Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Hubungan Tingkat Kesejahteraan Tanggung Jawab dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Perawat dan Bidan Mokodompit, Hafsia K. N.; Tendean, Lydia E. N.; Mantik, Max F. J.
e-CliniC Vol 9, No 2 (2021): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v9i2.36066

Abstract

Abstract: Health worker is everyone who devotes him/herself in the health sector and has knowledge and skills through education in the health sector, such as nurse and midwife. The maximum service of a health worker can be achievd if the level of satisfaction is good. Various factors can affect the satisfaction of nurses and midwives working in an hospital organization, such as welfare, responsibility, and work motivation. This study was aimed to assess the relation-ship between welfare, responsibility, work motivation and satisfaction among nurses and mid-wives. This was an analytical, observational, and quantitative study with a cross sectional design. There were 119 health workers of General Hospital GMIBM Monompia Kotamobagu involved in this study consisting of 107 nurses and 12 midwives obtained by using the total sampling method. The multiple linear test showed that the level of welfare affected job satisfaction (p=0.000), while responsibility and motivation did not affect job satisfaction (p=0.371 and p=0.415). The simultaneous test resulted in an F-value of 6.112 where welfare/income, respon-sibility, and motivation simultaneously affected the job satisfaction of nurses and midwives. In conclusion, welfare significantly influenced the satisfaction of nurses and midwives meanwhile responsibility and motivation did not.Keywords: level of welfare; responsibility; motivation and job satisfaction Abstrak: Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan seperti perawat dan bidan. Pemberian pelayanan yang maksimal dari tenaga kesehatan dapat tercapai bila tingkat kepuasan kerja perawat dan bidan baik. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kepuasan kerja pada perawat dan bidan dalam suatu organisasi rumah sakit, di antaranya tingkat kesejahteraan, tanggung jawab, dan motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kesejahteraan, tanggung jawab, dan motivasi dengan kepuasan kerja pada perawat dan bidan. Jenis penelitian ialah kuantitatif dan analitik observasional dengan desain potong lintang. Subyek penelitian berjumlah 119 orang tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum GMIBM Monompia Kotamobagu, terdiri dari 107 perawat dan 12 bidan diperoleh dengan teknik total sampling. Hasil penelitian uji linear berganda mendapatkan tingkat kesejahteraan memengaruhi kepuasan kerja (p=0.,00), sedangkan tanggung jawab dan motivasi tidak meme-ngaruhi kepuasan kerja (p=0,371 dan p=0,415). Pada hasil uji simultan didapatkan nilai F=6,112 dimana kesejahteraan/pendapatan, tanggung jawab, dan motivasi secara serempak memengaruhi kepuasan kerja. Simpulan penelitian ini ialah kesejahteraan/pendapatan mempunyai pengaruh bermakna terhadap kepuasan kerja perawat dan bidan sedangkan tanggung jawab dan motivasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja perawat dan bidan.Kata kunci: kesejahteraan; tanggung jawab; motivasi kerja dan kepuasan kerja
AKTIVITAS FISIK TERHADAP SENSITIVITAS INSULIN DAN KONTROL GLIKEMIK PADA DIABETES MELLITUS: A LITERATUR REVIEW Jikrun Jaata; Hafsia Khairun Nisa Mokodompit; Moh Rizki Fauzan; Bahtiar Yusuf
Nursing Arts Vol 16 No 1 (2022): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/jna.v16i1.187

Abstract

Latar belakang: Obesitas berkontribusi terhadap resistensi insulin melalui peningkatan metabolik yang menghambat transduksi insulin, sehingga perlu adanya intervensi yang diberikan untuk kontrol glikemik dan sensitivitas insulin yang salah satunya dengan aktivitas fisik. Tujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap sensitivitas insulin dan kontrol glikemik. Sumber Data: ulasan sistematik ini dilakukan dibeberapa data base internasional dari tahun 2008 sampai 2018 di Pubmed dan Science Direct. Metode: tinjauan sistematis menggunakan daftar periksa PRISMA. Hasil: dari lima studi intervensi, dua diambil dari penelitian desain acak control (RCT) dengan intervensi aktivitas fisik pelatihan selama 8 minggu dengan aktivitas pemberian caremide. Semua intervensi yang digunakan dapat mengontrol glikemik dan resistensi insulin dan untuk menilai resistensi terhadap insulin menggunakan Homeostasis Model Assessment of Insulin Resistance (HOMA). Kesimpulan: aktivitas fisik yang dilakukan pada pasien diabetes mellitus dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol glikemik.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyalahgunaan Alat Kontrasepsi Kondom Pada Remaja di Desa Mopusi Tahun 2022 Hafsia Khairun Nisa Mokodompit
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 2 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v13i2.261

