Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Hubungan Pola Makan dan Stres dengan Kejadian Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh Anwar, Chairanisa; Asyura, Finaul; Novia, Dela
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.3953

Abstract

Meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor keturunan/genetik, obesitas, perubahan gaya hidup, pola makan yang salah, obat-obatan yang mempengaruhi kadar glukosa darah, kurangnya aktivitas fisik, proses menua, kehamilan, perokok dan stres. Jumlah penderita diabetes mellitus tipe 2 yang berobat di RS Bhayangkara sebanyak 104 orang pada tahun 2021. Dari 15 pasien DM diperoleh bahwa sebagian besar yaitu 9 pasien memiliki kebiasaan buruk yaitu tidak menjalankan diet yang disarankan oleh dokter. Dan mayoritas responden mengalami stres dengan kegiatan keseharian. Untuk mengetahui hubungan pola makan dan stres dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, total sampel 66 orang pasien yang berobat di Rumah Sakit Bhayangkara. Teknik pengambilan sampel adalah accidental sampling yaitu responden yang bertemu dengan peneliti saat penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 66 yang berobat di Rumah Sakit Bhayangkara, bahwa ada hubungan P value 0,001 pola makan, ada hubungan P value 0,023 stres dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien yang berobat di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh. Ada hubungan pola makan dan stres dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien yang berobat di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh. Diharapkan pasien lebih patuh terhadap penyuluhan terkait cara mengontrol gula darah sehingga masalah tersebut bisa teratasi khususnya kejadian stres pada penderita diabetes mellitus serta patuh menjalankan tentang mengontrol gula darah sehingga kejadian stres bisa teratasi.Kata Kunci: Kejadian diabetes mellitus, pola makan dan stres The increasing number of people with diabetes mellitus can be caused by many factors, including heredity/genetic factors, obesity, lifestyle changes, wrong eating patterns, drugs that affect blood glucose levels, lack of physical activity, the aging process, pregnancy, smoking and stress The number of people with type 2 diabetes mellitus seeking treatment at Bhayangkara Hospital is 104 people in 2021. Of the 15 DM patients, it was found that the majority, namely 9 patients, had bad habits, namely not following the diet suggested by the doctor. And the majority of respondents experience stress with daily activities. To determine the relationship between diet and stress with the incidence of diabetes mellitus in outpatients at Bhayangkara Hospital in Banda Aceh in 2022. This study was an analytic study with a cross-sectional design, a total sample of 66 patients who were treated at Bhayangkara Hospital. The sampling technique was accidental sampling, namely respondents who met the researcher during the study. This research was conducted from 6 – 18 June 2022. The results of the study showed that 66 who were treated at Bhayangkara Hospital, that there was a P value 0.001 relationship with eating patterns, there was a P value 0.023 relationship with stress with the incidence of diabetes mellitus in patients treated at Bhayangkara Hospital Banda Aceh. There is a relationship between diet and stress with the incidence of diabetes mellitus in patients seeking treatment at Bhayangkara Hospital in Banda Aceh. It is hoped that patients will be more obedient to counseling related to how to control blood sugar so that these problems can be resolved, especially the events of stress in people with diabetes mellitus and adherence to carrying out about controlling blood sugar so that stress events can be resolved.Keywords: Diabetes mellitus, diet and stress
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TINDAKAN BULLYING DI KALANGAN SEKOLAH SMKN 1 SABANG Fitriliana, Fitriliana; Suri, Murnia; Asyura, Finaul; Lisnawati, Lisnawati; Hayati, Salwa
JOURNAL OF LAW AND GOVERNMENT SCIENCE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perundungan atau Bullying yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat. Perundungan atau Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang terjadi pada remaja. Bullying merupakn bentuk prilaku kekerasan dengan adanya kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok secara verbal, fisik, maupun psikologis korban. Maka dari itu dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan oleh korban Bullying. Didalam bermasyarakat kita melihat bahwa masih banyak kasus Bullying yang terjadi di sekolah-sekolah. tindakan dapat mengakibatkan depresi, penurunan prestasi akademik. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya tindakan Bullying di sekolah, dan untuk mengetahui Kendala apa saja yang dihadapi oleh guru-guru yang terlibat dalam menangani kasus kasus bullying. Dalam penelitian ini, Penelitian lapangan (Field Research), yaitu objek penelitian langsung pada Sekolah SMKN 1 Sabang dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang mengasilkan data deskriptif berupa ucapan dari orang-orang yang diamati.Kata Kunci: Perlindungan, BullyingBullying or Bullying is familiar to the public. Bullying is a form of violence that occurs among teenagers. Bullying is a form of violent behavior with the power to hurt a person or group verbally, physically or psychologically. Therefore, support from the family is really needed by victims of bullying. In society we see that there are still many cases of bullying that occur in schools. Actions can result in depression, decreased academic performance. The aim of the research is to find out what factors cause bullying to occur in schools, and to find out what obstacles are faced by teachers involved in handling bullying cases. In this research, field research is a direct research object at SMKN 1 Sabang School using a qualitative approach. Qualitative research is a research procedure that produces descriptive data in the form of statements from people who are observed.Keywords: Protection, Bullying
STRATEGI EFEKTIF PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DALAM MEMBANGUN KESADARAN HUKUM PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA Fitriliana, Fitriliana; Suri, Murnia; Lisnawati, Lisnawati; Asyura, Finaul; Susanna, Eva; Samaniyah, Siti; Sandea, Sandea
JOURNAL OF LAW AND GOVERNMENT SCIENCE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan anti korupsi di Universitas Ubudiyah Indonesia merupakan langkah penting dalam membentuk karakter mahasiswa dan menciptakan lingkungan akademis yang bersih. Penelitian ini mengidentifikasi strategi efektif untuk menerapkan pendidikan anti korupsi yang meliputi integrasi peningkatan kesadaran Hukum mengenai isu korupsi. Pendidikan ini membantu mereka memahami dampak korupsi dan pentingnya integritas di berbagai aspek kehidupan, termasuk di dunia kerja ataupun Mahasiswa mulai memahami dampak korupsi tidak hanya pada masyarakat, tetapi juga pada perkembangan diri mereka dan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap pendidikan anti korupsi yang diterapkan di kampus dan untuk mengetahui Strategi apa yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesadaran Hukum dalam efektivitas pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi.Dalam penelitian ini, Penelitian lapangan (Field Research), yaitu objek penelitian langsung pada Mahasiswa Universitas Ubudiyah Indonesia dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur penelitian yang mengasilkan data deskriptif berupa ucapan dari orang-orang yang diamati. Dari hasil penelitian  diketahui bahwa partisipasi aktif mahasiswa dalam kegiatan pendidikan anti korupsi dapat meningkatkan kesadaran hukum mereka terhadap bahaya korupsi dan pentingnya integritas. penguatan program pendidikan anti korupsi di universitas sebagai upaya untuk menciptakan generasi yang sadar hukum dan berkomitmen terhadap nilai-nilai anti korupsi.Kata Kunci: Strategi, Pendidikan Anti Korupsi, Kesadaran HukumAnti-corruption education at Ubudiyah University Indonesia is an important step in shaping student character and creating a clean academic environment. This research identifies effective strategies for implementing anti-corruption education which includes the integration of increasing legal awareness regarding corruption issues. This education helps them understand the impact of corruption and the importance of integrity in various aspects of life, including in the world of work. Students begin to understand the impact of corruption not only on society, but also on their personal development and the environment around them. The aim of the research is to determine students' perceptions of anti-corruption education implemented on campus and to find out what strategies can be implemented to increase legal awareness in the effectiveness of anti-corruption education in tertiary institutions. In this research, field research (Field Research), namely the direct research object among students at Ubudiyah University, Indonesia using a qualitative approach, qualitative research is a research procedure that produces descriptive data in the form of statements from people who are observed. From the research results, it is known that students' active participation in anti-corruption educational activities can increase their legal awareness of the dangers of corruption and the importance of integrity. strengthening anti-corruption education programs at universities as an effort to create a generation that is aware of the law and committed to anti-corruption values.Keywords: Strategy, Anti-Corruption Education, Legal Awareness
GAMBARAN PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI SISWA SDN PULO IE KECAMATAN KUALA KABUPATEN NAGAN RAYA Nurdin, Nurdin; Asyura, Finaul; Fitria, Ida
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4409

