Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pelatihan Optimalisasi Nilai Ekonomi Lahan Untuk Penetapan Komoditas Unggulan di Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat Bambang Dipokusumo; Anwar; Sri Supartiningsih; Muhammad Nursan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.982 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1553

Abstract

The objectives of implementing this community service are: (1) increasing farmers' knowledge and skills about land optimization techniques or land economic assessment (2) increasing farmers' knowledge in aspects of superior commodity selection methods and (3) increasing farmers' knowledge and skills in farming bookkeeping. The implementation uses the adult education method (andragogy), which is to systematically reconstruct the knowledge and experience of participants in order to provide practical benefits, namely increasing their knowledge and skills. Implementation consists of training and mentoring. The training materials are land economic assessment and techniques for determining/ selecting superior commodities. The results of community service provide an illustration that there is an increase in farmers' knowledge and skills in classifying the economic value of land, superior commodities and farming bookkeeping
KERAGAAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF PEREMPUAN DAN DAMPAKNYA BAGI PENGUATAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI UNTUK MENGATASI MASALAH KEMISKINAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT N.L. Sri Supartiningsih; Sri Maryati; Rosmilawati Rosmilawati; Asri Hidayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 15 No 1 (2014): JURNAL ILMIAH AGRIIMANSION APRIL 2014
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v15i1.7

Abstract

ABSTRAK Masalah kemiskinan masih tetap merupakan masalah utama pembangunan di Indonesia, pemberdayaan ekonomi wanita merupakan salah satu upaya dalam penanggulangan kemiskinan. Identifikasi tentang potensi ekonomi produktif perempuan, akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya lokal serta gambaran persepsi masyarakat terhadap peran perempuan bagi penguatan ekonomi rumahtangga petani, merupakan kegiatan awal untuk menunjang penyusunan suatu model pemberdayaan perempuan untuk mengatasi kemiskinan rumahtangga tani. Keragaan kegiatan ekonomi produktif perempuan dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi rumahtangga petani yaitu mencapai 46,01 %. Hal ini didukung oleh motivasi perempuan untuk ikut mencari nafkah sangat tinggi, kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran perempuan bagi penguatan ekonomi rumahtangga, perubahan pemahaman laki-laki terhadap peran domestik, adanya program-program, organisasi dan kader pemberdayaan perempuan serta akses dan kontrol perempuan terhadap sumberdaya lokal yang hampir sama dengan laki-laki, namun keterampilan yang dimiliki perempuan dan beban kerja domestik perempuan yang tinggi merupakan hambatan utama, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya dan norma masing-masing daerah. Oleh karena itu upaya peningkatan peran perempuan pada kegiatan ekonomi produktif untuk mendukung penguatan ekonomi rumahtangga, perlu memperhatikan karakteristik relasi perempuan dan laki-laki di masing-masing daerah. ABTRACT The problem of poverty still remains a major problem in Indonesian development, economic empowerment of women is one of the efforts in poverty reduction. Identification of women's productive potential of the economy, women's access to and control over resources as well as an overview of local public perception of the role of women to the strengthening of farm household economy, an initial activity to support the development of a model of empowering women to overcome poverty farm households. Performance of productive economic activities of women can contribute significant for farm households, reaching 46.01 %. This is supported by the motivation of women to participate for a living is very high, public awareness of the importance of strengthening the role of women to the household economy, changes in the understanding of men against domestic role, the existence of programs, organizations and cadres of women's empowerment and women's access to and control over resources locally similar to men, but women have the skills and the workload of women's domestic high is a major obstacle, this condition is strongly influenced by social and cultural conditions and norms of each region. Therefore, efforts to increase the role of women in productive economic activities to support strengthening of the household economy, need to pay attention to the characteristics of the relation of women and men in each region.
STRATEGI PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN TERHADAP PENGUATAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI UNTUK MENGATASI MASALAH KEMISKINAN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT N.L. Sri Supartiningsih; Sri Maryati, Rosmilawati dan Asri Hidayati
JURNAL AGRIMANSION Vol 16 No 3 (2015): Jurnal Imiah AGRIMANSION
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v16i3.20

