Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

The capacity of Islamic senior high school students to comprehend mathematical ideas and solve matrix problems Handayani, Ucik Fitri; Anggraini, Lailatul
Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/factor_m.v6i1.1056

Abstract

Kemampuan pemahaman konsep dalam mata pelajaran matematika sangat diperlukan oleh setiap siswa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa MA dalam menyelesaikan soal matriks. Penelitian dilaksanakan pada 53 siswa kelas XI di MA Mambaul Ulum Banjarejo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian yakni Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dalam setiap indikator berbeda-beda. Persentase indikator kemampuan pemahaman konsep siswa pada indikator ke-1 yakni 72%, indikator ke-2 yakni 93%, indikator ke-3 yakni 83%, indikator ke-4 yakni 88%, indikator ke-5 yakni 60%, indikator ke-6 yakni 55% dan indikator ke-7 yakni 60%. Persentase indikator kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang paling tinggi adalah merepresentasikan suatu konsep dalam berbagai bentuk matematis. Sedangkan, persentase indikator kemampuan pemahaman konsep siswa yang paling rendah yakni menerapkan prosedur atau operasi matematika dalam menyelesaikan soal. Guru dalam proses pembelajaran disarankan untuk tidak hanya menekankan pada hafalan, akan tetapi pada pemahaman konsep siswa.   The ability to understand concepts in mathematics is needed by every student. The purpose of this study was to describe the ability to understand mathematical concepts of MA students in solving matrix problems. The research was conducted on 53 students of class XI at MA Mambaul Ulum Banjarejo. Data collection techniques used were tests and interviews. The results of the research are the ability to understand students' mathematical concepts in each indicator is different. The percentage of students' concept understanding ability indicators on the 1st indicator is 72%, the 2nd indicator is 93%, the 3rd indicator is 83%, the 4th indicator is 88%, the 5th indicator is 60%, the 3rd indicator 6 is 55% and the 7th indicator is 60%. The highest percentage of student's ability to understand mathematical concepts is representing a concept in various mathematical forms. Meanwhile, the lowest percentage of students' concept comprehension indicators is applying mathematical procedures or operations in solving problems. Teachers in the learning process are advised not only to emphasize memorization but also to understand students' concepts.
Students' errors in solving linear program problems according to Newman's Theory in terms of gender Handayani, Ucik Fitri; Anggraini, Lailatul
Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M) Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/f_m.v7i1.1981

Abstract

Tujuan penelitian yakni untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dalam memecahkan masalah kontekstual program linear menurut Teori Newman ditinjau berdasarkan jenis kelamin. Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini 21 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki kelas XI IPA MA Mambaul Ulum. Pengumpulan data melalui tes satu masalah dan wawancara terstruktur. Validasi instrumen dilaksanakan kepada dosen ahli. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan, sedangkan pengecekan keabsahan data menerapkan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan siswa perempuan berada pada kategori cukup sedangkan siswa laki-laki berada pada kategori sangat tinggi. Kesalahan paling tinggi siswa perempuan pada kesalahan perhitungan dan penulisan jawaban, sedangkan siswa laki-laki paling tinggi pada kesalahan transformasi. Siswa laki-laki melakukan kesalahan pada semua indikator. Tidak ada siswa perempuan dengan kesalahan membaca. Guru dapat membiasakan permasalahan matematika kontekstual kepada siswa agar terbiasa dan meminimalisir kesalahan. Penelitian terbatas pada analisis kesalahan siswa, untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan strategi untuk meminimalisir kesalahan siswa. The aim of this research is to describe students’ errors in solving linear programmes contextual problems according to Newman's Theory based on gender. This research is descriptive qualitative. The subjects of this research were 21 female students and 10 male students of class XI IPA MA Mambaul Ulum. Data were collected through one problem test and structured interview. Instrument validation was carried out to expert lecturers. Steps in data analysis are data reduction, presentation and conclusion drawing, while data validity test applied triangulation technique. The results showed that the average percentage of female students' errors was a moderate category, while male students were classified as very high. The highest error of female students in calculation errors and answer writing, while male students are highest in transformation errors. Male students made errors in all indicators. There were no female students with reading errors. Teachers can familiarise contextual mathematics problems to students to get used to and minimise errors. The research is limited to analysing student errors, for further research, strategies can be carried out to minimize student errors.
Kemampuan Berpikir Kreatif Dalam Menyelesaikan Permasalahan Pola Bilangan Handayani, Ucik Fitri
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 3 (2023): November
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v3i3.1504

