Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Persepsi Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Mahaly, Sawal
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol 6 No 2 (2021): Juni
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v6i2.239

Abstract

Pembelajaran daring menjadi salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas. Selain itu, pembelajaran ini akan membentuk jiwa kemandirian belajar, dan juga mendorong interaksi antar mahasiswa, terutama untuk mahasiswa yang biasanya tidak aktif berbicara maka akan dapat lebih leluasa menyampaikan pendapat/pertanyaannya melalui tulisan. Sedangkan bagi dosen, model pembelajaran daring memberi peluang untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembelajaran setiap mahasiswanya secara lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi di program studi bimbingan dan konseling. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif. Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring program studi Bimbingan dan Konseling FKIP-Unpatti dalam kategori cukup dengan jumlah rata-rata 52.5%.
Pelatihan Penggunaan DCM (Daftar Cek Masalah) Bagi Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengidentifikasi Masalah Siswa Siti Divinubun; Sawal Mahaly; Jumail
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.154 KB)

Abstract

Daftar Cek Masalah (DCM) adalah daftar yang berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialaminya. Tujuan dari kegiatan ini agar dapat membantu guru bimbingan konseling menggunakan aplikasi DCM untuk mendapatkan informasi tentang masalah peserta didik yakni masalah pribadi, sosial, belajar dan karir agar segera dibantu untuk mengatasinya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain: (1) Persiapan, (2) Pelaksanaan, (3) Evaluasi. Dengan adanya adanya kegiatan pelatihan penggunaan aplikasi DCM bagi guru bimbingan dan konseling sangat membantu guru bimbingan konseling untuk mendapatkan informasi bagi peserta didik yang memiliki masalah pribadi, sosial, belajar dan karir yang segera dibantu untuk mengatasi masalah yang dialaminya. Hal ini dilihat dari semangat guru bimbingan konseling dalam mengunakan aplikasi DCM.
Efektivitas Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Oleh Guru Bimbingan Konseling Sawal Mahaly
Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 4, No 1 (2021): Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ittizaan.v4i1.13238

Abstract

Pelaksanaan layanan bimbingan pribadi yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah dari hasil observasi dan wawancara sudah dilaksanakan dengan baik namun ada sebagian peserta didik yang memiliki masalah pribadi tidak berani untuk datang sendiri ke ruangan konseling lebih banyak mencerikan masalahnya kepada teman sejawat. Dengan demikian layanan bimbingan pribadi perlu ditingkatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan layanan bimbingan pribadi oleh guru bimbingan konseling. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel penelitian 66 orang. Metode penentuan sampel menggunakan quota sampling. Berdasarkan hasil penelitian skor tertingi pada aspek kemampuan individu memahami dirinya sendiri (56.1%), Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri (53%), dan kemampuan individu memecahkan masalah adalah (56.1%). Dari hasil penelitian ini menggambarkan bahwa efektivitas pelaksanaan layanan bimbingan konseling oleh guru bimbingan dan konseling dengan nilai presentasi rata-rata adalah (55.1%) dalam kategori rendah. 
Pelaksanaan Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dalam Memberikan Layanan Bimbingan Klasikal di SMA Laboratorium Universitas Pattimura Ambon Sawal Mahaly
Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Vol 4, No 2 (2021): Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ittizaan.v4i2.14918

Abstract

Angket kebutuhan Peserta Didik (AKPD) merupakan sebuah angket yang berisi sejumlah soal berupa pernyataan terkait dengan masalah-masalah yang diasumsikan biasa terjadi pada peserta didik. Hasil pengolahan angket tersebut membnatu guru bimbingan dan konseling merancang program bimbingan konseling untuk mambantu peserta didik mengatasi permasalahan yang dialaminya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan program bimbingan konsleing bagi peserta didik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode penentuan sampel menggunakan sampling jenuh. Berdasarkan hasil penelitian Analisis Kebutuhan Peserta Didik yang paling dibutuhkan dalam pemberian layanan adalah materi tentang mengenal lingkungan sekolah baru, memperoleh bantuan pendidikan (beasiswa), memahami perubahan dan permasalahan masa remaja, dan jarang bermain/berteman dengan lingkungan sekitar.
Persepsi Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Sawal Mahaly
Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 6 No. 2 (2021): June
Publisher : IPTPI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/edudikara.v6i2.239

Abstract

Pembelajaran daring menjadi salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas. Selain itu, pembelajaran ini akan membentuk jiwa kemandirian belajar, dan juga mendorong interaksi antar mahasiswa, terutama untuk mahasiswa yang biasanya tidak aktif berbicara maka akan dapat lebih leluasa menyampaikan pendapat/pertanyaannya melalui tulisan. Sedangkan bagi dosen, model pembelajaran daring memberi peluang untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembelajaran setiap mahasiswanya secara lebih efisien. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring selama pandemi di program studi bimbingan dan konseling. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif. Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring program studi Bimbingan dan Konseling FKIP-Unpatti dalam kategori cukup dengan jumlah rata-rata 52.5%.
Pelaksanaan Pesantren Ramadhan bagi Peserta Didik SMP Al-Hilaal Yainuelo Bersama Prodi Bimbingan Konseling FKIP UNPATTI Sawal Mahaly; Rusnawati Ellis; Jumadi S M Tuasikal
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v2i2.152