Abstract

Perilaku seksual remaja merupakan persoalan yang rumit, dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun dari luar diri remaja. Karakteristik remaja atau personal, keluarga dan faktor di luar keluraga seperti media dan lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi aktivitas seksual remaja. Remaja berkembang tidak dalam lingkungan isolasi, tetapi dalam lingkungan yang luas yaitu keluarga, media dan linkungan pergaulan. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyalahgunaan Alat Kontrasepsi Kondom Pada Remaja Di Desa Mopusi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan menekankan waktu pengukuran dan observasi data antara variabel dependent dan independent serta dilakukan satu kali pada satu saat (point time approach) secara simultan. Hasil penelitian didapatkan Sebagian besar remaja tinggal di lingkungan keluarga yang baik 42 responden (84,0%) dengan nilai P Value = 0,902> 0,05. Sebagian besar responden remaja di desa mopusi menggunakan media dengan baik 30 responden (60,0%) dengan nilai p value 0,133>0,05. Sebagian besar remaja yang berada di lingkungan pergaulan yang baik sebesar 31 remaja (62,0%) dengan value 0,000<0,05.kesimpulan dari penelitian ini Terdapat hubungan yang signifikan dan bermakna antara faktor-faktor lingkungan pergaulan dan faktor lingkungan keluarga
Aksi Donor Darah Sekaligus Pemeriksaan Kesehatan Dan Pengobatan Gratis Dilingkungan Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika Moh. Rasyid Kuna; Moh. Rivaldi Mappa; Hafsia Khairun Nisa Mokodompit
Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ) Vol. 3 No. 3 (2022): Community Engagement & Emergence Journal (CEEJ)
Publisher : Yayasan Riset dan Pengembangan Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37385/ceej.v3i3.1038

Abstract

Dalam rangka memperingati Milad ke-1 Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu (IKTGM) menyelenggarakan 2 kegiatan yakni donor darah sekaligus pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah donor darah, Donor Darah merupakan proses pengambilan darah dalam jumlah tertentu dari seorang pendonor, darah yang diperoleh akan dimanfaatkan untuk transfusi darah bagi yang membutuhkan. terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh oleh pendonor bila rutin mendonorkan darahnya, kegiatan kedua pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis hal ini dilakukan karena Prevalensi (PTM) Penyakit tidak menular terus mengalami peningkatan seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat kearah yang kurang seimbang. Faktor risiko PTM di indonesia antara lain adalah hipertensi, obesitas dan diabetes. Kurangnya pengetahuaan dan kesadaran terhadap bahaya PTM menyebabkan deteksi dini berbasis pelayanan kesehatan kurang efektif. Tujuan dari kegiatan ini untuk Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian semua dosen dan mahasiswa dilingkungan kampus Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu dalam kegiatan sosial donor darah dan Meningkatkan kesadaran memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin sehingga dapat mengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Edukasi Pijat Batuk Pilek Pada Balita Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu di Desa Ratatotok Tengah Strahmawati Hamzah; Sitti Nurul Hikma Saleh; Muzayyana Muzayyana; Agustin Agustin; Alhidayah Alhidayah; Hafsia Khairun Nisa Mokodompit; Adelia Ginintu; Anastasya Datukramat
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.042 KB)

