Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERAN KIAI DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM LOKAL DI PESANTREN NURUL ISLAM 1 JEMBER Moh Qurtubi; Saman Hudi
JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ASWAJA Vol. 6 No. 1 (2020): JUNI
Publisher : Penerbit Kyai Mojo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.916 KB) | DOI: 10.56013/jpka.v6i1.690

Abstract

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menemukan peran dan strategi Kiai dalam pengembangan kurikulum lokal madrasah berbasis pesantren. Secara lebih rinci, masalah penelitian ini difokuskan pada: (1) peran kiai dalam mendorong tim pengembang kurikulum lokal untuk menganalisis kebutuhan dan pertimbangan yang digunakan pesantren; (2) peran kiai dalam mengarahkan tim pengembang untuk memformulasikan kurikulum lokal di madrasah berbasis pesantren;  (3) peran kiai  dalam  menetapkan  kurikulum lokal  pada  tim pengembang untuk diimplementasikan melalui program ekstrakurikuler; (4) peran kiai dalam membiming tim untuk melakukakan evaluasi dan rencana tindaklanjut.Penelitian  ini dirancang  dengan  metode  kualitatif.  Penentuan  informan yang  dipilih dengan  teknik  purposive.   Pengumpulan  data  dilakukan  dengan menggunakan teknik wawancara  mendalam, observasi, dan studi dokumenter. Prosedur  analisis  data  melalui  tahapan  data  condensation,   data  display,  dan conclusion  drawing. Sedangkan keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.Temuan penelitian ini adalah: Pertama, kiai mendorong tim pengembang kurikulum untuk melakukan  analisis terhadap  kebutuhan  masyarakat  terkait dengan  kurikulum lokal  dengan  tetap  menjaga  sanad  keilmuan;  Kedua, kiai mengarahkan tim pengembang untuk memformulasi kurikulum lokal yang integratif dan adaptif yaitu sesuai dengan situasi, kondisi, dan sarana prasarana pesantren; Ketiga, kiai menetapkan pengembangan kurikulum lokal pada tim pengembang untuk diimplementasikan melalui program ekstrakurikuler. Keempat, kiai membimbing tim pengembang untuk mengevaluasi  pelaksanaan kurikulum lokal  secara  holistik  dan  komprehensif, mulai  dari  perencanaan, pelaksanaan,  dan hasil yang  telah  dicapai  serta  menentukan  rencana  tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebutKata  Kunci: Peran  Kiai, Pengembangan,  Kurikulum  Lokal,  Madrasah  Berbasis Pesantren 
Kontribusi Pondok Pesantren dalam Pembinaan Pendidikan di Pesantren Nurul Islam 1 Jember Moh Qurtubi; Saman Hudi
JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ASWAJA Vol. 7 No. 1 (2021): JUNI
Publisher : Penerbit Kyai Mojo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.944 KB) | DOI: 10.56013/jpka.v7i1.1059

Abstract

Pesantren adalah simbol pendidikan Islam di Indonesia yang secara historis telah menunjukkan bahwa pesantren mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan pendidikan Indonesia khususnya pendidikan non formal dan dapat mengangkat harkat dan martabat lembaga pendidikan dan keagamaan, dengan langkah yang pelan, namun pasti gerak langkah pesantren telah memberikan kontribusi dalam pembinaan pendidikan khususnya dalam bidang spiritual, diharapkan santri dan masyarakat akan memiliki sifat jujur, terbuka dan mampu berkarya sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan dilandasi nilai-nilai keagamaan. Penelitian ini, mengambil obyek penelitian di Nurul Islam 1 Jember. Dengan metode pengumpulan data observasi, interview dan metode dokumentasi. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisa data dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat study kasus serta tekhnik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, serta proses akhir data yang telah diperoleh dianalisa dengan tekhnik reflektif thinking guna memperoleh kesimpulan yang akurat dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Kontribusi Pondok Pesantren Nurul Islam 1 Jember dalam pembinaan pendidikan yaitu dengan mengadakan kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial yang di frame dalam bentuk Madrasah Diniyah, Majlis Ta’lim, Kebersihan Lingkungan, Penghijauan dan Pengembangan Unit-Unit Usaha yang meliputi Perdagangan (Koperasi), serta Mendirikan Lembaga Pendidikan Jalur Sekolah (Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah) dan Lembaga Pendidikan Jalur Luar Sekolah (Madrasah Diniyah, Majlis Ta’lim). Kata Kunci : Kontribusi, Pondok Pesantren, Pembinaan Pendidikan.
Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Pembinaan Kualitas Santri Moh Qurtubi; Saman Hudi
JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ASWAJA Vol. 7 No. 2 (2021): DESEMBER
Publisher : Penerbit Kyai Mojo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.353 KB) | DOI: 10.56013/jpka.v7i2.1160

