Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE EVALUATION OF AVOCADO (Persea americana Mill.) MATURITY LEVEL USING IMAGE PROCESSING TECHNOLOGY Fenny Aprilliani; Dheni Atmiasih; Andika Ristiono
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v18n1.2021.1-8

Abstract

The purpose of this research was to determine the relationship between the maturity level of avocado and color changes using simple device such as smartphone camera. Avocado with 3 different maturity level A1:<80%, A2:80-85%, and A3:>85% were collected from local farmer in Bandungan, Central Java. The quality evaluation was carried out on 99 avocado (weight of 366±16 g) which included the evaluation of mass loss (%), firmness (kg/mm2), total soluble solids (°brix), and color changes (picture of fruit were taken using smartphone camera and analyzed using Photoshop CC 2019 from Adobe and converted into HSI values). The data were analyzed using two-factorial completely randomized design (CRD) with factor design are the level of maturity and storage time of the avocado. The results indicated that the maturity level were significantly different (p≤0.05) for mass loss, firmness and total soluble solids (TSS) of avocado during storage. The relationship between maturity level and color changes shows the MAPE (mean absolute percent error) value for hue, saturation, intensity ranges between 3,31-6,11%; 11,12-15,79%, and 6,10-6,49% with the light intensity of 527,77 lux. The results indicate that the image processing on smartphone camera is able to describe the level of maturity based on the color changes of avocado during storage with the same treatment conditions.
RANCANG DESAIN ALAT PENGAYAK MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF) BERDASARKAN ANALISIS KEBUTUHAN, MORFOLOGI DAN TEKNIK Slamet Sulistiadi; Fenny Aprilliani; Anri Kurniawan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v10i1.73-84

Abstract

Modified Cassava Flour (MOCAF) which has been produced by small industries has a particle size that is not yet the Indonesian National Standard (SNI), so the quality needs to be improved using a sieving machine. The objectives of this study are 1) to analyze the design requirements of the sieving machine 2) to determine the design concept 3) to analyze the technique 4) to design the sieving device in the engineering drawing. The method used in this research is observation, interview and French design method. Based on the results of the needs analysis, it was found that the design concept of the MOCAF sieve tool that uses an electric motor, is easy to operate, is in accordance with the production capacity, has an SNI size mesh and the material used is affordable. The results of the morphological analysis show that the design concept that can be developed is the design concept 1. The results of the technical analysis show that the linear velocity of the belt is 5.58 m / s and the tensile stress at T1 is 0.23 MPa. The dimensions obtained based on the design results are 5 cm pulley length, 99 x 59 x 10 cm mesh dimension, 100 mesh size and 108 x 80 x 95 cm machine frame dimensions. Keywords: analysis, design, MOCAF, morphology, sieving 
Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Sebagai Indikator pH dalam Sistem Kemasan Pintar Fenny Aprilliani; Laksmi Putri Ayuningtyas; Hanis Adila Lestari
Agroteknika Vol 5 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v5i2.133

Abstract

Abstract. Bahan pangan yang disimpan mengalami perubahan kualitas diantaranya perubahan warna, bau, timbulnya lendir, serta perubahan pH. Perubahan-perubahan ini terjadi akibat aktivitas dan pertumbuhan bakteri pembusuk serta reaksi fisiologis pada bahan pangan tersebut. Label pintar yang diaplikasikan pada bahan pengemas dapat menjadi solusi untuk mengetahui perubahan parameter mutu yang terjadi selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji efektifitas antosianin bunga telang sebagai indikator pH pada penyimpanan daging. Bunga telang diekstraksi antosianinnya untuk membuat indikator pH, kemudian diuji aktivitas indikator pH dalam bentuk sensitivitasnya terhadap perubahan warna daging sapi segar pada rentang pH 1-12. Konsentrasi antosianin bunga telang yang didapatkan pada penelitian ini adalah 121,90±1,67 mg/L. Label pintar yang diaplikasikan sebagai indikator pH telah memberikan perbedaan perubahan warna pada berbagai rentang pH dari pH 1-12. Ekstrak antosianin bunga telang berubah dari warna pink menjadi pink ke unguan pada range pH 1-3, perubahan warna ekstrak antosianin ungu menjadi biru untuk range pH 4-10, biru gelap pada pH 11 dan kuning gelap untuk pH 12. Label indikator yang diproduksi mampu digunakan untuk mengetahui perubahan tingkat kesegaran daging berdasarkan perubahan pH selama penyimpanan dilihat dari parameter Lightness (L*), Chroma (C*), dan Hue (H) terhadap perubahan pH daging sapi segar.
Non-Destructive Method to Evaluate The Relationship Between Skin Color and Quality Characteristic of Avocado (Persea americana Mill.) Fenny Aprilliani; Hernowo Hernowo
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i3.3621

