Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS PADA ZONA INTERTIDAL DI PANTAI DESA BUKTI, KECAMATAN KUBUTAMBAHAN, KABUPATEN BULELENG. ., Gede Sedana Putra; ., Prof. Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobenthos di pantai desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Rancngan penelitian menggunakan peneletian survei lapangan yakni dengan pencatatan hasil temuan di lokasi penelitian dan dilanjutkan dengan pengamatan di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis makrozoobenthos yang terdapat di pantai desa Bukti, kecamatan Kubutambahan. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah semua makrozoobenthos yang berada di 15 kuadrat pada bentangan 3 line transek. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Komposisi jenis yang ditemukan pada lokasi penelitian berjumlah 15 spesies dengan total individu 447. (2) Indeks keanekaragaman spesies sebesar 2,17 (kategori tingkat sedang), indeks kemerataan spesies sebesar 0,80 dengan kemerataan tinggi, indeks kekayaan spesies 2,29 dengan kategori rendah, dan ditemukan nilai indeks dominansi sebesar 0,15 yang mengartikan bahwa ada spesies yang mendominansi pada lokasi tersebut. Dan (3) Kemelimpahan relatif makrozoobenthos tertingggi dimiliki oleh spesies Littorina littorea dengan nilai 24,61%, kemelimpahan relatif terendah dimiliki oleh spesies Dardanus calidus dengan besar nilai 0,22%, nilai kepadatan spesies tertinggi dimiliki oleh spesies Littorina littorea yakni sebesar 7,33 ind/m2, dan nilai kepadatan spesies terendah dimiliki oleh spesies Dardanus calidus dengan besar nilai 0,07 ind/m2. Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Makrozoobenthos. This research aimed to know the types of compositions, variety and abundance of macrozoobenthos in the beach of Bukti village, Kubutambahan district, Buleleng regency. The types of this research is descriptive explorative. This research used field survey in which the data were collected at the research location and continued by observation in the laboratory. The population in this research using all the types of macrozoobenthos at 15 squares on a stretch of 3 transect lines. The result of this research shows that (1) Types of compositions that found in the research location amount 15 species with 447 individual total, (2) The species diversity index around 2,17 (with a medium level category), species evenness index around 0,80 with the high evenness, species wealth index around 2,29 with a low category, and were founded dominance index value around 0,15 which means there a species as a dominant in the location, (3) The higher relative abundance of macrozoobenthos is from littorina littorea species around 24,61%, the lower relative abundance is from dardanus calidus species around 0,22%, the highest species density value is from littorina littorea around 7,33 ind/m2 and the lowest species density value is from dardanus calidus with the value 0,07 ind/m2.keyword : Diversity, Abudance, Macrozoobenthos
PENGARUH PENAMBAHAN MULTIVITAMIN MERK Egg Stimulant TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN BERAT TELOR AYAM RAS (Gallus gallus Strain Isa Brown) ., I Wayan Julianto; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya pengaruh penambahan Egg Stimulant terhadap produktivitas telor yang dihasilkan oleh ayam ras; (2) kosentrasi Egg Stimulant yang optimal dalam produktivitas telor ayam ras. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan disain post test only control group design. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 5 perlakuan dan 10 pengulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi kosentrasi multivitamin merk Egg Stimulant yaitu 0,025%, 0,05%, 0,075%, 0,1%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas dan berat telor ayam ras yang dihasilkan. Populasi dalam penelitian ini yaitu ayam ras yang berumur 19 minggu. Sampel yang digunakan adalah ayam petelor sebanyak 50 ekor. Pemilihan sampel dengan teknik random sederhana (Simple Random Sampling) yaitu teknik undian. Teknik analisis data mengunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan uji LSD untuk mengetahui hasil yang paling baik dalam pengunaan Egg Stimulant. Populasi dari penelitian ini adalah ayam ras petelor yang diternakkan di desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada pengaruh pemberian Egg Stimulant pada kosentrasi yang berbeda terhadap produktivitas ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown); (2) konsentrasi Egg Stimulant yang paling optimal pengaruhnya terhadap berat telor ayam ras (Gallus gallus Strain Isa Brown) adalah kosentrasi 