Abstract

ABSTRAK Rumahtangga Petani sebagian besar berada pada kondisi miskin, dimana perempuan sebagai isteri berupaya ikut berpartisipasi pada kegiatan ekonomi. Keterbatasan tingkat pendidikan dan keterampilan yang dimiliki menyebabkan kegiatan ekonomi yang bisa diakses adalah sektor informal. Berbagai sektor telah melaksanakan program pemberdayaan ekonomi rakyat, yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan. Permasalahannya masing-masing sektor melaksanakan program dengan menggunakan sasaran dan metoda yang berbeda-beda, sehingga tidak terevaluasi secara nasional, khususnya upaya pemberdayaan ekonomi perempuan. Meskipun banyak program yang ditujukan bagi pemberdayaan perempuan, namun hanya sedikit perempuan istri petani yang memperoleh akses untuk mengikuti berbagai program tersebut. Faktor yang mempengaruhi adalah program pemberdayaan tidak dikhususkan bagi perempuan istri petani, perbedaan karakteristik relasi antara laki-laki dan perempuan, sikap stereotype perempuan dan Program seringkali tidak berkelanjutan. Olehkarena itu dibutuhkan strategi peningkatan peran perempuan terhadap penguatan ekonomi rumahtangga petani. ABSTRACT Farmer households mostly in poor conditions these conditions makes his wives participate in economic activities. Limitations of the level of education and skills cause economic activity that can be accessed is informal sector. Therefore, some sectors have been implementing economic empowerment program, which aimed to improve welfare. The problem of each sector using different targets and different methods that is not evaluated nationally, in particular women's economic empowerment. Some programs aimed at empowering women, but only a few women of farmers' wives who have access to participate in these programs. Factors that influence is not confined empowerment programs for women of farmer's wife, relations characteristic differences between men and women, stereotypes of women, often unsustainable program.That it takes strategy to increase the role of women to the strengthening of the farm household economy.
ANALISIS PERMINTAAN KEDELAI PADA AGROINDUSTRI BERBASIS KEDELAI DI KOTA MATARAM Sri Maryati,; Sri Supartiningsih; Asri Hidayati; Efendy Efendy; Rosmilawati Rosmilawati
JURNAL AGRIMANSION Vol 18 No 1 (2017): Jurnal Imiah Agrimansion
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v18i1.24

Abstract

ABSTRAK Kebutuhan kedelai sebagian besar digunakan untuk bahan baku pada agroindustry berbasis kedelai utamanya tahu dan tempe. Penelitian telah dilakukan untuk: Identifikasi penggunaan bahan baku kedelai lokal dan impor; Analisis permintaan kedelai; dan Permasalahan terkait bahan baku kedelai dan produk pada agroindustri berbasis kedelai. Penelitian menggunakan metode deskriptif, dan analisa data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan kedelai per unit usaha sebanyak 2.469 kg/bulan (terdiri dari 37% kedelai lokal dan 63% kedelai impor). Rata-rata kebutuhan kedelai untuk agroindustri tempe sebanyak 1.225,67 kg (terdiri dari 4% kedelai lokal dan 96% kedelai impor) dan untuk agroindustri tahu sebanyak 1 243 kg (terdiri dari 68% kedelai lokal dan 32% kedelai impor) per bulan; Faktor-faktor yang secara bersamaan mempengaruhi permintaan kedelai adalah harga kedelai lokal dan impor, pendapatan, jumlah tenaga kerja, harga output (tempe dan tahu) dan intensitas produksi tetapi faktor yang signifikan secara parsial adalah pendapatan dan jumlah tenaga kerja; dan bila harga kedelai meningkat, sebanyak 83,33% responden tetap berproduksi, mengurangi ukuran produk dan menjual dengan harga tetap; sebanyak 70% responden mengolah kembali produk untuk dijual bila produk tidak habis. Pemilihan kedelai impor karena perilaku pelaku usaha menginginkan kedelai yang bersih, kualitas produk tempe lebih baik. ABSTRACT Soybean demand is mostly for raw material in the soybean agroindustry such as tofu and tempeh. This study was carried out to: identify the use of raw soybeans locally and imported; analyze soybean demand; and identify problems related to soybeans and soy-based products in the agro-industry. Research used descriptive methods and data were analyzed using multiple linear regression. The results of the study indicate that average soybean demand per business unit was as much as 2,469 kg/month (consisting of 37 % local and 63 % imported soybean). The average soybean demand for tempeh was as much as 1225.67 kg (consisting of 4 % local and 96 % imported soybean) and to tofu was as much as 1243 kg (consisting of 68 % local and 32 % imported soybean); Factors that jointly affect soybean demand are local and imported soybean prices, income, labor quantity, output (tempe and tofu) prices and production intensity but significant partial affecting factors are income and labor quantity. When soybean prices rise, 83.33 % of respondents still produce, but reduce the size of the products and sell at a same price; 70% of respondents reprocess the unsold products for selling. Selection of imported soybean was because of the behavior of the companies who want clean soybeans and better quality tempeh.
2. Evaluasi model pemberdayaan ekonomi ibu rumahtangga di Pulau Lombok (Kasus pelaku agroindustri kecil berbasis buah nangka) Candra Ayu; Sri Supartiningsih
JURNAL AGRIMANSION Vol 7 No 3 (2006): JURNAL AGRIMANSION DESEMBER 2006
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v7i3.147

