Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL PROSES INJEKSI PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UPN “VETERAN” JAKARTA DENGAN METODE NASA TLX Nurfajriah, Nurfajriah; Arifati, Rifa; Herlina, Herlina
Bina Teknika Vol 13, No 2 (2017): Bina Teknika
Publisher : Fakultas Teknik UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.162 KB)

Abstract

Metode pengukuran beban kerja mental meliputi metode objektif dan subyektif. Metode pengukuran beban kerja mental secara subyektif yang banyak diaplikasikan di Indonesia adalah NASA TLX (Task Load Index). NASA TLX adalah pengukuran subyektif yang bersifat multidimensional (multidimensional scalling) yang relative membutuhkan waktu dalam aplikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur beban kerja mental tenaga medis, dalam hal ini mahasiswa Jurusan Keperawatan FIKES UPN Veteran Jakarta  pada proses injeksi dengan menggunakan metode pengukuran NASA TLX. Dengan diketahui beban kerja mental ini diharapkan dapat bermanfaat untuk merumuskan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menguranginya. Nilai rata-rata NASA – TLX didapatkan hasil sebesar 80.1, dimana nilai skor > 80 yang menyatakan bahwa beban kerja mental proses injeksi pada mahasiswa merupakan pekerjaan yang berat
RANCANGAN KABIN MASINIS KRL COMMUTER LINE DENGAN METODE QUICK EXPOSURE CHECK (QEC) DAN ANTROPOMETRI Nurfajriah, Nurfajriah; Erlangga, Djodi
Bina Teknika Vol 14, No 1 (2018): Bina Teknika
Publisher : Fakultas Teknik UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.902 KB)

Abstract

Ketidakergonomisan ruang kemudi Kereta Rel Listrik (KRL) dapat menyebabkan seorang masinis terkena Work-related Musculoskeletal Disorder (WMSDs) yang berdampak pada berkurangnya kemampuan konsenterasi saat mengoperasikan KRL yang cendrung statis. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memberikan usulan desain ruangan kemudi terbaik, baik dari ukuran kursi dan kabin serta penempatan instrumen pengontrol dan layar pemantau yang dapat mengakomodasi postur kerja masinis agar terhindar dari WMSDs. Penelitian dilakukan dengan menganalisis resiko postur pengemudi dengan metode Quick Exposure Check (QEC). Berdasarkan hasil perhitungan total skor akhir eksposur dan level tindakan yang diperoleh dari sampel yang bekerja ruang kemudi masinis masih beragam dan semua hasil level tindakan yang diperoleh menunjukkan 58 masinis mengalami eksposur level 3 dengan tindakan yang perlu dilakukan ialah tindakan dalam waktu dekat yang berarti tindakan perlu dilakukan secepatnya dan 2 masinis mengalami eksposur level 4 dengan tindakan yang perlu dilakukan ialah diperlukan tindakan sekarang juga.
ANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI KARYAWAN PEMBUATAN BAJU DI PT JABA GARMINDO MAJALENGKA Ruslani, Lalan; Nurfajriah, Nurfajriah
Bina Teknika Vol 11, No 2 (2015): Bina Teknika
Publisher : Fakultas Teknik UPN "Veteran" Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.406 KB)

Abstract

This study was conducted to determine the physiological workload and psychological employee mental burden of making clothes at each work station. The study was conducted at six work stations that work station QC Jodoh, Linking, QC Lampu, Pantek, Sontek and Obras. Calculation of physiological workload carried using the NASA-TLX. Physiological workload calculation results showed that the highest energy consumption experienced by the operator at the work station sontek (85,8 Kcal /hour), while the lowest value contained in the work station QC Jodoh (54 Kcal/hour). This job classified into light workload due to smaller than 100-200 Kcal/hour (according to Decree No. 5 1of 1999). Measurement of psychological workload on each carrier based questionnaire NASA-TLX which has been filled by 18 operators, obtained a total rating of each indicator psychological workloads different. This shows that the difference in the psychological workload experienced by the operator on each indicator.
ANALISIS EKONOMI BRIKET DARI SAMPAH DAUN KERING DI DESA BOJONG KULUR, KECAMATAN GUNUNG PUTRI KABUPATEN BOGOR Marasabessy, Amir; Zulaihah, Lilik; Nurfajriah, Nurfajriah
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 2 No 3 (2019): IKRAITH-ABDIMAS VOL 2 NO 3 BULAN NOVEMBER 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.033 KB)

