Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Optimalisasi Metode Tahsin Al-Qur'an Bagi Pelajar Pada MAN 1 Meulaboh Faisal, Muhammad; Marisa, Siti Nurkhafifah; Fisa, Triansyah; Amiruddin, Amiruddin; Rahim, Reynaldi Aulia
MEUSEURAYA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol.2 No.1 (Juni 2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.646 KB) | DOI: 10.47498/meuseuraya.v2i1.1839

Abstract

Islam mengatur fungsi utama dalam mempelajari Alquran adalah membacanya dengan tajwid yang benar karena Alquran tidak dapat dibaca sembarangan. Pentingnya tajwid mengharuskan para pembacanya mempelajari metode-metode dalam melafalkan setiap huruf Alquran dengan benar yang dikenal dengan istilah tahsin Alquran, sehingga program tahsin diperlukan untuk menunjang para pelajar Alquran. Pelaksanaan kegiatan tahsin ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kepandaian kepada para pelajar dalam melafalkan huruf-huruf hijayah dengan benar. Melalui pengabdian ini diharapkan para pelajar dapat lebih mengenal sifat dan posisi huruf dengan baik agar terhindar dari kesalahan dalam membacanya. Hasil yang diperoleh, para pelajar dapat melafalkan setiap huruf Alquran dengan baik dan benar mengikuti kaidah pelafalan Alquran yang diajarkan sehingga mereka menjadi lebih yakin dalam membaca dan dapat menlajutkan ke tahap tahfidz Alquran.
Praktek Pelatihan Tahsin Al-Qur’an Bagi Mahasiswa Ilmu Alquran dan Tafsir STAIN Meulaboh Faisal, Muhammad; Fisa, Triansyah; Mairizal, T.; SH, Hendra
MEUSEURAYA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (Desember 2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/meuseuraya.v3i2.2884

Abstract

Every Muslim is required to worship by reading the Qur'an, making it obligatory for them to adhere to the rules of tajweed when doing so. Failure to understand these rules correctly may lead to errors in recitation. The Qur'an and Tafsir Study Program at STAIN Meulaboh emphasizes the Qur'an as a primary learning source, placing a high demand on students to read it properly. However, some students in the program struggle with accurate recitation, highlighting the need for additional Tahsin training to enhance their skills. Throughout the implementation of these activities, students displayed great enthusiasm, with many actively participating. Furthermore, their eagerness extended beyond merely reading accurately; many expressed a strong desire to memorize the Qur'an as well.
Dimensi Ke-Indonesiaan Dalam Tafsir Al-Azhar: Analisis Refleksi Sosial dan Politik Dalam Surat Al-Balad Faisal, Muhammad; Fisa, Triansyah; Fazlul, Muhammad
BASHA'IR: JURNAL STUDI AL-QUR'AN DAN TAFSIR Vol 4 No 2 (2024): Basha'ir: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bashair.v4i2.2133

Abstract

Tafsir al-Azhar banyak dijadikan objek penelitian oleh para peneliti. Kitab tafsir ini sangat kental dimensi kontektualitasnya, dapat di katakan penjelasan surah dalam kitab tafsir ini dicoba untuk dilihat kontekstualitasnya oleh HAMKA tidak hanya dari segi kapan surah itu turun tetapi diusahakan untuk dikaitkan fenomena sosial politik yang sedang terjadi, baik itu yang terjadi di luar negara Indonesia maupun yang sedang terjadi di Indonesia. Walau demikian, HAMKA tidak mengesamping penjelasan tekstualitas dari ayat-ayat Alquran tersebut. Surat al-Balad merupakan salah satu surah dalam Alquran di mana kontekstualitas keIndonesiaan sangat kental dalam tafsir al-Azhar. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana dimensi KeIndonesiaan yang diterapkan oleh HAMKA dalam menafsirkan surat al-Balad dengan mempertimbangkan keadaan sosial dan Politik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah Metode kualitatif deskriptif dengan menerapkan pendekatan historis dan sosial politik sebagai pisau analisis, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa HAMKA menjelaskan surat al-Balad dengan berbagai pendekatan tekstual dan kontekstual. Tetapi kontektuals agaknya lebih mendominasi, kontektualitas tafsir dalam surat al-Balad tersebut beliau terapkan dengan mengaitkan fenomena sosial dan politik yang terjadi di Indonesia. Surat al-Balad menurutnya merupakan surat yang telah mengilhami nilai-nilai kemanusian dan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia khususnya dalam mencapai kemerdekaan.
OPTIMALISASI ILMU MAWARIS DENGAN METODE ‘POHON WARISAN’ BAGI KELOMPOK IBU PENGAJIAN DI ACEH SELATAN Rahma, Ida; Handoyo, Budi; Ayuningtyas, Dian; Fisa, Triansyah
BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN Vol. 15 No. 1: ( Juni 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bidayah.v15i1.2853