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi model pemberdayaan ekonomi ibu rumahtangga yang ada dan merancang model pembaharuan sesuai kebutuhan dan masalah masyarakat. Penelitian menggunakan metode deskriptif yang bersifat menggali permasalahan (explorative research) untuk penemuan fakta berdasarkan gejala faktual tentang perilaku masyarakat binaan dan pengumpulan data dengan teknik survei. Identifikasi model menun-jukkan bahwa model menggunakan pendekatan top-down instruktif, mengabaikan nilai-nilai lokal dalam perencanaan dan pelaksanaannya sehingga partisipasi masyarakat rendah. Rancangan model pemberdayaan menggunakan pendekatan bottom-up berdasarkan potensi nilai-nilai lokal serta evaluasi periodik dalam pelaksanaannya agar keberkelanjutan. Abstract The research objectives were to identify and evaluate model of housewives economic empowerment; and to design empowerment model that appropriate to society needs and problem. The research used descriptive method (explorative research) to find out fact based on real conditions of society behaviors. The data was collected using survey technique. Result of research showed that the model of top-down approach tended to ignore local values in its planning, and this caused low participation of the society in the program. To achieve sustainable result, the program design should apply bottom-up approach, including use of local value and periodical evaluation.
3. ANALISIS RANTAI NILAI DAN KINERJA PEMASARAN JAGUNG DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Rosmilawati Rosmilawati; Sri Supartiningsih; Wuryantoro Wuryantoro; Sri Maryati
JURNAL AGRIMANSION Vol 19 No 1 (2018): JURNAL AGRIMANSION APRIL 2018
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v19i1.231

