Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Siswa dengan Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan Napza di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri II Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan ZA, Raudhatun Nuzul; Meilina, Rulia; Willis, Ratna; Anggraini, Sasmita
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3790

Abstract

Penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) pada usia remaja dapat mengakibatkan terganggunya fungsi otak dan perkembangan moral pemakainya, intoksitasi (keracunan), overdosis (OD) yang dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan dan perkembangan otak, gangguan prilaku (mental sosial), gangguan kesehatan, menurunnya nilai-nilai, serta masalah ekonomi dan hukum. NAPZA akan merusak disiplin dan motivasi yang sangat tinggi untuk proses belajar siswa. penyalahgunaan NAPZA akan beresiko besar terjadinya tindak kejahatan dan perilaku asosial pada siswa yang akan menganggu ketertiban dan keamanan dalam proses belajar, merusak barang-barang sekolah hingga meningkatnya perkelahian antar siswa. Badan Narkotika Nasional Kabupaten Aceh Selatan dengan wilayah kerja Barat Selatan melaksanakan upaya-upaya Pencegahan, Pemberdayaan, Rehabilitasi serta Pemberantasan baik di lingkungan masyarakat, keluarga, instansi pemerintah, instansi swasta maupun instansi pendidikan . Untuk kasus-kasus yang terjadi di usia remaja dengan katagori umur 12 tahun - 20 tahun (Remaja ) banyak terjadi beberapa hal di lapangan. Adapun kasus yang diamati maupun yang terlaporkan oleh masyarakat, keluarga dan pihak berwenang banyaknya usia remaja yang sudah mengenal narkoba dan dalam tahap pakai coba-coba dimulai dari rokok diusia tingkat SLTP/ SLTA dan di tambah dengan kasus laporan menghisap lem cap kambing hal ini sangat meresahkan masyarakat maupun pihak keluarga dan dunia Pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap siswa dengan tindakan pencegahan NAPZA di SMA Negeri II Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunaka desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah siswa SMA Negeri 2 Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan yang berjumlah 38 siswa. Analisis data dilakukuan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan siswa tentang pencegahan penyalahgunaan NAPZA baik (92,1%). Sikap siswa tentang pencegahan Penyalahgunaan NAPZA negatif (86,8%). Tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA pada siswa negatif  (89,5%). Hasil penelitian ini didapat bahwa tidak ada hubungan sikap siswa dengan  tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA di SMA Negeri 2  Tapaktuan  Kabupaten Aceh selatan (p value = 0,53) dan tidak terdapat hubungan pengetahuan siswa  dengan  tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA di SMA Negeri 2 Tapaktuan Kabupaten Aceh selatan (p=0,41). Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap siswa dengan Tindakan pencegahan penyalahgunaan NAPZA. Namun demikian disarankan kepada Pihak Sekolah agar memperhatikan upaya sarana atau prasarana untuk memberantas NAPZA.Kata Kunci: NAPZA, Remaja, Sikap, PengetahuanAbuse of narcotics, alcohol, psychotropic substances and other addictive substances (NAPZA) in adolescence can result in disruption of brain function and moral development of the user, intoxication (poisoning), overdose (OD) which can cause death due to cessation of breathing and brain development, behavioral disorders ( social mental health), health problems, declining values, as well as economic and legal problems. Drugs will damage discipline and very high motivation for the student learning process. Drug abuse will pose a big risk of crime and asocial behavior among students which will disrupt order and security in the learning process, damage school property and increase fights between students. The South Aceh Regency National Narcotics Agency with its South West working area carries out Prevention, Empowerment, Rehabilitation and Eradication efforts both in the community, family, government agencies, private agencies and educational institutions. For cases that occur in adolescents in the age category 12 years - 20 years (Adolescents), several things happen in the field. As for the cases observed and reported by the community, families and the authorities, many teenagers are already familiar with drugs and are in the stage of trial and error, starting with cigarettes at middle school/high school level and added to the case of reports of smoking goat stamp glue, this is very disturbing. society and the family and the world of education. The aim of this research is to determine the relationship between students' knowledge and attitudes and drug prevention measures at SMA Negeri II Tapaktuan, South Aceh Regency. This research method is analytical research using a cross sectional research design. The population in the study were 38 students of SMA Negeri 2 Tapaktuan, South Aceh Regency. Data analysis carried out included univariate analysis and bivariate analysis using the Chi-Square Test. The research results showed that students' knowledge about preventing drug abuse was good (92.1%). Students' attitudes about preventing drug abuse are negative (86.8%). Actions to prevent drug abuse among students are negative (89.5%). The results of this research showed that there was no relationship between student attitudes and measures to prevent drug abuse at SMA Negeri 2 Tapaktuan, South Aceh Regency (p value = 0.53) and there was no relationship between student knowledge and measures to prevent drug abuse at SMA Negeri 2 Tapaktuan, South Aceh Regency. (p=0.41). Based on the research results, it is known that there is no significant relationship between students' knowledge and attitudes and drug abuse prevention measures. However, it is recommended that schools pay attention to facilities or infrastructure efforts to eradicate drugs. Keywords: NAPZA, Attitudes, Knowledge
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRILAKU KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT TGK CHIK DITIRO PIDIE JAYA ZA, Raudhatun Nuzul; Renjani, Risky Swastika; Willis, Ratna; Rahmi, Cut Liza
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4347

