Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN ASESMEN OTENTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KONSEP DIRI SISWA NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.79 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan prestasi belajar dan konsep diri antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) dengan Asesmen Otentik dengan siswa yang mengikuti model Pembelajaran Langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap di SMP Negeri 1 Semarapura tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan cara random assignment. Data prestasi belajar diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar dan data konsep diri dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan Manova. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dibuat beberapa simpulan yaitu: 1) Terdapat perbedaan prestasi belajar dan konsep diri antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 2) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung; 3) Terdapat perbedaan konsep diri antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran GI dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran langsung.Kata Kunci : Model Pembelajaran Group Investigation, Asesmen otentik, Pembelajaran Langsung, Prestasi Belajar, Konsep Diri This research aimed to determine differences in the ability of learning achievement and self-concept between students learning model of Group Investigation ( GI ) with Authentic Assessment and those learning direct instruction . This research is a design experiment with pretest - posttest control group design . The population of this research was the second semester of eighth grade students at SMP Negeri 1 Semarapura academic year 2013/2014 . Samples were taken by means of random assignment . Learning achievement data measured using tests of learning achievement and self-concept of data using questionnaires . The data were analyzed with Manova . Based on the results of hypothesis testing can be made several conclusions : 1 ) There was a difference in learning achievement and self-concept between students who studied with GI learning model with students learning with direct instructional model ; 2 ) There was a difference in learning achievement between students who learned with GI learning model with students learning with direct instructional model ; 3 ) There were differences between the self-concept of students with learning model GI study and those by direct instructional model .keyword : Learning Model Group Investigation, Authentic Assesment, Direct Learning, Learning Achievement, Self-Concept  
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERMUATAN KEARIFAN LOKAL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KARAKTER SISWA SMP I GUSTI NGURAH YUDA PRANATA .; PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. .; PROF. DR. IDA BAGUS JELANTIK SWASTA,M.SI .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) perbedaan keterampilan proses sains dan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung, (2) perbedaan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung, (3) perbedaan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan inkuiri terbimbing dan kelompok siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung.Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent postest only control group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah304 siswa dan sampel penelitian yang digunakan adalah 76 siswa. Data dikumpulkan dengan tes keterampilan proses sains dan lembar observasi karakter siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan analisis MANOVA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa.(1) terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal keterampilan proses sains dan karakter siswa antara kelompok siswa yang belajar dengan model inkuiri terbimbing dan siswa yang belajar dengan model pengajaran langsung (F = 1,114; p
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETRAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KETRAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 AMLAPURA I NYOMAN SUTAMA .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.498 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. (2) menganalisis perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. (3) menganalisis perbedaan perbedaan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Penelitian dilaksanakan di SMA N 2 Amlapura tahun pelajaran 2012/2013 dengan populasi siswa kelas XI IPA yang berjumlah 155 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 sebagai kelompok eksperimen, serta kelas XI IPA2 sebagai kelompok kontrol. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan post-test only control group design. Instrumen pengambilan data berupa tes keterampilan berpikir kritis dan instrumen keterampilan proses sains. Teknik analisis data yang digunakan adalah MANOVA yang dilanjutkan dengan uji LSD pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. (2) terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. Analisis lebih lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa keterampilan proses sains kelompok siswa yang mendapat model pembelajaran inkuiri lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung. (3) terdapat perbedaan kemampuan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung.Kata Kunci : Pembelajaran Inkuiri, Keterampilan Berpikir Kritis, Keterampilan Proses Sains. This study aims at : (1) Analyzing the differences critical thinking skills between the students who take the inquiry learning model and students who take the direct instructional model . ( 2 ) analyzing the differences between students' science process skills between the students who follow the inquiry learning model to the direct instructional model . ( 3 ) analyzing the differences of critical thinking skills and science process skills among students who take the inquiry learning model and students who take the direct instructional model. The experiment was conducted at SMAN 2 Amlapura in the academic year 2012/2013. The number of population for the research is 155 students from XI IPA. The sample is students of XI IPA1 as the experimental group, and class XI IPA2 as a control group. This research is a quasi experimental design with a post-test only control group design. Data is collected in the form of a test of critical thinking skills and science process skills instrument. The data analysis technique used is MANOVA followed by LSD test at significance level α = 0.05. The results shows that: ( 1 ) there is a difference between the critical thinking skills of students who take the students' inquiry learning model to the students who follows the direct instructional model . Further analysis with LSD test group showed that critical thinking skills of students who got the inquiry learning model is better than the group of students who received direct instruction model of learning. (2) There is a difference between students' science process skills who follow the model of inquiry learning with students who take direct instructional learning model. Further analysis with LSD test showed that the science process skills of the group of students who received inquiry learning model is better than the group of students who received direct instruction model of learning. (3) there are differences in the ability of critical thinking skills and science process skills among students who take the inquiry learning model to students who follow the direct instructional learning modelkeyword : Learning Inquiry , Critical Thinking Skills , Science Process Skills
PERAN PENDIDIKAN, PELATIHAN BAHASA INGGRIS, DAN TEKNIK KEPEMANDUAN DALAM PENGEMBANGAN MINA WISATA Ida Bagus Jelantik Swasta
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN OKTOBER 2014, TH. XXXIII, NO. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.328 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.2391

