Pemeliharaan tanaman kopi secara organik menjadi solusi strategis dalam meningkatkan kualitas produk dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengimplementasikan praktik pertanian organik pada petani kopi melalui pemanfaatan bahan alami, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pestisida nabati, serta teknik pertanian ramah lingkungan. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pendampingan teknis, dan demonstrasi langsung di lapangan. Pupuk kompos dari limbah organik dan kotoran hewan diaplikasikan untuk meningkatkan kesuburan tanah, struktur tanah, serta kapasitas retensi air. Pestisida nabati berbahan ekstrak nimba, sereh, dan bawang putih diperkenalkan sebagai alternatif pengendali hama yang aman, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis. Teknik mulsa organik, rotasi tanaman, dan penanaman tanaman penutup tanah juga diterapkan untuk meminimalkan erosi, menjaga kelembaban, dan menekan pertumbuhan gulma. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman petani dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, serta adopsi praktik organik yang signifikan. Dampak positif terlihat pada peningkatan kualitas tanah, penurunan residu kimia pada produk, dan kelestarian ekosistem sekitar. Program ini membuktikan bahwa pendekatan organik tidak hanya menghasilkan biji kopi yang lebih sehat dan kompetitif, tetapi juga memperkuat ketahanan lingkungan jangka panjang. Dengan demikian, inisiatif ini merekomendasikan integrasi pengetahuan lokal dan inovasi berbasis alam sebagai strategi menuju pertanian berkelanjutan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.