Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pemberdayaan Tokoh Masyarakat Tellu Boccoe dalam Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkoba pada Generasi Milenial Sulfikah, Sulfikah; Ismail, Ismail; Nurlinda, Nurlinda; Yardina, Yardina; Fardiansyah, Fardiansyah; Bahar, Andi Nur Asrah; Pada, Andi Tenri; Hasan, Fakhril; Rusda, Ahmad Amien; Sua, Andi Tenri; Hajar, Andi; Farid, Muhammad Rifaat Adiakarti; Wicaksono, Bayu Hendro
Buletin KKN Pendidikan Vol. 5, No. 2, Desember 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v5i2.23109

Abstract

Penyalahgunaan narkoba adalah ancaman terbesar yang dihadapi oleh negara Indonesia saat ini khususnya bagi kalangan generasi milenial. Penyalahgunaan narkoba ini sebagian besar disebabkan karena kalangan milenial dibebaskan dalam mengakses jaringan internet sehingga komunikasi antar jejaring sosial lebih mudah terbentuk. Selain itu, kurangnya pengawasan dari pihak keluarga dan lemahnya pendidikan karakter anak di sekolah menjadi pemicu utamanya. Permasalahan narkoba di Indonesia memerlukan perhatian khusus dari setiap kalangan, khususnya para tokoh masyarakat. Pemberdayaan tokoh masyarakat dalam mengantisipasi penyalahgunaan narkoba diwujudkan dengan memberikan penyuluhan keagamaan untuk membangun pribadi generasi yang berakhlak mulia, melakukan sosialisasi atau penyuluhan dampak dan bahaya penggunaan narkoba, hingga pada pemberlakuan pendidikan karakter kepada tiap generasi muda. Mitra dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah kepala desa Tellu Boccoe, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone dan Tokoh Masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi koordinasi, persiapan dan pelaksanaan seminar. Adapun hasil yang diperoleh yaitu pelaksanaan seminar akan bahaya penyalahgunaan narkoba ini memberikan manfaat dan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para tokoh masyarakat. Para tokoh masyarakat telah mampu mengenali tanda-tanda anak terjerat penyalahgunaan narkoba. Di samping itu sebagai bentuk tindak lanjut dalam kegiatan ini, pemerintah desa Tellu Boccoe menyusun strategi dengan melakukan penyuluhan rutin kepada sekolah- sekolah di desa terkait dengan pendidikan karakter agar generasi muda terhindar dari perilaku menyimpang yang mampu menjerumuskan ke dalam bahaya narkoba.
Penguatan Pemahaman Budaya Indonesia pada SB Hulu Langat Melalui Metode Discovery Learning Cerita Rakyat “I La Galigo” Sua, Andi Tenri; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Adiansyah, Romi
Buletin KKN Pendidikan Vol. 5, No. 1, Juni 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v5i1.22486

Abstract

Prosa rakyat atau lebih dikenal dengan cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Tersebarnya cerita rakyat di seluruh nusantara mengakibatkan penggalian kearifan lokal menjadi sangat penting sebagai upaya untuk melestarikan budaya bangsa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kemitraan Internasional ini bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada mitra akan pentingnya budaya Indonesia khususnya cerita rakyat Sulawesi Selatan yaitu I La Galigo. Mitra dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah siswa dan guru SB Hulu Langat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Penyuluhan meliputi tahap sosialisasi atau penyampaian terkait dengan program pengabdian yang dilaksanakan. Pada tahap pelatihan diterapkan metode discovery learning, yaitu penyampaian cerita rakyat secara lisan dan tertulis, kegiatan menyimak dan membaca dengan seksama, serta sharing session mengeluarkan pendapat secara mandiri. Tahap pendampingan dilakukan untuk mengetahui kendala mitra selama pelaksanaan program agar dapat memberikan solusi alternatif. Adapun hasil yang diperoleh yaitu adanya respon, tanggapan atau pendapat positif dari siswa maupun guru SB Hulu Langat terkait metode discovery learning yang diterapkan dalam menguatkan pemahaman serta memotivasi mitra dalam berliterasi akan pentingnya budaya Indonesia khususnya cerita rakyat Sulawesi Selatan I La Galigo.
Women's Inferiority in the Novel RE: by Maman Suherman A Study of Feminist Literary Criticism Setiawan, Setiawan; Sua, Andi Tenri; Marwil, Andi Nurhabibi; Srimularahmah, Andi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to describe the inferiority of women in the novel RE: by Maman Suherman with a study of feminist literary criticism. This type of research uses qualitative research with analytical descriptive methods. The data in this research is in the form of novel text excerpts in the form of words, phrases, clauses, sentences and discourses in which women's inferiority is expressed in the form of physical and sexual violence. The data source in this research is written data contained in the novel RE: by Maman Suherman (2014). The instrument in this research is the researcher as the main instrument. The data collection technique used in this research is content analysis of documents and archives. Triangulation is a technique for checking the validity of data that uses something other than the data for checking purposes or as a comparison of the data.The research results found that there was inferiority towards women in the form of physical violence and sexual violence experienced by RE characters and their friends.
The Meaning of Songkok Recca Semiotic Perspective in Nusantara Module Activities for Independent Student Exchange Participants 2 Meliana, Meliana; Sua, Andi Tenri; Taufiq, Andi Muh.
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 1 (2024): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