Abstract

Analisis warna dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik mutu dan tingkat kematangan produk pertanian, termasuk alpukat. Alpukat Mentega dengan tiga tingkat kematangan berbeda A1: kurang dari 80%, A2: 80-85%, dan A3: tingkat kematangan lebih dari 85% dikumpulkan dari Bandungan, Indonesia. Karakterisasi buah alpukat dilakukan dengan 33 buah sampel untuk setiap tingkat kematangan dengan bobot sekitar 366±16 g. Kehilangan massa dan dimensi (%), sifat warna (L*a*b*), dan kekerasan (kg.mm-2) dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan berpengaruh nyata terhadap susut massa, kekerasan, dan sifat warna (L* dan a*). Penyimpanan selama 10 hari pada suhu ruang untuk sampel A3 (tingkat kematangan lebih dari 85%) menunjukkan kehilangan massa tertinggi (4,77±2,31%), kehilangan dimensi (114,36±7,83% untuk panjang dan 22,79±15,78% untuk lebar), dan nilai kekerasan terendah (0,46±0,31 kg.mm-2). Hubungan antara warna kulit dan karakteristik mutu alpukat Mentega dikembangkan menggunakan data kekerasan buah dan indeks kematangan alpukat (AMI) dengan rumus F = -0,1116x-0,9692; MAPE = 21,74%. Data aktual dan estimasi kekerasan menunjukkan bahwa model cocok untuk menggambarkan kekerasan buah aktual di bawah kondisi percobaan yang sama.
UJI KUALITAS BIOBRIKET AMPAS KOPI DAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Fenny Aprilliani; Hernowo Wilu Hernowo; Risqi Nur Akmala
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3123

Abstract

Coffee grounds and rice husk are one of the biomass wastes derived from daily consumption waste. Optimal utilization of biomass waste will affect the value added of the waste produced such as in the making process of bio briquettes. The objectives of this research are: (1) to determine the effect of the ratio of coffee grounds and rice husk charcoal on the quality of briquettes produced; (2) to determine whether the briquettes produced meet the quality standards of briquettes in accordance with SNI (Indonesian National Standard) standards. The research is a factorial experiment with a Randomized Group Design (RAK) experimental design. The factor tried in this study is the treatment of coffee grounds and rice husk concentration ratio, consisting of 5 levels of treatments; 1:0, 0:1, 1:3, 3:1, and 1:1 also the ratio of the adhesive material and main ingredients and that contain 4 levels of treatments; 5:10; 8:10; 10:10; and 15:10. The results shows that the K2L0 (adhesive:main ingredienst 0:1 also coffe ground:rice husk 10:10) has the best quality with the density value 1,04 g/cm3, moisture content 2,85%, ash content 1,25%, volatile matter 41,46%, carbon content 21,64%, firmness 0,73% and combustion rate 0,0022 g/s.INTISARIAmpas kopi dan sekam padi merupakan salah satu limbah biomassa yang berasal dari limbah konsumsi sehari-hari. Pemanfaatan limbah biomassa yang optimal akan berpengaruh pada nilai tambah dari limbah yang dihasilkan seperti dalam pembuatan biobriket. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh perbandingan ampas kopi dan arang sekam padi terhadap mutu briket yang dihasilkan. Penelitian merupakan eksperimental factorial dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor yang dicoba dalam penelitian ini yaitu perlakuan perbandingan konsentrasi ampas kopi dan sekam padi, terdiri dari 5 taraf; 1:0, 0:1, 1:3, 3:1, dan 1:1 serta perbandingan perekat dengan bahan utama yang terdiri dari 4 taraf; 5:10; 8:10; 10:10 dan 15:10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K2L0 (perekat:bahan 0:1 serta ampas kopi:sekam 10:10) merupakan briket dengan kualitas yang baik dari briket lainnya dengan nilai kerapatan 1,04 g/cm3, nilai kadar air 2,85%, nilai kadar abu 1,25%, nilai kadar zat menguap 41,46%, nilai kadar karbon terikat 21,64%, nilai keteguhan tekan dengan rata-rata partikel hilang 0,73%, dan laju pembakaran 0,0022 g/s.
Pengaruh Komposisi Ampas Kopi dan Cascara Terhadap Karakteristik Biobriket Fenny Aprilliani; Desy Triastuti; Fitri Suciati
Agroteknika Vol 6 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v6i2.232