Abstract

Abad 21 memberikan sebuah tantangan siswa untuk bisa menguasi beberapa kemampuan salah satunya kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan ini pada matematika mengharuskan siswa bisa menuliskan berbagai solusi yang benar dan berbeda pada permasalahan terbuka. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif dalam menyelesaikan permasalahan pola bilangan pada siswa kelas VIII. Sampel penelitian yakni 24 siswa kelas VIII di Kab. Blitar. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara. Analisis data menggunakan reduksi, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh 71% siswa memenuhi indikator kelancaran, 63% siswa memenuhi indikator keluwesan dan 4% siswa memenuhi indikator kebaruan. Indikator yang paling sedikit dipenuhi oleh siswa yakni indikator kebaruan. Sedangkan indikator yang paling banyak dipenuhi oleh siswa yakni indikator kelancaran. Guru disarankan untuk melatih siswa menyelesaikan masalah dengan jawaban benar yang beragam, sehingga kemampuan berpikir kreatif bisa terasah. The 21st century provides a challenge for students to be able to master several abilities, one of which is the ability to think creatively. This ability in mathematics requires students to be able to write various correct and different solutions to open problems. The research aims to describe the ability to think creatively in solving number pattern problems in class VIII students. The research sample is 24 class VIII students in Kab. Blitar. Data was collected through tests and interviews. Data analysis using reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that 71% of students met the indicators of fluency, 63% of students met the indicators of flexibility and 4% of students met the indicators of novelty. The indicator that the students met the least was the novelty indicator. The indicator most fulfilled by students is the fluency indicator. Teachers are advised to train students to solve problems with a variety of correct answers so that creative thinking skills can be honed.
Study of Javanese Cultural Weton Significance Through Falak Science: An Ethnomathematical Analysis Septia, Tika; Handayani, Ucik Fitri; Ramadhan, Muhammad Rizky
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v4i1.1644

Abstract

Ilmu Falak memiliki peran penting dalam berbagai kegiatan keagamaan. Selain itu, ilmu ini juga berkaitan erat dengan beberapa materi matematika, salah satunya dalam proses perhitungan weton budaya Jawa. Bidang ilmu matematika yang mempelajari matematika dengan pendekatan budaya adalah etnomatematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk etnomatematika dalam penentuan weton budaya Jawa dengan menggunakan ilmu falak. Penelitian dilakukan di Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Proses dokumentasi didasarkan pada artikel ilmiah dan buku-buku, sedangkan wawancara dilakukan dengan narasumber tertentu untuk memperkuat hasil yang diperoleh dari dokumentasi.  Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Bantur menggunakan ilmu falak dalam menentukan weton seseorang dengan menerapkan konsep operasi bilangan. Falak has an important role in various religious activities. In addition, science is closely related to several mathematical materials, one of which is calculating Javanese cultural weton. The field of mathematics that studies mathematics with an artistic approach is ethnomathematics. The purpose of this study is to describe the ethnomathematical form used to determine Javanese cultural weton using Falak. The research was conducted in Bantur Village, Bantur District, Malang Regency. This research uses qualitative methods with documentation and interviews. The documentation process is based on scientific articles and books, while interviews are conducted with certain sources to strengthen the results obtained from the documentation. The data validity technique used is source triangulation. The results showed that the people of Bantur Village used falak science to determine a person's weton by applying the concept of number operations.
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP NU SUNAN AMPEL DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONTEKSTUAL GEOMETRI [MATHEMATICS REPRESENTATION ABILITY OF NU SUNAN AMPEL JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN SOLVING GEOMETRY CONTEXTUAL PROBLEMS] Handayani, Ucik Fitri
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol 6, No 1 (2022): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v6i1.5369