0,050%. Kata Kunci : Pengaruh, Ayam ras, Egg Stimulant , Produktivitas This research has purpose to know (1) the presence of Egg Stimulant addition effect to egg productivity those produce by laying hens; (2) optimum Egg Stimulant concentration in laying hen egg productivity. Type of this research is experimental research with post test only control group design, by using Random Sampling Design research with 5 treatments and 10 replications. The independent variable in this research is variety of Egg Stimulant brand multivitamin concentrations those are 0.025%, 0.050%, 0.075%, and 0.1%. The dependent variable in this research is productivity and weight of laying hens egg that produced. Population of this research is laying hens that old 19 weeks. Sample is 50 laying hens with simple random sampling chosen technique. Analysis technique is ANAVA one way and followed with LSD to know the best concentration of Egg Stimulant. Population in this research is laying hens that farmed in Manukaya villages, Tampaksiring districts, Gianyar regency. The result of this research is (1) the addition of Egg Stimulant in different concentration to the productivity of laying hens (Gallus gallus Strain Isa Brown) is present; (2) the optimum Egg Stimulant concentration to laying hens egg weight (Gallus gallus Strain Isa Brown) is 0.50% concentration. keyword : Effect, Laying Hens, Egg Stimulant, Productivity
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN ENDOPSAMMON PADA EKOSISTEM PADANG LAMUNDI TELUK TERIMA KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT ., Serlis Nofiana Sari; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padang lamun merupakan suatu ekosistem penting di wilayah pesisir yang memegang peran dalam melindungi garis pantai. Di dalam ekosistem ini terdapat komunitas endopsammon yang memiliki keanekaragaman dan kemelimpahan yang khas. Terkait dengan ragam dan kemelimpahan Endopsammon meka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) komposisi jenis Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun yang ada di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional bali Barat, (2) indeks keanekaragaman Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun yang ada di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional bali Barat, (3) kemelimpahan Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Endopsammon yang hidup pada Padang Lamun di Teluk Terima Kawasan Taman Nasional Bali Barat, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian Endopsammon yang terdapat di Teluk Terima Taman Nasional Bali Barat yang terperangkap dalam 15 core dan dipasang dibibir pantai wilayah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) komposisi spesies Endopsammon yang hidup pada Ekosisitem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat terdiri dari 877 spesies, (2) Indeks keanekaragaman spesies Endopsammon pada Ekosistem Padang Lamun di Teluk Terima kawasan Taman Nasional Bali Barat tergolong sedang yaitu sebesar 2,61, (3) kemelimpahan relatif tertinggi dimiliki oleh spesies Helycotylenchus sp. sebesar 17,67% dan kemelimpahan relatif terendah dimiliki oleh spesies Gonionemus sp. 0,34 %. Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Endopsammon, Lamun. Seagrass bed is important ecosystem in coastal area which hold important role to protect seacoast. This ecosystem have a specific diversity and abundance . Related to diversity and abundance endopsammon, the research aims to know: (1) the composition of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park, (2) the diversity index of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park, (3) the abundance of endopsammon in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park. This was descriptive and explorative research. The population of this research was all of endopsammon which lived at Terima Bay Bali Barat National Park, and the sample of this research was half of endopsammon which lived at Terima Bay Bali Barat National Park that was caught in 15 core set in seashore at that area. The result of this research showed: (1) the species composition of endopsammon which lived in in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park was 877 species, (2) The diversity index of endopsammon which lived in seagrass ecosystem at Terima Bay Bali Barat National Park was categorized in medium level 2.61, (3) the highest relative abundance was the species of Helycotylenchussp with value 17.67%, and the lowest relative abundance was the species of Gonionemussp with value 0.34%keyword : Diversity, abundance, endopsammon, and seagrass.