Abstract

Latar Belakang: Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaaan kesehatan gigi dan mulut terutama pada anak sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Berdasarkan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut pada 10 orang anak diketahui bahwa status kebersihan gigi dan mulut berada pada kategori 2,9 (kriteria sedang). Sementara target nasional OHI-S < 1,2 (kriteria baik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran menyikat gigi siswa SDN Pulo Ie Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 33 murid sementara dalam penelitian ini tidak ada pengambilan sampel tapi penelitian pupulasi kelas IV dan V dengan distribusi 33 murid. Dilakukan pada tanggal 27 januari 2024. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pengetahuan menyikat gigi paling banyak berada pada kategori sebanyak 20 murid (60,1%) dan yang baik sebanyak 13 murid (39,9%). Siswa murid SDN Pulo Ie masih kurang mengetahui tentang pengetahuan menyikat gigi. Dapat disimpulkan bahwa menyikat gigi berada pada kriteria kurang baik yaitu sebanyak 20 murid (60,1%) sedangkan kategori yang baik berada pada 13 murid (39,9%). Disarankan kepada murid agar dapat lebih menerapkan kebiasaan menyikat gigi dengan cara menyikat gigi teratur supaya menghindari terjadinya penyakit gigi. Bagi sekolah untuk meningkatkan UKGS di sekolah berupa penyeluhan yang diberikan oleh guru UKGS tentang kebersihan dan mulut dan cara menyikat gigi massal guna meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut anak. Dan bagi instasi pemerintah untuk memberikan penyeluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada orang tua murid guna meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak.Kata Kunci: Pengetahuan Menyikat Gigi, Status Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa SDN. Background: Efforts to maintain dental and oral health and foster dental and oral health, especially in school children, need special attention because at this age children are undergoing a growth and development process. Based on dental and oral hygiene examinations in 10 children, it is known that the dental and oral hygiene status is in category 2.9 (moderate criteria). While the national target of OHI-S  1.2 (good criteria). This study aims to determine the description of tooth brushing of students at SDN Pulo Ie, Kuala District, Nagan Raya Regency. This study is descriptive, by conducting interviews using questionnaires. The population in this study was 33 students while in this study there was no sampling but a population study of classes IV and V with a distribution of 33 students. Conducted on January 27, 2024. The results of the study obtained were that the knowledge of brushing teeth was mostly in the category of 20 students (60.1%) and good as many as 13 students (39.9%). Students at SDN Pulo Ie still lack knowledge about tooth brushing knowledge. It can be concluded that brushing teeth is in the poor criteria, namely 20 students (60.1%), while the good category is 13 students (39.9%). It is recommended that students can better implement the habit of brushing their teeth by brushing their teeth regularly to avoid dental disease. For schools to improve UKGS in schools in the form of counseling provided by UKGS teachers about oral hygiene and how to brush teeth in mass to improve the status of children's dental and oral health. And for government agencies to provide counseling about dental and oral health to parents of students in order to improve children's dental and oral health.Keywords: Toothbrushing Knowledge, Dental and Oral Hygiene Status of Elementary School Students.
PENGARUH KESESUAIAN PEMBERIAN MP-ASI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI KECAMATAN PANTEE BIDARI KABUPATEN ACEH TIMUR Faizah, Faizah; Rosdiana, Eva; Asyura, Finaul; Rahmayanti, Rahmayanti
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4288