Abstract

Latar Belakang Masalah: Konsumsi buah dan sayur adalah salah satu pesan penting dalam pedoman gizi seimbang agar menuju masyarakat hidup sehat. Untuk mengubah pola pikir masyarakat agar memiliki paradigma sehat, pemerintah Indonesia melakukan upaya melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Berdasarkan studi pendahuluan data awal di Rumah Sakit Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya bahwa tenaga Kesehatan yang diwawancara dari 20 orang yang diwawancara ada 14 orang tenakes yang tidak suka mengkonsumsi sayur dan buah. Tujuan Penelitian: Untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan berhubungan dengan prilaku konsumsi buah dan sayur pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya.  Metode Penelitian: Pada penelitian ini menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan sebanyak 1.170 orang. Besar sample dalam penelitian ini adalah 100 orang responden tenaga Kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya. Hasil Penelitian: hasil uji stastistik didapatkan variabel pengetahun memperoleh nilai p- value = 0,002 yaitu ada hubungan, variabel perilaku merokok dengan p- value = 0,015 yaitu ada hubungan, variabel lingkungan rumah dengan p- value = 0,000 yaitu ada hubungan yang signifikan antara prilaku konsumsi buah dan sayur.  Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan antara pengetahuan, perilaku merokok dan lingkungan rumah dengan prilaku konsumsi buah dan sayur pada tenaga Kesehatan di Rumah Sakit tgk Chik Ditiro Pidie Jaya. Diharapkan agar meningkatkan dan menambah informasi mengenai konsumsi buah dan sayur, disamping sehat bagi Kesehatan juga dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kronis yang disebebakan oleh pola hidup yang tidak sehat. Jadi penting bagi tenaga Kesehatan ntukmeningkatkan pengetahuan mengenai buah dans ayur selain menjadi tugas pokok dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat.Kata kunci: : Prilaku Konsumsi buah dan sayur, tenaga kesehatanBackground of the Problem: Consumption of fruits and vegetables is one of the important messages in the balanced nutrition guidelines for a healthy society. To change the community's mindset and create a healthy paradigm, the Indonesian government has made efforts through the Healthy Living Community Movement (GERMAS). Based on a preliminary study of initial data at the Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya Hospital, 14 health workers were interviewed out of 20 people who like to consume vegetables and fruits. Research Objective: To analyze factors related to fruit and vegetable consumption behavior in health workers at the Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya Hospital. Research Method: This study used an analytical survey design with a cross-sectional approach. The population in this study were all health workers totaling 1,170 people. The sample size in this study was 100 health worker respondents who worked at the Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya Hospital. Research Results: statistical test results obtained knowledge variables obtained p-value = 0.002, which means there is a relationship, smoking behavior variables with p-value = 0.015, which means there is a relationship, home environment variables with p-value = 0.000, which means there is a significant relationship between fruit and vegetable consumption behavior. Conclusion and Suggestions: There is a relationship between knowledge, smoking behavior, and home environment with fruit and vegetable consumption behavior in health workers at the Tgk Chik Ditiro Pidie Jaya Hospital. It is expected to increase and add information about fruit and vegetable consumption, in addition to being healthy for health, it can also reduce the risk of chronic diseases caused by unhealthy lifestyles. So health workers need to increase their knowledge about fruits and vegetables in addition to being the main task in providing services to the community.Keywords: Fruit and vegetable consumption behavior, health workers
Pelatihan Dental Health Education Tentang Kewaspadaan Penularan Covid-19 Pada Kader Meunasah Manyet Reca, Reca; Salfiyadi, Teuku; Willis, Ratna; Rimadeni, Yeni; Liana, Intan; Andriani, Andriani; Feriana Putri, Citra
JEUMPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): EDISI I
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jeumpa.v3i1.115