Abstract

Transformasi ilmu pengetahuan dan skill dalam bentuk pelatihan yang secara teknis lebih praktis belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para kaum perempuan. Hal ini disebabkan, kegiatan pelatihan sering dilibatkan mereka yang usia produktif dan mereka yang punya akses dengan lembaga pendidikan atau lembaga yang memberikan pelatihan. Aceh selatan sebagai daerah santri dengan jumlah dayah relatif banyak, dalam kegiatan pengajian keagamaan, daerah ini tidak kekurangan tenaga pengajar. Hanya saja, sejauh pantauan dan observasi penulis, materi kajian keagamaan yang diisi baik di mesjid ataupun kelompok pengajian, selalu berkutat masalah thaharah dan ibadah secara umum. Materi kajian tentang mawaris masih belum dikaji secara serius. Karena itu, perlu dibuat sebuah kegiatan pelatihan yang memberi pemahaman dengan metode yang tepat. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui pemahaman para ibu kelompok pengajian di Aceh selatan terhadap pembagian harta waris menurut hukum Islam dan untuk mengetahui pengaruh pelatihan ilmu mawaris melalui metode ‘pohon warisan’ terhadap penguasaan cara pembagian harta waris. Metode yang digunakan adalah metode community based research (CBR), dengan pendekatan kualitatif. Hasil pengabdian ditemukan bahwa masih kurangnya pemahaman terhadap ilmu kewarisan hukum Islam oleh para ibu pengajian hal ini disebabkan salah satu faktornya adalah kurangnya edukasi dan kajian khusus tentang ilmu mawaris. Adapun pengaruh pengabdian ini adalah bahwa hampir semua pesera belum pernah menemukan metode ‘pohon warisan’ dan umumnya peserta dengan mudah memahami dan memetakan ahli waris serta bagiannya dengan metode tersebut. Selain itu, adanya harapan agar pelatihan tersebut dibuat secara massal dan berkelanjutan.
Implementation of Qanun Baitul Mal on Zakat On Agriculture and Plantations in the Southwest of Aceh Jamal, Anton; Fisa, Triansyah; Husamuddin, Husamuddin
AT-TASYRI': JURNAL ILMIAH PRODI MUAMALAH Vol. 17 No. 1 (2025): At-Tasyri': Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/tasyri.v17i1.4643

Abstract

This research aims to explain the implementation of Qanun Baitul Mal No. 11 of 2018 in the Barat-Selatan Aceh (Barsela) region. The focus of the study is the application of Qanun Baitul Mal No. 11 of 2018 concerning the obligation to pay zakat from all agricultural and plantation yields, along with the influencing factors. The research was conducted in three regencies: Aceh Barat, Nagan Raya, and Abdya, using a qualitative descriptive method. Data collection techniques included in-depth interviews, observation, and literature review, which were then analyzed using legislative theory and the maqasid al-shari’ah approach. This study found that Barsela is a region with significant potential in agriculture and plantations, especially oil palm. However, public awareness to pay zakat from all agricultural and plantation yields in accordance with the provisions of the qanun remains very low. In general, the implementation of zakat is left to the understanding of the madhhab, without considering the logical reasoning (‘illat) and the objectives (maqasid al-shari’ah) behind the zakat obligation. As a result, zakat paid from agricultural and plantation yields is limited to staple food, in accordance with the provisions of the Shafi‘i madhhab. The contributing factors include a strong cultural attachment to the Shafi‘i madhhab, insufficient structural and functional support from related institutions, and a low level of understanding among stakeholders regarding the status and function of the qanun in the implementation of Islamic law (shari‘ah) in Aceh and its position within the legislative hierarchy.
Pandangan Ulama Woyla Terhadap Ayat-Ayat Kepemimpinan Perempuan Marziah, Ainal; Hanif, Hanif; Fisa, Triansyah
BASHA'IR: JURNAL STUDI AL-QUR'AN DAN TAFSIR Vol 5 No 1 (2025): Basha'ir: Jurnal Studi Al-Quran dan Tafsir
Publisher : Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/bashair.v5i1.4321

Abstract

The belief that women are weak and inferior has been a long-standing discussion in the Woyla community, leading to the perception that women are unfit for leadership, much like the classical scholars who largely prohibited women from leading. However, most contemporary scholars allow female leadership, interpreting the same Qur'anic verses differently. This study focuses on the views of dayah scholars in Woyla, Aceh Barat, aiming to explore their stance on female leadership and whether the Qur'an explicitly addresses this issue. Field research reveals that the majority of dayah scholars in Woyla hold that women should not be leaders, citing Surah An-Nisa, verse 34, as a basis for their argument. Nonetheless, they allow women to lead in specific areas outside of household and family matters, relying on Qur'anic verses that emphasize human equality and the mutual support of individuals without distinguishing between male and female. This nuanced understanding shows that while traditional views may restrict women’s leadership in certain domains, there is space for female leadership in other contexts based on broader interpretations of equality in the Qur’an.