Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

FAKTOR RISIKO PREDIABETES PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI SATU UNIVERSITAS SWASTA INDONESIA BARAT [RISK FACTORS OF PREDIABETES IN NURSING STUDENTS AT A PRIVATE UNIVERSITY IN WEST INDONESIA] Lampos Purba; Melkias Antonius Djabumona; Moralisa Bangun; Fiolenty Sitorus; Elfrida Silalahi
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 9, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v9i1.3460

Abstract

Prediabetes is a health condition in which blood sugar levels are higher than normal but not high enough to be considered diabetes. Lifestyle with less physical activity (Sedentary lifestyle) allows the risk of prediabetes. From the initial data on the history, it was found that 11 out of 15 (73.3%) students, if they have free time, choose to lie down rather than exercise, 12 out of 15 (80%) students prefer to use the elevator instead of using the stairs in their activities, 9 out of 15 (60%) students Choosing to order food online versus walking to buy food at a restaurant, 4 out of 15 (26.6%) students had family members with a history of hypertension and diabetes. The preliminary history data obtained by the researchers showed that the students referred to a sedentary lifestyle. This study aims to describe the risk factors for prediabetes in nursing students at a university in western Indonesia. This study uses descriptive quantitative methods with univariate analysis and total sampling technique. The sample in this study amounted to 329 people. The results showed that the characteristics of all respondents were <40 years old (100%), the majority of the sex was female (85%), 24% family history of diabetes, history of hypertension or consumption of anti-hypertensive drugs 4%, body mass index overweight 11% and obesity 1%, 25% inactive physical activity. Further research is expected to be carried out on respondents with various age groups, so that the research outcomes are more representative of the population BAHASA INDONESIA Prediabetes adalah kondisi kesehatan dimana kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi belum cukup tinggi untuk dikatakan diabetes. Gaya hidup dengan aktivitas fisik yang kurang (Sedentary lifestyle) memungkinkan terjadinya risiko prediabetes. Dari data awal anamnesis didapatkan 11 dari 15 (73,3%) mahasiswa jika memiliki waktu luang memilih tiduran dibandingkan berolahraga, 12 dari 15 (80%) mahasiswa lebih memilih menggunakan lift dibandingkan menggunakan tangga dalam beraktivitas, 9 dari 15 (60%) mahasiswa memilih memesan makan secara online dibandingkan berjalan untuk membeli makan di rumah makan, 4 dari 15 (26,6%) mahasiswa memiliki anggota keluarga dengan riwayat hipertensi dan diabetes. Data awal anamnesis yang didapatkan peneliti menunjukkan bahwa mahasiswa merujuk pada kehidupan sedentary lifestyle. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor risiko prediabetes pada mahasiswa keperawatan di universitas X di Indonesia barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan analisis univariat dan teknik pengambilan sampel total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 329 orang. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden seluruhnya usia <40 tahun (100%), jenis kelamin mayoritas perempuan (85%), riwayat keluarga dengan diabetes sebanyak 24%, riwayat hipertensi atau konsumsi obat anti-hipertensi 4%, indeks massa tubuh overweight 11% dan obesitas 1% dan aktivitas fisik tidak aktif 25%. Penelitian selanjutnya disarankan dilakukan pada responden dengan kelompok usia yang bervariasi, agar capaian penelitian lebih mewakili populasi 
Edukasi Pengendalian Hipertensi Dan Asam Urat Pada Warga Kelurahan Bencongan Indah Tangerang Banten Riama Marlyn Sihombing; Fiolenty Sitorus; Fransiska Ompusunggu; Triulan Sidabutar; Lisandra M. G. Bernadette
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.487 KB)