Abstract

Sebagian besar masyarakat masih sangat tergantung dengan bahan bakar minyak (BBM)seperti minyak tanah untuk keperluan memasak. Sementara kayu bakar bukan lagi sebagai pilihanutama karena dianggap kurang efektif untuk keperluan memasak yang cepat. Sementara itupenggunaan gas LPG bagi masyarakat masih belum merata karena dianggap masih barang mewah,khususnya masyarakat ekonomi bawah. Peluang Usaha Briket yang menjanjikan, Sebagai bahanbakar alternatif, briket bisa menjadi solusi di tengah kelangkaan BBM yang terjadi di masyarakat.Tak hanya soal kenaikan harga BBM, cadangan minyak bumi dan gas alam juga akan terusberkurang sehingga masyarakat harus beralih pada bahan bakar yang lain. Keresahan masyarakatmengenai BBM membuat briket memiliki peluang usaha yang menjanjikan. Ini juga menjadi suatukesempatan untuk membuat dan memasarkan bahan bakar alternatif yang satu ini.Hasil perhitunganbiaya produksi, untuk menghasilkan briket dengan kapasitas briket 15.000 kg per tahun adalah Rp46.416.000,00 sedangkan biaya produksi Rp. 2.975,00 / kg dan harga jual yang dapat ditawarkan kepadakonsumen adalah Rp. 4.500 / Kg.
Pelatihan Kreasi Kain Flanel dan Pembuatan E-Commerce untuk Ibu-Ibu PKK Nurul Yaqin Waluyo, Mohammad Rachman; Nurfajriah, Nurfajriah; Rahayu, Fajar
International Journal of Community Service Learning Vol 5, No 2 (2021): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v5i2.35616

Abstract

Banyaknya waktu kosong serta kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga, mengakibatkan kurangnya produktifitas yang dimiliki oleh ibu-ibu tersebut. Peningkatan produktifitas ibu rumah tangga dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan pembuatan kerajinan tangan yang berbahan dasar kain flannel. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menunjang perekonomian keluarga sebagai Usaha Kecil Menengah (UKM). Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yakni metode ceramah, demontrasi langsung dipraktekkan oleh peserta, serta tanya jawab. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan kreasi produk fungsional yang berbahan baku kain flannel1, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk dari kain flanel. Target luaran dari program ini berupa produk kerajinan dari flanel berupa gantungan kunci, pernak pernik dan tempat tisu dari kain flanel. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa Ibu-ibu sangat antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan, sehingga adanya peningkatan keterampilan yang dimiliki oleh ibu rumah tangga untuk mengisi waktu kosong dengan cara yang bermanfaat.
THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON CUSTOMER TRUST THROUGH VARIABLES INTERVENING CUSTOMER SATISFACTION USING STRUCTURAL EQUATION MODELING METHOD IN PT.XYZ Sari, Santika; Almaidani, Adella Nurha; Nurfajriah, Nurfajriah; Zaman, Akhmad Nidhomuz
Inaque : Journal of Industrial and Quality Engineering Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Teknik Industri Unikom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1378.76 KB) | DOI: 10.34010/iqe.v9i2.5118