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peranan pendidikan dan pelatihan bahasa Inggris dan teknik kepemanduan dalam meningkatkan kemampuan karyawan CV Dewata Laut dalam melayani wisatawan yang berkunjung ke perusahaan itu. Metode yang digunakan adalah metode praeksperimental dengan perlakuan berupa pendidikan dan pelatihan bahasa Inggris dan teknik kepemanduan. Data dikumpulkan melalui teknik tes, observasi, wawancara, dan kuesioner. Tes yang dipakai adalah tes pemahaman dan tes keterampilan yang dilakukan sebelum kegiatan (pretes) dan setelah kegiatan (postes). Data dianalisis melalui teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) kemampuan berbahasa Inggris para karyawan CV. Dewata Laut meningkat sebanyak 53,69 persen; (2) kemampuan teknik kepemanduan meningkat sebanyak 49,53 persen; dan (3) kemampuan melayani wisatawan karyawan juga meningkat. Kata Kunci: pendidikan, pelatihan, bahasa Inggris, keknik kepemanduanTHE ROLE OF EDUCATION, TRAINING IN ENGLISH, AND THE GUIDING TECHNIQUE ON FISHERIES TOURISM DEVELOPMENT Abstract: The purpose of this research was to describe the role of education, training in English and the guiding technique on improving the ability of CV. Dewata Laut workers in serving tourists who visited this company. This study used the pre-experiment design with education, training in English, and the guiding technique as the treatments. The data were collected by administering a test, conducting observations and interviews and distributing questionnaires. The test was a comprehension test administered before and after the treatments. The data were analyzed through descriptive qualitative and quantitative analyses. The findings showed that (1) the ability of C.V. Dewata Laut workers improved by 53.69%; (2) the ability in guiding also improved by 49.53%; (3) the ability to serve the tourists also improved. Keywords: education, training in English, guiding technique
PENGARUH JARAK PEMINDAHAN TERHADAP KEBERHASILAN KEMBALI PULANG (HOMING) KODOK BUDUK (Bufo melanostictus) Ni Wayan Mery Wintari .; Drs.I Ketut Artawan,M.Si .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3171