Abstract

Pondok Pesantren pada dasarnya tidak menggunakan batasan umur jangka waktu pendidikan. Dengan demikian sesungguhnya Pondok Pesantren merupakan pendidikan seumur hidup atau life long education. Yang artinya seluruh anggota masyarakat boleh menjadi santri untuk selamanya jika ia menghendaki. Atau sewaktu-waktu pindah untuk mencari guru di Pondok Pesantren lain atau pulang ketempat asal bila telah merasa cukup dan mampu mengembangkan diri sendiri. Sekalipun demikian prinsip tersebut dikemudian hari tidak mutlak berlaku seluruhnya, sebab terdorong oleh kesadaran pentingnya daya guna dan hasil guna pendidikan, maka lambat laun dibentuklah madrasah dalam lingkup Pondok Pesantren yang mengenal batas-batas waktu dan jenjang pendidikan. Hal ini jelas memposisikan pendidikan agama sebagai salah satu muatan wajib dalam kurikulum pendidikan apapun. Disamping itu diakui secara jelas bahwa, yang menjadi persoalan bagaimana pendidikan Islam itu sendiri menempatkan dirinya pada posisi yang tepat dan strategis sehingga dapat mewujudkan eksistensinya. Keberadaan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat sejak 500 tahun yang silam, yakni ketika Syekh Malik Ibrahim memperkenalkan Pondok Pesantren pertama kalinya di Gresik. Namuin demikian Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan, masih belum banyak diketahui masyarakat secara mendalam, meski ia telah tumbuh cukup lama ditengah-tengah msyarakat Indonesia. Kata Kunci : Sistem Pendidikan, Pondok Pesantren, Pembinaan, Kualitas Santri
Basic Leadership Skill Training Remaja Masjid Raudhotut Tholibin As Su’ada’ Kelurahan jember kidul kecamatan Kaliwates kabupaten Jember Moh. Qurtubi
Al-Khidmah Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): OKTOBER
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM) of the Islamic University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.092 KB) | DOI: 10.56013/jak.v1i1.1118

Abstract

Basic Leadership Skill Training ini akan membekali para peserta arti kepemimpinan dengan belajar dari pengalaman yang lalu, sehinhgga mampu mendengar, bersikap, mampu memfungsikan feedback, mengelola stres yang mungkin timbul di tempat kerja, dan mampu menjalin hubungan dengan atasan atau rekan kerja. Belajar dari pengalaman baik dari diri sendiri maupun dari orang lain adalah cara yang efektif untuk belajar leadership. Peserta akan dibekali dengan teknik spesifik bagaimana menjadikan pengalaman diri sendiri dan pengalaman orang lain dapat dijadikan ‘buku pelajaran’ yang mampu mengubah hidup di masa datang. Metode pelaksanaan Observasi, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil pengabdian ini dijadikan acuan dalam membuat program pengkaderan yang harus dilaksanakan dalam melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, serta dijadikan ajang dalam proses pendidikan dan pembelajaran ketika menjalankan organisasi, yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat, Kata kunci: Leadership, Skill, Training, Remaja Masjid
Penyesuaian Kurikulum Muadalah Pondok Pesantren di Kabupaten Jember Moh. Qurtubi; Mohamad Ahyar Ma'arif
JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ASWAJA Vol. 8 No. 1 (2022): JUNI
Publisher : Penerbit Kyai Mojo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jpka.v8i1.1502