AFINITAS SPESIES PADA KOMUNITAS ENDOPSAMMON DI ZONE INTERTIDAL DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Ida Bagus Jelantik Swasta; Dedi Soedharma; Mennofatria Boer; Yusli Wardiatno
Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia Vol. 13 No. 2 (2006): Desember 2006
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.682 KB)

Abstract

Sebagai benthos hewani yang berukuran kecil dan menghuni ruang-ruang interstisial, endopsammon memiliki peranan ekologis yang amat penting dalam ekosistem laut. Karena itu, mengkaji aspek ekologi endopsammon sangat menarik. Afinitas spesies merupakan salah satu aspek ekologi yang amat penting untuk dipelajari. Dua aspek afinitas spesies yang sangat penting untuk dikaji adalah tumpang tindih relung dan asosiasi spesies khususnya dalam kaitannya dengan tingkat kekerabatan spesies dalam komunitas endopsammon.Dua tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui secara pasti apakah tumpang tindih relung dan asosiasi spesies terjadi dalam komunitas endopsammon dan 2) untuk mengetahui secara pasti apakah tingkat tumpang tindih relung dan tingkat asosiasi spesies dipengaruhi oleh tingkat kekerabatan di antara spesies endopsammon. Beberapa lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pantai Teluk Terima, pantai Labuhan Lalang, dan pantai Teluk Banyuwedang yang berada dalam kawasan Taman Nasional BaliBarat. Di semua lokasi ini dibuat 25 stasiun penelitian, dan di setiap stasiun contoh substrat diambil pada tiga tingkat kedalaman yaitu 0-5 cm, 5-10 cm, dan 10-15 cm. Contoh substrat diambil dengan menggunakan core, sedangkan ekstraksi contoh dilakukan dengan metode Uhlig, metode pembasuhan dan metode pengapungan. Spesimen yang didapat diawetkan dengan menggunakan larutan formalin 10 %, dan diwarnai dengan larutan Rose Bengal. Pengamatan dan identifikasi specimen dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Data yang didapat dianalisis dengan pendekatan statistik. Beberapa hasil dari penelitian ini adalah: 1) secara umum, diantara spesies endopsammon terjadi tumpang tindih relung dan asosiasi, dan 2) tingkat tumpang tindih relung dan tingkat asosiasi spesies dipengaruhi oleh tingkat kekerabatan diantara spesies endopsammon.Kata kunci: endopsammon, tumpang tindih relung, asosiasi spesies.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA NI NYOMAN SUARDANI .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M.K .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.275 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan proses sains antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Untuk itu, maka dilaksanakan penelitian eksperimen dengan rancangan non equivalent, pretest-posttes, control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester genap di SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung tahun pelajaran 2013/2014, sedangkan sampelnya adalah kelas X2 dan X3 yang berjumlah 80 orang. Adapun hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung; 2) Terdapat perbedaan kimampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung; 3) Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model model pembelajaran berbasis masalah dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Kata Kunci : model pembelajaran berbasis masalah, kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan proses sains. This study aimed at analyzing the difference of Problem Solving Ability and Science Process Skill between students who learned through Problem Based learning and those who learned through Direct Instruction. Because of those reasons the researcher conducted an experimental research with non equivalent, pretest-posttes, control group design The Population of this study was the ten grade students of SMA Pariwisata PGRI Dawan Klungkung in Academic Year 2013/2014 while the sample were X2 and X3 with the total number 80 students. The result of this study showed that (1) there was a difference on the problem solving ability and science process skill between students who learned through Problem Based Learning and those who learned through Direct Instruction. (2) there was a difference on Problem solving ability between students who learned through Problem Based Learning and those who learned through Direct Instruction. (3) there was a difference on the science process skill between students who learned through Problem Based Learning and those who learned through Direct Instruction. keyword : Problem Based Learning model, the Ability of problem solving and sciences skill.