Abstract

Gaya hidup malas bergerak, konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi asam urat serta kurangnya informasi kesehatan menjadi pemicu meningkatnya masalah kesehatan metabolik yang meningkatkan angka kesakitan.WHO (2011) menunjukkan satu milyar orang di dunia menderita hipertensi.3 Hal ini sesuai hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bulan September 2017 di RW 05 Kelurahan Bencongan Indah Tangerang ditemukan sebanyak 44,8% warga menderita hipertensi dengan kolesterol tinggi (67%) dan asam urat tinggi (36,2%). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kolesterol dan asam urat sebelum dan sesudah edukasi tentang hipertensi dan gout.Metode menggunakan rancangan pretest-posttest pada 31 warga. Implementasi meliputi pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, kadar asam urat, kolesterol serta edukasi diet pada hipertensi dan gout kepada kader dan warga. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan media audiovisual berupa slide power point.Analisis data menggunakan uji Wilcoxon.Hasil menunjukkanlebih dari setengah (54,8%) warga berusia 45 – 59 tahun, mayoritas (83,9%) berjenis kelamin perempuan, sebagian besar (80,6%) obesitas, lebih dari setengah (54,8%) tekanan darahpost-testtermasuk hipertensi, lebih dari setengah (61,3%) kolesterol pre-test meningkat sedangkan lebih dari setengah (54,8%) kolesterol post-test normal, lebih dari setengah (64,5%) kadar asam urat pre-test dan post-test (61,3%) termasuk normal. Hasil analisa menunjukkan ada perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah edukasi (p = 0,030) dan tidak ada perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah edukasi (p= 0,731). Kegiatan selanjutnya kader kesehatan perlu memberikan edukasi tentang hipertensi dan memantau kepatuhan warga menjalankan diet hipertensi.
Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Terhadap Pengendalian Hipertensi Pada Warga Di Tangerang Riama Marlyn Sihombing; Fiolenty Sitorus; Fransiska Ompusunggu; Triulan Sidabutar; Lisandra Maria G. B. Sidabutar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.571 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.334

Abstract

Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 had made Non-Communicable Diseases (PTM) as a national priority. PTM - including hypertension - were often undetectable because it had not cause symptoms or complaints and were usually found at an advanced stage so it was difficult to cure and caused disability or premature death. One way to control PTM through Posbindu PTM activities. Purpose of the community service was to find utilization of Posbindu PTM on hypertension control in residents of RW 05 Kelurahan Bencongan Indah Tangerang Banten. Method used quantitative correlation with a cross sectional approached. Population was residents aged 29-85 years with a sample of 83 people. Implementation included measuring blood pressure and monitoring blood cholesterol levels. This community service founded 36.1% of residents who not active used Posbindu PTM, majority (74.7%) were female, more than half (68.6%) showed abnormal blood pressure while results of blood cholesterol test were almost balanced between normal and abnormal results. Data analysis using Fisher's test with an error rate of 0.05 founded a significant difference in blood pressure (p = 0.005) and no difference in cholesterol results (p = 1.00) in the utilization of Posbindu PTM. The future community service activities need to analyze the factors that were related to utilization of Posbindu PTM and improved people's understanding of the importance of Posbindu PTM activities.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Hands-Only CPR) dan Edukasi Henti Jantung Deborah Siregar; Marisa Manik; Ineke Patrisia; Fiolenty Sitorus; Ester Silitonga; Heman Pailak; Chriska SInaga; Tirolyn Panjaitan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10222

Abstract

ABSTRAK Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Data menunjukkan adanya tren peningkatan penyakit jantung. Henti jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat dan memiliki dampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sebagian besar henti jantung terjadi pada orang dewasa dan out-of-hospital cardiac arrests (OHCA) umum terjadi di masyarakat. Pada umumnya emergency response time di Indonesia adalah >15 menit sehingga diperlukan adanya Bantuan Hidup Dasar yang dapat diberikan oleh masyarakat untuk meningkatkan kelangsungan hidup korban. Pelatihan BHD dalam bentuk hands only CPR dan edukasi henti jantung pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hands only CPR sehingga mampu memberikan pertolongan yang tepat bagi pasien yang mengalami henti jantung. Kegiatan PkM ini dilakukan pada Jumat, 18 November 2022. Metode kegiatan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan demonstrasi ulang. Media pembelajaran yang digunakan adalah presentasi PowerPoint dan alat peraga. Hasil yang didapatkan sebelum edukasi dan pelatihan adalah 40.71 dan setelah edukasi dan pelatihan adalah 70. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran dalam meningkatkan pengetahuan dan psikomotor seseorang. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Edukasi Henti jantung, Pelatihan Henti Jantung  ABSTRACT Heart disease is the leading cause of death in Indonesia. The data shows an increasing trend of heart disease. Cardiac arrest is a public health issue that has a negative impact on people's health and well-being. Adults account for most cardiac arrests, and out-of-hospital cardiac arrests (OHCA) are common in the community. Basic Life Support is required to improve the victim's survival since most emergency response times in Indonesia exceed 15 minutes. The goal of Basic Life Support in the form of Hands-Only CPR training and cardiac arrest education for the community is to increase public awareness of hands-only CPR so they can properly assist victims who have had a cardiac arrest. This activity was carried out on Friday, November 18, 2022. The method was a lecture, discussion, demonstration, and return demonstration. Powerpoint presentations and teaching aids were used as learning media. The results obtained before and after education and training were 40.71 and 70, respectively. Based on the findings, it is possible to conclude that health education plays a role in increasing one's knowledge and psychomotor abilities. Keywords: Basic Life Support, Cardiac Arrest Education, Cardiac Arrest Training
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Masyarakat melalui Webinar Edukasi pada Masyarakat Umum: “Mengenali Warning Signs pada Stroke” Lani Natalia Watania; Erniyati Fangidae; Juwita Fransiska Surbakti; Fiolenty Sitorus; Peggy Tahulending; Shinta Hasibuan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10357

