Claim Missing Document
Check
Articles

THREE DELAY MODEL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN KEMATIAN IBU DI KABUPATEN CILACAP Fibriana, Arulita Ika; Azam, Mahalul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ketiga model keterlambatan dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap dengan mempertimbangkan variabel status pemeriksaan dan penolong pertama persalinan sebagai faktor pe-rancu. Rancangan penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi kasus kendali. Jumlah sampel 30 kasus dan 30 kendali. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan analisis berstrata dengan uji Maentel Hanzel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vari-abel yang berhubungan dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap yaitu ke-terlambatan pertama (p<0,001, OR=16,43) dan keterlambatan kedua (p=0,038, OR=5,09). Variabel status pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinan bukan merupakan variabel perancu dalam menilai hubungan antara keterlambatan pertama dengan kematian ibu (p Mantel Haenszel <0,05). Pada keterlambatan kedua, status pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinan merupakan variabel perancu (p Mantel Haenszel ≥ 0,05). AbstractThis study aims to determine the role of the three delay model of maternal mor-tality in the District of Cilacap by considering variable of the check status and the first rescue for childbirth as confounding factor. Research design used survey me-thods of analytic control case study approach. The samples consist at 30 cases and 30 controls. Data was analyzed in univariate, bivariate with chi square test and analysis stratified by Maentel Hanzel test. The results showed that the variables related to maternal mortality in the district of Cilacap namely first delay (p <0.001, OR = 16.43) and the second delay (p = 0.038, OR = 5.09). The variable of prenatal care status and childbirth first helper are not a confounding variable in assessing the relationship between the delay of the first with maternal mortality (Mantel Haens-zel p <0.05). In the second delay, the status of prenatal care and childbirth first helper is a confounding variable (Mantel Haenszel p ≥ 0.05).Keywords: Three delay models; Maternal mortality; Childbirth
FAKTOR TINDAKAN PERSALINAN OPERASI SECTIO CAESAREA Mulyawati, Isti; Azam, Mahalul; Ningrum, Dina Nur Anggraini
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang diteliti adalah faktor apa sajakah yang berhubungan dengan dilakukannya persalinan melalui tidakan operasi sectio caesarea pada persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dilakukannya persalinan melalui tidakan operasi sectio caesarea pada persalinan ibu di Rumah Sakit Islam YAKSSI Gemolong Kabupaten Sragen. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan belah lintang, menggunakan data primer dari wawancara terpimpin dengan kuesioner serta data sekunder dari rekam medis. Penelitian ini dilaksanakan di RSI YAKSSI Gemolong Kabupaten Sragen pada September-Oktober 2010. Populasi penelitian ini ialah seluruh ibu yang melahirkan di RSI YAKSSI selama tahun 2009 sebanyak 792 responden. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 responden yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square dengan derajat kemaknaan (α<0,05). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan persalinan sectio caesarea diantaranya usia ibu (p 0,022), paritas (0,001), dan kejadian anemia (0,001). Simpulan penelitian, ada hubungan antara usia ibu, paritas, dan kejadian anemia dengan tindakan persalinan sectio caesareaThe problem research was what factors associated with sectio caesarea surgery. Purpose of this study was to determine the factors associated with sectio caesarea surgery at the YAKSSI Gemolong Islamic Hospital in Sragen District. This study used the analytical survey method with cross sectional approach, using primary data through interviews guided by a questionnaire and secondary data from medical records. The research was conducted in RSI YAKSSI in September-October 2010. This study population were all mothers who give birth in YAKSSI IH as many as 792 respondents. Samples in this study were amount of 60 respondents drawn using consecutive sampling technique. Bivariate statistical analysis done using chi square test with a degree of significance (α<0,05). The results showed that factors associated with sectio caesarea surgery actions were maternal age (p 0,022), parity (0,001), and incidence of anemia (0,001). Conclusion, maternal age, parity, and incidence of anemia have associated with sectio caesarea surgery
