Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR MINYAK KAYU PUTIH UNTUK KESEJAHTERAAN PETANI KAYU PUTIH Fandro Armando Tasijawa; Elia Radianto; Vanny Leutualy
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.11148

Abstract

Abstrak: Minyak kayu putih hanya dihasilkan oleh beberapa daerah, termasuk Pulau Buru sebagai penghasil tanaman kayu putih terbesar di Maluku. Kondisi ini dapat dapat digunakan untuk mengoptimalkan produk, namun dapat juga dilakukan inovasi bagi perkembangan produk minyak kayu putih. Sehingga pengabdian ini bertujuan untuk melatih mitra melakukan inovasi hand sanitizer berbahan dasar minyak kayu putih. Metode yang digunakan yaitu pelatihan melalui penyampaian materi dan simulasi pembuatan hand sanitizer, pendampingan secara langsung maupun digunakan video panduan, serta monitoring evaluasi dengan melibatkan pemerintah desa kepada lima orang pekerja di UMKM Ketel Waitule, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan ini yaitu peserta mampu membuat hand-sanitizer dengan nilai observasi 85,5 dan peningkatan pengetahuan dari nilai mean pre-test 72,86 menjadi 98,7 pada post-test. Peningkatan pengetahuan pada hasil pre-test dan post-test menunjukkan pekerja di UMKM Ketel Waitule sudah memahami pentingnya minyak kayu putih untuk dilakukan inovasi. Selain itu, nilai observasi praktik pembuatan hand-sanitizer juga sangat baik. Hal ini berarti Ketel Waitule dapat melakukan inovasi produk tetapi perlu evaluasi monitoring yang berkelanjutan dan dukungan dari multi sektor untuk pengembangannya.Abstract: Eucalyptus oil is only produced by a few regions, including Buru Island the largest producer of eucalyptus in Maluku. This condition can be used to optimize the product, but innovations can also be made to develop eucalyptus oil products. So this service aims to train partners to innovate hand sanitizers made from eucalyptus oil. The methods used are drilling through the delivery of materials and simulations of making hand sanitizers, direct assistance or use of video guides, as well as evaluation monitoring involving the village government for five workers at the Waitule Boiler MSME, Buru Regency, Maluku Province. The results that have been achieved in this activity are that participants can make hand sanitizers with an observation value of 85.5 and an increase in knowledge from the pre-test mean value of 72.86 to 98.7 in the post-test. Increased knowledge of the results of the pre-test and post-test shows that workers in the Waitule Ketel MSME have understood the importance of eucalyptus oil for innovation. In addition, the value of observing the practice of making hand sanitizer is also excellent. This means that the Waitule boiler can innovate products but needs continuous monitoring evaluation and support from multi sectors for its development.
EDUKASI TENTANG MITIGASI DAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI Vanny Leutualy; Dene Fries Sumah; Fandro Armando Tasijawa; Devita Madiuw; Syulce Luselya Tubalawony; Dian Thiofany Sopacua; Valensya Yeslin Tomasoa; Joan Herly Herwawan; Feby Manuhutu; Alex Alvin Thenu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.12909

Abstract

Abstrak: Peristiwa kebencanaan yang terjadi di kepulauan Maluku menimbulkan kerawanan terhadap timbulnya banyak korban jiwa yang berdampak pada penderitaan manusia. Desa Allang merupakan salah satu wilayah di Pulau Ambon Maluku yang memiliki kerentanan tinggi terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Namun, hasil analisis situasi melalui observasi dan wawancara didapatkan bahwa masyarakat belum secara aktif mendengar tentang mitigasi bencana, penanggulangan bencana dan kesiapsiagaan bencana, bagaimana cara menyelamatkan diri dan keluarga jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan dilakukan kepada potensi pemuda-pemudi sebanyak 61 orang di Desa Allang. Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan dengan hasilnya; sebelum kegiatan dilakukan dilakukan pre-test dan didapatkan pengetahuan mitra pada kategori kurang baik sebanyak 38 orang (62%), cukup baik 15 orang (25%), baik 6 orang (10%), sangat baik 2 orang (3%). Sedangkan hasil penilaian post-test setelah diberikan edukasi ditemukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami pada kategori baik 23% dan sangat baik 77%.Abstract: The disaster events in the Maluku Islands created a vulnerability to the emergence of many fatalities, which resulted in human suffering. Allang Village is one of the areas on Ambon Island, Maluku, which has a high vulnerability to earthquakes and tsunamis. However, the situation analysis results through observation and interviews found that the community had not actively heard about disaster mitigation, disaster management and preparedness, and how to save themselves and their families in the event of an earthquake and tsunami. This activity aims to provide education that can increase public knowledge about mitigation and preparedness for earthquake and tsunami disasters. The movement was carried out for 61 potential youths in Allang Village. The form of activities carried out was in the form of counseling with the results; Before the activity was carried out, a pre-test was carried out, and the partner's knowledge was obtained in the unfavorable category of 38 people (62%), 15 people (25%) good enough, 6 people (10%) good, 2 people (3%) very good. While the results of the post-test assessment after being given education found an increase in community knowledge about mitigation and preparedness for earthquakes and tsunamis in the good category 23% and very good 77%.