Abstract

Latar Belakang : Status Gizi masih menjadi perhatian dunia, pada tahun 2022 WHO mengumumkan bahwa terdapat 45,0 juta anak memiliki berat badan yang terlalu kurus dibandingkan dengan tinggi badannya. Salah satu faktor langsung yang dapat mempengaruhi status gizi anak adalah pemberian MP-ASI. Status gizi pada anak sangat erat kaitannya dengan pemberian MP-ASI. Hasil survey yang dilakukan di Puskesmas Pantee Bidari diperoleh data dari 10 bayi ternyata 7 diantara memiliki peningkatan berat badan yang normal setiap bulannya dan 3 diantaranya tidak memiliki peningkatan berat badan yang normal. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh kesesuaian pemberian MP-ASI dengan kenaikan berat badan pada bayi usia 6-12 bulan Metodelogi Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampel diambil dengan menggunakan rumus slovin sebanyak 53 sampel. Penelitian ini di laksanakan di Puskesmas Pantee Bidari Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur. Analisa data menggunakan uji chi square test. Hasil Penelitian : kenaikan berat badan bayi mayoritas pada kategori tidak naik sebesar 30 (43,3%), kesesuaian MP-ASI mayoritas pada kategori tidak sesuai 29 (54,7%). Hasil Analisa bivariat pengaruh kesesuaian MP-ASI terhadap kenaikan berat badan bayi diperoleh nilai p=0,962. Kesimpulan : tidak ada pengaruh kesesuaian pemberian MP-ASI terhadap kenaikan berat bada pada bayi. Saran : Petugas kesehatan diharapkan agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan ke pada ibu tentang pentingnya pemberian MP-ASI yang tepat dan sesuai ke pada bayi nya agar berat badan bayi setiap bulannya dapat meningkat dengan baik.Kata Kunci : Kesesuaian MP-ASI, Kenaikan Berat BadanBackground: Nutritional status is still a global concern, in 2022 WHO announced that 45.0 million children will be underweight compared to their height. One direct factor that can influence a child's nutritional status is the provision of MP-ASI. The nutritional status of children is closely related to the provision of MP-ASI. The results of a survey conducted at the Pantee Bidari Community Health Center obtained data from 10 babies, it turned out that 7 of them had normal weight gain every month and 3 of them did not have normal weight gain. Research Objective: to determine the effect of the suitability of giving MP-ASI on weight gain in babies aged 6-12 months. Research Methodology: The research design used in this research is cross sectional. The number of samples taken using the Slovin formula was 53 samples. This research was carried out at the Pantee Bidari Community Health Center, Pantee Bidari District, East Aceh Regency. Data analysis used the chi square test. Research Results: The majority of babies' weight gain was in the non-increasing category at 30 (43.3%), the majority of MP-ASI suitability was in the inappropriate category at 29 (54.7%). The results of bivariate analysis of the effect of MP-ASI suitability on baby weight gain obtained a p value = 0.962. Conclusion: there is no influence on the suitability of giving MP-ASI on weight gain in babies. Suggestion: Health workers are expected to be able to provide health education to mothers about the importance of giving appropriate and appropriate MP-ASI to their babies so that the baby's weight can increase well each month.Keywords: Compatibility of MP-ASI, Weight Gain
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT MALARIA PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG SABEE KABUPATEN ACEH JAYA Asyura, Finaul; Anwar, Chairanisa; Dhirah, Ulfa Husna; Rosdiana, Eva
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4408