Abstract

Amphibi seringkali meninggalkan rumahnya menuju habitat berbeda dengan jarak yang cukup jauh untuk bereproduksi atau berburu mangsa. Setelah meninggalkan rumah, dalam kenyataannya mereka memerlukan mekanisme yang menuntun untuk mengetahui jalan pulang (homing). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keberhasilan kembali pulang (homing) kodok Buduk (Bufo melanostictus) setelah percobaan translokasi, (2) menghitung besarnya persentase keberhasilan homing kodok Buduk sampai jarak pemindahan terjauh, dan (3) menghitung kecepatan rata-rata homing kodok Buduk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen lapangan dengan rancangan pra eksperimen one shot case study. Tujuh sampel kodok Buduk diambil masing-masing dari tiga lokasi penelitian; Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, dan Kelurahan Sukasada, Kabupaten Buleleng, kemudian dipindahkan bertahap dari jarak 30 meter sampai 180 meter dengan interval 30 meter. Jumlah kodok Buduk yang dipindahkan pada masing-masing jarak setelah pemindahan 30 meter bergantung pada jumlah kodok Buduk yang berhasil pulang pada jarak sebelumnya. Penelitian dilaksanakan dari 1 Februari-3 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kodok Buduk (Bufo melanostictus) di Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, dan Kelurahan Sukasada memiliki tingkat keberhasilan kembali pulang (homing) yang rendah, hanya 3 ekor kodok Buduk yang berhasil homing sampai jarak pemindahan 180 meter, (2) persentase keberhasilan homing kodok Buduk sampai jarak pemindahan terjauh (180 meter) adalah sebesar 14,28%, dan (3) kecepatan rata-rata homing kodok Buduk yang diperoleh adalah 5,5 m/jam. Kata Kunci : Kodok Buduk, translokasi, pulang Amphibian usually leave their home site and go to a new habitat in long distance for some activities like reproduction or predation. In fact, they need a mechanism to go back home after that. This research aimed to know (1) the successful homing of Buduk toad (Bufo melanostictus) after translocation experiment, (2) count successful homing percentage of Buduk toad in furthermost translocation distance, and (3) count the average speed of homing of Buduk toad. This research is field experiment with pra experiment design, one shot case study. Seven Buduk toads as sample were taken from each place; Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, and Kelurahan Sukasada Kabupaten Buleleng. They were moved step by step from 30 meters to 180 meters away from their home site, within 30 meters interval. The amount of Buduk toad that moved in each distance after 30 meters translocation distance depend on the successful homing amount in previous distance. This research was conducted from February 1st to March 3rd, 2014. The results show that (1) Buduk toads in Desa Sambangan, Kelurahan Banyuning, and Kelurahan Sukasada have low level of successful homing, overall only 3 toads are success to homing , (2) the successful homing percentage of Buduk toad in furthermost translocation distance (180 meters) is 14,28%, and (3) the average speed of homing of Buduk toad is 5,5 meters/hour. keyword : Buduk toad, translocation, homing
STUDI KOMPARATIF KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA EKOSISTEM LAMUN, TERUMBU KARANG, MANGROVE DI KAWASAN TNBB Putu Bintang Orissa .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3173

