Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Hipertiroid Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam Di UPTD RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung Tahun 2022 Ferraninda, Ferraninda; Kusumajaya, Hendra; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol. 14 No. 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jikbh.v14i01.673

Abstract

Latar Belakang: Hipertiroidisme adalah peningkatan produksi dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Di UPTD RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno 3 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2019 jumlah pasien hipertiroid sebanyak 83 orang, lalu pada tahun 2020 ditemukan peningkatan dengan persentase sebesar 56,77%, kemudian di tahun 2021 persentasi kasus hipertiroid meningkat lagi sebesar 37,86%. Sedangkan untuk tahun 2022 hingga bulan September tahun 2022 kasus hipertiroid di temukan peningkatan 6,9 % kasus pasien hipertiroid. Faktor risiko terbesar adalah faktor genetik, yaitu sebesar 80% sedangkan 20% merupakan faktor lingkungan seperti merokok, kehamilan, stress, dan infeksi. Metode: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit hipertiroid. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang datang berkunjung ke poliklinik penyakit dalam UPTD RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno tahun 2022, dengan jumlah populasi yaitu 309 orang. Sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin, maka diperoleh sample sebanyak 84 responden. Hasil: Analisis penelitian berdasarkan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara usia (ρ-value 0,003; POR= 3,875), jenis kelamin (ρ-value 0,017; POR= 2,900), paparan asap rokok (ρ-value 0,002; POR = 4,190) dan tingkat stress (ρ-value 0,016; POR = 2,915) dengan kejadian hipertiroid. Saran: Saran dari penelitian ini adalah agar diharapkan kepada dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang faktor risiko terjadinya hipertiroid dan bagaimana pencegahannya.  
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FATIGUE PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DEPATI BAHRIN SUNGAILIAT TAHUN 2024 Patimah , Siti; Kusumajaya, Hendra; M. Faizal, Kgs.
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.31920

Abstract

Gagal ginjal kronis adalah kondisi saat fungsi ginjal menurun secara bertahap karena kerusakan ginjal. Pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis mengalami fatigue yang dapat sebabkan oleh berbagai faktor seperti kadar hemoglobin, lama hemodialisis, interdialytic weight gain (IDWG) dan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Depati Bahrin Sungailiat Tahun 2024.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah 52 pasien gagal ginjal kronis yang menjalanai hemodialisis di RSUD Depati Bahin Sungailiat Tahun 2024. Besaran sampel pada penelitian ini adalah 50 pasien yang dipilih menggunakan tehnik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 –27 April 2024. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara faktor kadar hemoglobin (p-value = 0,005), lama hemodialisis (p-value = 0,010), Intradialytic Weight Gain (IDWG) (p-value = 0,005), tekanan darah (p-value = 0,006) dengan fatigue pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis di RSUD Depati Bahrin Sungailiat Tahun 2024. Saran dari penelitian ini adalah bagi perawat diharapkan untuk dapat selalu memberikan dukungan kepada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis serta memantau kadar hemoglobin, tekanan darah, Intradialytic Weight Gain (IDWG) pasien karena pasien beresiko mengalami fatigue.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipervolemia pada pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis di ruang hemodialisa Rumah Sakit Medika Stannia Sungailiat tahun 2022 Herwinda, Herwinda; Kusumajaya, Hendra; Faizal, Kgs. M.
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 3 No 2 (2023): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v3i2.678

