Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ., I Gusti Lanang Agung Adi Prana; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh perbedaan salinitas terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan Nila GESIT (Oreochromis niloticus), (2) mengetahui salinitas yang optimal untuk kelangsungan hidup benih ikan Nila GESIT (Oreochromis niloticus). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan desain penelitian “Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design”. Perangkat percobaan ini terdiri dari 5 perlakuan dengan salinitas yang berbeda yaitu 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt dan satu sebagai kontrol (< 0,5 ppt). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2015. Benih ikan dipelihara dalam wadah pemeliharaan dengan volume 6 liter dan kepadatan 50 benih setiap wadahnya. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 16.00 WITA. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini bersifat Deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media penelitian benih ikan Nila GESIT dengan salinitas 0 ppt, 5 ppt dan 10 ppt menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang sangat tinggi yaitu 100 %, 100 % dan 96 %. Kemudian berturut-turut diikuti media penelitian benih ikan Nila GESIT dengan salinitas 15 ppt ( 58 %) dan 20 ppt (22 %).Pengamatan kualitas air masih dalam kisaran normal untuk media benih ikan Nila GESIT. Kandungan oksigen terlarut berkisar antara 5,8 -6,5 ppm, derajat keasaman berkisar antara 7-8,2, suhu air berkisar antara 27-29 ºC, dan konsentrasi gas amonia sebesar 0,14-1,23 ppm yang masih layak sebagai syarat budidaya ikan Nila.Kata Kunci : KATA KUNCI : Benih ikan Nila GESIT, Tingkat kelangsungan hidup, Salinitas air This research was aimed to (1) determine the effect of different salinity on tilapia fish seed’s GESIT (Oreochromis niloticus) survival rate, (2) determine the optimun salinity of Tilapia fish seed’s GESIT survival rate.This type of research was an quasi experimental with design of this study “ posttest only,non-equivalent control group design”.The experimental device consisted of 5 treatments with different salinity such as 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt and one control with (
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PANTAI BERBATU KARANG GREEN BOWL, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG, BALI ., Putu Ayu Wulandari; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makrozoobentos adalah organisme yang hidup pada dasar perairan. Makrozoobentos meliputi filum Mollusca, Anthropoda, Echinodermata, Polichaeta, Oligochaeta, dan Nematoda. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi komunitas makrozoobentos di pantai berbatu karang Green Bowl. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode transek kuadrat berjumlah 15 kuadrat dari daerah pesisir pantai menuju ke laut. Keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobentos di Pantai Green Bowl dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan statistik ekologi.Dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 137 individu terdiri dari 5 kelas yakni 8 dari kelas Gastropoda, 7 dari kelas Ophiuroidea, 4 dari kelas Asteoidea, 7 dari kelas Echinoidea, dan 1 kelas Polycaeta. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2010, Indeks keanekaragaman (H’) di lokasi penelitian sebesar 2,75, indeks kekayaan spesies (R) sebesar 4,88, indeks kemerataan spesies (E) sebesar 0,56, dan indeks dominansi (C) sebesar 0,16. Kemelimpahan relatif spesies tertinggi adalah Ophiothrix reticulata sebesar 18,25%. Kepadatan spesies tertinggi juga terdapat pada Ophiothrix reticulata sebesar 1,67 individu/m2. Untuk kepadatan komunitas di Pantai Green Bowl sebesar 9,13 individu/m2. Parameter fisika dan kimia yang terukur saat air laut pasang yakni suhu di lokasi penelitian kira-kira 28 ͦC ; pH air laut sekitar 8,5 ; salinitas sekitar 31ppt ; DO (oksigen terlarut) sekitar 4,81mg/l ; dan konduktivitas sekitar 4,7mS/cm. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa komunitas makrozoobenthos di Pantai Green Bowl masih alami.Kata Kunci : Struktur Komunitas, Makrozoobentos, Pantai Berbatu Karang Macrozoobenthos is an organism which live in the bottom of the water. Macrozoobenthos are include the Mollusca, Anthropoda, Echinodermata, Polichaeta, Oligochaeta, and Nematoda Fillum. The goal of this research is to a knowledge the condition of makrozoobenthos community in the Green Bowl rocky reef. The metodology of the research is transect quadrat method are 15 quadrat from the beach shore to the sea. The diversity and the abudance of macrozoobenthos at Green Bowl beach are analyzed using descriptives quantitatives approach and using ecological statistic. During the research we are able to identified 137 individual, consist of 5 class. Which is 8 from Gastropod class, 7 from Echinodermata class, 4 from Asteroidea class, 7 from Echinoidea class class, and 1 from Polycaeta class. Based on the calculation using Microsoft Excel 2010, we are able to get the diversity index (H’) is 2.75, species richness index (R) is 4.88, evenness index (E) is 0.56, and domination index (C) is 0.16. the highest species relative abundance is at Ophiothrix Reticulata in 9.13 individual/m2. The community density at Green Bowl beach is 9.13 individual/m2. A measured physical and cemical parameters during the tidal flow is the temperature at the location which is about 280C. The sea water pH is about 8.5, the salinity is about 31ppt, disolved oksigen (DO) is about 4.81mg/l, and the conductivity is about 4.7mS/cm. This researh show us that macrozoobenthos community at Green Bowl beach are still in it’s natural condition.keyword : Community Structure, Macrozoobenthos, Rocky Reef Beach
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI DANAU BERATAN DESA CANDIKUNING KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN ., Komang Dewi Lyastiti; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Beratan merupakan salah satu objek wisata yang ada di Bali. Kawasan Danau Beratan dihuni oleh berbagai biota termasuk zooplankton. Zooplankton merupakan organisme perairan yang memainkan peran yang sangat penting dalam rantai makanan. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui komposisi spesies zooplankton yang hidup di Danau Beratan, (2) untuk mengetahui besar indeks keanekaragaman zooplankton di Danau Beratan, dan (3) untuk mengetahui besar kemelimpahan zooplankton yang ada di Danau Beratan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan eksploratif dengan rancangan penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh zooplankton yang terdapat di Danau Beratan. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah zooplankton yang berhasil ditangkap di 27 titik. Analisis data menggunakan statistik ekologi dan dibantu dengan program Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian menunjukan: (1) komposisi spesies zooplankton yang teridentifikasi sebanyak 6 jenis yaitu Codonodendron sp., Keratella sp., Cyclops sp., Diaptomus sp., Bryocamptus hiemalis dan Calanus sp. dengan total keseluruhan 331 individu, (2) indeks diversitas (H’) zooplankton sebesar 1,6515 yang termasuk kategori sedang, dan (3) Kemelimpahan relatif (KR) spesies zooplankton tertinggi sebesar 29,0030% oleh Keratella sp.. keanekaragaman dan kemelimpahan zooplankton dipengerahui oleh faktor biotik dan abiotik. Kata Kunci : Danau Beratan, indeks keanekaragaman, kemelimpahan, zooplankton Beratan lake is one of destination object in Bali, it area inhabited by many variety of organisms, included zooplakton. Zooplakton is an aquatic organism that is have very infortant role in the food chain. This study have a purpose are: (1) To know the composition of zooplakton species in beratan lake, (2) to know how many index diversity of zooplakton in beratan lake, and (3) to know how many abundance of zooplakton in beratan lake. The types of observation are descriptive and exploratory with the planed observation in field research then followed by identification in laboratory. This observation did on january 2016. The population of this observation all of zooplakton in beratan lake, while the sample of this observation is zooplakton can found in 27 point. The analysis of document used the ecology statistical and assit by Microsoft Excel 2007. The results of this observation are: (1) the compostion of zooplakton species there are 6 types that are Codonodendron sp., Keratella sp., Cyclops sp., Diaptomus sp., Bryocamptus hiemalis and Calanus sp, for a total of 331 individuals, (2) diversity indices (H’) of zooplakton 1,6515 in The medium category and (3) the relative abudance (KR) of zooplankton species high of 29,0030% by Keratella sp..Diversity and abundance of zooplakton can influenced by biotic and abiotic factors.keyword : beratan lake, index diversity, abundance, zooplakton
