Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

The Effect of Differences Color of Artificial Bait on Sepioteuthis lessosiana catches using Hand Line Farhan Ramdhani; Lauura Hermala Yunita; Rizky Janatul Magwa; Ester Restiana Endang Gelis; Yoppie Wulanda
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 27, No 3 (2022): October
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.27.3.407-411

Abstract

Hand Line is a traditional fishing gear that commonly used by a fisherman in the Panggang Island, Kepulauan Seribu to catch bigfin reef squid (Sepioteuthis lessosiana). The purpose of this research is to analize the effect of color differences on artificial bait to catchment product of squid and to determine the bait’s colors that produce the most catches of squid. This research was conducted through an experimental method using a randomized block design (RAK) for 14 repetitions. Total of catches that earned amounted to 268 individuals (32,1 kg) consisted of 79 individuals (9,1 kg) caught with artificial baits orange color combination of white, 57 (7,7 kg) caught with artificial baits green color combination of white and 132 individuals (15,3 kg) caught with artificial bait color combination of red and white
Spatial Distribution of Mantis Shrimp (Harpiosquilla raphidea) in Small-Scale Gillnet Fishery: A Case Study in Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Farhan Ramdhani; Septy Heltria; Ester Restiana Endang Gelis; Nofrizal Nofrizal; Romie Jhonnerie; Irfan Zidni
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 1 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i1.16159

Abstract

Mantis Shrimp is one of economically important species due to its high value for export commodities. Mantis shrimp fishing in Kuala Tungkal is categorized as small-scale fisheries. This study aims to investigate the spatial distribution of mantis shrimp catches, both the number (individuals) and body length (BL) (cm) based on the distance from the shoreline to the fishing ground. A survey method was conducted in Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province in December 2018. The observation covered 23 fishing trips by gillnet within 437 km2. The results revealed that the spatial distribution of the average number (individuals) of mantis shrimp in various stratifications reached 28-31 individuals. However, the farther fishing ground with higher salinity levels obtained a larger average size of mantis shrimp body length (BL). In the 0-4 mile stratification, it was found that the average catch size is 17.3 cm under the first maturity size which should be 19 cm. Meanwhile, in average the observed water condition as follow temperature is 28.2oC, DO = 7.4 mg/L, pH = 7, brightness = 1.1 m, and salinity is 20.9 ppt. At the end, the result of this spatial distribution may become an input for coastal resource management strategies and can support sustainable mantis shrimp fishing efforts.
Keragaman Jenis dan Kerapatan Tumbuhan Air di Sungai Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau Lauura Hermala Yunita; Fiki Harjuni; Yoppie Wulanda; Septy Heltria; Ester Restiana Endang Gelis
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i2.933

Abstract

Sungai Mandau merupakan sungai yang terdapat di Kabupaten Siak dimana aliran sungai ini mengalir sepanjang kurang lebih 137 km melewati beberapa wilayah dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak. Dipinggiran sungai terdapat pemukiman penduduk, perkebunan dan di tumbuhi dengan tumbuhan air. Penelitian ini untuk melihat keragaman jenis dan kepadatan tumbuhan air yang ada di sungai tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2022. Metode dalam penentuan stasiun penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel tumbuhan air dilakukan berdasarkan metode Transek Garis. Identifikasi tumbuhan air menurut Van Steenis (1981). Dalam penelitian ini bahwa jenis tumbuhan air yang terdapat di Sungai Mandau terdiri dari 6 familia dan 7 jenis, yaitu familia Pontederiaceae, Convolvulaceae, Poaceae, Cyperaceae, Salviniaceae, Pandanaceae dan jenis tumbuhan air adalah Eichhornia crassipes, Pontederia cordata, Ipomoea aquatic, Panicum repens, Cyperus rotundus, Salvinia sp., Pandanus sp. Kerapatan rata-rata tumbuhan air yang ada Sungai Mandau berkisar 26.7 – 46.5 individu/m2. kerapatan yang memiliki nilai tertinggi terdapat pada stasiun II yaitu dengan rata-rata 46.5 individu/ m2, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada stasiun III dengan rata-rata 26.7 individu/ m2. Kerapatan relatif jenis tumbuhan yang paling tinggi yaitu jenis Eichhornia crassipes yaitu berkisar 37-46% dan yang terendah terdapat pada jenis tumbuhan Salvinia sp yaitu I7-8%.
Pengaruh Penurunan Kualitas Perairan Sungai Siak Kota Pekanbaru Terhadap Kebiasaan Makan Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) Yoppie Wulanda; Farhan Ramdhani; Lauura Hermala Yunita; Ester Restiana Endang Gelis; Rizky Janatul Magwa; Septy Heltria
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i1.11317

