Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pemberdayaan Pedagang Sayur di Pasar Badung Sebagai Kader Pencegahan COVID-19 dan Pelatihan Promosi Usaha Berbasis Online Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.653 KB)

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak besar di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, maupun kesehatan. Dampak tersebut juga dirasakan mitra kami yang merupakan pedagang sayur di Pasar Badung, Denpasar, Bali. Berdasarkan hasil diskusi, mitra mengeluhkan penerapan protokol kesehatan yang mulai longgar, baik oleh pedagang maupun pembeli, serta pendapatan yang menurun akibat pembatasan kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupaya memberdayakan mitra untuk menjadi kader sadar COVID-19 dengan memberikan penyuluhan terkait bahaya dan cara penularan virus ini, serta pelatihan mencuci tangan dan menggunakan masker yang baik dan benar. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pelatihan promosi usaha berbasis online serta pemberian bantuan langsung. Metode yang dilakukan adalah focus group discussion, penyuluhan dan pelatihan terkait COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan, serta pelatihan promosi online menggunakan media sosial. Hasil pretest dan posttest menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman mitra terkait materi yang diberikan. Proses monitoring pascakegiatan dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan dan dapat diamati bahwa para pedagang telah menggunakan masker dengan benar, menyediakan hand sanitizer di kios masing-masing, serta mulai membuat konten promosi di akun media sosialnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah menambah pengetahuan dan kemampuan mitra dalam menerapkan protokol kesehatan dan promosi online.
Phytochemical, Antibacterial and Antioxidant Activities of Schefflera elliptica Leaves I Gede Yoga Ayuning Kirtanayasa; Anak Agung Gede Indraningrat; I Putu Candra
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2023.121.329-334

Abstract

Schefflera elliptica or locally called kayu tulak, is one of the Balinese herbal plants that have traditionally be used to reject (tulak) negative influences that exist in the human body. Althoug, S. elliptica has been routinely used as a part of a ritual in Bali, only a limited study has been reported on its bioactivity. This study was designed to analyze the phytochemical content, antibacterial activity, and antioxidant activity of S. elliptica. In this study, simplisia of S. elliptica was extracted using n-hexane and ethyl acetate solvents, then the viscous extracts of the two solvents were carried out for phytochemical tests, antibacterial activity tests with the Kirby-Bauer method and antioxidant activity tests with based on DPPH method. Phytochemical screening showed that the n-hexane extract contains active compounds in the form of phenols and steroids while ethyl acetate contains active compounds in the form of phenols, tannins, and steroids. Antibacterial screening showed ethyl acetate extract of S. elliptica displayed a diameter zone of inhibition of 10.720.71 mm against Staphylococcus aureus, 12.172.80 mm against Streptococcus mutans, 12.401.65 mm against Escherichia coli and 15.202.44 mm against Klebsiella pneumoniae. The DPPH analysis showed percentages of 61.17% and 67.42% from n-hexane and ethyl acetate extracts respectively, which indicated the antioxidant properties of S. elliptica. Overall, this research provides a preliminary report on the bioactivity potential of S. elliptica mainly in term of antibacterial and antioxidant properties which open up possibilities for future drug development.
Pelatihan Pembuatan Yogurt Pada Kelompok Guru Program Keahlian Asisten Keperawatan di SMKN 1 Tembuku Bangli Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati; Wahyu Antari Wijaya
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Keahlian Asisten Keperawatan adalah salah jurusan pada bidang kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Tembuku Bangli. Berdasarkan pemaparan mitra yang diwakilkan oleh ketua program studi program keahlian asisten keperawatan diketahui bahwa para guru yang mengajar di bidang ini diwajibkan untuk mengembangkan produk kesehatan yang berpotensi menghasilkan profit. Hasil diskusi mengerucut pada keinginan dari mitra untuk diberikan pelatihan dalam membuat produk olahan susu berupa yoghurt dan diberikan pelatihan tentang metode pengemasan produk dan pemasaran. Pemilihan yoghurt sebagai produk yang akan dibuat dikarenakan harganya murah dan mudah dibuat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah focus group discussion melalui pemaparan tentang konsep yoghurt yang disertai dengan pelatihan pembuatan yoghurt secara langsung. Mitra juga mendapatkan penyuluhan dari sisi ekonomi tentang cara membuat kemasan, menentukan ongkos produksi dan memasarkan produk untuk menarik minat pembeli. Hasil PKM menunjukkan mitra secara umum memiliki pemahaman yang baik tentang konsep gizi seimbang, yoghurt dan konsep pemasaran. Evaluasi pre dan post-test menunjukkan peningkatan persentase pemahaman mitra sebesar 30%. Pendampingan terhadap mitra mengindikasikan bahwa mitra sudah mampu secara mandiri membuat produk yoghurt dibuktikan dengan kreasi yoghurt yang sudah dibuat oleh mitra. Kegiatan PKM ini dapat disimpulkan berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Edukasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pelatihan Pasar Modal pada Sekaa Teruna Widya Bhakti Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan Made Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekaa Teruna (ST) merupakan organisasi sosial masyarakat yang ada di tingkat banjar di Bali. Pada setiap banjar, ST dibentuk sebagai wahana bagi remaja untuk belajar berorganisasi dan menjalankan berbagai program kepemudaan baik dari segi sosial keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Mitra pada PKM ini adalah ST Widya Bhakti yang dibentuk di Banjar Pegok Sesetan dan aktif melakukan aktivitas kepemudaan di tingkat banjar dan desa. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini difokuskan dalam mengatasi permasalahan mitra untuk memberikan pendampingan dan pengetahuan tentang tanaman obat keluarga (TOGA). Selain itu, mitra juga membutuhkan pelatihan tentang pasar modal khususnya tentang investasi saham. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan adalah focus group discussion, penyuluhan tentang konsep dan cara pemanfaatan TOGA secara tradisional, pelatihan tentang investasi pasar modal, serta pemberian bantuan berupa bibit TOGA dan set composting bag untuk mengolah sampah organik. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, diketahui telah terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan mitra terkait materi yang diberikan, dari nilai rata-rata 60/100 menjadi 88/100 setelah pemberian materi. Hasil monitoring dan evaluasi (monev) menunjukkan bahwa mitra sudah memanfaatkan bibit yang diberikan dengan menanamnya di pekarangan rumah. Mitra juga telah mencoba melakukan recycle sampah organik dengan composting. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini telah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra dalam pemanfaatan TOGA dan literasi pasar modal.
Edukasi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengelolaan Sampah, serta Pelatihan Literasi Finansial pada STT Wira Dharma, Desa Bangbang, Bangli Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati; Wahyu Antari Wijaya
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.50-54