Abstract

The ability of mathematical representation is needed by students to communicate mathematical ideas. However, the student's representation ability is still not optimal, especially in geometry material. The purpose of this study is to describe the representational abilities of students of SMP NU Sunan Ampel in solving geometrical contextual problems. The study was conducted on 19 students at SMP NU Sunan Ampel Poncokusumo. Data was collected through tests and interviews. The indicators of representation ability used are visual representation, symbolic, and verbal. The results of the research are the level of student representation ability as much as 53% in the low category, as much as 42% in the medium category, and as much as 5% in the high category. Students with high representation ability can fulfill the indicators of visual, symbolic, and verbal representation well according to their abilities. Students with moderate representational abilities can meet the indicators of symbolic representation, but there are still errors in writing and calculations. Students with low representation ability have not reached the three indicators of representational ability well as a whole according to their abilities. It is hoped that the teacher can provide practice questions to students by requiring students to describe and write down the mathematical model in detail and completely. In addition, the teacher can also introduce various forms of flat shapes in contextual problems so that students can be trained to solve contextual problems related to flat shapes.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kemampuan representasi matematika sangatlah dibutuhkan oleh siswa untuk mengkomunikasikan ide matematika. Namun, kemampuan representasi siswa masih belum optimal khususnya pada materi geometri. Tujuan penelitan ini mendeksripsikan kemampuan representasi siswa SMP NU Sunan Ampel dalam menyelesaikan masalah kontekstual geometri. Penelitian dilaksanakan pada 19 siswa di SMP NU Sunan Ampel Poncokusumo. Data dikumpulkan melalui tes dan wawancara. Indikator kemampuan representasi yakni representasi visual, simbolik, dan verbal. Hasil penelitian yakni tingkat kemampuan representasi siswa sebanyak 53% pada kategori rendah, sebanyak 42% pada kategori sedang, dan sebanyak 5% pada kategori tinggi. Siswa kemampuan representasi tinggi dapat memenuhi indikator representasi visual, simbolik, dan verbal dengan baik sesuai kemampuannya. Siswa kemampuan representasi sedang dapat memenuhi indikator representasi simbolik, namun masih terdapat kesalahan penulisan dan perhitungan. Siswa kemampuan representasi rendah belum mencapai ketiga indikator kemampuan representasi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kemampuannya. Harapannya guru dapat memberikan latihan soal kepada siswa dengan mewajibkan siswa menggambarkan dan menuliskan model matematikanya secara detail dan lengkap. Selain itu, guru juga dapat memperkenalkan berbagai bentuk bangun datar dalam masalah kontekstual agar siswa dapat terlatih menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan bangun datar.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KEKONGRUENAN DITINJAU DARI SELF CONFIDENCE Ali, Mustofa; Handayani, Ucik Fitri
Bahasa Indonesia Vol 3 No 2 (2024)
Publisher : IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/add.v3i2.3189

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan soal kekongruenan yang ditinjau berdasarkan self confidence siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data menggunakan tes, angket dan wawancara. Penelitian dilaksanakan pada 23 siswa kelas XII IPA MA Al-Khoirot. Subjek penelitian dipilih tiga siswa berdasarkan self confedence yakni tinggi, sedang dan remdah. Hasil penelitian diperoleh data bahwa siswa dengan tingkat Self-Confidence tinggi dapat memenuhi empat indikator kemampuan berpikir kritis matematis, sedangkan siswa dengan tingkat Self-Confidence sedang dapat memenuhi dua indikator kemampuan berpikir kritis matematis dan siswa dengan Self-Confidence rendah hanya dapat memenuhi 1 indikator kemampuan berpikir kritis matematis. Dalam hal ini artinya pola berfikir kritis matematis siswa terhubung dengan sikap percaya diri (self-Confidence), semakin tingggi tingkat percaya diri yang dimiliki siswa maka tingkat berfikir kritis matemtis siswa juga tinggi.
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XII DALAM MENYELESAIKAN SOAL LIMIT FUNGSI nuraini, nufi; Handayani, Ucik Fitri
MAXIMA : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2024): MAXIMA: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas KH. Mukhtar Syafaat Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/maxima.v2i1.3178

Abstract

Kemampuan berpikir matematis mempunyai peranan utama dan dapat mendukung siswa menyelesaikan persoalan matematika. Fokus riset ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal limit fungsi. Subjek penelitian berjumlah 13 siswa kelas XII RPL SMK Ma’wattaibin Banjarjo. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 23% siswa yang memenuhi 1 indikator dari 3 indikator kemampuan penalaran matematis, 54% siswa dapat memenuhi 2 indikator dan 23% siswa dapat memenuhi 3 indikator keseluruhan. Secara garis besar mayoritas siswa hanya dapat memenuhi 2 indikator dari 3 indikator kemampuanpenalaran matematis
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS CALON GURU MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PELUANG Setiawati, Risma Cahya; Handayani, Ucik Fitri
Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jmp.2024.16.2.13504