KOMPARASI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SSCS (SEARCH, SOLVE, CREATE, SHARE) ANTARA PERLAKUAN SETING KELOMPOK DENGAN PERLAKUAN SETING INDIVIDU TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DI SMP NEGERI 2 TEGALLALANG NI MADE ADI KENCANA WATI TIRA .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; PROF. DR. IDA BAGUS JELANTIK SWASTA,M.SI .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa yang belajar dengan model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, Share) antara perlakuan seting kelompok dan seting individu, (2) menganalisis perbedaan pemahaman konsep siswa yang belajar dengan model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, Share) antara perlakuan seting kelompok dan seting individu, dan (3) menganalisis perbedaan keterampilan proses sains siswa yang belajar dengan model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, Share) antara perlakuan seting kelompok dan seting individu. Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 189 siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 62 siswa. Data dikumpulkan dengan tes pilihan ganda pemahaman konsep dan tes keterampilan proses sains. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan analisis MANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan proses sains yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran SSCS dengan perlakuan seting kelompok dan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran SSCS dengan perlakuan seting individu, (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran SSCS dengan perlakuan seting kelompok dan siswa yang belajar menggunakan model SSCS dengan perlakuan seting individu, dan (3) terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran SSCS dengan perlakuan seting kelompok dan siswa yang belajar menggunakan model SSCS dengan perlakuan seting individu. Berdasarkan analisis LSD, menunjukkan bahwa model SSCS dengan perlakuan seting kelompok lebih baik dibandingkan model SSCS dengan perlakuan seting individu baik dalam pemahaman konsep dan keterampilan proses sains siswa.Kata Kunci : Keterampilan Proses Sains, Model Pembelajaran SSCS, Pemahaman Konsep, Seting Individu, Seting Kelompok This research had purpose such as: (1) analyzing the differences understanding concept and science process skills of students who learned using SSCS (Search, Solve, Create, Share) learning model between the treatment of group and individual setting, (2) analyze the differences concepts understanding of students that learned using SSCS (Search, Solve, Create, Share) learning model between the treatment of group and individual setting, and (3) analyze the differences science process skills students that learned using SSCS (Search, Solve, Create, Share) learning model between the treatment of group and individual setting. This research was a quasi experimental design with non equivalent pre-test post-test control group design. The population in this research were 189 students and the sample used 62 students. The data was collected by a multiple choice test concept understanding and science process skills test. Data were analyzed using descriptive analyzing and statistical analyzing MANOVA. The results of this study show that: (1) there are a significant differences in concept understanding and science process skills between the students who learned using SSCS learning model of group and individual setting treatment, (2) there are significant differences in concept understanding between the students who learned using SSCS learning model of group setting treatment and students who learned using SSCS learning model of individual setting treatment, and (3) there are a significant differences in science process skills between the students who learned using SSCS learning model of group setting treatment and students who learned using SSCS learning model of individual setting treatment. Based on LSD analysis show the SSCS model with group setting treatment better than SSCS model with individual setting treatment in concept understanding and science process skills.keyword : Concept Understanding, Group Setting, Individual Setting, Science Process Skills, SSCS Learning Model
PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 7E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI DAN SIKAP ILMIAH SISWA KOMANG SUSILAWATI .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.128 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep dan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan model siklus belajar 7E dengan siswa yang mengikuti model Pembelajaran Langsung. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dilaksanakan penelitian eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design dengan mengambil populasi penelitian siswa kelas XI IPA semester genap di SMA Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan cara random assignment (penempatan secara acak). Data pemahaman konsep diukur dengan menggunakan tes pemahaman konsep dan sikap ilmiah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan Manova. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep dan sikap ilmiah antara siswa yang mengikuti model pembelajaran 7E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung; 2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti model pembelajaran 7E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung; 3) terdapat perbedaan sikap ilmiah antara siswa yang belajar dengan Model 7E dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Kata Kunci : model siklus belajar 7E, pemahaman konsep, dan sikap ilmiah This study aimed to find out the differences in the understanding of scientific concepts and attitudes among students who learn with 7E learning cycle model with students who took the Direct Teaching Model. To achieve these objectives, experimental research with the research design of Pretest-Posttest Control Group Design were carried out by taking the study population are students of class XI Science SMAN 1 Semarapura, second semester, academic year 2013/2014. Samples were taken by means of random assignment. Data taken with the understanding of the concept of measure the concept understanding test, and scientific attitude using a questionnaire. The collected data were analyzed by using the technique of Manova analysis. Based on the analysis of data findings conclution as follow : 1) there are differences in the ability of understanding the concepts and scientific attitude among the students who take the learning cycle model 7E with students who take the direct instructional model; 2) there is a difference between the students' understanding of concepts that follow the model of learning 7E with the students who take the direct learning model; and 3) There is a difference between the scientific attitude of students who studied with Model 7E with students who take the direct instructional model. keyword : Model 7E Learning Cycle, Understanding Concepts, Scientific Attitude
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINS-TEKNOLOGI-MASYARAKAT (STM) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SIKAP ILMIAH SISWA NI NYOMAN KARTINI .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.978 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilaksanakan penelitian eksperimen dengan rancangan pretest-posttest control group design. Jumlah sampel 77 orang terdiri dari 2 kelas yang diambil dengan teknik random assignment. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah dan kuesioner sikap ilmiah siswa. Data dianalisis dengan menggunakan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan sikap ilmiah siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dengan kelompok siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. 2). Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran STM dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. 3). Terdapat perbedaan sikap ilmiah siswa antara siswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat dan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung. Kata Kunci : pendekatan pembelajaran Sains-Teknologi-Masyarakat (STM), kemampuan pemecahan masalah, sikap ilmiah siswa. The purpose of this study was to know the difference of students’ ability on problem solving and science attitude between students who learned by using Science – Technology – Society Approach and who learned by using Direct Instruction. This study was Quasi Experiment with pre-test–post-test nonequivalent control group design. The sample of this study was two classes consisting of 77 students choosen through random assignment. The data was collected though conducting problem solving skill test and students’ science skill questioner. The data was analyzed by using Multivariate Analysis of Variance then continued by Least Significant Difference test on the significant level α = 0,005. The result of the study were (1) there was the difference between students who learned by using Science – Technology – Society Approach and who learned by using Direct Instruction; (2) there was significant difference on students’ problem solving ability between students taught by using Science – Technology – Society Approach and those taught by using Direct Instruction; (3) there was significant difference on students’ science attitude between students taught by using Science – Technology – Society Approach and those taught by using Direct Instruction.keyword : Science – Technology – Society (STS) Approach, students’ ability on problem solving, science attitude
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA (Aspek Biologi) dengan Setting Problem Based Learning Bermedia Audio-visual untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Kognitif SMP I WAYAN ADNYANA .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; PROF. DR. IDA BAGUS JELANTIK SWASTA,M.SI .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan modul pembelajaran IPA dengan setting Problem Based Learning media audio-visual yang memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMP. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan model 4-D. Unsur-unsur pengembangan model 4-D meliputi: 1) define; 2) design; 3) develope; and 4) disseminate. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu define, design, develope, sedangkan tahap disseminate tidak dilakukan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan rancangan penelitian pengembangan 4-D dan untuk menguji efektivitas menggunakan Pre-experimental dengan One-group pretest-posttest design. Subjek dalam penelitian ini adalah dosen, guru dan siswa yang terlibat dalam pengembangan modul. Objek penelitiannya adalah modul pembelajaran IPA. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi modul, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon guru terhadap modul, angket respon siswa terhadap modul, tes keterampilan berpikir kritis, dan tes hasil belajar. Data dianalisis untuk validitas dan kepraktisan modul pembelajaran IPA secara deskriptif kuantitatif dan efektifitas keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa dianalisis menggunakan Paired Sample T-Test. Hasil penelitian adalah: 1) modul pembelajaran yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,16 dengan kategori valid; 2) keterlaksanaan modul pembelajaran memenuhi kriteria praktis dengan memperoleh skor rata-rata 3,99, skor rata-rata respon guru memperoleh skor 4,30 dengan kategori sangat praktis dan respon siswa memperoleh skor 4,13 dengan kategori praktis, 3) modul pembelajaran memenuhi kriteria efektifitas berdasarkan hasil uji coba, yang dapat ditunjukkan dengan rata-rata nilai tes hasil belajar siswa sebesar 80,45 dan berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung (11,80) > t tabel (2,02). Sementara itu untuk nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 79,60 dan berdasarkan uji t di peroleh nilai t hitung (12,89) > t tabel (2,02). Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA (aspek biologi) yang dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.Kata Kunci : modul pembelajaran IPA, Problem Based Learning, keterampilan berpikir kritis, hasil belajar The purpose of this study to produce biology learning modules with setting Problem Based Learning audio-visual media that qualify for valid, practical and effective criteria to improve the knowledge and critical thinking skills of junior high school students. This study was designed to pre-experimental that use one-group pretest-posttest design. Learning tools developed using 4-D models. Elements 4-D model development include: 1) define; 2) design; 3) develope; and 4) disseminate. This research was conducted in three phases, namely define, design, develope, while stage disseminate are not done. This type of research is development research with 4-D design development research and to test the effectiveness of this research using the Pre-experimental with One-group pretest-posttest design. Subjects in this study are professors, teachers and students involved in the development of the module. The object of research is science learning modules. Data was collected using a validation module sheets, observation sheets enforceability of learning, the teacher's response to the questionnaire module, the student questionnaire responses of the module, the test of critical thinking skills, and achievement test. Data were analyzed for validity and practicality of science learning modules using descriptive quantitative and effectiveness of critical thinking skills and student learning outcomes were analyzed using Paired Sample T-Test. The results of the research are: 1) learning modules developed obtained an average score of 4.16 with a valid category; 2) Excercising of learning modules qualify practical criteria that obtain an average score of 3.99, the average score of the response of teachers obtain a score of 4.30 with a very practical and response categories, then the students obtained a score of 4.13 with practical categories, 3) learning modules qualify effectiveness criteria based on the test results, which can be shown by the average scores of 80.45 students' knowledge and based on t test obtained by value t (11.80)> t table (2.02). Meanwhile to the average value of students' critical thinking skills at 79.60 and by the t test obtained t value (12.89) > t table (2.02). Based on the findings of this study can be concluded that the science learning module (biology aspects) developed qualify to valid, practical and effective criteria to improve the knowledge and critical thinking skills of students.keyword : science learning modules, Problem Based Learning, critical thinking skills, learning outcomes
PENGEMBANGAN LKS SAINS DENGAN SETTING MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN EFIKASI DIRI SISWA SMP I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA .; PROF. DR. I WAYAN SADIA, M.Pd .; PROF. DR. IDA BAGUS JELANTIK SWASTA,M.SI .