Abstract

Hingga saat ini belum ada penelitian yang membandingkan perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui komposisi, indeks keanekaragaman, kemelimpahan relatif, tingkat perbedaan keanekaragaman dan kemelimpahan fitoplankton yang hidup pada ketiga ekosistem tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan eksploratif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh fitoplankton pada ekosistem padang lamun, terumbu karang dan mangrove. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah fitoplankton yang berhasil ditangkap pada sejumlah titik pengambilan sampel. Analisis data menggunakan statistik ekologi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Fitoplankton yang teridentifikasi pada ekosistem lamun sebanyak 24 jenis, ekosistem terumbu karang 32 jenis dan ekosistem mangrove 20 jenis; (2) Indeks keanekaragaman fitoplankton pada ekosistem terumbu karang tergolong tinggi sedangkan ekosistem lamun dan mangrove sedang; (3) Kemelimpahan relatif tertinggi pada ekosistem lamun adalah spesies Guinardia blavyana, ekosistem terumbu karang adalah Cocconeis scutelum dan ekosistem mangrove adalah Triceratium alternans; (4) terdapat perbedaan keanekaragaman fitoplankton antara ketiga ekosistem; (5) Terdapat perbedaan kemelimpahan fitoplankton antara ketiga ekosistem.Kata Kunci : fitoplankton, keanekaragaman, kemelimpahan Until this time there is no research that compares phytoplankton diversity and abundance between sea grass, coral reef and mangrove ecosystems in Bali Barat National Park. The research purposes are to know the phytoplankton composition, diversity index, relative abundance, comparison of diversity and abundance on three ecosystems. This research categorized as descriptive and explorative. The research population is all of phytoplankton on those three ecosystems, while the research sample is captured phytoplankton in some point. Data analyze using ecologyc statistic. The results are: (1) the amount of phytoplankton that identified on sea grass ecosystem are 24 species, on coral reef are 32 species, and on mangrove are 20 species; (2) phytoplankton diversity index on coral reef ecosystem included into high level, but on sea grass and mangrove ecosystem are moderate; (3) higher relative abundance on sea grass ecosystem is Guinardia blavyana, on coral reef ecosystem is Cocconeis scutelum and mangrove is Triceratium alternans; (4) phytoplankton diversity between three ecosystems are different; (5) phytoplankton abundance between three ecosystems are different.keyword : phytoplankton, diversity, abundance
RESEARCH ABOUT NUMBER OF POPULATION, BIOECOLOGYS CHARACTERISTIC, AND CONSERVATION EFFORT JAVAN POND-HERON (Ardeola speciosa) IN PETULU VILLAGE, UBUD DISTRICT, GIANYAR I Wayan Angga Bradnyana .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v1i1.3636

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah populasi, relung tropik dan upaya pelestarian burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa) di Desa Petulu. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa) yang terdapat di Desa Petulu. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa). Penelitian ini termasuk kedalam deskriptif eksploratif. Hasil penelitian ini menunjukan Jumlah populasi burung Blekok sawah (Ardeola speciosa) ialah 2.450 ekor. Relung habitat terdapat 12 jenis pohon, kelembaban berkisar antara 80% sampai 82 %, rata-rata suhu lingkungan 26,30C sampai 27,80C, intensitas cahaya, pagi hari 350 lux, siang hari 1885 lux, dan sore hari 575 lux, ketinggian tempat 250 meter diatas permukaan laut. Jenis makanan burung Blekok sawah (Ardeola speciosa) terdiri dari 8 spesies hewan, predator burung ini ialah musang dan ular. Upaya pelestarian yang telah dilakukan ialah melindungi burung dari pemangsa, melindungi habitat, membuat hutan buatan dan melarang orang memburu burung Blekok Sawah (Ardeola speciosa). Kata Kunci : Ardeola speciosa, Bioekologis, Petulu Populasi, The purposes of this research were to knows number of population, habitat niches, tropical niches and conservation effort of Javan pond-Heron bird (Ardeola speciosa) in Petulu village. The population of this research was all of Javan Pond-Heron (Ardeola speciosa) located in Petulu village. The sample of this research is all about the population of Javan Pond-Heron (Ardeola speciosa). Numbers of population of javan Pond-Heron bird (Ardeola speciosa) were 2.450 tails. In habitat niches, there are 12 species of tree, the average humidity is between 80% until 82%, the average temperature of environment is 26.30C until 27.80C, the light intensity in the morning is 350 lux, in the afternoon is 1885 lux, and in the evening is 575 lux, the altitude is 250 meters above the sea level. Kinds of food of Javan Pond-Heron (Ardeola speciosa) are 8 species of animal. The predators of this bird are weasel and snake. Conservation efforts which have been done are protecting the birds from predators, and keep the habitat, making synthetic forests and prohibiting people to hunt Javan Pond-Heron (Ardeola speciosa). keyword : Ardeola speciosa, Bioecologys, Petulu, Population,
PENGARUH PERBEDAAN SALINITAS TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) I Gusti Lanang Agung Adi Prana .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5396