Abstract

Tujuan dari penelitian yakni untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis calon guru matematika saat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi peluang. Penelitian deskriptif kualitatif ini melibatkan 17 mahasiswa jurusan Tadris Matematika Universitas Al-Qolam Malang. Data dikumpulkan melalui tes uraian yang menilai kefasihan, keluwesan, kebaruan, dan kerincian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas calon guru menggunakan lebih dari satu metode untuk menghitung, tetapi terdapat beberapa yang masih kurang tepat. Persentase yang diperoleh terbagi dalam kategori sangat kreatif (0%), kreatif (29,41%), cukup kreatif (35,31%), kurang kreatif (17,64%), dan sangat kurang kreatif (17,64%). Indikator kefasihan yang dapat dipenuhi mencapai persentase 70,59%, keluwesan 75%, kebaruan 27,94%, dan kerincian 27,94%. Secara keseluruhan, kemampuan berpikir kreatif matematis calon guru matematika dianggap cukup kreatif, tetapi masih belum optimal dalam indikator kerincian dan kebaruan. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk merancang model pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, terutama dalam hal kerincian dan kebaruan, serta untuk meningkatkan penggunaan teknologi dalam pendidikan matematika.
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Melalui Model Problem Based Learning Pada Siswa Mts Miftahul Ulum Dampit Nazilah, Izzatun; Putri, Anggita Oktaviana; Handayani, Ucik Fitri
Tematik : Jurnal Konten Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 1 (2025): TEMATIK: Jurnal Konten Pendidikan Matematika
Publisher : Prodi Tadris Matematika Fakultas Tadris Umum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/tematik.v3i1.1996

Abstract

Pada pembelajaran matematika kemampuan berpikir kritis penting dimiliki siswa. Problem Based Learning efektif dalam pembelajaran berpikir kritis. Salah satu materi yang cara pengerjaannya menerapkan berpikir kritis adalah materi SPLDV. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis melalui model Problem Based Learning pada siswa MTs Miftahul Ulum Dampit. Penelitian ini dilakukan kelas VIII dengan jumlah 24 siswa. Subjek penelitian yakni 3 siswa yaitu FQA, CHQ, dan ANM yang mewakili kategori indikator kemampuan berpikir kritis matematis yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, tes kemampuan berpikir kritis, dan wawancara. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah keajegan pengamatan dan triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan permasalahan melalui model Problem Based Learning tergolong pada kategori sedang dengan presentase 50%. Subjek dengan kemampuan berpikir kritis matematis tinggi mampu menyelesaikan semua indikator kemampuan berpikir kritis matematis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan, dan regulasi diri sesuai dengan kemampuannya. Subjek dengan kemampuan berpikir kritis matematis sedang mampu menyelesaikan indikator interpretasi, analisis, evaluasi, penjelasan, dan regulasi diri sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan subjek dengan kemampuan berpikir kritis matematis rendah hanya mampu menyelesaikan indikator interpretasi, analisis, evaluasi, dan regulasi diri sesuai dengan kemampuannya.
Pengaruh Penggunaan Roda Integral Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas XI di MA Mambaul Ulum Banjarejo Handayani, Ucik Fitri; Anggraini, Lailatul
CONSISTAN (Jurnal Tadris Matematika) Vol 1 No 01 (2023): Consistan : Jurnal Tadris Matematika
Publisher : Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Qolam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35897/consistan.v1i01.1036

Abstract

Matematika diketahui sebagai mata pelajaran yang mayoritas siswa merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Alat peraga matematika diharapkan bisa membantu siswa dalam memahami materi. Tujuan riset ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan roda integral terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI di MA Mambaul Ulum Banjarejo. Riset ini menggunakan kuantitatif dengan desain quasi-experimental. Penelitian dilakukan pada 74 siswa dari dua kelas yakni kelas XI B dan XI C. Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes materi integral. Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi linear sederhana diperoleh nilai sig sebesar 0,039 < 0,005 yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan roda integral terhadap hasil belajar siswa kelas XI di MA Mambaul Ulum Banjarejo.