Abstract

Pangasius polyuranodon adalah salah salah satu ikan yang hidup di Sungai Siak Provinsi Riau. Dimana kualitas perairan di Sungai Siak termasuk dalam kategori tercemar berat. Ketersediaan makanan, kesuksesan reproduksi dan pola pertumbuhan ikan merupakan faktor penting dalam kelangsungan hidup ikan Pangasius polyuranodon. Untuk mengetahui pengaruh penurunan kualitas perairan terhadap ikan tersebut maka dilakukan penelitian pada bulan Desember 2016. Pengambilan sampel dilakukan sekali/minggu yang ditangkap di empat stasiun di Kota Pekanbaru. Sebanyak 42 ikan yang tertangkap dengan jumlah ikan betina 18 ekor dan ikan jantan 24 ekor. Pengamatan isi lambung dilakukan menggunakan metode gravimetrik. Isi lambung yang sudah dianalisis digunakan sebagai dasar untuk, menghitung Preponderance Index (PI). Hasil pengamatan menunjukan bahwa makanan utama ikan Pangasius polyuranodon adalah tumbuhan (PI 56,19), makanan pelengkap serangga (PI 18.04) dan sawit (PI 16,45), makanan tambahan berupa gastropoda (PI 2,97) dan Ikan (PI 0,20). Berdasarkan tingkat kematangan gonad hasil pengamatan memperlihatkan bahwa ikan lebih banyak memakan serangga dan sawit untuk perkembangan gonad. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ikan ini termasuk omnivore dimana penurunan kualitas perairan Sungai Siak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebiasaan makan ikan juaro. Pangasius polyuranodon is one of the fish that lives in the Siak River, Riau Province. Where the water quality in the Siak River is included in the heavily polluted category. Availability of food, reproductive success, and growth patterns of fish are important factors in fish survival Pangasius polyuranodon. To determine the effect of decreasing water quality on these fish, a study was conducted in December 2016. Sampling was carried out once / a week and was caught at four stations in Pekanbaru City. A total of 42 fish were caught with 18 female fish and 24 male fish. Observation of gastric contents was carried out using the gravimetric method. The gastric contents that have been analyzed are used as a basis for, counting Preponderance Index (PI). Observations showed that the main food of fish Pangasius polyuranodon are plants (PI 56.19), insect complementary foods (PI 18.04) and oil palm (PI 16.45), additional foods in the form of gastropods (PI 2.97) and fish (PI 0.20). Based on the level of maturity of the gonads, the results showed that fish eat more insects and oil palm for gonad development. Based on the data obtained from this research, this fish is an omnivore and the decrease in the quality of the Siak River waters does not significantly affect the eating habits of the juaro fish.  
TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN KAKAP (Lutjanus vitta) YANG DIDARATKAN DI TPI TANJUNG PASIR, KABUPATEN TANGERANG Lauura Hermala Yunita; Farhan Ramdhani; Yoppie Wulanda; Rizky Janatul Magwa; Ester Restiana Endang Gelis; Septy Heltria
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 14 No 2 (2023): NOVEMBER 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.14.213-219