Abstract

Batuk dan pilek merupakan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Atas pada anak usia di bawah 5 tahun. ISPA yaitu penyebab utama morbiditas dan mortalitas dari penyakit menular di seluruh dunia. ISPA juga yakni penyebab kematian ketiga di dunia. Masalah batuk pilek pada balita sangat sering dijumpai, dikarenakan sistem imun balita masih rendah sehingga sangat rentan terjangkit virus. Orang tua yang mendapati anak mengalami batuk pilek menganggap merupakan hal yang wajar pada balita. Penanganan yang terlambat dan kurang tepat terhadap batuk pilek dapat memperparah keadaan balita sehingga terjadi kejang. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pijat batuk pilek melalui penyuluhan kesehatan. Metode kegiatan pengabdian yaitu memberikan materi kepada 20 ibu yang memiliki balita melalui ceramah interaktif dan diskusi. Untuk mengevaluasi pengetahuan ibu dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah penyuluhan dengan kuesioner. Hasil kegiatan diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang pijat batuk, dimana perbedaan rata-rata skor pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan sebesar 8,14. Diharapkan dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu dapat melakukan pijat batuk pilek pada balita yang baik dan benar.
HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA 1 TAHUN DI UPTD PUSKESMAS PINOLOSIAN Sitti Nurul Hikma Saleh; Muzayyana M; Sarman S; Hafsia Khairunisa Mokodompit; St.Rahmawati Hamzah
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1, No 1 (2022): November
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.154 KB)

Abstract

Pentingnya pemberian MP-ASI > 6 bulan karena kematangan saluran pencernaan bayi terjadi pada usia 6 bulan ke atas karena sistem pencernaanya sudah relatif sempurna dan siap menerima MP-ASI. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dini dengan status Gizi bayi 6-12 bulan di UPTD Puskesmas Pinolosian. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif menggunakan desain cross sectional . Populasi penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai anak usia 1 tahun, ibu yang bersedia menjadi responden, bisa berkomunikasi dengan baik, dan ibu yang aktif mengikuti posyandu dengan sampel sebanyak 66 responden. Pada penelitian ini, dipilih menggunakan metode accidental sampling. pengumpulan data menggunakan kuesioner, juga analisis data univariat serta bivariat dan juga menggunakan uji chi square dan program komputer. Populasi dalam penelitian ini berjumlah189 bayi dan sampel diambil secara purposive sampling dengan jumlah sampel 66. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi Anak Usia 1 Tahun di UPTD Puskesmas Pinolosian. (P Value =0,000). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pemberian MP-ASI dengan status gizi anak usia 1 tahun.
Hubungan Pengetahuan Tentang Perawatan Payudara Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Di UPTD Puskesmas Motoboi Kecil: The Relationship Between Knowledge About Breast Care and Breast Care Behavior in Postpartum Women at UPTD Motoboi Kecil Community Health Center Hafsia KH. Nisa; Suci Rahayu Ningsih; Echa E.S. Amir
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 6 No. 2: SEPTEMBER 2023
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Masa persalinan hingga tiga bulan masa menyusui. Sekitar 51,5% ibu pasca persalinan yang menderita peradangan payudara (mastitis) sehingga menyebabkan adanya lecet pada putting susu dan abses sehingga menyebabkan ibu tersebut berhenti menyusui bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang perawatan payudara dengan perilaku dalam perawatan payudara pada ibu nifas di UPTD Puskesmas Motoboi Kecil. Metode : analisis dengan cara kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah 43 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Selanjutnya data yang terkumpul dan diolah dengan cara menggunakan computer dengan program SPSS Versi 25 untuk analisa dengan uji statistic. Hasil Penelitian : Pengetahuan perawatan payudara ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Motoboi Kecil pengetahuan tinggi sebanyak 29 ibu nifas (67,4%). Perilaku perawatan payudara pada ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Motoboi Kecil mayoritas baik yaitu sebanyak 35 ibu nifas (81,4%). Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-square diperoleh nilai p-value = 0,009 lebih kecil dari nilai p-value ≤ 0,05 yang berarti H₀ ditolak Kesimpulan : ada hubungan pengetahuan perawatan payudara dengan perilaku perawatan payudara pada ibu nifas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Motoboi Kecil.
Baby Gym Melatih Motorik Bayi Dari Usia 3-12 Bulan Di Kelurahan Mogolaing Kecamatan Kotamobagu Barat Hafsia K.N Mokodompit; Alfiana P Gonibala; Lastri Paputungan; Nafila C. Katili; Destria R. Batadi; Chenita Mamonto; Fadila A.Z Limo; Nopelia L.V Komagian
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan tumbuh kembang merupakan kegagalan untuk tumbuh dan berkembang Dimana  sebenarnya anak tersebut berkembang sesuai dengan usianya tetapi dalam prosesnya mengalangi keterlambatan, salah latu caranya adalah dengan Senam bayi atau baby gym merupakan suatu kumpulan permainan gerakan yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, serta kemampuan motorik bayi secara optimal. Baby gym biasanyan dilakukan pada saat bayi berusia 3-12 bulan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh baby gym terhadap tumbuh kembang bayi. Metode yang digunakan yaitu memberikan informasi mengenai baby gym kepada ibu-ibu yang memiliki bayi usia 3 sampai 12 bulan secara langsung dengan edukasi sekaligus mempraktekan tekniknya Kegiatan juga didukung dengan pemberian leaflet dan brosur yang berisi mengenai informasi dan gambar tentang melatih motorik bayi, Lokasi pelaksanaan di Mogolaing RT4 dan RT5  Kecamatan Kotambagu Barat setelah itu dilakukan pre-test dan post-test sebagai bahan evaluasi. Hasil Setelah dilakukan penyuluhan dan mempraktekan gerakan motoric secara langsung pada bayi ibu sudah bisa mempraktekan langsung dan sudah paham mengenai manfaat, tujuan, dan prosedur pelaksanaan termaksud tahap kerja melatih motoric pada bayi termaksud Manfaat melatih motoric pada bayi dapat melemaskan otot-otot bayi, memperlancar peredaran darah, hubungan saling percaya antara therapist dank lien, ungkapan kasih sayang dan keceriaan, kesimpulan untuk pengabdian ini diharapkan ibu dan bayi rajin datang ke posyandu untuk mengikuti pelayanan pemantauan perkembangan secara berkala sehingga dapat mendeteksi secara dini keterlambatan perkembangan motorik kasar, dan kepada bidan dan tenaga kesehatan lain  untuk memotivasi ibu atau keluarga untuk melakukan senam bayi.
Pelatihan Pijat Bayi Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi di Kelurahan Kotamobagu Hafsia KN Mokodompit; Dede H Gobel; Ayu S Bella; Della A Mursali; Fara D Makalalag; Fira W Supu; Sherly Tulengkey; Moh Rasyid Kuna
Kreativasi : Journal of Community Empowerment Vol. 3 No. 1 (2024): Vol.3 No.1,2024: Juni 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/kreativasi.v3i1.34520