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN IKAN PADA EKOSISTEM MANGROVE DI TAMAN HUTAN RAYA NGURAH RAI SUWUNG KAUH, DENPASAR SELATAN ., Ni Luh Yuni Merawati; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis ikan, indeks keanekaragaman Ikan dan kemelimpahan Ikan pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan desain penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komposisi spesies Ikan yang hidup pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan terdiri dari 8 spesies yaitu diantaranya Ambassis buruensis (44), Apogon sangiensis (18), Moolgarda perusii (15), Bathygobius sp. (18), Exyrias puntang (8), Zenarchopterus sp. (6), Oreochromis mossambicus (4), Siganus guttatus (2) yang paling banyak ditemukan yaitu Ambassis buruensis (44); (2) Ikan yang hidup pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan memiliki indeks keanekaragaman sebesar 1,70 yang termasuk dalam tingkat keanekaragaman yang sedang, indeks kekayaan spesies sebesar 1,50, indeks kemerataan spesies sebesar 0,82, dan indeks dominansi sebesar 0,24. Kata Kunci : Ikan, Keanekaragaman, Kemelimpahan, Mangrove This study aims to determine the species composition, diversity index fish and fish abundance in the Mangrove Ecosystem in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan. This research is descriptive exploratory field study design followed by identification. The results showed that (1) the composition of the species of fish that live in the mangrove ecosystem in Forest Park Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan consists of 8 species that include Ambassis buruensis (44), Apogon sangiensis (18), Moolgarda perusii (15), Bathygobius sp. (18), Exyrias Puntang (8), Zenarchopterus sp. (6), Oreochromis mossambicus (4), Siganus guttatus (2) were the most commonly found are Ambassis buruensis (44); (2) Fish that live in the mangrove ecosystem in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Denpasar Selatan has a diversity index of 1.70 which was included in the moderate levels of diversity, species richness index of 1.50, species evenness index of 0.82 , and the dominance index of 0.24.keyword : Fish, diversity, abundance, Mangrove
STUDI KOMPARASI KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ENDOPSAMMON PADA HABITAT PANTAI BERPASIR DI KAWASAN PANTAI SANUR ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membandingkan keanekaragaman dan kemelimpahan endopsammon pada dua lokasi berdasarkan perbedaan substrat. Tujuan dari penelitian ini untuk (1) mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan endopsammon pada pantai berpasir putih dan pantai berpasir hitam; (2) mengetahui tingkat kesamaan komposisi jenis endopsammon pada pantai berpasir putih dan pantai berpasir hitam; (3) mengetahui perbedaan kemelimpahan endopsammon pada pantai berpasir putih dan pantai berpasir hitam. Penelitian ini berlokasi di Pantai Hyatt yang memiliki substrat berpasir putih dan Pantai Matahari Terbit yang memiliki substrat berpasir hitam yang keduanya berada dalam kawasan Pantai Sanur, Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan desain penelitian lapangan (field study) yang dilanjutkan dengan penelitian Laboratorium. Pengambilan data endopsammon di lapangan menggunakan alat core. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) indeks diversitas (H’) endopsammon pada pantai berpasir putih dan berpasir hitam tergolong sedang, pada pantai berpasir putih sebesar 2,6369 dan pada pantai berpasir hitam sebesar 2,9562; (2) kemelimpahan relatif (KR) tertinggi pada pantai berpasir putih dimiliki oleh spesies Harpacticus sp. (5,7%) dan pada pantai berpasir hitam dimiliki oleh spesies Thalasoalaimus sp. (9,7%); (3) indeks similaritas (S) endopsammon pada pantai berpasir putih dan berpasir hitam tergolong tinggi sebesar 0,7; (4) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam hal keanekaragaman dan kemelimpahan antara pantai berpasir hitam dan pantai berpasir putih.Kata Kunci : endopsammon, keanekaragaman, kemelimpahan, Pantai Sanur This research is compared the diversity and abundance a endopsammon at two locations based on different substrates. The purposes of this research are (1) determine the diversity and abundance endopsammon on a white sand and black