Abstract

Gaya hidup saat ini menyebabkan penambahan jumlah limbah di lingkungan, termasuk limbah dalam proses produksi dan pengolahan kopi. Limbah ampas kopi yang berlimpah dapat digunakan dalam pembuatan biobriket. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perlakuan formulasi terbaik dari ampas kopi dan cascara dalam pembuatan biobriket yang berkualitas. Sampel disusun menggunakan metode RAL 2 faktorial berupa rasio bahan baku ampas kopi: cascara (1:0, 1:1, 2:1, 1:2, dan 0:1) dan penggunaan perekat tapioka (4, 5, dan 6%). Analisis yang dilakukan antara lain penentuan densitas, kadar air, abu, volatile matter, fixed carbon, serta laju pembakaran dan dibandingkan menggunakan SNI 01-6235-2000. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perlakuan P13 (rasio ampas kopi:cascara 1:0 dengan perekat 60%) menghasilkan karakteristik biobriket terbaik dengan densitas 0,545 g/cm3, kadar air 4,575%, abu 3,333%, zat menguap 11,058%, karbon terikat 85,609% dan laju pembakaran sebesar 2,124 g/menit, serta memenuhi persyaratan SNI.
Pengendalian Hama Burung Pipit Menggunakan Gelombang Ultrasonik Pada Lahan Sawah Musim Kemarau di Tasikmalaya Kurniawan, Anri; Nurrohman, Reza Kusuma; Lestari, Hanis Adila; Aprilliani, Fenny; Yuwono, Triat Adi; R, Ropiudin; Syska, Kavadya; Wahab, Luthfi
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 8 (2023): November (In Progress)
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10085123

Abstract

Burung pipit menjadi salah satu ancaman bagi tanaman padi di sawah bagi petani yang menggunakan sistem irigasi di Desa Wandasari, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan hama, termasuk burung pipit, dapat mengakibatkan penurunan produktivitas padi sebesar 50% hingga 80%. Petani telah mencoba berbagai cara untuk mengusir burung pipit, mulai dari berteriak-teriak, memasang sangkar perangkap, hingga metode seperti memasang kaleng dengan tali atau bahkan berburu burung pipit dengan senjata api. Namun, karena keterbatasan pengawasan sawah, seringkali petani tidak berhasil menghalau burung pipit, dan akibatnya tanaman padi mereka terancam. Salah satu solusi yang telah diimplementasikan adalah penggunaan teknologi gelombang ultrasonik untuk mengusir burung pipit tanpa membunuhnya. Teknologi ini terdiri dari perangkat elektronik yang menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi kehadiran burung pipit. Mikrokontroler Arduino digunakan sebagai otak utama yang terhubung ke relay. Amplifier berfungsi untuk menghasilkan gelombang ultrasonik, dan lampu LDR digunakan sebagai indikator pergerakan burung. Perangkat ini ditenagai oleh panel surya dan baterai 12 volt yang dapat diisi ulang saat kondisi malam atau intensitas sinar matahari rendah. Perangkat ini dapat berputar mengikuti pergerakan burung pipit dan mengeluarkan gelombang ultrasonik pada frekuensi 25 - 34,5 KHz selama 30 menit, tergantung pada gerakan burung. Perangkat ini memiliki jangkauan deteksi maksimal hingga 15 meter. Penggunaan perangkat pengusir burung pipit ini berhasil mengurangi dampak burung pipit pada tanaman padi di sawah sebesar 95% dan meningkatkan hasil panen petani. Inisiatif penerapan teknologi ini diharapkan dapat diperluas dan dikembangkan di wilayah lain untuk manfaat yang lebih luas.
PENGARUH SUBSTITUSI LERAK TERHADAP KUALITAS PRODUK HIGINE 3IN1 DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT NANAS SEBAGAI SENYAWA AKTIF Suprianto, Yosep; Nurhayati, Siti; Sakha, Hanifah; Ayu, Natasha Viandra; Dhom, Juan Abu Dhom; Aprilliani, Fenny
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 4 (2024): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i4.4830

