Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Factors Associated with Treatment Compliance in Clients with Mental Disorders: A Cross-sectional Study Novitasari, Novitasari; Fitri, Nurwijaya; Mardiana, Nova
Genius Journal 2025: Article in Press
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Mental disorders remain a significant public health issue with increasing prevalence globally and in Indonesia. Non-compliance with treatment and follow-up among clients is often influenced by limited knowledge, lack of family involvement, and inadequate environmental support, which may hinder recovery and increase relapse risk. Objective: Mental disorders are a person's behavior about their mental health condition. Everyone has a different view of behavior in mental health cases, namely a person's emotional, psychological, and emotional stability. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, family support and environmental support on control compliance in clients with mental disorders in the mental health polyclinic of Depati Bahrin Sungailiat Hospital in 2025. Method: The design in this study used cross-sectional with independent variables (knowledge, family support and environmental support) and dependent variables (control compliance). The population size in this study was 118 people and a sample of 60 people calculated using simple random sampling. The time of the study was May 6, 2025. Result: The results of the study using the Chi Square statistical test obtained a p-value for the knowledge variable 0.000 <0.05, family support 0.014 <0.05 and environmental support 0.000 <0.05. This shows that there is a significant relationship between knowledge, family support and environmental support on control compliance in clients with mental disorders in the mental health polyclinic of Depati Bahrin Sungailiat Hospital in 2025. Conclusion: Suggestions in this study are expected to be used as a source of reference and provide ideas for nursing students when practicing in the field so that students know the factors that can influence control compliance of clients with mental disorders.
PENGARUH SENAM KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOBOALI TAHUN 2024 eldapasya, eldapasya; Fitri, Nurwijaya; Lestari, Indri Puji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.34268

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah melebihi 140/90 mmHg pada dua kali pengukuran atau lebih. Penyakit ini sering kali tidak menunjukan gejala, sehingga dapat dialami oleh siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki dengan kisaran usia 30-70 tahun. Ada banyak metode non farmakologi digunakan untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, seperti melakukan aktivitas fisik yaitu berupa senam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum dan setelah diberikan SKJ di Wilayah Kerja Puskesmas Toboali Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif pre post eksperimental. Populasi yang diteliti dari pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas toboali. Sampel penelitian terdiri dari 23 responden yang dilakukan dengan metode purposive sampling. Data ini dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Test. Hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon test p-value 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata tekanan darah sebelum dan setelah diberikan senam kebugaran jasmani. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senam kebugaran jasmani dapat menurunkan hipertensi. Penelitian ini sangat dianjurkan bagi individu yang kesulitan menurunkan hipertensi. Oleh karena itu, program ini dapat menjadi bagian penting dari kegiatan di Puskesmas.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN MENTAL MAHASISWA/I INSTITUT CITRA INTERNASIONAL TAHUN 2024 juniarti, Linda; Mardiana, Nova; Fitri, Nurwijaya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.45171

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental yang baikadalah kondisi di mana individu mampu mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerjasecara produktif, dan berkontribusi kepada komunitas mereka. Namun, banyakmahasiswa menghadapi tantangan yang dapat memengaruhi kesehatan jiwa mereka,seperti stres akademik dan kecemasan. Faktor-faktor yang memengaruhi kesehatanmental mahasiswa sangat beragam. Tujuan dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yangberhubungan dengan kesehatan mental mahasiswa /i institut citra internasional tahun2024 .Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasionaldengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semuamahasiswa semester 5 Program Studi Ilmu Keperawatan di Institut Citra Internasional,Bangka Belitung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56 orang, denganmenggunakan tehnik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan Uji Chi Square.Hasil penelitian didapatkan ada hubungan gaya hidup, interaksi sosial danlingkungan akademik mahasiswa/I dengan kesehatan Mental di Institut CitraInternasional Tahun 2024 dengan nilai p value yaitu 0,000.Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan peningkatan dalam jumlahsampel penelitian agar hasil tidak menjadi bias karena sampel yang terbilang kecil.Halaman:1-9FACTORS INFLUENCING THE MENTAL HEALTH
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURUSA Saputro, Dicky Bagus; Mardiana, Nova; Fitri, Nurwijaya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.45380