sand; (2) determine the degree of similarity in species composition endopsammon on a white sand and black sand; (3) determine differences in the abundance endopsammon on a white sand and black sand. This research is located on the Hyatt beach which has a white sandy base substrate and Matahari Terbit beach has black sandy base substrate that both are in the Sanur Beach area, South Denpasar. This research is a descriptive exploratory research design (field study), followed by research laboratories. Endopsammon data capture in the field using core.The results are : (1) endopsammon diversity index (H') on the white sand beaches of black sand classified as moderate, on the white sand beach at 2.6369 and the black sand beach of 2.9562; (2) the relative abundance (KR) on a white sand beach is owned by the species Harpacticus sp. (5.7%) and the black sand beach is owned by the species Thalasoalaimus sp. (9.7%); (3) an index of similarity (S) endopsammon on the white sand beach of black sand is high at 0.7; (4) there is a significant difference in terms of diversity and abundance among the black sand beach and white sand beach.keyword : endopsammon, abundance, diversity, Sanur Beach
STUDI KOMPARATIF KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA EKOSISTEM LAMUN, TERUMBU KARANG, MANGROVE DI KAWASAN TNBB ., Putu Bintang Orissa; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membandingkan perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi, indeks keanekaragaman, kemelimpahan relatif, tingkat perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton yang hidup pada ketiga ekosistem tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah fitoplankton yang berhasil ditangkap pada sejumlah titik pengambilan sampel. Analisis data menggunakan statistik ekologi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Fitoplankton yang teridentifikasi pada ekosistem lamun sebanyak 24 jenis, ekosistem terumbu karang 32 jenis dan ekosistem mangrove 20 jenis; (2) Indeks keanekaragaman fitoplankton pada ekosistem terumbu karang tergolong tinggi sedangkan ekosistem lamun dan mangrove sedang; (3) Kemelimpahan relatif tertinggi pada ekosistem lamun adalah spesies Guinardia blavyana, ekosistem terumbu karang adalah Cocconeis scutelum dan ekosistem mangrove adalah Triceratium alternans; (4) terdapat perbedaan keanekaragaman fitoplankton antara ketiga ekosistem; (5) Terdapat perbedaan kemelimpahan fitoplankton antara ketiga ekosistem.Kata Kunci : fitoplankton, keanekaragaman, kemelimpahan Until this time there is no research that compares phytoplankton diversity and abundance between sea grass, coral reef and mangrove ecosystems in Bali Barat National Park. The research purposes are to know the phytoplankton composition, diversity index, relative abundance, comparison of diversity and abundance on three ecosystems. This research categorized as descriptive and explorative. The research population is all of phytoplankton on those three ecosystems, while the research sample is captured phytoplankton in some point. Data analyze using ecologyc statistic. The results are: (1) the amount of phytoplankton that identified on sea grass ecosystem are 24 species, on coral reef are 32 species, and on mangrove are 20 species; (2) phytoplankton diversity index on coral reef ecosystem included into high level, but on sea grass and mangrove ecosystem are moderate; (3) higher relative abundance on sea grass ecosystem is Guinardia blavyana, on coral reef ecosystem is Cocconeis scutelum and mangrove is Triceratium alternans; (4) phytoplankton diversity between three ecosystems are different; (5) phytoplankton abundance between three ecosystems are different.keyword : phytoplankton, diversity, abundance
