Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH AMPAS TAHU MENJADI KUKIS OLEH KADER POSYANDU KELURAHAN BALANGNIPA Ishak, A.Taufik; Srimularahmah, Andi; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Asfar, Andi Muhammad Iqbal Akbar; Asis, M. Nasrul; Handayani, Firti
Bahasa Indonesia Vol 20 (2023): Sarwahita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 20 Edisi Khusus Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/sarwahita.20k.7

Abstract

Industrial by-products, are industrial wastes or industrial by-products, which are produced during the production process of an industry but are not the desired main product. Components or materials that occur as a natural result of industrial processes and often have no commercial value or can even be considered as waste. One of the industrial wastes is tofu dregs. Tofu dregs is a by-product of the process of making tofu for other soy products. When soybeans are processed to produce tofu, the soybean seeds are soaked, ground, and extracted to obtain soy milk. This soy milk is then further processed into tofu, while the tofu dregs become waste. In Balangnipa Village, there are 4 operating tofu industries which produce tofu dregs which is only made or used as animal feed, whereas tofu dregs can be used as a product in the form of cookies. The lack of public knowledge of tofu dregs waste processing is the basis for this service. So that with this service it will help the community in the implementation of making cookies through the stages of counseling, training and mentoring to partners. The results of this program are able to increase partners' knowledge in processing tofu waste into cookies. The results of this program are able to increase partners' knowledge and productivity in processing tofu waste into cookies is packaged 250 gram pouch. Abstrak Hasil samping industri, adalah limbah industri atau produk sampingan industri, yang dihasilkan selama proses produksi suatu industri tetapi tidak merupakan produk utama yang diinginkan. Komponen atau material yang muncul sebagai hasil alami dari proses industri dan sering kali tidak bernilai komersial atau bahkan dapat dianggap sebagai limbah. Salah satu limbah hasil industri adalah ampas tahu. Limbah ampas tahu adalah hasil samping dari proses pembuatan tahu produk kedelai lainnya. Ketika kedelai diolah untuk menghasilkan tahu, biji kedelai tersebut direndam, digiling, dan diekstraksi untuk mendapatkan susu kedelai. Susu kedelai ini kemudian diproses lebih lanjut menjadi tahu, sementara ampas tahu menjadi limbah. Di Kelurahan Balangnipa terdapat 4 industri tahu yang beroperasi yang menghasilkan limbah ampas tahu yang hanya dibuata atau dijadikan pakan ternak padahal limbah ampas tahu dapat dijadikan produk berupa kukis. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pengolahan limbah ampas tahu menjadi hal yang mendasari pengabdian ini. Sehingga dengan aadanya pengabdian ini akan membantu masyarakat dalam pelaksanaan pembuatan kukis melalui tahap penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada mitra. Hasil dari program ini mampu meningkatkan pengetahuan mitra dalam mengolah limbah ampas tahu menjadi kukis. Hasil program ini mampu meningkatkan pengetahuan mitra dan produktifitasnya dalam mengolah limbah ampas tahu menjadi kukis dengan kemas pouch 250 gram.
Penguatan Pemahaman Budaya Indonesia pada SB Hulu Langat Melalui Metode Discovery Learning Cerita Rakyat “I La Galigo” Sua, Andi Tenri; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Adiansyah, Romi
Buletin KKN Pendidikan Vol. 5, No. 1, Juni 2023
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v5i1.22486