Abstract

Mitra pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah pengurus STT Wira Dharma Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Berdasarkan diskusi dengan mitra yang dalam hal ini diwakili oleh Perbekel Desa Bangbang dan Ketua STT Wira Dharma, diketahui bahwa pengelolaan sampah domestik oleh masyarakat masih kurang baik. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum membuang sampah juga masih perlu ditingkatkan. Selain itu, perilaku masyarakat yang masih suka buang air di pinggir jalan/ persawahan juga menyebabkan permasalahan seperti lingkungan menjadi bau dan tidak sehat, serta dapat menjadi sumber penyakit. Hal lain yang dirasa perlu untuk dicarikan solusi adalah mengenai kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Hal tersebut terlihat jelas setelah pandemi melanda dimana pemasukan masyarakat hilang atau mengalami penurunan dan menjadi kesulitan ekonomi akibat tidak mempersiapkan dana darurat maupun investasi ketika masih memiliki penghasilan tetap. Oleh karena itu, dalam kegiatan PKM ini dilaksanakan pemberdayaan mitra sebagai kader dalam penerapan PHBS dan pengelolaan sampah yang baik di masyarakat. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian materi mengenai literasi finansial dan pelatihan pengelolaan keuangan yang baik untuk mewujudkan generasi muda yang cerdas secara finansial. Metode yang dilakukan adalah dengan focus group discussion, serta penyuluhan dan pelatihan terkait PHBS, pengelolaan sampah, dan literasi finansial. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman mitra terkait materi yang diberikan, yaitu dari nilai rata-rata 76/100 menjadi 94/100 setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah mulai melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, serta telah belajar melakukan recycle sampah organik dengan melakukan composting menggunakan bantuan yang diberikan tim PKM.
PKM Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kelompok Petugas Pemungut Sampah dan Pengembangan Bank Sampah di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.55-61

