Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Agroteknika

Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Sebagai Indikator pH dalam Sistem Kemasan Pintar Fenny Aprilliani; Laksmi Putri Ayuningtyas; Hanis Adila Lestari
Agroteknika Vol 5 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v5i2.133

Abstract

Abstract. Bahan pangan yang disimpan mengalami perubahan kualitas diantaranya perubahan warna, bau, timbulnya lendir, serta perubahan pH. Perubahan-perubahan ini terjadi akibat aktivitas dan pertumbuhan bakteri pembusuk serta reaksi fisiologis pada bahan pangan tersebut. Label pintar yang diaplikasikan pada bahan pengemas dapat menjadi solusi untuk mengetahui perubahan parameter mutu yang terjadi selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efektifitas antosianin bunga telang sebagai indikator pH pada penyimpanan daging. Bunga telang diekstraksi antosianinnya untuk membuat indikator pH, kemudian diuji aktivitas indikator pH dalam bentuk sensitivitasnya terhadap perubahan warna daging sapi segar pada rentang pH 1-12. Konsentrasi antosianin bunga telang yang didapatkan pada penelitian ini adalah 121,90±1,67 mg/L. Label pintar yang diaplikasikan sebagai indikator pH telah memberikan perbedaan perubahan warna pada berbagai rentang pH dari pH 1-12. Ekstrak antosianin bunga telang berubah dari warna pink menjadi pink ke unguan pada range pH 1-3, perubahan warna ekstrak antosianin ungu menjadi biru untuk range pH 4-10, biru gelap pada pH 11 dan kuning gelap untuk pH 12. Label indikator yang diproduksi mampu digunakan untuk mengetahui perubahan tingkat kesegaran daging berdasarkan perubahan pH selama penyimpanan dilihat dari parameter Lightness (L*), Chroma (C*), dan Hue (H) terhadap perubahan pH daging sapi segar.
Pengaruh Komposisi Ampas Kopi dan Cascara Terhadap Karakteristik Biobriket Fenny Aprilliani; Desy Triastuti; Fitri Suciati
Agroteknika Vol 6 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v6i2.232

Abstract

Gaya hidup saat ini menyebabkan penambahan jumlah limbah di lingkungan, termasuk limbah dalam proses produksi dan pengolahan kopi. Limbah ampas kopi yang berlimpah dapat digunakan dalam pembuatan biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan formulasi terbaik dari ampas kopi dan cascara dalam pembuatan biobriket yang berkualitas. Sampel disusun menggunakan metode RAL 2 faktorial berupa rasio bahan baku ampas kopi: cascara (1:0, 1:1, 2:1, 1:2, dan 0:1) dan penggunaan perekat tapioka (4, 5, dan 6%). Analisis yang dilakukan antara lain penentuan densitas, kadar air, abu, volatile matter, fixed carbon, serta laju pembakaran dan dibandingkan menggunakan SNI 01-6235-2000. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perlakuan P13 (rasio ampas kopi:cascara 1:0 dengan perekat 60%) menghasilkan karakteristik biobriket terbaik dengan densitas 0,545 g/cm3, kadar air 4,575%, abu 3,333%, zat menguap 11,058%, karbon terikat 85,609% dan laju pembakaran sebesar 2,124 g/menit, serta memenuhi persyaratan SNI.