Abstract

Prosa rakyat atau lebih dikenal dengan cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Tersebarnya cerita rakyat di seluruh nusantara mengakibatkan penggalian kearifan lokal menjadi sangat penting sebagai upaya untuk melestarikan budaya bangsa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kemitraan Internasional ini bertujuan untuk memberikan penguatan pemahaman kepada mitra akan pentingnya budaya Indonesia khususnya cerita rakyat Sulawesi Selatan yaitu I La Galigo. Mitra dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah siswa dan guru SB Hulu Langat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Penyuluhan meliputi tahap sosialisasi atau penyampaian terkait dengan program pengabdian yang dilaksanakan. Pada tahap pelatihan diterapkan metode discovery learning, yaitu penyampaian cerita rakyat secara lisan dan tertulis, kegiatan menyimak dan membaca dengan seksama, serta sharing session mengeluarkan pendapat secara mandiri. Tahap pendampingan dilakukan untuk mengetahui kendala mitra selama pelaksanaan program agar dapat memberikan solusi alternatif. Adapun hasil yang diperoleh yaitu adanya respon, tanggapan atau pendapat positif dari siswa maupun guru SB Hulu Langat terkait metode discovery learning yang diterapkan dalam menguatkan pemahaman serta memotivasi mitra dalam berliterasi akan pentingnya budaya Indonesia khususnya cerita rakyat Sulawesi Selatan I La Galigo.
Analysis of Metoxyl and Galacturonate Contents from Pectin of Banana Peel Waste Combined with Sappan Wood Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar; Mukhsen, Muh Iqbal; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Budianto, Eko; Damayanti, Jeanne Dewi
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 13, No 1 (2024): June 2024 [Nationally Accredited Sinta 2]
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v13i1.48146

Abstract

The production of banana plants (Musaceaea sp.) ranks first in agricultural output in Indonesia, but this is not balanced by the processing of waste from banana peels, which is a large amount. Therefore, an attempt is made to use banana peel waste as raw material for making pectin. Pectin is used as a functional component in the food industry because of its ability to form thin gels and stabilize proteins. Pectin is also used as a filler in the paper and textile industries, and as a thickener in the rubber industry. This research aims to determine the effect of extraction time and temperature on the quality of pectin from Kepok banana peels. The method used is extraction through Ultrasonic Assisted Solvent Extraction (UASE) in 40 kHz. Banana peels that had been dried and ground into powder were extracted with 0.1 N HCl at temperatures of 70 oC, 80 oC and 90 oC. The variables used in this extraction are variations in extraction time, namely 60 minutes and 80 minutes. The extracted solution is filtered and thickened to half the volume of the original filtrate by heating, then the pectin is thickened using acid ethanol. The pectin precipitate was washed using 96% alcohol until it was free of chloride and the precipitate was separated using a vacuum and then dried in an oven then to analysis of pectin using methoxyl and galacturonate as method to determine pectin quality form banana peel waste. The research results showed that the pectin quality was optimum at a temperature of 90 oC for 80 minutes with a methoxyl content of 4.12% (low methoxyl) and a galacturonic acid content of 79.96%.
POTENSI LIMBAH HIJAUAN SEBAGAI PAKAN TERNAK ALTERNATIF MELALUI FERMENTASI ALAMI Fajar, HR; Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar; Syahrir , Muallim; Yasser, Muhammad; Mukhsen, Muh Iqbal; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Rifai, Akhmad
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23094

Abstract

Pakan menjadi permasalahan krusial bagi petani yang memiliki ternak bahkan oleh peternak di Desa Maggenrang. Sulitnya memperoleh tanaman hijauan ketika musim kemarau tiba menjadi permasalahan utama, sehingga dibutuhkan pakan alternatif yang dapat membantu petani khususnya Kelompok Tani Pao Kalikie’ Desa Maggenrang dalam memenuhi pakan sekaligus pakan yang memiliki nutrisi tinggi. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan untuk membantu mitra dalam memanfaatkan limbah jerami jagung kombinasi tanaman hijau lainnya ditransformasi menjadi pakan awetan hijau atau silase. Melalui metode fermentasi akan mengubah limbah jerami padi dan kombinasi tanaman hijau menjadi pakan bernutrisi untuk ternak. Metode yang dilaksanakan dengan dua tahapan utama yaitu Penyuluhan dan Implementasi Program untuk mengedukasi mitra dalam memanfaatkan secara maksimal limbah jerami jagung. Hasil yang diperoleh bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra secara signifikan sebesar 90% yang menunjukkan bahwa mitra mampu secara mandiri dan memiliki bekal dalam membuat pakan mandiri dengan bahan potensi lokal dan melimpah. Pemberdayaan mitra akan berdampak pada terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) Desa Sehat dan Sejahtera sekaligus mendukung program pemerintah yaitu Gerakan Pakan Mandiri. Selain itu, akan menumbuhkan jiwa sociopreneur di Desa Maggenrang dengan mengedepankan pengolah limbah berbasis zero waste.
UPSKILLING PENGOLAHAN ULVA SP. SEAWEED PASCA PRODUKSI PADA KELOMPOK PKK KELURAHAN TORO Adiansyah, Romi; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Rianti, Marlia; Adriani, Irma; Malina, Asmi Citra; Kasmiati, Kasmiati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23099