Abstract

Health cadres as the spearhead of society need to equip themselves with knowledge and help efforts to improve the optimal level of dental and oral health. Therefore, cadres must master various skills and knowledge techniques. In this activity, training is carried out with the hope that cadres can transfer the knowledge received to be conveyed back to the community, especially in high risk groups for dental and oral diseases. This community service aims to carry out dental health education training in increasing readiness and vigilance for the transmission of COVID-19 in Gampong Meunasah Manyet cadres, Aceh Besar District. This community service is carried out using a quantitative method with a descriptive approach, with a target of 40 posyandu cadres. The intervention provided was in the form of cadre training. The results of the evaluation of the attendance of participants, 100% attended the training well and were active. The results of community service in Gampong Meunasah Manyet, Aceh Besar District, obtained the results of cadre knowledge after being given training increased by 75%. It is recommended that puskesmas officers in the working area to provide training to Posyandu cadres at least once every 3 months and on an ongoing basis to further increase the activity of Posyandu cadres.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH DARI EKSTRAK ETANOL BUAH PALA (MYRISTICA FRAGRANS HOUTT.) SEBAGAI PEREDA NYERI Meilina, Rulia; Putri, Indah Amelia; Kulla, Periskila Dina Kali; Andika, Fauziah; Willis, Ratna; Ismail, Ismail; Syafriadi, Syafriadi; Yulisma, Ardhana; Alvionida, Fitra; Ningsih, Yustika Wirda
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4839

Abstract

Buah pala merupakan tanaman obat tradisional yang telah lama digunakan. Buah pala memiliki aktivitas sebagai analgesik karena mengandung senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid memiliki peran dalam menghambat pembentukan prostaglandin. Rhematoid arthitis merupakan penyakit sendi yang menyebabkan nyeri, menurut WHO penderita penyakit ini telah mencapai 355 juta jiwa dengan penghantaran obat yang dapat mengiritasi lambung, sehingga diberikan alternatif lain dengan penghantaran obat secara transdermal untuk mengurangi first pass effect. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasi ekstrak etanol buah pala menjadi sediaan transdermal patch sebagai pereda nyeri. Penelitian dilakukan secara eksperimen laboratorium, ekstrak yang didapat diformulasikan menjadi sediaan patch selanjutnya dilakukan uji evaluasi dan uji efektivitas analgesik. Analisa data dilakukan secara statistik dengan One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah pala dapat diformulasikan menjadi sediaan transdermal patch yang memiliki efektivitas sebagai pereda nyeri dengan hasil pengujian terhadap hewan coba yaitu mencit yang telah dianalisis secara statistik sehingga diperoleh formulasi F1(10%), F2 (15%), dan F3(20%) memiliki perbedaan efektivitas sebagai pereda nyeri. Formulasi terbaik yaitu formula 3 dengan konsentrasi 20% dengan nilai p-value yaitu 0.000 atau <0.05.
HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS BAITURRAHMAN KOTA BANDA ACEH Husna, Asmaul; Andika, Fauziah; Willis, Ratna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4880

