Pendidikan inklusif merupakan pendekatan yang menjamin hak setiap individu, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), untuk memperoleh akses dan partisipasi penuh dalam lingkungan pendidikan. Implementasi pendidikan inklusif tidak hanya ditentukan oleh kebijakan dan sarana fisik, melainkan juga oleh kesiapan seluruh warga sekolah, khususnya siswa non-disabilitas. Penelitian bertujuan memperoleh informasi mengenai pengetahuan dan sikap siswa non-disabilitas terhadap ABK. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket yang diberikan kepada 98 siswa dari sekolah inklusi. Hasil Analisis sebanyak 21,9% siswa baru mengetahui jenis disabilitas hambatan pendengaran, 75,5% siswa nginan berteman dengan siswa disabilitas, 35,7% siswa beranggapan bahwa disabilitas hanya dapat belajar di sekolah khusus, dan 82,7% siswa tidak memiliki anggota keluarga dengan kebutuhan khusus. Informasi mengenai siswa disabilitas paling banyak diperoleh dari lingkungan sekitar (42,9%). Pengetahuan siswa non-disabilitas terhadap ABK masih tergolong rendah, meskipun sikap mereka cenderung positif. Perlu dilakukan upaya peningkatan wawasan siswa agar tercipta lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan suportif.