Abstract

Malaria merupakan salah satu penyaki yang masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Aceh Jaya dengan angka kesakita 1,51/1000 penduduk pada tahun 2018 dan di Puskesmas Krueng Sabee sebanyak 21 kasus dan Puskesmas Krueng Sabee khususnya di Puskesmas Krueng Sabee dan merupakan puskesmas tertinggi kasus malaria diantara puskesmas lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan  dengan penyakit malaria pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain case control study. Populasi adalah penderita positif malaria yang diperiksa oleh petugas Puskesmas Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya berdasarkan data hasil laboratorium dari bulan Januari 2018 sampai dengan Maret 2019 sebanyak 21 orang. Sampel penelitian seabanyak 42 orang yang terdiri dari 21 orang kasus dan 21 orang sebagai kontrol. Pengumpulan pada bulan Januari 2020 dengan observasi dan wawancara. Analisis yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji statistik regresi logistic dengan ketentuan bermakna jika p<0,05. Hasil analisis univariat diperoleh kasus malaria pada laki-laki (58,6%), pekerjaan berisiko (78,9%), kebiasaan keluar mala (70,6%), tidak menggunakan kelambu (64,5%), tidak memakai kawat kasa (59,3%), tidak memakai insektisida (76,9%) dan pengetahuan kurang (65,3%). Hasi uji statistik dapat disimpulkan ada hubungan pekerjaan (OR=4, P value= 0,034), kebiasaan keluar malam (OR=4,2, P value= 0,032),  penggunaan kelambu (OR=5,6, P value= 0,014), pemakaian insektisida (OR=5,4, P value= 0,026) dan pengetahuan (OR=4, P value= 0,034) dengan kejadian malaria. Diharapkan Kepada Puskesmas Krueng Sabee agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang malaria sehingga dapat merubah perilaku yang berisiko terhadap malaria seperti kebiasaan keluar malam, penggunaan kelambu, kawat kasa dan obat nyamuk.Kata Kunci : Malaria, case controlMalaria is one of the diseases that is still a health problem in Aceh Jaya Regency with a morbidity rate of 1.51/1000 population in 2018 and in the Krueng Sabee Health Center there were 21 cases and the Krueng Sabee Health Center especially in the Krueng Sabee Health Center and is the health center with the highest malaria cases among other health centers. This study aims to determine the factors associated with malaria in the community in the work area of the Krueng Sabee Health Center, Aceh Jaya Regency. This study is descriptive analytical with a case control study design. The population is positive malaria sufferers who were examined by officers at the Krueng Sabee Health Center, Aceh Jaya Regency based on laboratory data from January 2018 to March 2019 as many as 21 people. The research sample was 42 people consisting of 21 cases and 21 people as controls. Collection in January 2020 with observation and interviews. The analysis used was univariate and bivariate analysis. Statistical tests used to test the hypothesis with logistic regression statistical tests with significant provisions if p <0.05. The results of the univariate analysis obtained malaria cases in men (58.6%), risky jobs (78.9%), nighttime habits (70.6%), not using mosquito nets (64.5%), not using wire nets (59.3%), not using insecticides (76.9%) and lack of knowledge (65.3%). The results of the statistical test can be concluded that there is a relationship between work (OR = 4, P value = 0.034), nighttime habits (OR = 4.2, P value = 0.032), use of mosquito nets (OR = 5.6, P value = 0.014), use of insecticides (OR = 5.4, P value = 0.026) and knowledge (OR = 4, P value = 0.034) with the incidence of malaria. It is expected that the Krueng Sabee Health Center can increase public knowledge about malaria so that it can change behaviors that are at risk of malaria such as the habit of going out at night, using mosquito nets, wire nets and mosquito repellent.Keywords: Malaria, case control
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN ANGKA KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA PAWOH KECAMATAN LABUHAN HAJI KABUPATEN ACEH SELATAN Dhirah, Ulfa Husna; Asyura, Finaul; Astryna, Syarifah Yanti; Nurhayati, Nurhayati
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4366