Abstract

Baby massage is a type of stimulation that is carried out by gently stroking the surface of the baby's skin with the hands, with the aim of affecting the muscles, respiratory system, nerves, blood circulation and spleen. This is a relatively safe, cheap and easy to apply option to increase growth. and your baby's development. The aim of this service is to educate mothers who have babies about the health benefits of baby massage to improve the quality of their baby's sleep naturally. The method of service activities is lectures and exercises. The place is the residence of the mother who gave birth to her baby in RT 8 Kelurahan Kotamobagu, West Kotamobagu District. From the results of the activity, it is known that knowledge about the benefits of baby massage for the health and quality of baby sleep has increased, especially among mothers who have babies. Through lectures and practice of baby massage, we hope that mothers with babies can increase their knowledge and skills so you can do your own baby massage on babies and children.
Loving Baby Massage Untuk Mengatasi Pola Tidur Bayi Di Desa Padang Mokodompit, Hafsia Khairun Nisa; Majaan, Anatasya Nur Aviva
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5255

Abstract

Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkunngannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang. Sampai usia 3 bulan, bayi baru lahir akan menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan pembagian waktu 8 jam dan 9 jam untuk tidur malam. Semakin usia bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang, kira-kira 3 kali. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya loving baby massage untuk kualitas tidur bayi. Metode penelitian ini kegiatan berupa ceramah, demonstrasi cara melakukan pijat, serta tanya jawab dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada masyarakat fungsinya untuk mengukur pengetahuan masyarakat terkait massage pengabdian masyarakat bisa dipahami dan dimengerti Hasil pengabdian jumlah bayi yang ada di desa padang berjumlah 5 bayi yang berjenis kelamin Perempuan dan rata-rata usia 6-7 bulan dengan berat badan 3-4 kg dan Panjang 42-49 cm. ibu-ibu yang mempunyai bayi sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pengabdian Masyarakat loving baby massage/pijat bayi untuk mengatasi pola tidur bayi. Kesimpulan Ibu-ibu telah mengerti tentang pengertian dari loving baby massage dan manfaat dari loving baby massage