MODEL INTEGRASI PENDIDIK KOMUNITAS DAN SISTEM POIN “RP” (REWARD-PUNISHMENT) UNTUK PENCAPAIAN CONDOM USE 100% DI LOKALISASI Fibriana, Arulita Ika; Azinar, Muhammad; Azam, Mahalul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, diprediksi lebih dari 50% WPS adalah menderita PMS. Penggunaan kondom merupakan salah satu strategi pencegahan penularan PMS dan HIV. Di lokalisasi Banyu Putih Batang, program kondom 100% masih sulit dicapai. Pemberdayaan bagi WPS menjadi pilar utama, agar WPS tidak hanya menjadi objek, tetapi juga menjadi subjek yang dapat merubah perilaku di komunitasnya. Penelitian ini menerapkan inovasi Pengembangan Model Pendidik Komunitas dan Sistem Poin “RP” (Reward-Punishment) untuk upaya pencapaian Condom Use 100%. Penelitian menggunakan desain eksperimen dengan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok pembanding eksternal. Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu sejumlah 71 orang Wanita Pekerja Seks (WPS) di lokalisasi Banyu Putih. Hasil menunjukkan bahwa 80% WPS dan atau pelanggannya tidak selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Faktor yang menghambat adalah pengetahuan WPS tentang HIV/AIDS, sikap terhadap penggunaan kondom, serta kurang terampilnya WPS dalam negosiasi kondom. Pada kelompok intervensi, setelah diterapkannya model integrasi Pendidik Komunitas dan sistem reward-punishment, praktik penggunaan kondom meningkat menjadi 82,9%. Ini menunjukkan terdapat perbedaan yang siginifikan praktik penggunaan kondom antara sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya perbedaan.AbstractFemale Sex Workers (FSW) is a group at high risk of sexually transmitted diseases (STDs) and HIV/AIDS. In Indonesia, more than 50% FSW predicted suffering of STDs. Condom use is one of the strategies of prevention of transmission of STDs and HIV. In Banyu Putih prostitution, program of 100% condom use is still difficult to achieved. This is presumably because FSW has less power and strong bargaining to kliens. Empowerment for FSW as a central pillar, so the FSW not only as the object, but also be subject to change behavior in their community. This study applies innovations Community Educators Model and “RP” (Reward-Punishment) Point System for achieving the 100 % Condom Use. Research using experimental design with before and after intervention design using external comparison group. This study used a total of 71 sampling that some of FSW. The research results showed that 80% of FSW or their clients do not always use condom when having intercourse. Fac-tors that inhibit are knowledge about HIV/AIDS, attitudes toward condom use, and less skilful in negotiating condom. In the intervention group, after the implementation of the integration model of Community Educators and reward-punishment system, the practice of condom use increased to 82.9 %. It shows there is a significant difference between before and after the intervention. Whereas the control group did not show any differences.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARGA BINAAN KASUS NARKOBA DALAM PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANG Azam, Mahalul; Rustiana, Eunike Raffy
Jurnal Abdimas Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena HIV dan AIDS terbanyak ke-2 di Semarang dengan proporsi kasus 21,21%, para pengguna Napza menghadapi dua risiko untuk terkena HIV/AIDS, yaitu mereka yang menggunakan Napza suntik dan melakukan hubungan seksual terutama dengan lebih dari satu pasangan, atau melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Salah satu upaya awal menurunkan prevalensi kasus pada kelomok tersebut adalah melalui upaya pencegahan yaitu dengan peningkatan pengetahuan dan sikap sikap warga binaan kasus narkoba. Penyuluhan sebagai salah satu metode pendidikan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji rerata tingkat pengetahuan dan sikap peserta penyuluhan dalam pencegahan HIV/AIDS. Ratarata hasil post test baik pengetahuan atau sikap mengalami peningkatan dari pre testnya. Melalui penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran film tentang fakta HIV/AIDS cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap warga binaan lembaga pemasyarakatan. Kombinasi metodemetode ini dapat menambah ketertarikan audiens terhadap pesan/informasi yang disampaikan sehingga peserta dapat mengikutinya dan memahami materi yang disampaikan secara lengkap. Disarankan bagi Lapas untuk melakukan follow up dengan pembentukan pendidik sebaya di lingkungan Lapas yang dimaksudkan untuk memberdayakan warga binaan agar secara aktif dapat melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS secara mandiri. Untuk kegiatan pengabdian selanjutnya dapat dilakukan dengan kegiatan pembentukan dan pelatihan bagi pendidik sebaya di Lapas. 