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir. Stunting pada anak disebabkan asupan gizi balita, adanya penyakit infeksi, faktor ibu dengan nutrisi buruk selama prekonsepsi, kehamilan dan laktasi, faktor genetik, pemberian ASI eksklusif, ketersediaan pangan, faktor sosial ekonomi, faktor tingkat pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu dan faktor lingkungan. Salah satu upaya untuk meningkatkan perilaku ibu balita yaitu melalui pendidikan kesehatan.  Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan angka kejadian stunting pada balita di Desa Pawoh Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain survey analitik dan metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai balita di Desa Pawoh Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data mengguankan uji statistik chi square. Hasil uji stastistik didapatkan (χ²) sebesar 75,602 dengan sig. 0,000 < 0,05 artinya bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi dengan kejadian stunting pada balita di Desa Pawoh Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan. Diharapkan bagi ibu yang memiliki anak. perlu menyadari pentingnya peranan gizi bagi balita dan segera memperhatikan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak.Kata Kunci : Balita, Gizi, Pengetahuan Ibu, Stunting Stunting is a condition of failure to grow in the body and brain due to lack of nutrition for a long time so that children are shorter than normal children of their age and have delays in thinking. Stunting in children is caused by nutritional intake of toddlers, the presence of infectious diseases, maternal factors with poor nutrition during preconception, pregnancy and lactation, genetic factors, exclusive breastfeeding, food availability, socio-economic factors, maternal education level, maternal nutritional knowledge and environmental factors. One effort to improve the behavior of mothers of toddlers is through health education.  This research aims to determine the relationship between the level of maternal knowledge about nutrition and the incidence of stunting among toddlers in Pawoh Village, Labuhan Haji District, South Aceh Regency. This research is a quantitative study using an analytical survey design and a cross-sectional approach method. The population in this study were mothers who had toddlers in Pawoh Village, Labuhan Haji District, South Aceh Regency. Sampling in this research used purposive sampling technique. Data analysis used the chi square statistical test. The statistical test results obtained (χ²) were 75.602 with sig. 0.000 < 0.05 means that there is a relationship between maternal knowledge about nutrition and the incidence of stunting in toddlers in Pawoh Village, Labuhan Haji District, South Aceh Regency. It is expected for mothers who have children. need to be aware of the important role of nutrition for toddlers and immediately pay attention to the nutritional intake needed by children.Keywords: Toddlers, Nutrition, Mother's Knowledge, Stunting
HUBUNGAN MASA KERJA DAN SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN PENGETAHUAN MENGENAI TRIAGE DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BANDA ACEH Anwar, Chairanisa; Mahmudin, Mahmudin; Asyura, Finaul; Widyasari, Ruri
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4287

Abstract

Triage memiliki fungsi penting di IGD terutama apabila banyak pasien datang pada saat yang bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan agar pasien ditangani berdasarkan urutan kegawatannya untuk keperluan intervensi. Studi pendahuluan terhadap 10 petugas kesehatan, rata-rata lama masa kerja berkisar antara 1-2 tahun. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan sikap dan masa kerja dengan pengetahuan triage di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian analitik dengan desain cross sectional, total sampel 66 orang tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel adalah stratified random sampling. Menggunakan uji chi-square dan analisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : tidak ada hubungan P value 0,619 masa kerja, tidak ada hubungan P value 1,179 sikap tenaga kesehatan dengan pengetahuan tentang triage di Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh tahun 2022. Saran: pengetahuan bagi tenaga kesehatan untuk menambah wawasan serta keterampilan terutama dalam keterampilan dalam kemampuan triage di instalasi gawat darurat.Kata Kunci: Masa Kerja, Sikap, TriageTriage has an important function in the ED, especially when many patients come at the same time. This aims to ensure that patients are treated in order of urgency for intervention purposes. Preliminary study of 10 health workers, the average length of service t ranges from 1-2 years. Research Objectives: To determine the relationship between attitude and tenure with triage knowledge at Bhayangkara Hospital Banda Aceh in 2022. Research Methods: An analytic study with a cross sectional design, a total sample of 66 health workers at Bhayangkara Hospital Banda Aceh. The sampling technique is stratified random sampling. Data collection distributed questionnaires through google forms. Using chi-square test and univariate and bivariate analysis. Research results: there is no relationship P value 0.619 years of service, there is no relationship P value 1.179 attitude of health workers with knowledge about triage at Bhayangkara Hospital Banda Aceh in 2022. Conclusion: There is no relationship between tenure and attitude of health workers with knowledge of triage at Bhayangkara Hospital Banda Aceh in 2022. Suggestion: knowledge for health workers to add insight and skills, especially in skills in triage abilities in emergency units.Keywords: tenure, attitude, triage
FORMULASI SPRAY GEL BERBASIS MINYAK ATSIRI Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm. TERHADAP Aedes aegypti Samaniyah, Siti; Anwar, Chairanisa; Asyura, Finaul; Maulidar, Maulidar
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i2.4766