Abstract

Potensi Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone sebagai sentra komoditas perikanan terutama hasil rumput laut. Namun, pengolahan rumput pasca produksi masih belum dilakukan ataupun digalakkan, mitra hanya menjual rumput laut dalam bentuk kering maupun basah. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan pada Kelompok PKK Kelurahan Toro melalui diversifikasi olahan rumput laut Ulva sp. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari tiga tahapan, yaitu penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Bentuk evaluasi kegiatan dapat dilihat dari hasil preferensi mitra menggunakan kuesioner dan analisis secara deskriptif. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah rumput laut Ulva sp. menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi menjadi keripik, tepung dan nugget. Pengetahuan mitra setelah pelaksanaan kegiatan meningkat sebesar 92%, dan keterampilan mitra meningkat sebesar 90% PKM ini berdampak positif dalam membangun jiwa enterpreneurship (wirausaha) mitra
Pemberdayaan Kelompok Karang Taruna Desa Matajang Melalui Pengelolaan Website Wisata Permandian Alam Baruttung Muhlis, Muhlis; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar; Nurannisa, Andi; Fadila, Faura
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.14968

Abstract

Masalah pengelolaan wisata yang kurang baik sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mengembangkan potensi wisata, sehingga banyak wisata yang belum teridentifikasi. Contohnya, Wisata Permandian Alam Baruttung kurang bersaing karena promosi yang tidak merata dan strategi pemasaran yang kurang efektif, sehingga kesadaran terhadap destinasi ini rendah. Penggunaan teknologi, khususnya website, diusulkan sebagai solusi dalam pengelolaan wisata ini di Desa Matajang. Website Natural Bathing PAB dapat menjadi platform efektif untuk menghubungkan destinasi dengan pengunjung, menyediakan informasi akurat, dan memfasilitasi layanan online. Melalui promosi via website, pengelola bisa memperkenalkan daya tarik, fasilitas, dan aktivitas wisata secara luas. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengedukasi mitra dan meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola wisata dengan memanfaatkan teknologi berupa website. Kegiatan ini akan meningkatkan kemandirian mitra dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan pariwisata dan mendukung program pemerintah dalam pengembangan wisata berkelanjutan di Desa Matajang. Metode yang digunakan adalah pengembangan desa mitra dengan partisipasi aktif masyarakat dalam memanfaatkan website untuk meningkatkan perekonomian desa. Hasilnya menunjukkan peningkatan keterampilan mitra dengan dua komponen evaluasi: peningkatan pengetahuan sebesar 80% dan peningkatan SDM serta pemetaan potensi wisata sebesar 90% melalui pembuatan Website Natural Bathing PAB. Peningkatan keterampilan mitra ini membuka peluang usaha potensial dan memberikan nilai tambah pada Wisata Permandian Alam Baruttung, yang akan menjadi wisata berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian melalui penyediaan lapangan pekerjaan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan (SDGs 8) serta mempromosikan kebudayaan dan produk lokal (SDGs 12).
Pelatihan Pembuatan Vermicomposting Bokashi dari Limbah Ternak Sapi Kombinasi Sekam Padi dan Dedak Padi Mutmainna, Mutmainna; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan; Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar; Nurannisa, Andi
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1248