Abstract

Latar Belakang : Salah satu penatalaksanaan medis bagi orang yang sudah didiagnosa mengalami gagal ginjal kronik adalah dilakukannya hemodialisis. Tindakan hemodialisis meningkat dalam 3 tahun terakhir. Hipervolemia pada pasien HD adalah salah satu diagnosa keperawatan. Hipervolemia harus dicegah dikarenakan dapat menimbulkan komplikasi lanjut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipervolemia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.Metode : Jenis penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi penelitian pasien hemodialisis di ruang Hemodialisa Rumah Sakit Medika Stannia pada bulan Oktober Tahun 2022 sebanyak 42 pasien. Sampel menggunakan teknik Total Sampling. Analisa data yang digunakan adalah analsis Univariat dan Analisis Bivariat.Hasil : Analisis uji chi square didapatkan jenis kelamin (ρ-value 0,089), usia (ρ-value 0,692), kepatuhan asupan cairan (ρ-value 0,005), lama menjalani hemodialisa (ρ-value 0,010).Kesimpulan : ada hubungan antara kepatuhan asupan dan lama menjalani hemodialisi dengan kejadian hipervolemia pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Diharapkan pasien yang menjalani hemodialisis perlu mendapatkan konseling kesehatan tentang pembatasan asupan cairan.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya motivasi perawat melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Sungailiat tahun 2022 Yulianta, Budi; Kusumajaya, Hendra; Nurvinanda, Rezka
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 3 No 2 (2023): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v3i2.679

Abstract

atar Belakang: Mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang professional, memperhatikan kaidah etik dan moral. Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya motivasi perawat melanjutkan pendidikan S1 keperawatan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Sungailiat tahun 2022.Metode : Jenis penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh perawat Diploma III yang ada di Puskesmas Sungailiat sebanyak 13 orang, Puskesmas Kenanga sebanyak 13 orang dan Puskesmas Sinar baru sebanyak 9 orang. Sampel menggunakan teknik Total Sampling atau Sampling Jenuh. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analsis Univariat dan Analisis Bivariat.Hasil : Uji chi square sosial ekonomi (ρ-value = 0,028), dukungan keluarga (ρ-value = 0,000), beban kerja (ρ-value = 0,244) dan status perkawinan (ρ-value = 0,496).Kesimpulan: ada hubungan sosial ekonomi dan dukungan dengan rendahnya motivasi perawat melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan di Puskesmas wilayah Kecamatan Sungailiat tahun 2022. Diharapkan adanya dukungan dari atasan bagi karyawan yang mau melanjutkan pendidikan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2021-2023 Zahra, Zuni; Kusumajaya, Hendra; Kusumawardhani, Shandy
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 5 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i5.11578

Abstract

Incomplete abortion is where some of the tissue resulting from conception is still left in the uterus where bleeding is still occurring and the amount can be large or small depending on the remaining tissue, which causes some of the placental tissue to still be open resulting in continuous bleeding. The aim of this research is to analyze the factors associated with the incidence of incomplete abortion at Depati Hamzah Hospital, Pangkalpinang City in 2021-2023. This research uses quantitative methods with a cross sectional design. Data collection using medical record data. The population in this study was all abortion mothers with a sample of 73 people. This research was conducted in August 2024. This data was analyzed using the chi quadrat test. The results of the study concluded that factors related to the incidence of incomplete abortion were age (P=0.000), occupation (P=0.000), history of abortion (P=0.000) and factors that were not related to the incidence of incomplete abortion, parity (P=0.943).The recommendation of this research is that hospitals need to provide intensive and continuous education to prevent incomplete abortions for mothers aged at risk (<20 years and >35 years), working mothers and mothers who have a history of abortion. Abortus inkomplit adalah dimana sebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus dimana perdarahannya masih terjadi dan jumlahnya bisa banyak atau sedikit bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian jaringan plasenta masih terbuka sehingga terjadi perdarahan terus menerus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang tahun 2021-2023. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengumpulan data dengan data rekam medis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu abortus dengan sampel sebanyak 73 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2024. Data ini dianalisis menggunakan Uji Chi quadrat. Hasil penelitian menyimpulkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit, usia (P=0,000), pekerjaan (P=0,000), riwayat abortus (P=0,000) dan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian abortus inkomplit, paritas (P=0,943). Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya rumah sakit melakukan penyuluhan yang intensif dan continue untuk mencegah abortus inkomplit kepada ibu usia berisiko (<20 tahun dan >35 tahun), ibu yang bekerja dan ibu yang memiliki riwayat abortus.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT APENDISITIS DI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH PANGKALPINANG TAHUN 2023 wendari, annisa; Kusumajaya, Hendra; Faizal, Kgs. M.
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39859