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui pengaruh perbedaan salinitas terhadap tingkat kelangsungan hidup benih ikan Nila GESIT (Oreochromis niloticus), (2) mengetahui salinitas yang optimal untuk kelangsungan hidup benih ikan Nila GESIT (Oreochromis niloticus). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental) dengan desain penelitian “Posttest Only, Non-Equivalent Control Group Design”. Perangkat percobaan ini terdiri dari 5 perlakuan dengan salinitas yang berbeda yaitu 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt dan satu sebagai kontrol (< 0,5 ppt). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2015. Benih ikan dipelihara dalam wadah pemeliharaan dengan volume 6 liter dan kepadatan 50 benih setiap wadahnya. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari pada pukul 08.00 dan 16.00 WITA. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini bersifat Deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa media penelitian benih ikan Nila GESIT dengan salinitas 0 ppt, 5 ppt dan 10 ppt menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang sangat tinggi yaitu 100 %, 100 % dan 96 %. Kemudian berturut-turut diikuti media penelitian benih ikan Nila GESIT dengan salinitas 15 ppt ( 58 %) dan 20 ppt (22 %).Pengamatan kualitas air masih dalam kisaran normal untuk media benih ikan Nila GESIT. Kandungan oksigen terlarut berkisar antara 5,8 -6,5 ppm, derajat keasaman berkisar antara 7-8,2, suhu air berkisar antara 27-29 ºC, dan konsentrasi gas amonia sebesar 0,14-1,23 ppm yang masih layak sebagai syarat budidaya ikan Nila.Kata Kunci : KATA KUNCI : Benih ikan Nila GESIT, Tingkat kelangsungan hidup, Salinitas air This research was aimed to (1) determine the effect of different salinity on tilapia fish seed’s GESIT (Oreochromis niloticus) survival rate, (2) determine the optimun salinity of Tilapia fish seed’s GESIT survival rate.This type of research was an quasi experimental with design of this study “ posttest only,non-equivalent control group design”.The experimental device consisted of 5 treatments with different salinity such as 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt and one control with (
Studi Tentang Keanekaragaman dan Kemelimpahan Moluska Bentik pada Ekosistem Mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali Komang Wina Ratnasari .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Prof. Dr.Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5397

Abstract

Moluska bentik merupakan moluska yang hidup di dasar dan sangat banyak ditemukan pada daerah hutan mangrove di Indonersia. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah keanekaragaman dan kemelimpahan moluska bentik yang hidup di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali. Berdasarkan masalah yang ditemukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan moluska bentik di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali. Adapun jenis penelitian ini merupakan penelitian deskritif eksploratif dan menggunakan desain penelitian lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan identifikasi di laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh moluska bentik yang hidup di Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar, Bali. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah moluska bentik yang ada di dalam 15 kuadrat yang terpasang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) komposisi spesies moluska bentik yang hidup Taman Hutan Raya Ngurah Rai terdiri dari 22 spesies; spesies yang paling banyak ditemukan yaitu Littorina melanostoma (52); (2) moluska bentik yang hidup di Taman Hutan Raya Ngurah Rai memiliki indeks keanekaragaman sebesar 2,52 yang termasuk dalam tingkat keanekaragaman yang sedang, indeks kekayaan spesies sebesar 3,70, indeks kemerataan spesies sebesar 0,82, indeks dominansi sebesar 0,10; (3) kemelimpahan relatif tertinggi moluska bentik yang ada di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, spesies Littorina melanostoma sebesar 17,81 %, dan yang terendah adalah spesies Cerithidea cingulata sebesar 0,34%, Cerithidea obtusa sebesar 0,34%, serta Neritina violasea sebesar 0,34% Kata Kunci : Keanekaragaman, Kemelimpahan, Moluska Bentik, Mangrove Benthic molluscs are mollusks that live in the button of the sea, molluscs is commonly found in mangrove forest areas in Indonersia . The problem in this research is how the diversity and abundance of benthic mollusks that live in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, South Denpasar District , Municipality of Denpasar, Bali. This study aims to determine the diversity and abundance of benthic mollusc in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, South Denpasar District, Municipality of Denpasar, Bali. This research is descriptive exploratory. The design of this research field research followed by identification in the laboratory . The population in this study are all benthic mollusks that live in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh, South Denpasar District, Municipality of Denpasar, Bali. While the sample is a benthic mollusk that is in the 15 squares are attached. These results indicate that (1) the composition of benthic mollusc species that live Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh consists of 22 species; The most commonly found species are Littorina melanostoma (52); (2) benthic mollusks that live in Taman Hutan Raya Ngurah Rai Suwung Kauh has a diversity index of 2.52 which was included in the moderate levels of diversity, species richness index by 3.70, species evenness index of 0.82, dominance index of 0.10; (3) the relative abundance a top of benthic mollusc in Taman Hutan Raya Ngurah Rai , a species of Littorina melanostoma 17.81% and the lowest a species of Cerithidea cingulata 0.34%, Cerithidea obtusa 0.34% and a Neritina violasea 0.34%.keyword : Diversity, abundance, Benthic Mollusca, Mangrove
STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN DAN KEMELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PANTAI BERBATU KARANG GREEN BOWL, KECAMATAN KUTA SELATAN, KABUPATEN BADUNG, BALI Putu Ayu Wulandari .; Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si .; Gede Ari Yudasmara, S.Si., M.Si. .
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpb.v2i1.5543