Abstract

Limbah kotoran sapi masih menjadi permasalahan yang sangat signifikan di Desa Tappale khususnya bagi mitra Karang Taruna Sipabokori Desa Tappale. Selama ini limbah kotoran sapi hanya ditumpuk dan dibuang begitu saja di saluran air, sehingga hal ini dapat mencemari lingkungan. Selain itu, ketika musim hujan tiba limbah kotoran sapi dapat mengalir ke sumur warga, sehingga air sumur tercampur dengan limbah kotoran sapi. Oleh karena itu, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk menkorversi limbah kotoran sapi menjadi pupuk bokashi dengan metode vermikomposting. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini menunjukkan bahwa mitra mengalami peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam proses produksi dengan peningkatan sebesar 90%, kemampuan mitra dalam pengemasan dan pelabelan sebesar 85% dan peningkatan mitra dalam pemasaran sebesar 100%. Peningkatan keterampilan mitra ini mampu membangun jiwa wirausaha mitra serta mitra mampu mengolah limbah kotoran sapi, arang sekam dan dedak padi menjadi pupuk bokashi dengan metode vermicomposting sebagai alternatif pupuk pengganti pupuk kimia.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE BERBANTUAN TV DIGITAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN NUMERASI MATEMATIKA SISWA DI MA NURUL AKBAR PONGKA Mutiara, Fara; Paronda, Naimah; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 2 (2024): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Scramble dalam meningkatkan kemampuan numerasi matematika siswa. (2) Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran Scramble.(3) Untuk mengetahui bagaimana respons siswa terhadap penerapan model pembelajaran Scramble.(4) Untuk mengetahui apakah ada peningkatan numerasi matematika siswa dalam penerapan model pembelajaran Scramble. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X MA Nurul Akbar Pongka. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian terdiri dari satu kelas yaitu kelas X sebanyak 31 Siswa. Instrumen yang digunakan yaitu Tes Hasil Belajar Siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes belajar siswa pada Siklus I yaitu nilai rata-rata siswa mencapai 65,86% dengan nilai ketuntasan belajar klasikal 54,83%, dilanjutkan pada Siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,2% dengan nilai ketuntasan belajar klasikal 83,87%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan Model Pembelajaran Scramble dapat meningkatkan Kemampuan Numerasi Matematika Siswa kelas X MA Nurul Akbar Pongka.
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA: P5 MATEMATIKA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 BONE Nildayanti, Nildayanti; Nursyam, Aisyah; Asfar, Andi Muhammad Irfan Taufan
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 2 (2024): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum merdeka merupakan terobosan baru abad 21 dengan memuat komponen P5 dengan bahasan pembelajaran matematika. Penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh pembelajaran P5 pada pelajaran matematika ditinjau dari kepercayaan diri siswa. Menggunakan metode true experiment dengan desain Posttest Only Control Design. Pelaksanaan penelitian pada siswa SMA Negeri 15 Bone di kelas X dengan menggunakan 2 sampel yang masing-masing sebanyak 35 siswa, kelas X. 11 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.7 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu tes hasil belajar (posttest) siswa dan angket kepercayaan diri siswa. Hasil penelitian menujukkan bahwa tidak ada pengaruh pembelajaran P5 pada pelajaran matematika di era kurikulum merdeka ditinjau dari kepercayaan diri siswa kelas X SMA Negeri 15 Bone
Validity and Practicality of Learning Model Development of LAPS-Heuristics with Local Wisdom on Students’ Metacognitive Ability asfar, andi muhammad irfan taufan; Asfar, Andi Muhamad Iqbal Akbar; Trisnowali, Andi; Dahlan, Jarnawi Afgani; Prabawanto, Sufyani; Nurannisa, Andi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2022): Oktober
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v6i3.51990

Abstract

Metacognition is one of the skills needed in a competitive era because it involves cognitive processes in communication, attention, memory, and processing and using information. However, the facts show that students' metacognitive abilities still need to improve. The overcome the low ability of metacognition, local wisdom-based learning is an alternative solution. This study aims to develop and test the feasibility level of the LAPS-Heuristics learning model with local wisdom on students' metacognitive abilities. This type of research uses research & development modified by Borg and Gall with three stages: preliminary studies, model trials, and model experiments. As for the research subject, the student of class IX at SMP Negeri 1 Kahu. The instruments used in the research include observation, interviews, validation, and practicality questionnaires. The results showed that the LAPS-Heuristics learning model developed with local wisdom was valid and practically applied in the learning process with an average score of 3.5 or a percentage of 92% so that the LAPS-Heuristics learning model with local wisdom can be implemented in the learning process to overcome the low metacognitive ability of students.