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin  (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 2019). Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh pada tanggal 03 sampai 07 Februari tahun 2025. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berkunjung di Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh pada bulan Desember sampai dengan Februari 2024 sebanyak 250 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling yaitu seluruh pasien yang berkunjung di Poli penyakit dalam di Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh dijadikan sampel pada tanggal 03 sampai 07 Februari tahun 2025 sebanyak 40 orang. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus dengan nilai P=0.900 dan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh dengan nilai P=0.023.  
HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA DAN INFORMASI DENGAN KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA MENOPAUSE DI GAMPONG PINEUNG KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH Nuzul ZA, Raudhatun; Lisa, Ulfa Farrah; Wahyui, Alfitri; Renjani, Risky Swastika; Willis, Ratna; Andryani, Mira
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4904

Abstract

Latar Belakang : Kecemasan pada wanita yang mengalami menopause 50% banyak wanita yang mengeluh bahwa datangnya menopause mereka akan jadi pencemas pengetahuan posyandu lansia informasi yang baik dapat menurunkan rasa kecemasan ibu menopause dalam menghadapi perubahan yang terjadi pada masa menopause. Dari data kecamatan Syiah Kuala jumlah wanita menopause sebanyak 1.413 jiwa di Gampong Pineung jumlah ibu menopause sebanyak 316 jiwa dan yang aktif posyandu lansia adalah 63 jiwa. Tujuan Penelitian :  Untuk mengetahui Hubungan PElayanan Posyandu Lansia dan Informasi dengan Kecemasan Ibu dalam Menghadapi perubahan fisiologis pada masa menopause di Gampong Pineung Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Metode Penelitian: Jenis penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional yang dilakukan Gampong Pineung Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Dengan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 63 orang dengan tekhnik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji Statistik Menggunakan Chi-Square.         Hasil penelitian : Berdasarkan hasil uji statistic dari 36 responden yang pelayanan posyandu yang baik mayoritas kecemasan ringan 25 responden (69,4%), dengan nilai p-value = 0,013 sedangkan dengan informasi baik mayoritas kecemasan ringan sebanyak 21 responden (67,7%) dengan p-value = 0,024.  Kesimpulan : ada hubungan antara pelayanan posyandu dan informasi dengan kecemasan ibu dalam menghadapi perubahan fisiologis pada menopause untuk itu diharapakn dapat memberikan informasi dan masukan untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan kesehatan di tempat dengan cara diselenggaranya penyuluhan-penyuluhan kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI BALITA DI GAMPONG TELAGA MEUKU DUA KECAMATAN BANDA MULIA KABUPATEN ACEH TAMIANG Anwar, Chairanisa; Rosdiana, Eva; Willis, Ratna; Fadhillah, Nur
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4861

Abstract

Latar Belakang: Wilayah kerja Puskesmas Banda Mulia memiliki 10 buah gampong yang terdiri dari 1.008 orang Balita dengan masalah gizi kurang 47 balita (4,7%), gizi lebih 50 balita (4,9%) dan stunting sebanyak 144 balita (14,3%). Gampong Telaga Meuku Dua merupakan salah satu Gampong yang memiliki masalah gizi terbanyak di Kecamatan Banda Mulia. Studi pendahuluan terhadap 8 orang ibu yang memiliki balita menunjukkan hasil sebanyak 5 orang ibu (46,8%) memiliki pengetahuan kurang tentang gizi. Metode Penelitian: Penelitian analitik dengan desain cross sectional dengan total sampel 80 orang. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu uji chi-square dan dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : Tidak ada hubungan P= 0,365 pengetahuan ibu dan ada hubungan P=0,000 penyakit infeksi dengan status gizi balita di Gampong Telaga Meuku Dua Kecamatan Banda Mulia Kabupaten Aceh Tamiang.  
PENGARUH USIA PERTAMA PEMBERIAN MP-ASI DAN RIWAYAT BBLR DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS MATANG PUDENG KECAMATAN PANTEE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR Rosdiana, Eva; Anwar, Charanisa; Asyura, Finaul; Andika, Fauziah; Yusnanda, Febri; Willis, Ratna
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4850