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk Menganalisis rantai nilai pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara dan Menganalisis kinerja pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Desa Gumantar Kecamatan Kayangan dan Desa Akar-akar Kecamatan Bayan dijadikan daerah sampel.Analisis data menggunakan analisis rantai nilai, marjin pemasaran dan analsisi diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,ada 4 alternatif saluran rantai nilai pemasaran jagung di Kabupaten Lombok Utara Yaitu :Saluran I : Petani → PAP, Saluran II : Petani → PPK → PAP, Saluran III : Petani → PPD → PAP dan Saluran IV : Petani → PPD → PPK → PAP. Aliran produk dari petani ,34 persen ke PAP, 26 persen ke PP Desa dan 41 persen ke PP Kecamatan.Aliran produkdari PP Desa, 75 persen ke PP Kecamatan dan 25 persen ke PedgangAntar Pulau. Aliran Produkdari PP Kecamatan adalah 100 persen kePedagang Antar Pulau. Aliran informasi berlangsung 2 arah antara Petani dengan Pedagang Antar Pulau, PP Desa dan PP Kecamatan. Saluran pemasaran yang memiliki Kinerja pemasaran terbaik adalah saluran Petani-PAP dan diikuti oleh saluran pemasaran Petani - PP Desa – PAP. ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the value chain and the performance of maize marketing in North Lombok District. The method used in this research is descriptive method. As the sample of study area is determined Gumantar and Akar-Akar Villages, in Bayan Sub-District. The collected data is then analyzed by using value chain, marketing margin and descriptive analysis. The research results show that there are four type of marketing channels, namely: channel I: Farmers Inter-Island Traders; channel II: Farmers Sub-District Traders Inter Island Traders; chanel III: Farmers Village Traders Inter Island Traders; chanel IV: Farmers Village Traders Sub-District Traders Inter Island Traders. The total flow of corn products from farmers is as follows the flow to inter-island traders is 36%, to village traders is 26 %, and to sub-district traders is 41 %. The total flow of maize from village traders is as follows: to sub-district traders is about 75%, and to inter-island traders is about 25 %. Meanwhile the amount of maize flow from sub-district trader is 100 % to inter-island traders. The results also show that the flow of information takes places two directions, both between the farmers and the inter-island traders as well as between the village traders and the sub-district traders. Channels that have the best marketing performance are marketing channels from Farmers to inter island traders, and marketing channels from farmers to village traders and then to inter island traders respectively.
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Zainuddin Zainuddin; Sri Maryati; Sri Supartiningsih
JURNAL AGRIMANSION Vol 20 No 3 (2019): Jurnal Agrimansion Desember 2019
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v20i3.303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan petani dalam usahatani bawang merah, menganalisis prospek pengembangan usahatani bawang merah ditinjau dari aspek teknis, aspek ekonomi, dan aspek pasar, mengetahui kendala apa saja dalam usahatani bawang merah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, penentuan daerah sampel ditetapkan secara purposive sampling di Kecamatan Sape Kabupaten Bima yaitu Desa Parangina dan Desa Rasabou. Penentuan responden secara quota sampling sebanyak 40 orang, dan penentuan responden pada masing-masing desa dilakukan secara acidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan, dan revenue cost ratio (R/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek pengembangan usahatani bawang merah di Kecamatan Sape Kabupaten Bima memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan, dilihat dari aspek teknis usahatani bawang merah sesuai untuk diusahakan dan memiliki potensi lahan sebesar 310 Ha, aspek ekonomi menunjukkan layak dengan pendapatan permusim tanam sebesar Rp.39.762.289,44/LLG atau Rp.113.121.733,84/Ha, serta R/C ratio sebesar 3,80, dan aspek pasar komoditi bawang merah masih memiliki potensi pasar. Kendala dalam usahatani bawang merah yaitu aspek teknis serangan hama dan penyakit, cuaca dan iklim, dan kurangnya penyuluhan. Aspek ekonomi harga jual yang tidak stabil dan harga saprodi mahal. Serta aspek pasar kurangnya informasi harga jual dan tidak ada tempat penyimpanan.
KONTRIBUSI KEGIATAN PRODUKTIF PEREMPUAN TANI TERHADAP PENDAPATAN RUMAHTANGGA PETANI DI KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA Afriantini Afriantini; Sri Supartiningsih; Anwar H.Talib
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 2 (2020): Jurnal Agrimansion Agustus 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i2.386