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MOLUSKA BENTIK PADA EKOSISTEM PANTAI BERBATU DI PANTAI KEDUNGU DESA BELALANG KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) komposisi jenis moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (2) keanekaragaman moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu, (3) kemelimpahan spesies Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratoris dengan design penelitian survei lapangan yang dilanjutkan identifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang hidup di ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang tercakup pada 15 kuadrat yang terpasang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu terdiri dari 17 spesies dengan jumlah total individu yaitu 315 individu, spesies terbanyak yang ditemukan yaitu Patelloida sp. (84); (2) Moluska bentik yang hidup pada ekosistem pantai berbatu di pantai Kedungu memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,91, indeks kekayaan (R) spesies sebesar 2,78, indeks kemerataan spesies (E) sebesar 0,68, indeks dominansi (C) sebesar 0,19; (3) kemelimpahan relatif terbesar terbesar terdapat pada spesies Patelloida sp. sebesar 26,67% sedangkan kemelimpahan relatif terkecil terdapat pada spesies Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2., Callistochiton sp. sebesar 0,32%.Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska bentik The purpose of this study are (1) the composition of benthic mollusk life on a rocky beach at the Kedungu beach, (2) the diversity of benthic mollusks life on a rocky beach at the Kedungu beach, (3) the abundance of benthic Mollusks life on the rocky beach at the Kedungu beach. This research is a descriptive exploratory with field surveys design study that followed the identification in the laboratory. The population in this study are all of benthic mollusks that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach. The sample in this study are all benthic mollusk covered in 15 squares attached. The results showed that (1) the composition of benthic mollusk that live in the rocky beach ecosystem at Kedungu beach consists of 17 species to the total number of individuals, namely 315 individuals, most species are found that Patelloida sp. (84); (2) benthic mollusk that lives on rocky beach ecosystems at Kedungu beach has a diversity index (H ') at 1.91, wealth index (R) species at 2.78, species evenness index (E) at 0.68, dominance index (C) at 0.19; (3) The largest relative abundance of species present in Patelloida sp. at 26.67% while the smallest relative abundance by the species of Chicoreus sp., Naquetia sp., Haliotis sp., Conus sp 2, Callistochiton sp. At 0.32%.keyword : Diversity, Abundance, Benthic Mollusk
Studi Tentang Jenis-Jenis Ikan Pelagis Yang Hidup di Perairan Neritik dalam Wilayah Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali Swasta, Ida Bagus Jelantik
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semua ikan pelagis merupakan ikan bernilai ekonomi penting dalam kehidupan manusia, dan merupakan komoditas handalan para nelayan di seluruh dunia, termasuk di Buleleng. Ragam ikan pelagis di perairan neritik wilayah Kecamatan Buleleng sampai saat ini belum diketahui secara pasti, sehingga perlu diteliti agar komposisi jenis dan kemelimpahannya dapat diketahui secara pasti. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, penangkapan, wawancara dan pencatatan langsung di lima lokasi dalam wilayah perairan neritik Kecamatan Buleleng yaitu perairan pantai Banyuning, Kampung Baru, Kayu Buntil, Pemaron dan Anturan. Hasil dari penelitian ini adalah ; 1) terdapat 39 jenis ikan pelagis, yang mana sepuluh diantaranya yang cukup menonjol adalah tongkol (Euthynus sp), kembung (Rastrelinger sp), layang (Decapterus russelli), selar (Selaroides leptolepis), lemuru (Sardinella longisep), tembang (Sardinella fimbriata), cakalang (Katsuwonus pelamis), tuna sirip kuning ( Thunus albacores), tuna albakor (Thunus alalunga), dan tuna bata besar (Thunus obesus) ; 2) dari 39 jenis ikan pelagis yang ada, terdapat dua jenis yang berstatus langka yaitu ikan matahari (Mola mola) dan ikan napoleon (Cheilinus 1ndulates)Kata-kata kunci : Keanekaragaman, Ikan Pelagis, Buleleng.ABSTRACTAll of pelagic fishes are an important economic fishes in human lifes, and as a main commodities for fisherman in the world, including fisherman in Buleleng. The diversity of pelagic fishes in neritic waters in Buleleng district until this time are not know certainly, thus very important to research in order to their composition and abundance can identify certainly. This research used direct observation, capturing, interview and recording methods in five places involve in neritic waters of Buleleng district ie Banyuning beach, Kampung Baru beach, Kayubuntil beach, Pemaron beach, and Anturan beach. The results of this research are ; 1) there are 39 species pelagic fishes, which ten species of that which dominated are little tuna (Euthynus sp), Indian mackerel (Rastreligger sp), Indian scad (Decapterus russelli), yellowstripe scad (Selaroides leptolepis), Indian oil sardine (Sardinella longisep), fringescale sardine (Sardinella fimbriata), skipjack tuna (Katsuwonus pelamis), yellowfin tuna ( Thunnus albacores), albacore tuna (Thunnus alalunga), dan big eyes tuna (Thunnus obesus) ; 2) two species of 39 pelagic fishes species which are in rare condition are sunfish (Mola mola) and giant maori wrasse (Cheilinus undulates).Key words : diversity, pelagic fishes, Buleleng