Abstract

Pemerintah telah secara gencar mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang meliputi: mencuci tangan memakai sabun, memakai masker apabila bepergian, mengikuti etika bersin dan batuk, menjaga asupan makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup khususnya di masa pandemi COVID-19. Penerapan PHBS ini semakin tinggi urgensinya pada kelompok petugas kebersihan mengingat tingginya intensitas paparan terhadap sampah dan berbagai macam kotoran yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Kegiatan kemitraan kepada masyarakat (PKM) ini akan difokuskan pada kelompok petugas kebersihan di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar tentang PHBS dan bantuan alat perlindungan diri di kalangan petugas kebersihan. Selain itu, kegiatan juga akan difokuskan untuk mendesain program bank sampah untuk mengatasi masalah sampah dan menambah pemasukan bagi mitra. Kegiatan PKM ini akan terdiri dari sosialisasi, focus group discussion, pemaparan materi, pre-test dan post-test, yang diakhiri dengan evaluasi dan monitoring secara berkala selama 3 bulan. Hasil kegiatan menunjukkan kader telah memahami dan mempraktekkan konsep PHBS seperti mencuci tangan memakai sabun yang baik dan benar. Selain itu pemahaman kader akan konsep PHBS secara signifikan telah ditunjukkan dengan peningkatan nilai post-test dibandingkan pre-test sebesar 30%. Mitra mendapatkan pemahaman baru tentang konsep bank sampah namun saat ini masih terkendala dengan lokasi pembangunan bank sampah dan untuk sementara mitra bekerja sama dengan bank sampah terdekat. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah menggunakan fasilitas yang diberikan seperti gerobak sampah, sepatu boots, jas hujan dan sarung tangan untuk mendukung aktivitas mengumpulkan sampah.
Production of Biogas As An Alternative Green Energy with Organic Wastes As The Main Raw Materials Yenni Ciawi; Ni Made Utami Dwipayanti; Anak Agung Gede Indraningrat; Yan Ramona
Jurnal Veteriner Vol 24 No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.1.138

Abstract

This research focused on the utilization of four different organic wastes, namely snake fruit, orange, cabbage, and tomato wastes, for the production of biogas. The main objectives were twofold: (1) to investigate the characteristics and biodegradability of these wastes, and (2) to evaluate their potential for anaerobic methane production. The experiment was conducted using 250 L bioreactors, with the four wastes serving as the primary raw materials. A starter culture of cattle dung was added, and the mixture was incubated for eight weeks. Regular sampling and analysis were carried out to assess water content, biodegradability, specific rate of volatile material reduction, and gas yield. The results showed that the water content of the four waste systems remained relatively consistent throughout the experiment. Biodegradability analysis revealed that all of the wastes were biodegradable, with varying levels of degradation ranging from 23.10 ± 2.89% to 59.84 ± 4.17%. Snake fruit waste exhibited the highest resistance to degradation, while tomato waste was the most easily degradable. Kinetic analysis indicated specific rates of volatile material reduction (µ) of 0.006 ± 0.0006 per day for the most resistant waste and 0.0170 ± 0.0021 per day for the least resistant waste. The incorporation of these four waste types in the biogas production process had a positive effect on gas formation. Therefore, these organic wastes hold promise as valuable resources for biogas production, addressing both the issue of waste accumulation and the energy crisis in an environmentally beneficial manner.
PKM Pembuatan Sabun Berbahan Dasar Minyak Jelantah Pada Kelompok Guru Program Keahlian Tata Boga di SMK Negeri 1 Tembuku Bangli Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.6.1.2023.40-46