Abstract

Ikan kakap (Lutjanus vitta) termasuk famili Lutjanidae yang sebagian besar hidupnya di perairan karang. Ikan tersebut merupakan salah satu target utama dalam penangkapan di perairan Teluk Jakarta yang didaratkan di TPI Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang pola pertumbuhan, tingkat kematangan gonad, dan ukuran pertama kali matang gonad (Lm) ikan tersebut. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive random sampling. Hasil penelitian diperoleh total tangkapan sebanyak 113 ekor yang terdiri dari ikan jantan berjumlah 53 ekor dan betina berjumlah 60 ekor. Pola pertumbuhan ikan kakap adalah isometrik. Tingkat kematangan gonad banyak terdapat pada TKG II dan III. Ikan kakap di perairan Teluk Jakarta memiliki ukuran pertama kali matang gonad adalah 213,5 mm. Maka, ukuran ikan yang lebih baik ditangkap adalah yang memiliki panjang lebih dari ukuran matang gonadnya.
STUDI MORFOMETRIK IKAN JULUNG-JULUNG (Hyporhamphus dussumieri) DI PERAIRAN MUARA ANGKE, JAKARTA UTARA Ester Restiana Endang Gelis; Yoppie Wulanda; Farhan Ramdhani; Sayyiddah Fatchiyyah; Sutanto Hadi; Hawis Maddupa
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v11i2.5324

Abstract

Ikan julung-julung (Hyporhamphus dussumieri) termasuk salah satu ikan yang kerap ditemui dalam kegiatan penangkapan ikan di perairan sekitar Muaro Angke, hal ini menunjukan bahwa potensi ikan julung-julung masih sangat tinggi. Untuk mengetahui hubungan panjang berat ikan tersebut maka dilakukan penelitian pada bulan April 2018. Sebanyak 30 ikan yang tertangkap dengan jumlah ikan betina 9 ekor dan ikan jantan 29 ekor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey studi kasus. Hasil analisis hubungan panjang berat ikan julung-julung yang didapat dari perairan Muara Angke menunjukan koefisien korelasi (r) yaitu 0.9305. Ini mengartikan bahwa pertumbuhan ikan julung-julung menunjukan sifat isometrik. Adanya hasil korelasi yang erat memiliki arti bahwa semakin bertambah panjang baku (PB) pada ikan julung-julung maka morfometrik pembandingnya juga bertambah. Hasil korelasi tersebut diduga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan. Faktor ketersediaan makanan saat berperan dalam proses pertumbuhan. Dari hasil korelasi ini menunjukan bahwa ketersediaan makanan di perairan Muara Angke masih mendukung kehidupan ikan julung-julung.
Spatiotemporal Dynamic of Ostreococcus lucimarinus in IMTA System at Enclosed Sea (Hangzhou Bay) East China Sea Using Environmental DNA (eDNA) Dyah Muji Rahayu; Peimin He; Kejun Li; Jinlin Liu; Sarwo Edy Wibowo; Ester Restiana Endang Gelis; Bs Monica Arfiana
Sriwijaya Journal of Environment Vol 8, No 2 (2023): ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22135/sje.2023.8.2.64-69

Abstract

Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA) is growing fast in China, in order for cultivation with this system to continue. Through eDNA approach in able to detect Ostreococcus lucimarinus which include picoeukaryotic in IMTA system at enclosed sea (Hangzhou Bay). Information about this species and their ecological placement in the IMTA system is still very limited. eDNA is an ecological approach that can detect supply down to the species level in monitoring aquatic ecology in the IMTA system. The purpose of this study was to determine the taxonomy and guarantees of Ostreococcus lucimarinus and the role of this species in the IMTA system descriptively. Through high throughput sequencing, the taxonomic results of Ostreococcus lucimarinus and confinement of this picoekaryotic species were highest in winter with a total of 599,632 ind. Based on the sampling location, the highest abundance were in aquaculture areas of 337,165 ind. The approach using eDNA has proven to be capable of detecting up to the species level as well as spatiotemporal abundance dynamics of Ostreococcus lucimarinus.
Hubungan Panjang Berat Ikan Juaro (Pangasius polyuranodon) DI Perairan Sungai Siak, Riau Yoppie Wulanda; Lauura Hermala Yunita; Septy Heltria; Farhan Ramdhani; Ester Restiana Endang Gelis; Rizky Janatul Magwa; Bagus Pramusintho
Juvenil Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i4.21770