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan yang lebih baik tentang faktor-faktor resiko penyebab stroke disertai dengan warning sign dari penyakit ini dapat menurunkan angka morbiditas dan mortilitas pada pasien dengan stroke. Salah satu intervensi sederhana untuk meningkatkan pengetahuan ini adalah dengan memberikan edukasi penyampaian secara langsung melalui webinar. Kebutuhan untuk meningkatkan public awareness atau kesadaran masyarakat akan pentingnya pengenal terhadap stroke dan warning signs dinilai sangat kritikal dan penting untuk mengatasi kesenjangan informasi dimasyarakat terutama di masa pandemi COVID-19. Tujuan utama dari PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat umum akan pencegahan Stroke dengan mengenali tanda gejala awal dan penerapan gaya hidup sehat untuk pencegahan Stroke dalam masa Pandemi. Kegiatan PKM ini dilakukan secara daring melalui ZOOM Meeting dan menjabarkan materi terkait Mengenali Warning Signs pada Stroke. Target dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah sebanyak 86 masyarakat umum yang terjangkau oleh kelompok melalui flyer informasi yang disebarkan melalui media sosial. Berdasarkan hasil Pre-Post Test terdapat peningkatan nilai rerata 20.6 poin dari penilaian Pre-Test 68.3 poin dan Post-Test 88.9 poin. Edukasi kesehatan merupakan salah satu upaya yang di lakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait masalah kesehatan terutama Stroke terutama di masa Pandemi. Kata Kunci: Stroke, Pendidikan Kesehatan, Warning Signs, Gaya Hidup Sehat  ABSTRACT Improved awareness about risk factors of Stroke, combined with early warning signs of the condition, can minimize morbidity and death in stroke patients. Education in the form online webinar is one simple intervention to increase the level of understanding. The needs to increase public awareness regarding the importance of identifying strokes and warning indicators is regarded as crucial and important for bridging the information gap in community, particularly during the COVID-19 pandemic. The main objective of this PKM is to increase the general public's knowledge of stroke prevention by recognizing early signs of symptoms and implementing a healthy lifestyle for stroke prevention during a pandemic. This PkM is implemented online through ZOOM Meeting and describes content connected to Recognizing Warning Signs in Stroke, with the scope of material primarily educating on early signs of Stroke symptoms and implementing a healthy lifestyle for stroke prevention. The target of this activity was 86 people, reached by flyers that distributed via social media. Based on the results of Pre-Post Test, there is an increase in total average value of 20.6 points from Pre-test 68.3 to 88.9 Post-Test points. Health education is a strategy to improve public awareness regarding health issues, particularly stroke during the pandemic.  Keywords: Stroke, Health Education, Warning Signs, Healthy Lifestyle 
Deteksi Dini dan Edukasi Penatalaksanaan Perawatan Diabetes Melitus Marisa Manik; Ineke Patrisia; Fiolenty Sitorus; Deborah Siregar; Ester Silitonga; Heman Pailak; Chriska Sinaga; Tirolyn Panjaitan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12167

