Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Variability of Sound Speed Profile in the Banda Sea During West and East Monsoon Sari, Ratna Juita; Yuliardi, Amir Yarkhasy; Nugroho, Agung Tri; Rahmalia, Diah Ayu; Manik, Agustina Sartika Yos Ekaristi
Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan Vol 5 No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Fisheries Science Study Program, Faculty of Science and Technology, Muhammadiyah University of Sidenreng Rappang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jikan.v5i2.2296

Abstract

Sound speed in the ocean is a key parameter for underwater acoustic applications, such as communication, navigation, and sonar systems. Sound speed is influenced by temperature, salinity, and pressure, making it highly sensitive to seasonal oceanographic dynamics. Although the Banda Sea is recognized as one of the strongest upwelling centers in Indonesia, studies specifically addressing the seasonal variability of sound speed profiles in this region remain limited. This study aims to analyze the differences in temperature, salinity, and sound speed characteristics between the west and east monsoon periods in the Banda Sea. Monthly temperature and salinity data for 2023 from the Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) with a spatial resolution of 0.083° × 0.083° were processed using Ocean Data View (ODV). Sound speed was analyzed in terms of its horizontal and vertical distributions at depths of 0, 150, and 300 m, as well as vertical profiles down to 500 m. During the west monsoon (January), surface temperature was higher (29.5–31 °C) and sound speed reached maximum values (1543–1546 m/s), with a deeper thermocline due to downwelling. In contrast, during the east monsoon (July), surface temperature was lower (26.5–28.5 °C), the halocline was shallower (34.7–35.2 PSU at 50–150 m), and surface sound speed decreased (1538–1541 m/s), reflecting seasonal upwelling. Minimum sound speed was consistently observed at 300–500 m (1496–1505 m/s). These findings highlight temperature as the dominant factor controlling sound speed, with important implications for the planning of underwater acoustic operations in eastern Indonesian waters.
Tidal Characteristics in the Northern Coast of Central Java (a Case Study in Semarang, Indonesia) Prayogo, Luhur Moekti; Yuliardi, Amir Yarkhasy; Spanton, Perdana Ixbal
Lempuk: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol. 3 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Fishery Product Technology Study Program, Yudharta University, Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/lempuk.v3i2.5643

Abstract

Tides are a phenomenon that affects the dynamics of coastal waters. This study aims to analyze the characteristics of tides on the North Coast of Semarang, Central Java using the Least Square method. The tidal data used is in September 2020 from the Geospatial Information Agency open source data. The results showed that the tidal pattern in this area is dominated by a semi-diurnal component with a Formzahl number of 1.44, which means that the tidal type is mixed tending to be semi-diurnal. The main component identified is M2 (0.4 meters), which is the main semi-diurnal component influenced by the gravitational force of the moon. In addition, the S2 component (0.3 meters), which is a semi-diurnal component influenced by the gravitational force of the sun. In addition, the influence of extreme weather such as storms causes an increase in tide height, which triggers tidal flooding and coastal abrasion. The study concludes that an understanding of tidal characteristics is essential for sustainable coastal management. The results of this analysis can be used as a basis for mitigating environmental impacts, such as abrasion and tidal flooding, as well as for optimizing the economic activities of tide-dependent coastal communities, such as fisheries and ponds.
Kajian Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Kutang Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Sukma, Raka Nur; Feni Nurkumala; Amir Yarkhasy Yuliardi; Nor Sa’adah
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.114

Abstract

Hutan mangrove rentan terhadap kerusakan. Kerusakan hutan mangrove tidak hanya disebabkan oleh proses alam, tetapi juga karena ulah manusia. Salah satu program untuk menjaga kondisi hutan mangrove tetap lestari adalah perlu adanya upaya pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan agar kelestarian hutan mangrove menjadi seimbang.Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan: 1). Mengevaluasi pengelolaan hutan mangrove untuk ekowisata di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan berdasarkan kondisi fisik (kesesuaian lahan, metode penanaman, kelulushidupan tanaman, dan gangguan tanaman), partisipasi stakeholder, dan pengelolaan hutan mangrove. 2). Mengetahui strategi pengelolaan hutan mangrove untuk ekowisata yang berkelanjutan di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan.Metode yang  digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode evaluatif, yang kemudian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan observasi dilapangan kemudian dianalisis menggunakan analisa persentase dan analisa SWOT. Penelitian dilakukan dari bulan Mei-Juni 2024 di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan. Analisa SWOT dari hasil penelitian menghasilkan 4 strategi untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan.  
Kajian Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Kutang Desa Labuhan Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Sukma, Raka Nur; Feni Nurkumala; Amir Yarkhasy Yuliardi; Nor Sa’adah
Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal Of Tropical Marine Research) (J-Tropimar) Vol 7 No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/jrkt.v7i1.114