Abstract

ABSTRAKKualitas perairan Sungai Siak tergolong dalam kategori tercemar. Hal ini dikarenakan banyaknya sumber polutan yang masuk ke perairan sungai. Penurunan kualitas air akan berpengaruh terhadap mahluk hidup didalamnya. Meskipun Sungai Siak telah tercemar, keberadaan ikan juaro (Pangasius polyuranodon) masih banyak ditemui. Penelitian ini akan melihat hubungan panjang berat ikan juaro yang hidup di perairan Sungai Siak yang telah tercemar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 di perairan Sungai Siak dengan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 4 kali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Hasil analisis menunjukan persamaan hubungan panjang-berat ikan juaro jantan W= 0,013L2,899 sedangkan pada ikan betina W= 0,017L2,805. Hubungan panjang dan berat jenis ikan jantan dan betina yang tertangkap menunjukkan pola pertumbuhan yang tidak jauh berbeda. koefisien determinasi (R2) yaitu 0.9793 ikan betina dan 0.9219 untuk ikan Jantan, ini mengartikan bahwa pertumbuhan ikan juaro di Sungai Siak menunjukan sifat alometrik negatif. Meskipun telah tejadi penurunan kualitas perairan sungai siak yang melebihi baku mutu kualitas air namun kondisi tersebut masih sesuai untuk pertumbuhan panjang-berat ikan juaro yang mendukung ketersediaan makanan ikan juaro, yang mana ikan juaro memiliki sifat oportunis, sehingga ikan ini bisa memanfaatkan semua ketersediaan makanan yang berada di perairan Sungai Siak.Kata Kunci; Alometrik, hubungan panjang berat, korelasi, pangasius polyuranodon. ABSTRACTThe water quality of the Siak River is classified as polluted. This is due to the many sources of pollutants that enter river waters. The decrease in water quality will affect the living things in it. Although the Siak River has been polluted, there are still many juaro fish (Pangasius polyuranodon) to be found. This research will look at the long-weight relationship of juaro fish that live in polluted Siak River waters. This research was conducted in December 2016 in the waters of the Siak River with 4 samplings. The method used in this research is a survey method. The results of the analysis showed the similarity of the length-weight relationship for male juaro fish W = 0.013L2.899 while for female fish W = 0.017L2.805. The relationship between length and specific gravity of male and female fish caught showed a growth pattern that was not much different. the coefficient of determination (R2) is 0.9793 for female fish and 0.9219 for male fish, this means that the growth of juaro fish in the Siak River shows negative allometric properties Even though there has been a decrease in the waters quality of the Siak River which exceeds the water quality standards, these conditions are still suitable for the growth of the length-weight of the juaro fish which supports the availability of food for the juaro fish, which the juaro fish have opportunistic characteristics, so that these fish can take advantage of all the available food availability. located in the waters of the Siak River.Keyword: Alometric, correlation, length-weight relationship, pangasius polyuranodon. 
Studi Karakteristik Oseanografi Sebagai Rekomendasi Waktu Penanaman Mangrove (Studi Kasus: Pulau Dompak) Septy Heltria; Ester Restiana Endang Geulis; Farhan Ramdhani; Amir Yarkhasy Yuliardi; Rizky Janatul Magwa; Lauura Hermala; Yoppie Wulanda
Jurnal Kelautan Vol 17, No 1: April (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i1.22182