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat dengan tingkat stress pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Baturusa tahun 2024. Metode Penelitian: Desain Penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling ialah metode pengumpulan sampel dengan memakai kriteria- kriteria khusus. Pengujian ini dilakukan menggunakan uji chisquare dan crosstab . Tujuan: uji ini dilakukan untuk melihat hubungan antara kepatuhan minum obat dengan Tingkat Stres Pada Pasien Diabetes Melitus. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat stres pada pasien diabetes melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Baturusa. Simpulan dan Saran: Kepada keluarga diharapkan untuk memberikan perhatian kepada pasien Diabetes Melitus dalam bentuk mengingatkan minum obat dan lainnya dan Kepada pasien yang menderita Diabetes melitus diharkan untuk meningkatkan kesadarannya dalam hal kepatuhan meminum obat.Kata Kunci: Diabetes Melitus, Dukungan Keluarga, Tingkat Stres, Kepatuhan Minum Obat
PENGARUH TERAPI OKUPASI MENGGAMBAR TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI Izati, Nurul; Mardiana, Nova; Fitri, Nurwijaya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48078

Abstract

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami sensasi yang tidak nyata, seperti mendengar suara, melihat sesuatu, mencium bau, merasakan sentuhan, atau mengecap rasa yang sebenarnya tidak ada. Terapi okupasi menggambar membantu individu mengekspresikan dan memahami emosi mereka melalui seni dan proses kreatif. Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, perilaku, dan keterampilan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terapi okupasi menggambar dapat memengaruhi frekuensi halusinasi pada pasien dengan gangguan persepsi sensori. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan metode one-group pre-test-post-test, melibatkan 14 pasien yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Frekuensi halusinasi diukur menggunakan kuesioner AHRS (Auditory Hallucinations Rating Scale). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum terapi, rata-rata skor halusinasi pasien adalah 18,07, sedangkan setelah terapi skor rata-ratanya turun menjadi 5,71. Uji statistik menunjukkan nilai p-value sebesar 0,000 (p-value < 0,05), yang berarti terapi okupasi menggambar berpengaruh terhadap penurunan frekuensi halusinasi pada pasien dengan gangguan persepsi sensori.
The Relationship Between Family and Peer Support and Stress Levels of Final-Year Students in Thesis Writing Sholehah, Annisa; Fitri, Nurwijaya; Mardiana, Nova
Jurnal Keperawatan Profesional Vol 13, No 2 (2025): Infectious Diseases
Publisher : Nurul Jadid University, Probolinggo, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jkp.v13i2.12245

Abstract

This study aims to determine the relationship between family and peer support and the stress level of final year students in the preparation of thesis. It is hoped that the higher the support received, the lower the level of stress experienced. This study used a quantitative method with a correlational design and a cross sectional approach, involving 55 samples taken by simple randomization. Data collection was carried out through questionnaires, and data analysis using the Spearman Rank test with a significance level of α = 0.05. The results showed that family support had a value of ρ = 0.003 with r = -0.397, which indicates a negative relationship. Meanwhile, peer support had a value of ρ = 0.001 with r = -0.420, also indicating a negative relationship. This shows that there is a significant relationship between family and peer support and student stress levels. The higher the support received, the lower the level of stress students experience, and vice versa. The implication of this study is the importance of forming support groups between students as well as open communication with family, friends, academic supervisors, and thesis supervisors in overcoming difficulties during the thesis preparation process.
PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MASSAGE EXTREMITAS TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Putri, Zahnia Mariska; Fitri, Nurwijaya; Anggraini, Rima Berti
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v11i1.800