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Menjalani Rehabilitasi Medikpada Pasien Stroke (Studi di RSI Sunan Kudus ) M.Jannah, Ajeng Ayu; Azam, Mahalul
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 10/ Nomor 02
Publisher : STIKES Wira Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                                                   ABSTRAKStroke merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Selain sebagai penyebab kematian juga menyebabkan kelumpuhan. Rehabilitasi medik menjadi sangat penting bagi penderita stroke agar dapat kembali normal atau meminimalkan cacat yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan menjalani rehabilitasi medik pada pasien stroke di RSI Sunan Kudus.
Hubungan Sosiodemografi dan Kondisi Lingkungan dengan Keberadaan Jentik di Desa Mangunjiwan Kecamatan Demak Maftukhah, Maftukhah; Azam, Mahalul; Azinar, Muhammad
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2017): Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.165 KB) | DOI: 10.12928/kesmas.v11i1.5712

Abstract

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is the one of public health problem which transmitted by Aedes Aegypti’s bite. Population density, climate and environmental conditions are the most influential factor. At 2015 DHF had been disease trends in desa Mangunjiwan kecamatan Demak. So, it necessary to refer existence and density’s the vectors.  The purpose of this research is to know correlation between sociodemographic and environmental condition with existence larva on desa Mangunjiwan kecamatan Demak. Method: This research is using observational analysis with cross sectional plan. Using random sampling as data collection technique with 100 respondent. The research analysis using univariate and bivariate with Chi Square. Result: Statistical result of the research shows that all of Desa Mangunjiwan’s RW has low population density, the revenue is p=0.799, acidity (pH) is p=0.036, water temperature is p=0.24, air temperature is p=0.616, air humidity is p=0.001. House Index (HI) on Desa Mangunjiwan is 59%, Container Index (CI) is 22%, Breteau Index (BI) is 95% and Larva Free Number (LFN) 41%. Conclusion: The variable that correlated to be larva was environmental condition (acidity, water temperature and air humidity).
Anthropometric-Parameters and Total-Cholesterol to HDL-Cholesterol Ratio are Better in Long-Distance Cyclists (Indonesia North Coast and Tour de Borobudur 2017 Study) Azam, Mahalul; Rahayu, Sri Ratna; Fibriana, Arulita Ika; Susanto, Hardhono; Kartasurya, Martha Irene; Bahrudin, Udin
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i2.14506

Abstract

Total-Cholesterol (TC) to HDL-Cholesterol (HDL-C) ratio in athletes is well-known to be better than sedentary people. However, information about comparison of TC/HDL-C in different groups of cyclists based on cycling touring characteristics and anthropometry parameters is lacking. This study aimed to compare TC/HDL-C ratio between groups based on the type of tour in cyclists population. Eighty-eight participants were recruited in this cross-sectional study. Mean differences of parameters between groups was analyzed by One-Way Anova and independent t-test, whereas multivariate analyses was conducted by binary logistic-regression. P value <0.05 was considered statistically significant. TC/HDL-C ratio in all groups were less than 4.5. There is no differences of TC-levels (NC240K: 216.6±55.04, TdB140K: 208.1±27.13, TdB100K: 203.1±31.95; p=0.427). But there is significantly different level of HDL-C (NC240K: 68.9±19.09, TdB140K: 52.1±13.9, TdB100K: 53.6±12.45; p=0.0001) and TC/HDL-C ratio (NC240K: 3.3±1.12, TdB140K: 4.2±1.07, TdB100K: 4.0±1.06; p=0.007). Between TC/HDL ratio groups (≥4 or <4), there were differences of weight, BMI, waist-circumference, hip-circumference and type of tour (p<0.05). Finally, BMI and type of tour were the most influential factor. Long-distance cyclists have a synergistic effect of lipid profile and anthropometry measurements, and heavier cycling tour participant, that represent cycling training habits, tend to have lower TC/HDL ratio(< 4).