Abstract

ABSTRAKDegradasi ekosistem mangrove menyebabkan banyak kerugian baik dalam hal pengelolaan jasa lingkungan maupun secara finansial. Penanaman mangrove sendiri merupakan bentuk restorasi guna menyelamatkan penurunan luasan areal mangrove. Dinamika oseanografi merupakan faktor penentu untuk peningkatan keberhasilan dalam kegiatan restorasi ekosistem mangrove. Pulau Dompak tercatat sebagai kawasan Provinsi Kepulauan Riau dengan areal tutupan ekosistem mangrove yang cukup luas namun tergolong tinggi tingkat pemanfaatannya. Penelitan ini bertujuan untuk merekomendasikan waktu terbaik dalam penanaman mangrove dengan melakukan studi karakteristik oseanografi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa pemetaan data karakteristik oseanografi dan deskriptif analisis. Hasil yang didapat pada empat parameter oseanografi berupa suhu, salinitas, arus dan pasang surut masing-masing menunjukan perubahan yang tidak terlalu signifikan dan tergolong baik untuk dilakukan penanaman mangrove. Rekomendasi waktu penanaman mangrove terbaik yaitu pada kondisi kecepatan arus terendah yaitu pada Musim Peralihan I.Kata kunci : Musim Peralihan I, Penanaman mangrove, Pulau Dompak, OseanografiABSTRACTDegradation of mangroves causes many losses both in terms of management of environmental services and financially. Mangrove planting is a restoration to save decreasing areas of mangrove. Oceanography is a determining factor for increasing success in mangrove ecosystem restoration activities. Dompak Island is listed as an area of the Riau Archipelago Province with a relatively wide area of mangrove ecosystem cover but a relatively high level of utilization. This research aims to recommend the best time for planting mangroves by conducting a study of oceanographic characteristics. The method used in this study is in the form of mapping data on oceanographic characteristics and descriptive analysis. The results obtained for the four oceanographic parameters, namely temperature, salinity, currents, and tides each show not too significant changes and classified as good for planting mangroves. The recommendation for the best time to plant mangroves is at the lowest current velocity, namely during the Transitional Season I.Keyword : Dompak island, Planting mangrove, Oceanography, Transitional Season I
Morphometric Analysis of Decapterus russelliin Transitional Season 1 Landed at Kaliadem and Muara Angke Fish Market, Jakarta: Analisis Morfometrik Ikan Layang (Decapterus russelli) Pada Musim Peralihan 1 Yang Didaratkan Di Kaliadem Dan Pasar Ikan Muara Angke, Jakarta Gelis, Ester Restiana Endang; Heltria, Septy; Ramdhani, Farhan; Yunita, Lauura Hermala; Wulanda, Yoppie; Fatchiyyah, Sayyidah; Hadi, Sutanto; Magwa, Rizky Janatul
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal of Tropical Fisheries Management) Vol 7 No 1 (2023): Journal of Tropical Fisheries Management (on progress)
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v7i1.43981

Abstract

Ikan layang (Decapterus russelli) merupakan ikan pelagis komoditas penting di Indonesia, namun kajian morfometrik mengenai jenis ikan tersebut masih sangatlah kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran morfometrik serta hubungan panjang berat ikan terhadap faktor kondisi di lokasi pendaratan ikan Kaliadem dan pasar Muara Angke. Pengambilan sampel ikan sebanyak 30 ekor dilaksanakan pada bulan April 2018 dengan metode survei di Pasar Ikan Muara Angke. Pengamatan morfologi dilakukan secara tradisional menggunakan penggaris dengan ketelitian 0.01 mm dan ditimbang menggunakan timbangan analitik dengan ketelitian 0.01 gr. Data morfometrik dianalisis secara statistik menggunakan analisis klaster. Kisaran panjang total ukuran ikan Decapterus russelli 166 ± 200 mm yang bersifat homogen antar sampel pengukuran. Hubungan panjang berat ikan layang (Decapterus russelli) didapat b=2,17 bersifat Alomatrik negatif, serta nilai faktor kondisi dan berat relatif menunjukkan kondisi perairan yang ditinggali ikan layangmasih dalam kondisi baik.