Abstract

Latar Belakang : Salah satu gangguan gizi yang sering ditemukan adalah kejadian Stunting. Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, stunting juga merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak balita yang bersifat kronis yang berdampak pada kognitif lemah dan psikomotorik terhambat. Jumlah balita yang menderita stunting di Puskesmas Matang Pudeng sebanyak 41 orang. Hasil wawancara dengan 7 orang ibu yang menderita stunting mengatakan bahwa 1 diantaranya memiliki Riwayat BBLR dan 6 diantaranya memberikan MP-ASI pada anak saat usia kurang dari 6 bulan.Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh usia pertama pemberian MP-ASI dan riwayat BBLR dengan kejadian stunting di Puskesmas Matang Pudeng Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh TimurMetodelogi Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  case control. Jumlah sampel diambil dengan perbandingan 1:1 yaitu 41 kasus dan 41 kontrol dengan total 82 sampel.. Penelitian ini di laksanakan di Puskesmas Matang Pudeng Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur. Analisa data menggunakan uji chi square test.Hasil Penelitian : variabel usia pertama pemberian MP-ASI memperoleh nilai p=0.014, BBLR dan riwayat BBLR memperoleh nilai p=0,055.Kesimpulan : variabel yang mempengaruhi kejadian stunting adalah usia pertama pemberian MP-ASI dan Variabel yang tidak mempengaruhi kejadian stunting adalah BBLR.Saran : Petugas kesehatan diharapkan agar meningkatkan promosi Kesehatan ke pada orang tua agar dapat memberikann ASI secara eksklusif ke pada bayinya untuk mencegah terjadinya stunting. Kata Kunci : Stunting, Usia Pertama Pemberian MP-ASI, BBL
Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru di SMK YASTRIF 1 Parung Panjang Berbasis Web Ismi, Ismi; Willis, Ratna; Soliah, Siti; Tiawati, Iyus; Yulianti, Yulianti
Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi Vol. 3 No. 4 (2020): Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In this millennial era, the development of technology has really sped up the difference compared to the previous era. Every day, even at the clock, there are always new developments in technology. Invarious fields, everything wants to be practical and fast, all of that cannot be separated from new discoveries from technology plus millennials who want everything instant and fast. People nowadays are almost all technology literate, one of which is the internet. Just by sitting pretty and connected to the internet, everything can be done without having to leave the house. Parents and school children don't have to bother queuing just to register for school, just open the internet, everything can be done at any time. This study aims to make it easier for new students who are millennials by building online media, namely websites using the HTML programming language, MySQL database. Prospective students only need to be connected to the internet and can register for schools and be more efficient.
Hubungan Pendapatan Keluarga dan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Husna, Asmaul; Willis, Ratna; Rahmi, Nuzulul; Fahkrina, Dira
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i1.2874