Abstract

Keragaan kegiatan ekonomi produktif perempuan tani dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi rumahtangga petani, berdasarkan alasan tersebut penelitian ini bertujuab : (1) Untuk menganalisis pendapatan perempuan tani dari berbagai jenis kegiatan produktif, (2) Untuk menganalisis kontribusi pendapatan perempuan tani terhadap pendapatan rumah tangga petani di Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan unit analisis adalah rumah tangga petani. Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive sampling, yaitu: Desa Pemenang Barat dan Desa Pemenang Timur. Penentuan jumlah responden ditetapkan dengan metode quota sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kegiatan produktif perempuan tani meliputi: kegiatan pada usahatani sendiri sebanyak 20 orang (47,5 %), dengan rata-rata pendapatan per bulan Rp. 169.465; berdagang sebanyak 11 orang (27,5 %) dengan rata-rata pendapatan Rp. 3.609.500; pengolahan VCO sebanyak 9 orang (22,5%), rata-rata pendapatannya Rp. 803.121; dan jasa 3 orang (7,5%), dengan rata- rata pedapatan per bulan Rp. 1.600.000. (2) Kontribusi pendapatan perempuan tani terhadap pendapatan rumah tangga petani sebesar 52,85%, kontribusi terbesar bersumber dari kegiatan berdagang.
PARTISIPASI ISTRI NELAYAN PADA KEGIATAN EKONOMI PRODUKTIF DI KECAMATAN AMPENAN Camila Camila; Anwar Anwar; Sri Supartiningsih
JURNAL AGRIMANSION Vol 21 No 3 (2020): Jurnal Agrimansion Desember 2020
Publisher : Department of Agricultural Social Economics Faculty of Agriculture University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v21i3.431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengindentifikasi jenis kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh istri nelayan, mengetahui partisipasi istri nelayan pada kegiatan ekonomi, dan menganalisis kontribusi pendapatan istri nelayan terhadap pendapatan rumahtangga nelayan.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan teknik survei dengan unit analisis rumahtangga nelayan di pesisir Pantai Ampenan. Penentuan daerah sampel dengan tehnik purposive sampling yaitu Kelurahan Bintaro, yang meliputi Lingkungan Bugis, Pondok Perasi dan Bintaro. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Biaya dan Pendapatan, Partisipasi dan Kontribusi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: jenis kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan istri nelayan meliputi: pedagang ikan, sembako, serabi, nasi, jajan dan pedagang sayur; buruh cuci, buruh pindang, pembantu rumahtangga, pengasuh anak, penjaga toko, dan karyawan loundry. Istri nelayan memanfaatkan peluang bekerja pada kegiatan ekonomi produktif dengan rata-rata partisipasi 261,31 HKO (71,59%) per tahun. Rata-rata pendapatan rumahtangga nelayan sebesar Rp 162.657.038 per tahun dengan rata-rata kontribusi pendapatan perempuan sebesar 6,72% dari total pendapatan rumahtangga.Disarankan untuk meningkatkan pendapatan istri nelayan khususnya di Kecamatan Ampenan kepada pemerintah melalui satuan kerja terkait sehingga dapat meningkatkan partisipasi istri nelayan pada berbagai kegiatan ekonomi produktif.
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan Di Desa Midang Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Sri Maryati; Sri Supartiningsih; Wuryantoro; I Ketut Budastra; Taslim Sjah
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 1 No. 2 (2020): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.002 KB)

Abstract

The availability of agricultural land resources was getting smaller every year due to changing land functions. Therefore, it was necessary to optimize the use of land resources, namely one of the ways by utilizing yard land that can be done by housewives who are used to grow various horticultural crops. This activity was also in line with the government's program to develop Sustainable Food House Areas (KRPL). The aim of the activity in general was to motivate the community (especially housewives) to be able to use their yards to plant horticultural crops. The location of community service activities was Midang Village, Gunungsari District, West Lombok Regency. The method used is the method of lectures and discussions as well as nursery practices. Lectures use LCD tools, loudspeakers (mike) and also distribution of copies of material summaries so that participants can easily understand them. Participants in the activity were Midang Village PKK cadres. The results of the activity were considered very positive to increase participants' knowledge and participants were motivated by enthusiastic discussion. The evaluation results show that extension activities were very useful in increasing community knowledge, and activities can be carried out again in the same location as the continuation of previous activities, such as making fertilizer from household waste or in different locations with the same theme