Abstract

In companies engaged in the service sector, of course it cannot be separated from consumers, the need for food and customer satisfaction. Customer satisfaction at PT. PT. XYZis also the orientation of the company. However, in this newly established company, there are no orders that satisfy customers, so they can assess what factors cause customer satisfaction and what factors or things can be related to Customer Satisfaction. The things that have an influence on service quality are customer trust and reliability of service quality. Using structural equation modeling methods can make it easier to see the value or influence between variables. From this result, it can help evaluation if the three variables have a positive or good effect. Then the company needs to make a strategy to increase customer satisfaction. The results of this study found that the involvement of service quality has a positive and significant effect on customer satisfaction because the higher the involvement of service quality obtained, the higher the level of customer satisfaction in the company. In addition, it is also concluded that service quality and customer satisfaction are correlated so that it has a positive influence on customer trust.
Analisis Ergonomi pada Proses Pembuatan Tahu untuk Mengurangi Resiko Cidera Musculoskeletal Disorder (MSDs) Nurfajriah Nurfajriah; Rifa Arifati
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 13 No 2 (2018): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.703 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v13i2.39

Abstract

Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang mengkaji kemampuan dan keterbatasan manusia untuk menciptakan system kerja yang optimal. Ergonomi sebaiknya dapat diterapkan di system kerja atau industri yang umumnya dikerjakan oleh manusia secara manual. Salah satu industry yang dikerjakan secara manual adalah usaha pembuatan tahu di Pabrik Tahu AS. Postur yang dianalisa adalah proses pengambilan kedelai, proses penyaringan, proses pencetakan dan proses pemotongan. Dari penilaian postur kerja, terdapat 2 postur kerja yang tergolong pada tingkat resiko sedang dalam arti mungkin diperlukan adanya perubahan untuk perbaikan sikap kerja. Serta 2 postur kerja yang tergolong pada tingkat resiko tinggi yang berarti sangat berbahaya pada system musculoskeletal, perlu perbaikan saat ini juga. Hal tersebut dipengaruhi oleh postur tubuh yang tidak alamiah (membungkuk, leher menunduk, lengan menjauhi badan), aktivitas berulang, penggunaan otot dan penggunaan tenaga yang berlebihan.
ANALISIS ERGONOMI PROSES PEMBUATAN SATE BANDENG DENGAN POSTURE EVALUATION INDEX DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT Mohammad Rachman Waluyo; Nurfajriah Nurfajriah
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 15 No 2 (2020): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/tekmapro.v15i2.151