Abstract

Pesantren yang tetap mengajarkan diniyah dan mengikuti program kesetaraan yang menggunakan standar kurikulum negara (Kemenag dan Depdiknas) di kalangan pesantren disebut Mu`adahpesantren. Lulusan Pesantren ini setara dengan lulusan MA atau SMA. Proses pemerataan ini diberikan sebagai langkah negara untuk mengakui keberadaan pendidikan di pondok pesantren yang bukan bagian dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan berbasis masyarakat, Pendidikan Diniah dan Pesantren salaf bertujuan untuk menciptakan nilai-nilai agama yang berkualitas. Dari beberapa pengamatan bahwa Pondok pesantren mu’adalahh mengadopsi dari kurikulum pondok pesantren Gontor. Pembelajaran di pondok pesantren mu’adalahh menggunakan beberapa metode, yaitu: ceramah, tanya jawab, resitasi, driil dan dikte, diskusi, demonstrasi, dan hafalan. Pondok pesantren mu’adalahh serta media pembelajaran Materi umum seperti buku pedoman, alat tulis dan papan tulis masih digunakan oleh guru. Peserta didik harus memiliki buku pedoman sebagai sumber belajar. Kata Kunci : Kurikulum, Muadalah, Pondok Pesantren
Peranan Humas Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat pada Kegiatan di Desa Mojosari Kecamatan Puger Djoko Supriatno; Moh. Qurtubi; Ahmad Nur Holis; Moh. Wildan Faizul Asnan; Yovial Arif Hariyadi; Santo Hadi Wijaya; Fahri Aula AlfaIdzi
Al-Khidmah Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM) of the Islamic University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.87 KB) | DOI: 10.56013/jak.v2i2.1772

Abstract

Real work lectures (KKN) are a form of curricular partner which is an implementation of the Tri Dharma of higher education to provide work experience and student learning in community empowerment. Real work lecture activities are a golden opportunity for students to find the right solutions and strategies in dealing with problems that exist in the village. The placement of KKN student locations is mostly directed at villages that have superior potential but still lack community skills in managing. The purpose of this study was to determine the role of real work lectures as part of increasing public awareness and participation in an activity. The sample in this study is the community in the location around KKN. This research method is Field Research with data collection through interviews, observation, and documentation. From the results of research that has been obtained that the role of Community Service Program in increasing Public Awareness and Participation in an Activity is highly appreciated by the Community Around KKN.
Program Kampus Mengajar (ProKM) sebagai Upaya Peningkatan Pembelajaran Siswa Di SMP Muhammadiyah 12 Paleran, Umbulsari Erika Anugra Heni; Arik Susbiyani; Imam Bukhori Muslim; Moh. Qurtubi
Al-Khidmah Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): JUNI
Publisher : Institute for Research and Community Service (LPPM) of the Islamic University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.386 KB) | DOI: 10.56013/jak.v3i1.1923

Abstract

This study aims to find out how the role of the Teaching Campus in improving the literacy, numeracy and technological adaptation of the first menegah school students in East Java to improve the quality of education. This research uses a descriptive qualitative approach. The study was conducted for six months. The location of this study was carried out at the Junior High School in East Java, namely SMP Muhammadiyah 12 Paleran. Data collection procedures, techniques and instruments using observation, interviews and documentation. So it can be concluded that the Teaching Campus in improving literacy, numeracy and technology adaptation has an important and successful role in carrying out its programs assisted by students and the support of the school and students.
PENDIDIKAN KELUARGA BERBASIS GENDER DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KARANGPRING KECAMATAN SUKORAMBI KABUPATEN JEMBER Achmad Faisol; Moh Qurtubi
FAJAR Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 2 (2023): FAJAR Jurnal Pendidikan Islam (September)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/fj.v3i2.2651