FAKTOR TINDAKAN PERSALINAN OPERASI SECTIO CAESAREA Mulyawati, Isti; Azam, Mahalul; Ningrum, Dina Nur Anggraini
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 7, No 1 (2011)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v7i1.1788

Abstract

Permasalahan yang diteliti adalah faktor apa sajakah yang berhubungan dengan dilakukannya persalinan melalui tidakan operasi sectio caesarea pada persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dilakukannya persalinan melalui tidakan operasi sectio caesarea pada persalinan ibu di Rumah Sakit Islam YAKSSI Gemolong Kabupaten Sragen. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan belah lintang, menggunakan data primer dari wawancara terpimpin dengan kuesioner serta data sekunder dari rekam medis. Penelitian ini dilaksanakan di RSI YAKSSI Gemolong Kabupaten Sragen pada September-Oktober 2010. Populasi penelitian ini ialah seluruh ibu yang melahirkan di RSI YAKSSI selama tahun 2009 sebanyak 792 responden. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 responden yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square dengan derajat kemaknaan (α<0,05). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan persalinan sectio caesarea diantaranya usia ibu (p 0,022), paritas (0,001), dan kejadian anemia (0,001). Simpulan penelitian, ada hubungan antara usia ibu, paritas, dan kejadian anemia dengan tindakan persalinan sectio caesareaThe problem research was what factors associated with sectio caesarea surgery. Purpose of this study was to determine the factors associated with sectio caesarea surgery at the YAKSSI Gemolong Islamic Hospital in Sragen District. This study used the analytical survey method with cross sectional approach, using primary data through interviews guided by a questionnaire and secondary data from medical records. The research was conducted in RSI YAKSSI in September-October 2010. This study population were all mothers who give birth in YAKSSI IH as many as 792 respondents. Samples in this study were amount of 60 respondents drawn using consecutive sampling technique. Bivariate statistical analysis done using chi square test with a degree of significance (α<0,05). The results showed that factors associated with sectio caesarea surgery actions were maternal age (p 0,022), parity (0,001), and incidence of anemia (0,001). Conclusion, maternal age, parity, and incidence of anemia have associated with sectio caesarea surgery
MODEL INTEGRASI PENDIDIK KOMUNITAS DAN SISTEM POIN “RP” (REWARD-PUNISHMENT) UNTUK PENCAPAIAN CONDOM USE 100% DI LOKALISASI Azam, Mahalul; Fibriana, Arulita Ika; Azinar, Muhammad
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i1.3067

Abstract

Di Indonesia, diprediksi lebih dari 50% WPS adalah menderita PMS. Penggunaan kondom merupakan salah satu strategi pencegahan penularan PMS dan HIV. Di lokalisasi Banyu Putih Batang, program kondom 100% masih sulit dicapai. Pemberdayaan bagi WPS menjadi pilar utama, agar WPS tidak hanya menjadi objek, tetapi juga menjadi subjek yang dapat merubah perilaku di komunitasnya. Penelitian ini menerapkan inovasi Pengembangan Model Pendidik Komunitas dan Sistem Poin “RP” (Reward-Punishment) untuk upaya pencapaian Condom Use 100%. Penelitian menggunakan desain eksperimen dengan rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok pembanding eksternal. Penelitian ini menggunakan total sampling yaitu sejumlah 71 orang Wanita Pekerja Seks (WPS) di