Abstract

ABSTRAK Diabetes adalah penyebab utama komplikasi kesehatan yang serius dan termasuk dalam 10 penyebab kematian di dunia. Prevalensi dan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 meningkat pesat di seluruh dunia. Beban komplikasi DM juga akan meningkat seiring dengan prevalensi penyakit yang terus meningkat. Untuk mengatasi beban ini maka diperlukan strategi pencegahan yang efektif seperti deteksi dini dan pendidikan kesehatan kepada individu maupun masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya deteksi dini dan penatalaksanaan perawatan Diabetes Melitus. Kegiatan PkM ini dilakukan pada 23 Maret 2023 dan 30 Maret 2023. Metode pembelajaran adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan return-demonstration. Media pembelajaran yang digunakan adalah PowerPoint dan alat peraga berupa kertas koran. Hasil dari kegiatan ini adalah bahwa pengetahuan peserta didik pada kegiatan pertama (23 Maret 2023) meningkat dengan skor rata-rata 60 dan pengetahuan peserta didik pada kegiatan kedua (30 Maret 2023) meningkat dengan skor rata-rata 53,33. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan seseorang. Mengingat komplikasi dari Diabetes Melitus yang serius dan dapat menurunkan kulitas hidup seseorang maka rekomendasi dari kegiatan ini adalah diperlukan deteksi dini dan pendidikan kesehatan kepada individu atau masyarakat secara berkelanjutan. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Deteksi Dini, Pendidikan Kesehatan  ABSTRACT Diabetes is the leading cause of serious health complications and one of the top ten causes of death worldwide. The prevalence and incidence of type 2 Diabetes Mellitus are rapidly increasing around the world. The burden of diabetes complications will increase in line with the disease's prevalence. Effective prevention strategies, such as early detection and health education for individuals and communities, are required to reduce this burden. This activity aims to raise awareness of the significance of early detection and management of diabetes Mellitus treatment. This activity was carried out on March 23, 2023, and March 30, 2023. The method was lectures, discussions, demonstrations, and return demonstrations. PowerPoint and newsprint teaching aids are used as learning media. The results obtained from this activity were that the knowledge of participants in the first activity (23 March 2023) increased with an average score of 60 and the knowledge of participants in the second activity (30 March 2023) increased with an average score of 53.33. Based on the findings, we can conclude that health education plays a role in increasing an individual's knowledge. Diabetes Mellitus can reduce a person's quality of life, therefore the recommendation from this activity is that early detection and ongoing health education are required for individuals or communities. Keywords: Diabetes Mellitus, Early Detection, Health Education
Pengetahuan dan Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap Manajemen Nutrisi Diabetik Fiolenty Sitorus; Khatryn Nela Rahel Waruwu; Roger Evan Tolnel; Feby Bexty
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik ditandai dengan hiperglikemia akibat resistensi insulin sehingga sel beta pankreas tidak dapat berfungsi melakukan sekresi insulin dengan baik. Indonesia termasuk peringkat kelima di dunia dengan jumlah penderita DM tertinggi yaitu 19.5 juta kasus. Setiap tahun kasus penderita DM dan komplikasi semakin meningkat, salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kepatuhan penderita dalam melakukan manajemen nutrisi seperti jenis makanan, jumlah makanan, dan jadwal makanan yang menyebabkan kadar gula tidak terkontrol dan mempercepat terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan dan kepatuhan mengenai manajemen nutrisi pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Puskesmas Kelapa Dua. Metode Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian analisis deskriptif. Teknik sampling menggunakan nonprobability sampling dengan pendekatan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 54 responden. Uji statistik dengan analisa univariat. Hasil penelitian variabel pengetahuan menunjukkan sebanyak 41 responden (75,91%) memiliki pengetahuan baik terhadap manajemen nutrisi diabetic, sebanyak 44 responden (81,48%) patuh terhadap manajemen nutrisi diabetik.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MELALUI PEMERIKSAAN KESEHATAN & PENYULUHAN : PENGENDALIAN HIPERTENSI DAN MANAJEMEN STRESS WATANIA, LANI NATALIA; Fangidae, Erniyati; Fransiska, Juwita; Hasibuan, Shinta; Sitorus, Fiolenty; Tahulending, Peggy
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1941