Abstract

Apendisitis adalah suatu kondisi dimana lumen tersumbat, sehingga mengakibatkan peradangan pada apendiks dan merupakan penyebab paling umum dari nyeri abdomen akut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit apendisitis di Rumah Sakit Bakti Timah tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien apendisitis yang dirawat inap di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang Tahun 2023 sebanyak 53 pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien penderita apendisitis di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang. Dengan menggunakan teknik total sampling. Data dianalisa menggunakan Uji statistic chi square. Penelitian ini diperoleh p-value = (0,003) <  (0,05), hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia terhadap kejadian apendisitis, hasil penelitian ini diperoleh p-value = (0,003) <  (0,05), hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin terhadap kejadian apendisitis, hasil penelitan ini diperoleh p-value = (0,002) <  (0,05), hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara keluhan utama terhadap kejadian apendisitis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, keluhan utama dengan kejadian Apendisitis di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang tahun 2023. Saran bagi masyarakat khususnya bagi yang mengalami apendisitis setidaknya untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan tinggi serat dan diberikan edukasi mengenai apendisitis agar dapat membantu meningkatkan kesadaran dan mengurangi keterlambatan dalam melakukan pengobatan.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA LUKA GANGREN PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2024 Fariski, Resta; Kusumajaya, Hendra; Maryana, Maryana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40114

Abstract

Gangren adalah kondisi yang ditandai adanya jaringan mati berwarna merah tua dan berbau busuk disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di kaki atau pembuluh darah besar. Diabetes Melitus adalah kondisi metabolik kronis karena adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lama menderita DM, pengetahuan dan perawatan kaki dengan risiko kejadian gangren pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian yaitu pasien DM tipe 2 yang di rawat inap di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang tahun 2024 sebanyak 66 orang yang sesuai kriteria inklusi. Pada penelitian ini jumlah sampel dihitung menggunakan rumus slovin yang didapatkan jumlah sampel sebanyak 44 orang, data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan lama menderita DM dengan nilai p-value (0,037) < α (0,05), tingkat pengetahuan nilai p-value (0,002) < α (0,05), perawatan kaki nilai p-value (0,003) < α (0,05) dengan kejadian gangren pada penderita DM tipe 2. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara lama menderita DM, pengetahuan dan perawatan kaki. Saran dari penelitian ini, pasien DM tipe 2 dengan riwayat DM dalam jangka waktu lama agar lebih intensif dalam melakukan perawatan kaki dan memeriksa kesehatan secara berkala dan disarankan RS terkait memperkuat edukasi dan pengetahuan pasien tentang tanda-tanda awal komplikasi seperti luka kecil atau perubahan warna kulit, serta cara yang tepat untuk merawat kaki.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENINGKATNYA KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA (45-59 TAHUN) DI WILAYAH PUSKESMAS MELINTANG TAHUN 2024 Yunarsih, Fatma Ditya; Kusumajaya, Hendra; Mardiana, Nova
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40148