lokalisasi Banyu Putih. Hasil menunjukkan bahwa 80% WPS dan atau pelanggannya tidak selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Faktor yang menghambat adalah pengetahuan WPS tentang HIV/AIDS, sikap terhadap penggunaan kondom, serta kurang terampilnya WPS dalam negosiasi kondom. Pada kelompok intervensi, setelah diterapkannya model integrasi Pendidik Komunitas dan sistem reward-punishment, praktik penggunaan kondom meningkat menjadi 82,9%. Ini menunjukkan terdapat perbedaan yang siginifikan praktik penggunaan kondom antara sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya perbedaan.AbstractFemale Sex Workers (FSW) is a group at high risk of sexually transmitted diseases (STDs) and HIV/AIDS. In Indonesia, more than 50% FSW predicted suffering of STDs. Condom use is one of the strategies of prevention of transmission of STDs and HIV. In Banyu Putih prostitution, program of 100% condom use is still difficult to achieved. This is presumably because FSW has less power and strong bargaining to kliens. Empowerment for FSW as a central pillar, so the FSW not only as the object, but also be subject to change behavior in their community. This study applies innovations Community Educators Model and “RP” (Reward-Punishment) Point System for achieving the 100 % Condom Use. Research using experimental design with before and after intervention design using external comparison group. This study used a total of 71 sampling that some of FSW. The research results showed that 80% of FSW or their clients do not always use condom when having intercourse. Fac-tors that inhibit are knowledge about HIV/AIDS, attitudes toward condom use, and less skilful in negotiating condom. In the intervention group, after the implementation of the integration model of Community Educators and reward-punishment system, the practice of condom use increased to 82.9 %. It shows there is a significant difference between before and after the intervention. Whereas the control group did not show any differences.
THREE DELAY MODEL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN KEMATIAN IBU DI KABUPATEN CILACAP Fibriana, Arulita Ika; Azam, Mahalul
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v6i1.1747

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ketiga model keterlambatan dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap dengan mempertimbangkan variabel status pemeriksaan dan penolong pertama persalinan sebagai faktor pe-rancu. Rancangan penelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi kasus kendali. Jumlah sampel 30 kasus dan 30 kendali. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi square dan analisis berstrata dengan uji Maentel Hanzel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vari-abel yang berhubungan dengan kematian ibu di Kabupaten Cilacap yaitu ke-terlambatan pertama (p<0,001, OR=16,43) dan keterlambatan kedua (p=0,038, OR=5,09). Variabel status pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinan bukan merupakan variabel perancu dalam menilai hubungan antara keterlambatan pertama dengan kematian ibu (p Mantel Haenszel <0,05). Pada keterlambatan kedua, status pemeriksaan kehamilan dan penolong pertama persalinan merupakan variabel perancu (p Mantel Haenszel ≥ 0,05). AbstractThis study aims to determine the role of the three delay model of maternal mor-tality in the District of Cilacap by considering variable of the check status and the