Abstract

Hygiene products commonly contain SLS (Sodium Lauryl Sulfate) which can trigger skin irritation or cause dandruff on the scalp. Through innovation and technological advancements, a 3-in-1 soap is planned to be studied to create a natural soap that is effective and contains natural ingredients that are beneficial for skin health. The aim of this research is to determine the physical and chemical characteristics of the 3-in-1 hygiene product based on sapindus (Sapindus rarak) and pineapple peel extract, and also to assess the potential microbial contamination in the 3-in-1 hygiene product. The research method used is the RAL (Randomized Complete Block Design) with 2 factors: sapindus concentration (A=15%, 22.5%, and 30%) and pineapple peel extract (B=9%, 18%, and 27%) with 3 replications. Testing parameters include physicochemical quality (viscosity, specific gravity, foam stability, and pH) as well as the inhibition ability against S. aureus and E. coli. The results show that variations in treatment have a significant effect on all test parameters except specific gravity. The best treatment was obtained by comparing data with SNI 4085:2017, resulting in treatment A2B2 with viscosity of 10,57±0,05de cp, specific gravity of 25.99±0.09 g/ml, foam stability of 71,27±0,25e %, and pH of 4,01±0,10c, with inhibition zone against E. coli of 5±0,00a mm and 6±1,41ab mm.
Pemuda dan Pertanian: Kajian Minat dalam Kegiatan On-Farm dan Off-Farm di Kabupaten Purbalingga Hernowo, Hernowo; Aprilliani, Fenny; Cahyaningtyas, Nur Indah; Rahmawati, Sofia; Sidiq, Muhamad Fajar
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.15184

Abstract

The era of agricultural modernization in the 4.0 industrial revolution is often expected to change old habits in on-farm and off-farm agriculture. Modernization of agriculture can be a new hope and a great opportunity for farmers, especially young people. From this great opportunity, it is able to estimate and minimize the risk of losses from agricultural crops due to yield loss. This study aims to assess youth interest in on-farm and off-farm activities in the agricultural sector in Purbalingga Regency. In this study, a survey method was used to collect primary research data. The research data were collected by observation, literature study, interviews, and questionnaires. The sampling technique was carried out using quota sampling. The number of respondent samples taken as the object of research was 120 youth. The results of the analysis show that youth have a high interest in on-farm and off-farm activities. The highest average score on the implementation indicator in off-farm activities (3.356) and the lowest average score on the planning indicator in on-farm activities (2.650).
ANALISIS USAHA DAN REKOMENDASI STRATEGI PENGEMBANGAN TEFA Sangadah, Hanik Atus; Aprilliani, Fenny; Riyadi, Cica Putri; Dwi Atmala, Refira
Jurnal Pertanian Agros Vol 27 No 2 (2025): EDISI APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v27i2.23

Abstract

Tefa (Teaching Factory) is a learning media developed to carry out production activities continuously.Tefa are developed by the Department of Agriculture to focus on Pineapple processing production activity such as  Pineapple Pie which is currently existing. The necessary effort to continue maintaing Tefa's existence and productivity is to formulate a Tefa development strategy. The method used to formulate Tefa's development strategy recommendations is started from Tefa’s current business analysis by looking at the Internal-External (IE) matrix. Followed by analysing internal and external factors from all actors involved in the supply chain. After the IFE-EFE matrix is compiled and assessed by experts, then a SWOT analysis will be carried out to obtain a list of strategy recommendations. Finally the priority order of strategies is determined by QSPM analysis. The results of the supply chain activity analysis show that the highest added value will be obtained by Tefa if it uses flow 2, namely buying raw materials directly from farmers. While the result of the priority recommendations for the development strategy is Tefa actively begins to compile and implement the 4P marketing mix marketing strategy.