STUDI TENTANG PERANAN PELATIHAN DAN PEMBUATAN DEMPLOT DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN BUDIDAYA ABALON (HALIOTHIS SQUAMATA) DI DESA PENYABANGAN, KECAMATAN GEROKGAK, BULELENG, BALI Swasta, Ida Bagus Jelantik
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abalon (Haliothis squamata) merupakan salah satu komoditas perikanan yang perlu dikembangkan lebih lanjut mengingat permintaan pasar semakin meningkat dan harganya cukup tinggi. Untuk mengembangkan komoditas perikanan ini, perlu adanya tenaga-tenaga terampil yang dapat menjamin keberhasilan proses budidayanya. Terkait dengan itu, maka cukup menarik untuk dikaji apakah pemberian pelatihan dan pembuatan demplot dibidang budidaya abalone (Haliothis squamata) benar-benar dapat menghasilkan tenaga-tenaga terampil sehingga dapat menentukan keberhasilan budidaya abalone (Haliothis squamata) itu? Untuk menjawab pertanyaan itu, dilakukanlah penelitian eksperimental lapangan dengan pola quasi eksperimen. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian pelatihan dan pembuatan demplot budidaya abalone benar­benar efektif menghasilkan tenaga-tenaga terampil dalam bidang budidaya abalone (Haliothis squamata). Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah terbentuknya tenaga-tenaga terampil dibidang budidaya abalone (Haliothis squamata) sehingga dapat menjamin keberhasilan budidaya abalone (Haliothis squamata) itu sendiri. Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek adalah para teknisi budidaya perikanan dari CV. Dewata Laut yang ada di Desa Penyabangan, dengan jumlah sampel sebanyak 13 orang teknisi.Prosedur penelitian yang dilakukan adalah ; 1) memberikan pelatihan budidaya abalone kepada 13 orang teknisi sebanyak 6 kali pertemuan dengan durasi 120 menit untuk setiap pertemuan ; 2) menyediakan demplot budidaya abalone dan memberikan kesempatan kepada para teknisi yang sudah dilatih untuk melakukan praktik membudidayakan abalone selama 3 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan melakukan test, sedangkan bentuk data yang dikumpulkan berupa ; a) data peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam bidang budidaya abalone ; b) data pertumbuhan dan hasil panen abalone selama 3 bulan pemeliharaan.Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ; 1) adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan para teknisi dalam hal teknik budidaya abalon, rata-rata sebanyak 72,5 % ; 2) tingkat keberhasilan budidaya abalone oleh para teknisi cukup tinggi dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 2,5 gram dan sintasan mencapai 30 % selama 3 bulan pemeliharaan.Kata-kata kunci: Pelatihan, Demplot, Budidaya, AbalonAbstract: Abalon (Haliothis squamata) is one fisheries commodity which very important to develop because market demand and prize for this commodity is very high. To develop this fisheries commodity, is needed high skill man power which can assure succesfullness of their culture. Related to it, thus very interesting to study about efectivity of workshop and demplot building to produced high skill man power, and then can determine succesfullness of their culture. To know this efectivity, have been done field experimental research with quasi experimental pattern. The purpose of this research is to know efectivity of workshop and demplot building in produce a high skill man power. While, the significancies of this research is resulted a high skill man power which can assure succesfullness of abalone culture process. In this research, which take role as subject is fisheries culture technicians of CV. Dewata Laut at Penyabangan Village, with sample number is 13 person.The procedure of this research is that ; 1) giving workshop about abalone culture technique to 13 fisheries culture technicians ; 2) preparing the abalone culture demplot as direct practice facilities for 13 technicians along three months. The data