first rescue for childbirth as confounding factor. Research design used survey me-thods of analytic control case study approach. The samples consist at 30 cases and 30 controls. Data was analyzed in univariate, bivariate with chi square test and analysis stratified by Maentel Hanzel test. The results showed that the variables related to maternal mortality in the district of Cilacap namely first delay (p <0.001, OR = 16.43) and the second delay (p = 0.038, OR = 5.09). The variable of prenatal care status and childbirth first helper are not a confounding variable in assessing the relationship between the delay of the first with maternal mortality (Mantel Haens-zel p <0.05). In the second delay, the status of prenatal care and childbirth first helper is a confounding variable (Mantel Haenszel p ≥ 0.05).Keywords: Three delay models; Maternal mortality; Childbirth
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Afifi, Sesaria Nisa Agus Kristyanto Kumbara Agus Raharjo Aldinda, Tharra Widadari Alfitri Alfitri Anik Setyo Wahyuningsih Arga Iman Malakani Ari Yuniastuti Artiyaningrum, Budi Arulita Ika Fibriana Ayu, Dhea Istiva Baharuddin Ali Bambang Budi Raharjo Bambang Priyono Bambang Widjanarko Bioladwiko, Bioladwiko Budhi Setianto Chandra Permana Daniswari, Aruna Dartini Dartini Dewi, Nila Prastiana Dina Nur Anggraini Ningrum Donny Kristanto Mulyantoro Donny Wira Yudha Elsa Yuniarti Endika, Okta Mega Gres Eri Barlian Eunike Raffy Rustiana Eunike Raffy Rustiana Evi Widowati Farida, Eko Fatihah, Ana Nur Fatimah Fatimah Fazriyah, La’elatul Ferdiani, Dhita Aulia Ferdiani, Dhita Aulia Fetty Nur Hidayati Firman Firman Fitri Indrawati Halibi, Maria Suzana Hardhono Susanto Hardhono Susanto heldi heldi Hendra Adinata Heny Setyawati Indah Septiani Indah Septiani Indang Dewata Innayah, Nurul Irawan Wibisono Irwan Irwan Isti Mulyawati Jeffri Ardiyanto Kamisih, Kamisih Kholifah, Siti Putri Nur Kristian, Samuel Kusuma, Donny Wira Yudha Lukman Fauzi M. Riski Adi Wijaya M.Jannah, Ajeng Ayu Maftukhah, Maftukhah Martha Irene Kartasurya Martha Irene Kartasurya Mohammad Arif Ali, Mohammad Arif Muhammad Azinar Navik Puryantini Netrawati, Netrawati Neviyarni, Neviyarni Ningrum, Trinanda Agustina Sapta Nisa, Alfiana Ainun Nugroho, Anan Nurfajriah, Nurfajriah Nurharsono, Tri Nurtanti, Ratna Nurul Dwi Astuti, Nurul Dwi Nyoman Suci Widyastiti Octarini, Dewi Oktia Woro Kasmini Handayani Qimamayah, Asih Satut Damul Rahayu, Rr. Sri Ratna Rahmawati, Siska Ricko Irawan Ricko Irawan Rihaliza, Rihaliza Rr. Sri Ratna Rahayu Rukmana, Dewi S. Sugiharto S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Saefurrohim, Muhamad Zakki Salsabila, Alif Mazida Saniya Ilma Arifa Saputri, Indramala Yulmi Saputri, Meilinda Ayu Sari, Riska Permana Sekar, Anastasia Kinanti Sesaria Nisa Afifi Setya Rahayu Shofiyanah, Lina Shofiyanah, Lina Siti Fatimah Pradigdo Siti Minasari Soedjatmiko Soedjatmiko Soegiyanto Soegiyanto Soesanto . Sofwan Indarjo Sri Lestari Sri Sumarni Sri Sumartiningsih Sudiyono Sudiyono Suhartono, Suhartono Sungkowo Edy Mulyono Sungkowo Sungkowo Susanti Lestari Syed Mohamed Aljunid Tandiyo Rahayu Taufiq Arif Setyanto Thijs Eijsvogels TOMMY SUPIT, TOMMY Totok Triputrastyo Murwatono Tri Joko Raharjo Tri Tunggal Setiawan Udin Bahrudin Udin Bahrudin Udin Bahrudin, Udin Utami, Nur Lissa Utami, Nur Lissa Utomo, Ocbrivianita Mulyaningtyas Widya Hary Cahyati Yan Wisnu Prajoko Yani Istadi Yuni Astuti Yuni Wijayanti Zein, Ahmad