Abstract

Postur kerja merupakan pengaturan sikap tubuh saat bekerja. Faktor yang dapat meningkatkan timbulnya gangguan musculoskeletal, yaitu : postur yang tidak alamiah, tenaga yang berlebihan, pengulangan (repetitive) dengan gerakan kerja monoton dan waktu kerja yang lama berpotensi menimbulkan kelelahan kerja. Pada gerak monoton repetitive terjadi pembebanan otot yang terus menerus. Postur kerja yang salah membuat kelelahan menjadi lebih cepat terjadi. Postur kerja yang tidak baik ini seringkali diakibatkan oleh desain fasilitas kerja yang kurang memperhatikan kesesuaian dengan penggunanya. Pada pekerja pengelolaan Bandeng, penghalusan duri bandeng, pembakaran bandeng merupakan kerja repetitive monoton yang kurang didukung fasilitas yang sesuai. Stasiun Kerja Proses penghalusan ikan menunjukkan hasil Low Back Pain (LBA) pekerja a dan b berada dalam kondisi yang dapat diterima karena dibawah 3400 N, sehingga dapat disimpulkan bahwa pekerja pada proses penghalusan ikan tidak beresiko tinggi mengalami cidera pada tulang punggungnya, sedangkan OWAS memiliki nilai 3 yang menandakan bahwa harus ada perbaikan kemudian untuk RULA pekerja a dan b memiliki resiko cidera musculoskeletal dan harus dilakukan perbaikan yang menyeluruh. Proses memasukkan ikan ke dalam kulit ikan menunjukan LBA masih dapat diterima sedangkan hasil OWAS postur kerja pada stasiun kerja ini harus sesegera mungkin dirubah kemudian hasil RULA bahwa stasiun kerja ini memiliki nilai 4 yang menunjukkan ada resiko yang harus diinvestigasi lebih lanjut. Perhitungan nilai PEI pada pekerja pembakaran sate ikan bandeng memiliki nilai LBA berada di bawah standar NIOSH yaitu 3400N yang artinya masih dapat diterima sedangkan OWAS pada stasiun kerja ini memberikan rasa sakit dan memerlukan langkah perbaikan. kemudian untuk RULA stasiun kerja ini relatif lebih ergonomis karena nilainya 4 yang berarti terdapat resiko yang harus diinvestigasi lebih lanjut.
ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DALAM BIDANG KONSTRUKSI DI PT.X DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR MANUSIA Santika Sari; Akhmad Nidhomuz Zaman; Mohammad Rachman Waluyo; Nurfajriah Fajriah
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 5 No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Central Statistics Agency states that workers in the construction sector reach 6.9 million or 5.7% of the national workforce. This figure will increase in line with the increasing demand and need for development projects. Thus, the risk of construction accidents is also likely to increase. According to Findley, et al. (2004), the construction industry continues to provide a disproportionate number of fatal and non-fatal work accidents. In ASEAN, Indonesia ranks fifth for the highest construction accidents based on the number of accidents (Endroyo and Tugino, 2007). The high number of work accidents in the construction service industry certainly results in losses of many things. The construction industry in Indonesia should have carried out a more in-depth investigation of the root of the problem so that it can make repairs and the number of accidents decreased. This research will be conducted with the aim of obtaining the causes of accidents in the construction sector using the HFACS method. The factors causing the accident can be input for construction companies. So that later it is hoped that there will be efforts to improve the dominant factors that contribute to accidents. The HFACS model is an accident investigation model based on human error factors. This research is generally divided into 3 stages. The first stage is the preliminary stage, the second stage is the data collection stage which will later be classified into the HFACS taxonomy model, and the third stage is the conclusions and suggestions. The results of this research can provide the dominant causal factors for accidents in each layer. It is hoped that with the results of this research, Indonesian construction companies can make continuous improvement efforts.
Product Design of Trolley Wheelchair for Disabled People Using Ergonomic Function Deployment Method N. Nurfajriah; Mohammad Rachman Waluyo; Halim Mahfud; Fajar Rahayu Ikhwannul Mariati; Dwie Achmad Basyar; Renesha Fitri Asila; Dinda Meimana
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 20, No. 2, December 2021
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v20i2.15601

Abstract

Disability is a problem with the body-function or body-structure, activity limitations, such as individual's difficulty in carrying out actions in life situations. One example of physical disability is a foot disability or an injury on foot that prevents people’s ability in doing activities, where disabled people will find it hard to move from one place to another. Not only needing assistive devices, disabled people who use wheelchairs also need special facilities to do their activities. One of the activities is to shop. In Indonesia there are still no facilities that make disabled people with wheelchairs to shop at supermarkets in ease. Therefore, an innovation is indeed needed to make an integrated, automated, and special trolleys so it can facilitate and increase awareness of the importance of special facilities for disabled people in Indonesia. The EFD (Ergonomic Function Deployment) method is used to design the trolley according to the respondent's wishes. EFD is a development of QFD by adding a new relationship between consumer needs and the ergonomic aspects of the product. The product attributes that is used are derived from the ergonomics aspect which is known as ENASE (Effective, Comfortable, Safe, Healthy and Efficient). The prioritized variables of product design are trolleys for disabled people that run automatically, have an additional trolley basket (opening an additional trolley), have a soft back and seat, and have a strong locking system so that it makes it easier for users with a weight of 0.06048. The priority of consumer needs (Customer Needs) from the results of the HOE design are 3,4,7,8,9.10,11,14,5,6,12,13,16,18,19,1,15,2, and 17 and the Priority of Technical Requirements from the results of the HOE design are C, A, B, E and D