All regions in Indonesia from Sabang to Merauke have different cultures, from dance, music, clothing to handicrafts which have unique characters, identities, symbols and philosophies that are characteristic of each region. Through the Indonesian Independent Student Exchange (PMM) 2 inbound Nusantara Module activity at Padjadjaran University, students from South Sulawesi had the opportunity to introduce one of the cultural heritages owned by the Bugis Bone tribe, namely songkok recca as an identity or marker for men. This research aims to determine the meaning contained in songkok recca in Bone district in relation to the strata or social status of the Bugis community in Bone district. Research that utilizes a qualitative approach to data collection is obtained from sources or informants who are Bone Regency cultural figures, as well as Songkok Recca craftsmen. Songkok recca is a symbol of power which can be seen from the material of the songkok breaker which is made of pure gold. There are rules for those who wear songkok recca, each of which is seen from the social strata such as nobles, children of kings, slaves and servants.
PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM BAHASA PENYELIDIKAN DI POLSEK AWANGPONE KABUPATEN BONE (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Syahriani, Syahriani; Safar, Muh.; Sua, Andi Tenri
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.41481

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk serta penyebab campur kode dalam bahasa penyelidikan di Polsek Awangpone Kabupaten Bone. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Data yang diolah merupakan hasil wawancara dan percakapan antara polisi dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik rekam, simak, dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bentuk campur kode yang terjadi berupa bentuk, kata sejumlah 22, frasa sejumlah 7, klausa sejumlah 11. Penyebab yang melatarbelakangi campur kode ialah faktor latar belakang kebahasaan, faktor ragam, faktor keinginan menjelaskan, faktor keinginan menunjukkan keakraban, serta faktor penutur dan mitra tutur.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 7 BONE MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) PADA MATERI TEKS NEGOSIASI Syahrani, Audya; Sua, Andi Tenri; Suhardiman, Suhardiman
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i4.7526

Abstract

This research is motivated by the low learning outcomes of tenth-grade students at SMAN 7 Bone on negotiation texts. Pre-cycle data showed an average score of only 58.96 (poor) and 42% of students failed to meet the Minimum Competency (KKM) due to passive teacher-centered learning. The focus of this research is to improve learning outcomes and student engagement through the implementation of the Student-Centered Learning (SCL) model. This study used the Classroom Action Research (CAR) method, conducted in two cycles with 27 students. The research stages included planning, SCL implementation with group discussions and negotiation practice, observation of engagement, and a learning outcome test at the end of each cycle, with a success indicator of 85% completion. The results showed progressive and significant improvement. In Cycle I, the average score increased to 70.92 (sufficient), but reflections showed that students remained passive during presentations. After strategy improvements and more intensive teacher guidance in Cycle II, the average score jumped to 91.33 (very good), with classical completion reaching 100%. The main finding is that actively facilitated SCL successfully increased students' enthusiasm and courage in arguing. It was concluded that the SCL model was highly effective in improving student learning outcomes in negotiation texts. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas X SMAN 7 Bone pada materi teks negosiasi, di mana data pra-siklus menunjukkan nilai rata-rata hanya 58,96 (kategori kurang) dan 42% siswa tidak tuntas KKM akibat pembelajaran teacher-centered yang pasif. Fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa melalui penerapan model Student Centered Learning (SCL). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus terhadap 27 siswa. Tahapan penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan SCL dengan diskusi kelompok dan praktik negosiasi, observasi keaktifan, serta tes hasil belajar di akhir setiap siklus dengan indikator keberhasilan 85% tuntas. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang progresif dan signifikan. Pada Siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 70,92 (cukup), namun refleksi menunjukkan siswa masih pasif saat presentasi. Setelah perbaikan strategi dan bimbingan guru yang lebih intensif pada Siklus II, terjadi lonjakan nilai rata-rata menjadi 91,33 (sangat baik), dengan ketuntasan klasikal mencapai 100%. Temuan utama adalah SCL yang terfasilitasi aktif berhasil meningkatkan antusiasme dan keberanian siswa berargumentasi. Disimpulkan bahwa model SCL sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi teks negosiasi.