collecting have been done by observation, interview and testing method, while the data kinds which collected are ; a) improvement of technicians skill in abalone culture technique ; b) growth rate and harvest number of abalone along three months culture process. The data analyzed by quantitative and qualitative descriptive approach. The results of this research are ; 1) there are improvement of technicians knowledge and skill in abalone culture technique with valueaverage 72,5 % ; 2) succesfullness level of abalone culture by technicians is moderate high with average growth rate since 2.5 gram and survival rate around 30 % along three months culture.Keywords: Workshop, Demplot, Culture, Abalone
Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran Biologi Bermuatan Karakter terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Riani, Eka Dora; Sadia, I Wayan; Swasta, Ida Bagus Jelantik
Indonesian Values and Character Education Journal Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ivcej.v1i1.20297

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran STM dalam pembelajaran biologi bermuatan karakter dan model pembelajaran DI. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 1 Banjarangkan tahun pelajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan sebanyak 82 siswa. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur dan dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan MP.STM dalam pembelajaran biologi bermuatan karakter dan MP.DI (F= 76,528; p<0,05), (2)  terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelompok siswa yang belajar dengan MP.STM dalam pembelajaran biologi bermuatan karakter dan MP.DI ( F= 3,336; p<0,05), (3) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalahan antara kelompok siswa yang belajar dengan MP.STM dalam pembelajaran biologi bermuatan karakter dan MP.DI (F= 146,110; p<0,05). Hasil uji lanjut dengan  LSD terlihat MP.STM lebih baik dengan MP.DI dalam keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. 
Co-Authors ., A.A.Istri Paramita ., Devita Kurnia Sari ., Gede Sedana Putra ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gusti Lanang Agus Awitama ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Komang Dewi Lyastiti ., Made Ari Sanjaya ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Putu Lilik Widiari ., Ni Putu Sintya Dhamayanti ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Ni Wayan Surya Ningsih ., Putri Erma Rosita ., Serlis Nofiana Sari A.A.Istri Paramita . Adi Prana, I Gusti Lanang Agung Dedi Soedharma Devita Kurnia Sari . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . EKA DORA RIANI . Gede Ari Yudasmara Gede Iwan Setiabudi Gede Sedana Putra . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Hantari, Ida Ayu Putu Surya I Dewa Gede Tresna Yudiana I Dewa Gede Tresna Yudiana I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA . I Gusti Lanang Agung Adi Prana ., I Gusti Lanang Agung Adi Prana I Gusti Lanang Agus Awitama . I Gusti Ngurah Yuda Pranata . I NYOMAN SUTAMA . I Nyoman Wijana I WAYAN ADNYANA . I Wayan Angga Bradnyana . I Wayan Jaya Antara . I Wayan Julianto . I Wayan Julianto ., I Wayan Julianto I Wayan Redhana I Wayan Sadia I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Jasmine Masyitha Amelia Kadek Lila Antara Kadek Meitasari . Kadek Meitasari ., Kadek Meitasari Kadek Pande Evi Enitasari . Komang Dewi Lyastiti . KOMANG SUSILAWATI . Komang Wina Ratnasari . Komang Wina Ratnasari ., Komang Wina Ratnasari Luh Deva Oktari Luh Mayda Ruspita Sari Made Ari Sanjaya . Mennofatria Boer Ni Kadek Mita Purnama Yanti . NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Yuni Merawati . Ni Luh Yuni Merawati ., Ni Luh Yuni Merawati Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Nyoman Dian Martini NI NYOMAN KARTINI . NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Indah Swardiani Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Sintya Dhamayanti . Ni Putu Yunik Pradnya Swari . Ni Wayan Agus Sinarsih . Ni Wayan Mery Wintari . Ni Wayan Surya Ningsih . Pranata, Andi Welly Wiliandhana PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. . Putri Erma Rosita . Putu Ayu Wulandari . Putu Ayu Wulandari ., Putu Ayu Wulandari Putu Bintang Orissa . Putu Budi Adnyana Riani, Eka Dora Safitri, Mely Sanusi Mulyadiharja Serlis Nofiana Sari . Swardiani, Ni Putu Indah Syah, Moh Jafron Yusli Wardiatno