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi kronis dimana tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 80 mmHg. Yang dimaksud dengan pra lansia adalah seseorang yang memasuki usia rentang 45-59 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan meningkatnya kejadian hipertensi pada pra lansia (45-59 tahun) di Puskesmas Melintang tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien hipertensi dengan rentang usia 45-59 tahun yang berkunjung dan berobat di Puskesmas Melintang, terhitung dari bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2024 sebanyak 125 responden. Besaran sampel dalam penelitian ini sebanyak 62 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-22 Oktober 2024 di Puskesmas Melintang. Hasil penelitian menggunakan uji Chi-Square yaitu pengetahuan diperoleh nilai p-value (0,000) <  (0,05), aktivitas fisik diperoleh nilai p-value (0,000) <  (0,05) dan pola makan diperoleh nilai p-value (0,001) <  (0,05). Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, aktivitas fisik dan pola makan dengan meningkatnya kejadian hipertensi pada pra lansia (45-59 tahun) di Puskesmas Melintang tahun 2024.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT TUKAK LAMBUNG DI UPTD PUSKESMAS MELINTANG KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2024 Mentari, Ayu; Kusumajaya, Hendra; Meilando, Rizky
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40442

Abstract

Tukak lambung adalah penyakit inflamasi akut dan berulang dengan banyak komplikasi, dimana perdarahan gastrointestinal adalah yang paling umum dan berbahaya. Tukak lambung pada waktu sekarang menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat dan apabila dalam kondisi yang parah dapat menyebabkan kematian. Tukak lambung yang berulang bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan delngan kelkambuhan pelnyakit tukak lambung di UPTD Puskelsmas Mellintang Kota Pangkalpinang tahun 2024. Pelnellitian ini telrmasuk dalam pelnellitian kuantitatif delngan melnggunakan meltodel survely analitik mellalui pelndelkatan study cross selctional.  Populasi penelitian ini adalah 544 orang yang merupakan pasien yang mengalami kekambuhan di puskesmas melintang kota pangkalpinang.  Besaran sampel pada penelitian ini adalah 94 responden yang dipilih dengan teknik simplel random sampling. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan antara faktor penggunaan NSAID (p-value= 0,004), Merokok (p-value= 0,005), stress (p-value= 0,008) dengan kekambuhan penyakit tukak lambung di UPTD Puskesmas Melintang Kota Pangkalpinang Tahun 2024. Diharapkan bagi masyarakat khususnya mereka yang mengidap penyakit tukak lambung untuk selalu memperhatikan kesehatan dan menhindari kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kambunya tukak lambung seperti penggunaan NSAID, merokok, dan stress.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN DEMAM TIFOID PADA ANAK DI PUSKESMAS MELINTANG KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2024 Ghandi, Ira; Kusumajaya, Hendra; Fitri, Nurwijaya
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41000

Abstract

Salmonella typhi adalah bakteri penyebab demam tifoid, penyakit infeksi usus yang ditandai dengan demam, nyeri perut, dan ruam kulit. Penyebarannya melalui makanan, tangan kotor, muntah, lalat dan feses. Pada tahun 2023, terdapat 57 kasus demam tifoid di Kota Pangkal Pinang dengan jumlah 34 kasus di Puskesmas Melintang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pencegahan demam tifoid pada anak di Puskesmas Melintang Kota Pangkal Pinang Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif cross sectional dengan sampel 89 orang, dipilih melalui purposive sampling. Variabel independen meliputi pendidikan, pengetahuan, dan sikap, sedangkan variabel dependen adalah tindakan pencegahan demam tifoid. Data dianalisa menggunakan Uji  statistic chi square. Penelitian ini didapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan pencegahan demam tifoid diantaranya pendidikan (p=0,002, POR=0,254), pengetahuan (p=0,002, POR=3,875), sikap (p=0,007, POR=3,176) yang berarti ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, dan sikap terhadap tindakan pencegahan demam tifoid di Puskesmas Melintang Kota Pangkal Pinang Tahun 2024. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pengetahuan, dan sikap dengan tindakan pencegahan demam tifoid pada anak di Puskesmas Melintang Kota Pangkal Pinang Tahun 2024. Saran dari penelitian ini adalah diharapkan mengembangkan program penyuluhan untuk orang tua atau masyarakat umum tentang pentingnya menjaga kebersihan diri seperti untuk mencuci tangan sebelum makan, setelah beraktivitas,terutama setelah buang air besar untuk mencegah penularan demam tifoid.