Abstract

Program Keahlian Tata Boga adalah salah satu jurusan yang ditawarkan untuk peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Tembuku Bangli. Program keahlian ini mengajarkan keahlian di bidang memasak berbagai jenis menu makanan baik nasional maupun internasional. Menggoreng makanan adalah satu aktivitas memasak yang diajarkan program tataboga di SMK 1 Tembuku Bangli. Sebagai konsekuensi aktivitas menggoreng akan dihasilkan limbah berupa minyak jelantah. Berdasarkan pemaparan mitra yang diwakilkan oleh ketua program studi tataboga para guru ingin mendapatkan pelatihan cara mengolah limbah minyak jelantah yang dihasilkan selama proses menggoreng menjadi produk yang ramah lingkungan. Mitra juga berharap produk olahan minyak jelantah ini dapat dipasarkan dan menambah nilai ekonomi selain mengurangi limbah cair. Hal ini sejalan dengan program sekolah yang mewajibkan setiap program keahlian menghasilkan satu produk unggulan. Hasil diskusi mengerucut pada keinginan dari mitra untuk diberikan pelatihan dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun. Beranjak dari permasalahan mitra, maka kegiatan PKM akan difokuskan pada solusi penanganan limbah minyak jelantah melalui pemberian penyuluhan kesehatan dan memberikan pelatihan tentang cara pengolahan minyak jelantah menjadi sabun batangan yang dapat dimanfaatkan mitra dan dapat pula diajarkan pada peserta didik mereka. Disamping aspek kesehatan lingkungan, mitra juga akan mendapatkan pelatihan manajemen produksi dan pemasaran produk sabun minyak jelantah. Kegiatan PKM ini akan dikerjakan dengan metode focus group discussion secara tatap muka langsung dan diikuti dengan proses evaluasi dan monitoring. Hasil PKM menunjukkan mitra secara umum memiliki pemahaman dasar tentang dampak minyak jelantah bagi kesehatan, cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun dan cara pemasaran produk sabun minyak jelantah. Evaluasi pre dan posttest menunjukkan peningkatan pemahaman mitra yang signifikan mencapai 60% tentang cara membuat sabun berbahan dasar minyak jelantah. Pendampingan terhadap mitra mengindikasikan bahwa mitra sudah mampu secara mandiri mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun. Hal ini dibuktikan dengan kreasi sabun minyak jelantah yang sudah dibuat mitra dan dokumentasi proses pembuatan berupa video dan foto. Sabun minyak jelantah sudah digunakan oleh mitra untuk kegiatan membersihkan kain atau lingkungan sekitar dapur. Mitra juga sudah mengajarkan pada murid-murid di kelas tata boga tentang cara pengolahan limbah minyak jelantah dan memasarkan produk dalam skala kecil. Mitra mengapresiasi bantuan fasilitas alat dan bahan pembuatan sabun minyak jelantah dan telah menggunakan bantuan buku-buku teks yang disumbangkan tim pengabdi kepada perpustakaan sekolah.
Hubungan Kecemasan dengan Keluhan Premenstrual Syndrome (PMS) pada Mahasiswi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa Tahun Angkatan 2020 Yunita Carolina Ero Atu; Putu Asih Primatanti; Anak Agung Gede Indraningrat
Aesculapius Medical Journal Vol 3 No 3 (2023): October
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/amj.3.3.2023.414-418

Abstract

Menstruation is a natural process that occurs in every woman, which is a sign that the function ofthe reproductive organs has matured. Indications of premenstrual syndrome including physical,psychological and anxiety are the most common indications experienced by women when facingPMS. The purpose of the study was to determine the correlation between anxiety and premenstrualsyndrome (PMS) complaints that occurred in female students at the Faculty of Medicine andHealth Sciences at Warmadewa University, especially in the class of 2020. The type of research isanalytical observational, cross-sectional approach with a sample of 63 people. In this study, theresults obtained are the average majority of female students who have a tendency to anxiety with asevere category of 24 people or with a percentage of 38.1% and there is a frequency of 43 PMSfemale students or with a percentage of 68.3% where this shows the majority in the study. Theseare female respondents who complain of PMS. According to the results of the study, it can beconcluded that there is a correlation between anxiety and PMS complaints by students of theFaculty of Medicine and Health Sciences at Warmadewa University, especially in the class of2020 with a p value of < 0.05.
Hubungan BBLR dengan Stunting pada Anak Usia 2-5 Tahun di Desa Sidan Gianyar Tahun 2019 Putu Kania Ayu Kirana; Ni Putu Aniek Mahayani; Anak Agung Gede Indraningrat
Aesculapius Medical Journal Vol 3 No 3 (2023): October
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/amj.3.3.2023.409-413

Abstract

Stunting is a condition that fails to grow in children under five so that the child becomes too short for his age. The standard stunting measurement is based on the body length index compared to age (PB / U) or height compared to age (TB / U) with a limit (z-score) less than -2 SD from the WHO child growth nutritional status table. Stunting events are influenced by several factors, one of which is Low Birth Weight (LBW). The purpose of this study was to find out if there is a LBW relationship with stunting events in children aged 2-5 years in Sidan Village of Health Center Gianyar I Working Area in 2019. This study is a analitic study with a case control approach. The sample in this study was all children aged 2-5 years in sidan village. This research sampling technique is a total sampling with a sample number of 58 respondents who meet the criteria of inclusion and exclusion. Data collection using observation sheets and mother and child health (KIA) books. Data analysis using the Chi-square test with α=0.05. In this study obtained the results: the frequency of stunting the most in the age range of 24-36 months as many as 12 children. Of the 58 children, there were 26 children with a history of LBW, including in the stunting group as many as 21 children and in the group of not stunting as many as 5 children. From this study, it was concluded that there is a historical relationship between LBW and stunting events in children aged 2-5 years in Sidan Village of Health Center Gianyar I Working Area in 2019 (p: 0.000; OR: 12,000; 95% CI: 3,569-44,488).