah enam orang, yang diambil dengan menggungakan teknik sampling jenuh. Sedangkan analisis datanya menggunakan uji wilcoxson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media komik dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa tunarungu. Hal tersebut terlihat dari ketercapaian dalam semua indikator, yang meliputi 1) menyebutkan judul cerita, 2) menjelaskan peristiwa yang terjadi sesuai fakta, 3) menyebutkan tempat berlangsungnya cerita sesuai fakta, 4) menyebutkan pesan yang terkandung dalam suatu cerita. Sebagai implikasi dari penelitian ini, guru dapat menggunakan media komik dalam pembelajaran sains pada siswa tunarungu agar lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa mudah memahami materi pelajaran.
Efektifitas Flash Card Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Alphabet Pada Siswa Tunarungu Kelas Tk-A2 SLB Negeri Cicendo Kota Bandung Rachmawati, Riani; Hernawati, Tati; Juhanaini, Juhanaini
JASSI ANAKKU Vol 16, No 1 (2016): JASSI Anakku: Volume 16, Issue 1, 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1014.943 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v16i1.5733

Abstract

Anak tunarungu mengalami kelainan pendengaran yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan bahasa sehingga berdampak pada kemampuan mengenal huruf sebagai dasar belajar membaca. Sebagaimana dalam studi pendahuluan ditemukan adanya anak tunarungu yang mengalami hambatan dalam mengenal huruf b, d, j, l dan t. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf alphabet dibutuhkan media yang efektif dan menarik bagi siswa tunarungu dengan memanfaatkan indera visual, maka peneliti menggunakan media Flash Card. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen melalui pendekatan Single Subject Research dengan desain A-B-A. Subjek penelitian merupakan siswa tunarungu berinisial E yang bersekolah di SLB Negeri Cicendo Kota Bandung, kelas TK-A2. Adapun hasil penelitan ini ditemukan bahwa penggunaan Flash Card terbukti efektif dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf alphabet pada siswa tunarungu (E). Hal tersebut berdasarkan dari hasil yang menunjukan kenaikan mean level yang diperoleh E pada fase baseline-1 (A-1) sebesar 39%, 70,1% pada fase intervensi (B), dan 79,7% diperoleh E pada fase baseline-2 (A-2). Hasil penelitian ini diharapkan media Flash Card dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran mengenal huruf alphabet bagi anak tunarungu baik di sekolah maupun di rumahKata Kunci: Anak tunarungu, Kemampuan mengenal huruf alphabet, Flash Card
PERANAN ORANG TUA DALAM MENGARAHKAN BAKAT ANAK TUNARUNGU JENJANG SDLB DI SLB NEGERI CICENDO BANDUNG Sharaswati, Mutiara; Hernawati, Tati; Ehan, Ehan
JASSI ANAKKU Vol 19, No 2 (2019): JASSI Anakku: Volume 19, Issue 2, 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.706 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v20i2.22718

Abstract

Penelitian ini mengkaji peranan orang tua dalam mengarahkan bakat anak tunarungu tingkat SDLB. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak tunarungu kelas VI SDLB di SLB Negeri Cicendo Bandung yang memiliki bakat pada bidang modelling. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik sampling purposive, atas masukan guru dan pembina ekstrakurikuler di SLB Negeri Cicendo Bandung yang mengetahui Sy dan kegiatan yang diikuti Sy di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai peranan orang tua dalam mengarahkan bakat anak tunarungu dan cara mengembangkan bakat tersebut. Data yang diolah dihasilkan dari wawancara langsung terhadap kedua orang tua Sy dan observasi serta studi dokumentasi yang dilakukan di sekolah dan di rumahnya. Hasil yang ditunjukan bahwa orang tua berperan sebagai pembimbing dalam mengarahkan bakat anak tunarungu. Orang tua tidak menganggap anaknya memiliki kekurangan dibanding anak pada umumnya. Orang tua Sy mencari apa yang menjadi kelebihan dari anaknya yang mengalami tunarungu. Peranan orang tua tersebut memiliki dampak terhadap perkembangan bakat anak dan prestasinya. Kemampuan yang anak miliki diketahui oleh orang tua dan semaksimal mungkin berusaha dikembangkan menjadi lebih baik.  Berdasarkan hasil penelitian, orang tua melihat apa saja kemampuan yang dapat dilakukan oleh Sy dan berusaha untuk mengarahkan kemampuannya, karena orang tua mempunyai peran yang penting sebagai pembimbing bagi perkembangan kemampuan Sy disegala bidang, seperti mengarahkan kesenangan anak terhadap sesuatu yang positif. Selain mengarahkan, orang tua juga membimbing setiap kegiatan dengan mengatur jadwal latihan untuk mengembangkan bakatnya. Dukungan lain yang dilakukan adalah memfasilitasi segala kebutuhan untuk mengembangkan bakat Sy dan tidak membeda-bedakan kemampuan anaknya dengan anak pada umumnya walaupun mempunyai keterbatasan dalam pendengaran atau disebut dengan tunarungu.