Abstract

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Di dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan didikan dan bimbingan, karena sebagian besar pendidikannya pun banyak diterima dari lingkungan keluarga. Sehingga pendidikannya pun banyak diterima dari lingkungan keluarga tersebut. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang sangat penting terutanma pendidikan Islam, yang mutlak harus dilakukan oleh kedua orang tuanya sejak dini sampai dewasa. Selain itu keluarga juga berfungsi sebagai peletak dasar pembentukan pribadi anak. Dan Dalam hal ini peran orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama sangat dibutuhkan. Mengingat pentingnya peraanan orang tua dalam pendidikan keluarga, di mana semua pengetahuan dan pengalaman yang diterimanya (oleh anak) baik melalui penglihatan, pendengaran, ataupun tingkah laku yang berasal dari orang tua akan mempengaruhi dan mewarnai terhadap pembentukan pribadi anak, maka setiap kata, sikap dan tingkah laku orang tua merupakan cermin si anak dan akan mewarnai kahidupannya. Demikian pula dengan Bias Gender yang ada dalam keluarga ataupun masyarakat secara luas akan sangat berdampak bagi psikologis anak dalam kehidupannya di masa yang akan datang.Dengan demikian untuk keberhasilan pendidikan dalam keluarga harus didukung oleh suasana yang kondusif dari keluarga atau orang tua itu sendiri, serta lingkungan dan teman pergaulan anak. Dalam pendidikan gender, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya, karena apabila dalam satu keluarga tersebut terjadi bias gender maka hal ini akan sangat berpengaruh pada pola pikir anak-anaknya dimasa yang akan datang. Adapun yang menjadi fokus dari studi ini adalah mencari sedetail-detailnya tentang hubungan suami isteri dan antara anak laki-laki dan perempuan dalam keluarga dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1)Bagaimanakah pandangan Masyarakat desa Karangpring SukorambiJember tentang kewajiban mendidik anak bagi kedua orang tua?; (2) Bagaimanakah pandangan Masyarakat desa Karangpring SukorambiJember tentang keteladanan yang harus diberikan oleh kedua orang tua?; (3) Bagaimanakah pandangan Masyarakat desa Karangpring SukorambiJember tentang Keadilan terhadap semua anak? Dan tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengungkapkan pandangan Masyarakat desa Karangpring SukorambiJember tentang kewajiban mendidik anak bagi kedua orang tua; (2) Untuk mendiskripsikan pandangan Masyarakat desa Karangpring Sukorambi Jember tentang keteladanan yang harus diberikan kedua orang tua pada anak-anaknya; (3) Untuk menjelaskan pandangan Masyarakat desa Karangpring SukorambiJember tentang Keadilan terhadap semua anak dalam memberikan pendidikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan metode analisis data Purposive Sampling dan Quota Sampling yaitu pengambilan sample berdasarkan atas cirri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya dan sampel yang akan ditarik diusahakan supaya mempunyai sifat-sifat seperti populasi tersebut. Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, dalam skripsi ini ditempuhdengan penelitian teoritis dan empiris, dalam penelitian teoritis penulis menggunakan metode induksi, deduksi, komparasi. Sedangkan dalam penelitian empiris penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi dan angket. Adapun populasi dari penelitian ini adalah semua komponen masyarakat yang ada di Desa Karangpring Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember dan sampel penelitiannya adalah orang tua yang tinggal di desa tersebut sebanyak 84 KK, dengan menggunakan rumus          F P =           X 100%          N    Adapun dari analisis data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa Pandangan masyarakat desa Karangpring tentang kewajiban mendidik anak bagi orang tua adalah suatu hal yang wajib untuk dilaksanakan. Dan dengan adanya sikap orang tua yang menganggap bahwa pedidikan terhadap anak adalah suatu hal yang wajib, berarti orang tua sudah melaksanakan salah satu tanggung jawab yang diamanahkan Allah yaitu mendidik anak-anaknya. Dan yang berhak atau yang berkewajiban dalam mendidik anak-anaknya adalah kedua orang  tua. Dan yang berkewajiban untuk memberikan teladan bagi anak-anaknya adalah kedua orang tua, mereka berpendapat bahwa peran ayah dan ibu dalam memberikan teladan pada anak-anaknya sangatlah besar. Demikian pula dengan  Keadilan orang tua dalam memberikan pendidikan terhadap anak-anak dalam keluarga. Mereka berpendapat bahwa berbuat adil dan bijaksana terhadap semua anak adalah suatu hal yang seharusnya.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN HABIT FORMING DALAM KEGIATAN SHOLAT DHUHA DI MTS AKBAR Moh. Qurtubi
FAJAR Jurnal Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2024): FAJAR Jurnal Pendidikan Islam (Maret)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/fj.v3i2.2919