Abstract

Pesantren Ramadhan adalah salah satu wahana alternatif kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka memantapkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Bagi siswa yang beragama Islam dengan pola dan tata cara kehidupan pesantren yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membina peserta didik agar disiplin dalam melaksanakan ibadah puasa, sholat, membaca Al Quran maupun ibadah sunat lainnya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini antara lain: (1) Persiapan, (2) Pelaksanaan, (3) Evaluasi. Dengan adanya adanya Kegiatan ini memberikan nilai positif bagi peserta didik maupun pihak sekolah untuk membantu membina dan mendisiplinkan peserta didik dalam menjalankan ibadah wajib maupun ibadah sunat di dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari antusias peserta didik untuk mengikutinya dari 43 peserta yang merasa senang untuk mengikuti kegiatan ini adalah 34 (79%) alasanya karena mendapatkan pengetahuan baru dan teman baru dan 9 (21%) menyatakan tidak menyenangkan alasannya karena materi yang diberikan terlalu banyak.
Cooperation Between Counselingcourses Teachers Andteachers in Helping Students' Learning Activities Sawal Mahaly; Emma Rumahlewang
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 4 No 3 (2021): International Journal of Education, information technology and others
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.958 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5221556

Abstract

Based on observations, the impression that the cooperation between teachers with subject teachers BK has not run its full potential in other words are still low. It is feared to affect the learning activities of students, because teachers are that factors that can in helping students learn activities. This research aims to describe collaboration between BK teachers with subject teachers in helping students' learning activities. The research is a type of quantitative research, as for the design of this study using a descriptive approach, the descriptive approach to describe a systematic, faktual facts and specific populations or try to describe the phenomenon in detail what it is. The study population was all teachers in junior UNP Development Lab Padang, amounting to 38 people, with samples taken at sampling saturation. The instrument used was a questionnaire likert scala model. The percentage of data analysis techniques. The results of this study concluded that there cooperation between teachers BK subjects with teachers in helping students learning activities, with scores generally in the achievement of 76.52% of respondents in the medium category. Given the results of this research is expected, so that teachers and subject teachers BK to re-evaluate program activities to be carried out and trying to create a harmonious relationship within the task.
Identification of Student Problems in Class X SMA Negeri 53 Central Maluku Sawal Mahaly; Emma Rumahlewang
International Journal of Education, Information Technology, and Others Vol 5 No 2 (2022): International Journal of Education, information technology and others
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.6408917

Abstract

The complexity of the problems experienced by every human being is different from one another as well as students in schools as individuals can certainly have problems. The problems experienced by students include individual development, individual differences in terms of intelligence, skills, learning outcomes, individual needs in terms of affection, gaining self-esteem, self-adjustment and behavioral disorders as well as learning problems for that teachers need to help students identify problems what is experienced by students at school and outside school. The purpose of this study is to help teachers, especially guidance and counseling teachers, to identify and overcome problems experienced by students. This type of research is a descriptive study with a sample of 30 students of class X SMA Negeri 53 Central Maluku. The method of determining the sample using saturated sampling. Based on the results of the research, the most dominant problems experienced by students were personal problems with a total of 772 problems with an average presentation of 36.76%.
KERJASAMA GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MEMBANTU KEGIATAN BELAJAR SISWA Sawal Mahaly
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol. 2 No. 1 (2021): JP-IPS
Publisher : FKIP UMN ALWASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.144 KB) | DOI: 10.32696/jpips.v2i1.738

Abstract

Effective guidance and counseling services cannot be carried out properly without the cooperation between BK teachers and related parties both inside and outside the school. cooperation with parties within the school, among others, with subject teachers. In carrying out counseling guidance activities, especially social studies subject teachers are expected to be able to assist BK teachers in collecting various information about student needs and student problems both in learning activities and outside learning activities, so that these students can be helped to overcome the problems they are experiencing. The purpose of this study is to find out how the cooperation between BK teachers and social studies subject teachers in assisting student learning activities. This type of research is descriptive research. The results of the study illustrate that the collaboration between BK teachers and social studies subject teachers in assisting students' learning activities at SMA Negeri 44 Central Maluku is low with an average of 56%.
Analysis of Student Misconceptions in the Implementation of Counseling Guidance Services in Schools Sawal Mahaly; Emma Rumahlewang
Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik (JIPH) Vol. 1 No. 3 (2022): December 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jiph.v1i3.2305

Abstract

This study aims to identify students' misunderstandings in the implementation of guidance and counseling services in schools. The sample in the research was 64 students at SMP Negeri 94 Central Maluku. The method of determining the sample using saturated sampling. Based on the results of the study, it was revealed that there were still student misunderstandings about the implementation of guidance and counseling services, including; first, guidance counseling is limited to certain students with a presentation of 75% in the High category, secondly, guidance counseling teachers/school counselors are school police with a presentation of 75% in the High category, third, the success of guidance and counseling services depends on facilities and infrastructure with a presentation of 73.44% in the High category, the four guidance and counseling only complement educational activities with a presentation of 71.88% in the High category, and the fifth guidance and counseling is considered as a mere process of giving advice with a presentation of 70.31% in the High category.