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS sains yang memenuhi syarat validitas, kepraktisan dan efektivitas dengan setting model pembelajaran PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keyakinan diri siswa SMP. Pengembangan LKS ini mengacu pada model pengembangan 4-D yang disarankan oleh Thiagarajan et al. (1974) yaitu define, design, develop dan disseminate. Validasi instrumen dan produk dilakukan oleh dua orang tenaga ahli dan sebelas orang praktisi. Kepraktisan dinilai oleh guru dan siswa, dan data keefektifan didapatkan dari 38 orang siswa. Metode analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kuantitatif terhadap validitas dan kepraktisan LKS. Efektivitas LKS dilakukan dengan one group pretest posttest design. Efektivitas LKS dianalisis dengan uji t pihak kanan. Hasil penelitian menunjukan (1) LKS dinyatakan valid dengan skor rata-rata validitas 3,40, (2) LKS dinyatakan praktis dengan skor rata-rata kepraktisan 3,30, (3) LKS dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dengan thitung > ttabel (13,407 > 1,684) dan (4) LKS dinyatakan efektif untuk meningkatkan efikasi diri siswa dengan thitung > ttabel (16,838 > 1,687). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa LKS sains telah memenuhi syarat validitas, kepraktisan, dan efektivitas dengan setting model pembelajaran PBL untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan efikasi diri siswa SMP.Kata Kunci : Lembar Kerja Siswa, Problem Based Learning, Keterampilan berpikir kritis, Efikasi diri The purpose of this research was to produce a science student worksheet (LKS) that fulfills validity, practicality, and effectiveness requirements based on problem based learning model setting to improve junior high school students’ critical thinking skill and self-efficacy. The development of this student worksheet (LKS) was based on 4D development model suggested by Thiagarajan et al. (1974) they are define, design, develop and disseminate. The tests in this student worksheet were validated by two experts and eleven practitioners. The practicality was scored by the three teachers and the students, and the effectiveness data was acquired from 38 students. The data analysis method was done by using descriptive quantitative analysis toward the validity and the effectiveness of the student worksheet (LKS). The student worksheet effectiveness was done by using one group pretest posttest design. The student worksheet effectiveness was analyzed by using right side t-test. The result of the research shows that (1) the student worksheet (LKS) is valid with average score of the validity is 3.40, (2) the student worksheet (LKS) is practical with average score of the practicality is 3.30, (3) the student worksheet (LKS) is effective to improve students’ critical thinking skill with tcount > ttabel (13,407 > 1,684) and (4) the student worksheet (LKS) is effective to improve students’ self-efficacy with tcount > ttabel (16,838 > 1,687). Based on the result of this research, it can be concluded that science student worksheet (LKS) has fulfilled validity, practicality, and effectiveness based on problem based learning model setting requirements to improve students’ critical thinking skill and students’ self-efficacy.keyword : Student Worksheet, Problem Based Learning, Critical Thinking Skills, Self-efficacy
Co-Authors ., A.A.Istri Paramita ., Devita Kurnia Sari ., Gede Sedana Putra ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gusti Lanang Agus Awitama ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Komang Dewi Lyastiti ., Made Ari Sanjaya ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Putu Lilik Widiari ., Ni Putu Sintya Dhamayanti ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Ni Wayan Surya Ningsih ., Putri Erma Rosita ., Serlis Nofiana Sari A.A.Istri Paramita . Adi Prana, I Gusti Lanang Agung Dedi Soedharma Devita Kurnia Sari . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . EKA DORA RIANI . Gede Ari Yudasmara Gede Iwan Setiabudi Gede Sedana Putra . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Hantari, Ida Ayu Putu Surya I Dewa Gede Tresna Yudiana I Dewa Gede Tresna Yudiana I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA . I Gusti Lanang Agung Adi Prana ., I Gusti Lanang Agung Adi Prana I Gusti Lanang Agus Awitama . I Gusti Ngurah Yuda Pranata . I NYOMAN SUTAMA . I Nyoman Wijana I WAYAN ADNYANA . I Wayan Angga Bradnyana . I Wayan Jaya Antara . I Wayan Julianto . I Wayan Julianto ., I Wayan Julianto I Wayan Redhana I Wayan Sadia I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Jasmine Masyitha Amelia Kadek Lila Antara Kadek Meitasari . Kadek Meitasari ., Kadek Meitasari Kadek Pande Evi Enitasari . Komang Dewi Lyastiti . KOMANG SUSILAWATI . Komang Wina Ratnasari . Komang Wina Ratnasari ., Komang Wina Ratnasari Luh Deva Oktari Luh Mayda Ruspita Sari Made Ari Sanjaya . Mennofatria Boer Ni Kadek Mita Purnama Yanti . NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Yuni Merawati . Ni Luh Yuni Merawati ., Ni Luh Yuni Merawati Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Nyoman Dian Martini NI NYOMAN KARTINI . NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Indah Swardiani Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Sintya Dhamayanti . Ni Putu Yunik Pradnya Swari . Ni Wayan Agus Sinarsih . Ni Wayan Mery Wintari . Ni Wayan Surya Ningsih . Pranata, Andi Welly Wiliandhana PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. . Putri Erma Rosita . Putu Ayu Wulandari . Putu Ayu Wulandari ., Putu Ayu Wulandari Putu Bintang Orissa . Putu Budi Adnyana Riani, Eka Dora Safitri, Mely Sanusi Mulyadiharja Serlis Nofiana Sari . Swardiani, Ni Putu Indah Syah, Moh Jafron Yusli Wardiatno