Abstract

Hipertensi adalah suatu penyakit dimana seseorang mengalami tekanan darah di atas normal mengakibatkan peningkatan angka rasa sakit (penyakit) dan angka kematian (mortalitas). Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua tahap Setiap detak jantung adalah sebuah fase sistolik 140 menunjukkan fase perdarahan jantung memompanya diastolik 90 menunjukkan fase perdarahan kembali ke hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi massage extremitas terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di RSUD Drs. H. Abu Hanifah Bangka Tengah Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian pre eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group pretest dan posttest group design yaitu pada diukur Tekanan darah pre post pasca intervensi massage ekstermitas. Hasil uji paired t test didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 < α 0,05, yang artinya ada perbedaan yang signifikan tekanan darah sitolik dan tekanan darah diastolik antara sebelum dan sesudah diberikan massase ekstremitas Di RSUD Drs. H. Abu Hanifah Tahun 2024. Hasil peneltian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian dan rujukan untuk selanjutnya agar bisa dikembangkan dalam penerapan asuhan keperawatan.
HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN, DAN JENIS STROKE TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE Vivi; Agustiani, Sirli; Fitri, Nurwijaya
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v11i1.804

Abstract

Stroke merupakan suatu keadaan terjadi kematian mendadak pada jaringan otak disebabkan kurangnya oksigen mengakibatkan pasokan darah ke otak terganggu. Stroke dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia dan dapat baru atau berulang terjadi pada orang yang sama. Stroke menyebabkan disabilitas berat yang dapat mengganggu kestabilan emosional dan ekonomi, baik pasien maupun keluarga. Kualitas hidup penderita stroke mengalami gangguan atau hambatan karena adanya kecacatan fisik, kognitif, gangguan psikologis dan sosial. Selain itu, adanya penurunan kualitas hidup pasien pasca stroke yang meliputi aktivitas sehari-hari, pola komunikasi, aktivitas sosial, pekerjaan, istirahat, dan rekreasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, dan jenis stroke terhadap kualitas hidup pasien stroke. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Saraf RSUD Depati Bahrin Sungailiat pada tanggal 20–30 Juni 2024. Populasi pada penelitian ini jumlah pasien stroke di Poliklinik RSUD Depati Bahrin Sungailiat tahun 2023 sebanyak 295 orang. Perhitungan sampel dengan rumus slovin didapatkan 83 orang. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen yaitu kuesioner. Data yang terkumpulkan kemudian analisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan usia (p-value=0,000), jenis kelamin (p-value=0,299) dan jenis stroke (p-value=0,250). Kesimpulan ada hubungan usia dengan kualitas hidup pasien stroke. Diharapkan pasien stroke agar menambah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk melakukan perawatan mandiri dan mengembangkan aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien stroke.
HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN KUALITAS HIDUP TERHADAP PENERIMAAN DIRI PASIEN ULKUS DIABETIKUM Putrianingsih, Seilla; Mardiana, Nova; Fitri, Nurwijaya
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32660/jpk.v11i1.811

Abstract

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan gangguan metabolik peningkatan kadar gula darah dalam tubuh. Salah satu gejala penyakit diabetes melitus paling umum dan mudah dikenali adalah ulkus diabetikum. Ulkus kaki diabetikum merupakan penyebab utama pasien dilakukan rawat inap di rumah sakit dan penyebab peningkatan angka amputasi non-traumatik. Beberapa orang tidak dapat menyesuaikan diri secara mental atau fisik setelah didiagnosis menderita Diabetes Melitus, Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat penerimaan diri pada pasien DM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stress dan kualitas hidup terhadap penerimaan diri pasien ulkus diabetikum di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang tahun 2024. Jenis penelitian dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menderita ulkus diabetikum di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, dalam penelitian ini 64 pasien yang dijadikan sampel dengan metode penarikan sampel secara Purposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah analsis Univariat dan Analisis Bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress (p-value = 0,003 < a 0,05), kualitas hidup (p-value = 0,003 < a 0,05) dengan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetikum di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang. Saran diharapkan tenaga kesehatan khususnya di bidang pelayanan memberikan asuhan keperawatan mengenai deteksi dini stress dan kualitas hidup maupun penerimaan diri, serta memberikan kebijakan tentang penambahan program konselingdengan ahli psikologi untuk menurunkan tingkat stress dan kualitas hidup.