Abstract

Produk pengusir nyamuk di pasaran umumnya berupa aerosol, lotion, atau obat nyamuk bakar, dengan bahan aktif seperti DEET (diethyl- meta-toluamide). Namun, pada konsentrasi tinggi, DEET (diethyl- meta-toluamide) dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi, hipersensitivitas, dan gatal-gatal. Oleh karena itu, untuk menghindari risiko ini, diperlukan pengembangan pestisida alami dari tumbuhan yang lebih aman, mengingat pestisida sintetik memiliki potensi bahaya bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui apakah minyak atsiri bunga Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm. dapat dibuat dalam formulasi sediaan spray gel dan efektif sebagai anti nyamuk. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium. Spray gel diformulasikan dengan F0 tidak ada penambahan zat aktif minyak atsiri, sedangkan pada F1 (4%), F2 (8%), F3 (16%) ada penambahan minyak atsiri bunga kecombrang, kemudian tahap evaluasi formulasi sediaan spray gel dan data uji efektivitas formulasi spray gel antinyamuk dianalisis menggunakan metode statistik berupa uji One Way Anova.Hasil penelitain hasil uji organoleptik, pH, daya sebar, viskositas, dapat digunakan sebagai formula repelan alami dan tidak terjadi iritasi. Formulasi sediaan spray gel dari minyak atsiri bunga kecombrang dengan konsentrasi 4%, 8%, dan 16% menghasilkan masing-masing daya tolak 48,45%, 54,63%, dan 79,12%.
Hubungan Tindakan Orang Tua Dengan Terjadinya Karies Molar Satu Rahang Bawah Permanen Pada Murid SDN 10 Panteriek Kota Banda Aceh Keumala, Cut Ratna; Tasya, Tasya; Asyura, Finaul
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 10, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v10i1.4115

Abstract

Molar satu rahang bawah merupakan gigi permanen yang pertama tumbuh pada usia 6 hingga 7 tahun dan merupakan gigi yang paling berisiko terkena karies, dari hasil wawancara didapati 8 dari 10 orang tua memiliki tindakan kurang baik dalam pencegahan karies molar satu rahang bawah permanen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tindakan orang tua dengan terjadinya karies molar satu rahang bawah permanen pada murid SDN 10 Panteriek Kota Banda Aceh. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional, teknik pemilihan sampel menggunakan total sampling sebanyak 84 murid dan orang tua murid. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 22-23 Februari 2024, pengumpulan data diperoleh melalui pemeriksaan karies molar satu rahang bawah permanen pada murid dan wawancara pada orang tua murid dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ada hubungan tindakan orang tua dengan terjadinya karies molar satu rahang bawah permanen dengan nilai p value= 0,002. Kesimpulan penelitian ini menunjukan ada hubungan tindakan orang tua dengan terjadinya karies molar satu rahang bawah permanen pada siswa SDN 10 Panteriek Kota Banda Aceh. Saran peneliti, diharapkan kepada orang tua untuk dapat memberikan tindakan yang baik dalam pemeliharaan gigi dan mulut anak.Kata kunci: Tindakan, Karies molar satu, Murid SDThe molar of one lower jaw is the first permanent tooth to grow at the age of 6 to 7 years and is the tooth most at risk of caries, interviews found 8 out of 10 parents have poor measures in preventing permanent molar caries of one lower jaw. The purpose of this study was to determine the relationship actions of parents towards the occurrence of permanent one-lower jaw molar caries in students of SDN 10 Panteriek Banda Aceh City. This research method is an analytical research with a cross sectional design, sample selection using total sampling technique the research sample was 84 students and parents. This study was conducted on February 22-23, 2024, data collection was obtained through examination of permanent one-lower jaw molar caries in students and interviewing parents using questionnaires. The results of the study contained there is a relationship between parental actions and the occurrence of permanent molar caries of one lower jaw with p value=0,002. The conclusion of this study shows the relationship between parental actions and the occurrence of permanent molar caries of one lower jaw in students of SDN 10 Panteriek Banda Aceh City. The researcher's suggestion is expected to parents to be able to increase action in the maintenance of children's teeth and mouth.Keywords: Action, Permanent first molar, elementary school student