Abstract

Abstract The increasing rate of hypertension in the elderly is on an increasing trend. This is due to an increase in the number of elderly population. Hypertension has a dangerous impact on the elderly. Hypertension can also be controlled. The importance of controlling hypertension by maintaining a healthy lifestyle. The purpose of this community services was to increase the understanding of the people of Kadu Tangerang Village in controlling hypertension and how to manage stress. Method that can be implemented at this time were to provide education on how to control hypertension. The respondent of this community service were community in RW 003 Kadu Village, Curug, Tangerang, with 61 elderly people. The methods of activities carried out to achieve the objectives of the community service are health checks and health education. The results of the activity indicate an increase in the community knowledge about hypertension control and stress management. Community service activities in the form of health education are expected to be one of the strategies in controlling hypertension so as to avoid complications and improve the quality of life of the elderly and their families. Keywords: Hypertension, Elderly, Stress Management, Healthy Life-style
PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN EDUKASI KESEHATAN PADA REMAJA DI SMP PGRI 400 TANGERANG Sitorus, Fiolenty B Marulianna; Solely, Grace; Rumambi, Magda F; Sihaloho, Shinta J P; Surbakti, Juwita F
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.2016

Abstract

Remaja adalah kelompok penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Usia remaja merupakan fase krisis identitas diri karena sudah tidak lagi termasuk kelompok usia anak tetapi belum dapat disebut dewasa. Krisis identitas ini sering membuat remaja melakukan aksi seperti orang dewasa seperti perilaku merokok. Berdasarkan wawancara salah seorang guru di SMP PGRI 400 Karawaci ditemukan ada lima orang siswa yang pernah didapati merokok di toilet sekolah. Merokok merupakan perilaku kesehatan menyimpang dan berbahaya bagi kesehatan remaja yang berdampak langsung pada penurunan kualitas nafas yang signifikan. Edukasi kesehatan tentang merokok perlu diberikan untuk meningkatkan pengetahuan akibat bahaya merokok. Pemeriksaan kesehatan kemampuan nafas pada remaja diperlukan untuk mengetahui kondisi fisik paru-paru dengan menggunakan peak flow meter. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok dan mengetahui kemampuan nafas remaja di SMP PGRI 400 Karawaci-Tangerang. Hasil pre-test kegiatan ini didapatkan pengetahuan remaja tentang bahaya merokok sebesar 60.28%. Pengetahuan remaja mengalami peningkatan sebesar 61.89% setelah mengikuti edukasi. Hasil pemeriksaan kemampuan nafas ditemukan sebesar 77.03 % remaja memiliki kemampuan nafas normal 18.92 % mengalami tanda awal masalah paru-paru dan 4.05% remaja menunjukkan adanya masalah diparu-paru dan disarankan untuk dirujuk lebih lanjut pada pelayanan kesehatan. Remaja dan pihak sekolah sangat antusias terhadap kegiatan edukasi dan pemeriksaan kemampuan nafas serta berharap kegiatan serupa atau topik lain mengenai kesehatan remaja dapat dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
Screening Gangguan Saraf Perifer Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II : Studi Deskriptif Sitorus, Fiolenty; Febrika Setia Waruwu, Ade; Junita Ndraha , Fentiniat; Triani Mendrofa , Proklamir; Bexty Melyany, Feby
Jurnal Pustaka Keperawatan (Pusat Akses kajian Keperawatan) Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pustaka Keperawatan
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakakeperawatan.v2i2.687

Abstract

Diabetes Melitus (DM) tipe II adalah penyebab kematian nomor enam di seluruh dunia. Salah satu komplikasi kronis DM tipe II adalah penyakit saraf tepi atau neuropati. Masalah Neuropati diabetic dimulai ketika kondisi hiperglikemik menghasilkan advanced glycation end products (AGEs) dan protein kinase C pada proses aktivasi biokimiawi yang mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran masalah neuropati yang terjadi pada pasien DM tipe II pada masyarakat di Kelurahan Kelapa Dua melalui skrining neuropati kaki diabetik dalam mencegah risiko terjadinya ulkus diabetik. Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat Michigan Neuropathy Screening Instrument (MNSI) dan Semmes-Weinstein Monofilament Test (SWMT). Sampel pada penelitian ini sebanyak 51 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 09 April hingga 04 Mei 2023. Hasil: Survei dengan kuesioner MNSI menunjukkan bahwa (98%) responden tidak mengalami neuropati kaki dan 1,98% mengalami neuropati kaki. Hasil pemeriksaan alat monofilamen menunjukkan bahwa responden mengalami penurunan sensitivitas kaki pada kaki kiri sebanyak 9 responden (17,64%) dan pada kaki kanan sebanyak 10 orang (19,60%). Saran: Perlu adanya penggunaan alat tambahan dalam mendeteksi neuropati kaki diabetik secara signifikan dan memperbesar jumlah responden penelitian untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai kejadian neuropati kaki pada penderita DM.