Abstract

Pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia, karena manusia saat dilahirkan tidak mengetahui sesuatu apapun, sehingga suatu pendidikan memerlukan sebuah metode agar peserta didik terbiasa dengan hal yang positif yaitu salah satu metodenya adalah Habit forming yang artinya adalah peserta didik diajarkan untuk membiasakan berprilaku terpuji dan disiplin dan semangat belajar, bekerja keras,iklas,jujur, dan bertanggung jawab atas setiap tugas yang telah di berikan. Pembiasaan artinya suatu yang di sengaja dilakukan secara berulang ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Berangkat dari permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Ingin mengetahui implementasi model pembelajaran habit forming dalam kegiatan sholat dhuha siswa MTs Akbar tahun pelajaran 2023/2024. 2. Ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat pelaksanaaan model pembelajaran habit forming dalam kegiatan sholat dhuha siswa MTs Akbar tahun ajaran 2023/2024. Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik penentuan informanya menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Analis data menggunakan kondensi data, penyajian data dan penarikan data kesimpulan atau vertivikasi. Keabsahan data mengunakan trigulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan, 1. implementasi model pembelajaran habit forming yaitu : a. persiapan kegiatan sholat dhuha siswa MTs Akbar di laksakan 06:30 dengan guru yang bertugas mengontrol siswa-siswi yang baru datang segera mengambil wudhu b. Pelaksanaan kegiaan sholat dhuha siswa MTs Akbar di laksanakan pada tahun 2003, dilaksanakan setiap hari dan diwajibkan untuk seluruh siswa-siswi serta guru secara berjemaah. c. Evaluasi kegiatan sholat dhuha siswa MTs Akbar dengan menilai hasil pengamatan siswa , menilai hasil kerja siswa, pemberian tugas baik di rumah maupun di sekolah. 2. faktor pendukung dan penghambat pelaksanaaan dalam kegiatan sholat dhuha siswa MTs Akbar lingkungan sekolah, fasilitas yang sangat memadai, motivasi siswa, dan minat siswa di bawah rata-rata.
Implementasi Metode Bervariasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar di MTs Irsyadun Nasi in Desa Kasiyan Timur Kec. Puger Kab. Jember Qurtubi, Moh.
JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ASWAJA Vol. 8 No. 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Penerbit Kyai Mojo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jpka.v8i2.2071

Abstract

Metode pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kemampuan dan keterampilan seorang guru dalam menyusun, menentukan dan meningkatkan semua strategi kegiatan dalam proses belajar mengajar. Karena dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru kepada siswa, berpengaruh kepada keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran serta berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan diberikan kepada siswa, agar tujuan dalam proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Research), dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara (interview). Analisis data menggunakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan (conclusion drawing/verification). Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih siswa kelas VII di MTs Irsyadun Nasi’in Kasiyan Timur Puger Jember tahun pelajaran 2021/2022 sangat membantu siswa dalam peningkatan hasil belajar karena dengan metode yang bervariasi siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar, minat siswa semakin meningkat, siswa semakin bersemangat dan mudah menerima pelajaran dengan baik sehingga siswa mudah memahami materi yang diajarkan serta dapat menyelesaikan tugas yang guru berikan dengan nilai bagus yang dalam hal ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dan cara guru mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan yaitu dengan melihat nilai tes lisan siswa dan hasil belajar bisa dilihat dari nilai tes lisan, tugas, PTS atau PAS siswa kebanyakan nilai para siswa bagus, meskipun masih terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.