Abstract

World Health Organizations  (WHO) memperkirakan 165 juta anak di bawah usia 5 tahun di dunia terkena dampak kekurangan gizi. Salah satunya yaitu kegagalan pertumbuhan linier atau  stunting. Secara global sekitar 1 atau 4 balita mengalami  stunting (Nutrition, 2013). Di Indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)  balita sangat pendek  tahun 2018 terdapat 11,5%, sedangkan balita pendek sebesar 19,3%. Data  stunting balita tahun 2018 yaitu sebesar 30,8% (Kemenkes, 2018).Secara nasional prevalensi sangat pendek dan pendek tertinggi (urutan pertama) diduduki oleh Nusa Tengga Timur (NTT) sebesar 42,6%, Sulawasi Barat 39,8% dan Provinsi Aceh sebesar 37,3%  (Al Rahmad et al., 2020).  Stunting  telah diidentifikasi sebagai prioritas kesehatan masyarakat utama, dan ada target khusus untuk mengurangi prevalensi stunting  sebesar 40% antara tahun 2010 dan 2025 (Arbie & Labatjo, 2019). Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Walaupun prevalensi balita stunting menunjukkan penurunan, namun prevalensi ini masih tergolong tinggi. Pada tahun 2019, prevalensi balita stunting Indonesia sebesar 27,7 persen atau dengan kata lain 28 dari 100 balita menderita stunting (Profil Statistik Kesehatan, 2019). Stunting merupakan permasalahan yang disebabkan karena multifaktor. Faktor individu maupun faktor keluarga dapat menyebakan terjadinya stunting. Dampak buruk yang akan timbul dari kejadian stunting dalam jangka pendek adalah terganggunya kecerdasan intelektual, perkembangan otak, fisik maupun gangguan metabolisme tubuh pada anak. Anak yang mengalami stunting sebelum usia 6 bulan, akan mengalami pertumbuhan yang terganggu sehingga terjadi kekerdilan lebih berat menjelang usia dua tahun. Sedangkan dampak jangka panjang akibat stunting yaitu besarnya resiko terkena penyakit tidak menular, kesehatan yang memburuk, intelektual atau kecerdasan dan prestasi pendidikan di masa anak – anak menjadi buruk (Tsaralatifah, 2020). Untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejdian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang. Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas sukajaya sabang pada 3-11 Juni tahun 2022. Populasi dalam  penelitian ini adalah seluruh balita 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja puskesmas sukajaya sabang pada bulan Januari sampai April tahun 2022 berjumlah 337 orang. Sampel pada penelitian ini adalah balita yang berkunjung ke Puskesmas Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang berusia 24-36 bulan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Probability Sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling yang digunakan Proporsional Sampling, yaitu menentukan sampel dari kelompok- kelompok individu tertentu. Jadi jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah 77 balita yang berusia 24-36 bulan. Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penelitian dapat menyimpulkan hasil dari penenelitian sebagai berikut terdapat tidak Ada hubungan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang p- value = 0,204  dan Tidak ada hubungan antara Pemberian Asi Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang p- value = 0,346.Kata kunci : pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif dan kejdian stuntingThe World Health Organization (WHO) estimates that 165 million children under the age of 5 in the world are affected by malnutrition. One of them is the failure of linear growth or stunting. Globally around 1 or 4 toddlers experience stunting (Nutrition, 2013). In Indonesia, based on the results of basic health research (Riskesdas), very short toddlers in 2018 were 11.5%, while short toddlers were 19.3%. The 2018 toddler stunting data was 30.8% (Ministry of Health, 2018). Nationally the highest prevalence of very short and short stunting (first place) was occupied by East Nusa Tenggara (NTT) at 42.6%, West Sulawesi 39.8% and Aceh Province is 37.3% (Al Rahmad et al., 2020). Stunting has been identified as a key public health priority, and there is a specific target to reduce the prevalence of stunting by 40% between 2010 and 2025 (Arbie & Labatjo, 2019). Indonesia is a country with a high prevalence of stunting compared to other middle-income countries. Although the prevalence of stunting under five has decreased, this prevalence is still relatively high. In 2019, the prevalence of stunting under five in Indonesia was 27.7 percent or in other words, 28 out of 100 under five suffer from stunting (Health Statistics Profile, 2019). Stunting is a problem caused by multifactors. Individual factors and family factors can cause stunting. The negative impact that will arise from stunting in the short term is the disruption of intellectual intelligence, brain development, physical and metabolic disorders in children. Children who are stunted before the age of 6 months will experience stunted growth resulting in more severe stunting before the age of two. Meanwhile, the long-term impact of stunting is the high risk of contracting non-communicable diseases, deteriorating health, intellectual or intelligence and educational achievement in childhood becomes worse (Tsaratifah, 2020). To determine the relationship between family income and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City. This research was carried out in the working area of the Sukajaya Sabang Health Center on June 3-11 in 2022. The population in this study were all toddlers 24-36 months who were in the working area of the Sukajaya Sabang Health Center from January to April 2022 totaling 337 people. The sample in this study were toddlers who visited the Puskesmas in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, aged 24-36 months. The sampling technique in this study was Probability Sampling, namely a sampling technique that provides equal opportunities for each element (member) of the population to be selected as a member of the sample. The probability sampling technique used is proportional sampling, namely determining samples from certain groups of individuals. So the total number of samples in this study were 77 toddlers aged 24-36 months. The results of bivariate analysis show that based on the results of the research that has been done, the research can conclude that the results of the research are as follows: there is no relationship between family income and the incidence of stunting in toddlers aged 24-36 months in the working area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, p-value = 0.204 and There is no relationship between Exclusive Breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged 24-36 months in the Working Area of the Sukajaya Health Center, Sabang City, p-value = 0.346.Keywords: family income, exclusive breastfeeding and stunting