Abstract

Hutan mangrove rentan terhadap kerusakan. Kerusakan hutan mangrove tidak hanya disebabkan oleh proses alam, tetapi juga karena ulah manusia. Salah satu program untuk menjaga kondisi hutan mangrove tetap lestari adalah perlu adanya upaya pengelolaan hutan mangrove yang berkelanjutan agar kelestarian hutan mangrove menjadi seimbang.Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan: 1). Mengevaluasi pengelolaan hutan mangrove untuk ekowisata di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan berdasarkan kondisi fisik (kesesuaian lahan, metode penanaman, kelulushidupan tanaman, dan gangguan tanaman), partisipasi stakeholder, dan pengelolaan hutan mangrove. 2). Mengetahui strategi pengelolaan hutan mangrove untuk ekowisata yang berkelanjutan di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan.Metode yang  digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode evaluatif, yang kemudian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan observasi dilapangan kemudian dianalisis menggunakan analisa persentase dan analisa SWOT. Penelitian dilakukan dari bulan Mei-Juni 2024 di kawasan Pantai Kutang Desa Labuhan. Analisa SWOT dari hasil penelitian menghasilkan 4 strategi untuk pengelolaan mangrove yang berkelanjutan.  
Pelatihan Pengemasan dan Pemasaran Produk Olahan Ikan Sebagai Produk Unggulan di SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring Kabupaten Lamongan, Jawa Timur Spanton M, Perdana Ixbal; Prayogo, Luhur Moekti; Yuliardi, Amir Yarkhasy
Jurnal Abdimas Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Ekonomi Bisnis
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abdiekbis.v4i1.3016

Abstract

Indonesia merupakan penghasil produk utama hasil pertanian (dalam arti luas) yang beberapa diantaranya memiliki keunggulan komparatif di dunia. Salah satu daerah di Lamongan yang masyarakatnya tidak sedikit yang berprofesi sebagai Nelayan Tangkap. Hasil tangkapan nelayan umumnya langsung dijual dalam bentuk produk mentah. Masyarakat mulai mengolah hasil tangkapan secara sederhana dan bersifat usaha rumahan. Untuk meningkatkan nilai jual dari produk hasil olahan ikan tersebut dibutuhkan teknik pengemasan yang menarik. Oleh karena itu pelatihan pengemasan produk ini bertujuan untuk menginformasikan dan menambah pengetahuan masyarakat khususnya guru-guru di SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring Kabupaten Lamongan agar dapat mengemas produk ikan yang dihasilkannya secara menarik dan higienis. SMK ini dipilih karena memiliki jurusan kelautan dan perikanan sehingga guru-guru dan peserta didik dapat menginformasikan hasil pelatihan kepada masyarakat yang lebih luas. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan praktek secara langsung. Tahapan pelatihan dimulai dengan sosialisasi pengemasan produk dan penggunaan label kemasan serta evaluasi diakhir kegiatan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta pelatihan mampu menghasilkan kemasan produk olahan ikan yang menarik dan higienis dan dilengkapi dengan label yang informatif.
DISTRIBUSI SALINITAS DAN SUHU DI MUARA MUSI: MENGGUNAKAN GRADIEN SALINITAS VERTIKAL UNTUK ZONA KLASIFIKASI MUARA : English Septy Heltria; Amir Yarkhasy Yuliardi; Ratu Almira Kismawardhani; I Wayan Nurjaya; Lerma Yuni Siagian; Denny Alberto Satrya Gumay
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 14 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v14i2.40222

Abstract

Muara Musi merupakan muara sungai Telang dan Musi yang berbatasan langsung dengan Selat Bangka. Pada saat pasang (surut) kita melihat distribusi salinitas meningkat (menurun) yang diketahui melalui distribusi vertikal menggunakan CTD (Conductivity Temperature Depth). Diagram TS (Temperature-Salinity) digunakan untuk melihat karakteristik massa air di daerah penelitian. Metode DIVA (Data-Interpolating Variational Analysis) digunakan untuk interpolasi dan visualisasi data dari data vertikal dan spasial temperatur, salinitas dan densitas. Klasifikasi zona muara Musi diidentifikasi berdasarkan nilai sebaran salinitas yang memperhitungkan pertukaran salinitas yang bersirkulasi pada saat pasang dan surut. Densitas massa air secara signifikan dipengaruhi oleh salinitas yang terbukti bergradasi. Sementara distribusi suhu tidak berubah secara signifikan dengan kedalaman, distribusi spasial menunjukkan bahwa suhu di estuari lebih rendah daripada di daerah hulu dan laut. Distribusi spasial salinitas menunjukkan bahwa salinitas tinggi memasuki muara menuju sungai lebih jauh pada saat pasang dari pada saat surut. Distribusi salinitas berkisar antara 0,5–30 psu dan suhu antara 29–33 ℃ dari bagian horizontal dan vertikal. Pola sebaran salinitas di muara sungai Musi diidentifikasi, terdiri dari tiga zona yang mewakili kondisi salinitas di daerah penelitian, yaitu zona Polyhaline, Mesohaline, dan Olygohaline.