Abstract

Makrozoobentos adalah organisme yang hidup pada dasar perairan. Makrozoobentos meliputi filum Mollusca, Anthropoda, Echinodermata, Polichaeta, Oligochaeta, dan Nematoda. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi komunitas makrozoobentos di pantai berbatu karang Green Bowl. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode transek kuadrat berjumlah 15 kuadrat dari daerah pesisir pantai menuju ke laut. Keanekaragaman dan kemelimpahan makrozoobentos di Pantai Green Bowl dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan statistik ekologi.Dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 137 individu terdiri dari 5 kelas yakni 8 dari kelas Gastropoda, 7 dari kelas Ophiuroidea, 4 dari kelas Asteoidea, 7 dari kelas Echinoidea, dan 1 kelas Polycaeta. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2010, Indeks keanekaragaman (H’) di lokasi penelitian sebesar 2,75, indeks kekayaan spesies (R) sebesar 4,88, indeks kemerataan spesies (E) sebesar 0,56, dan indeks dominansi (C) sebesar 0,16. Kemelimpahan relatif spesies tertinggi adalah Ophiothrix reticulata sebesar 18,25%. Kepadatan spesies tertinggi juga terdapat pada Ophiothrix reticulata sebesar 1,67 individu/m2. Untuk kepadatan komunitas di Pantai Green Bowl sebesar 9,13 individu/m2. Parameter fisika dan kimia yang terukur saat air laut pasang yakni suhu di lokasi penelitian kira-kira 28 ͦC ; pH air laut sekitar 8,5 ; salinitas sekitar 31ppt ; DO (oksigen terlarut) sekitar 4,81mg/l ; dan konduktivitas sekitar 4,7mS/cm. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa komunitas makrozoobenthos di Pantai Green Bowl masih alami.Kata Kunci : Struktur Komunitas, Makrozoobentos, Pantai Berbatu Karang Macrozoobenthos is an organism which live in the bottom of the water. Macrozoobenthos are include the Mollusca, Anthropoda, Echinodermata, Polichaeta, Oligochaeta, and Nematoda Fillum. The goal of this research is to a knowledge the condition of makrozoobenthos community in the Green Bowl rocky reef. The metodology of the research is transect quadrat method are 15 quadrat from the beach shore to the sea. The diversity and the abudance of macrozoobenthos at Green Bowl beach are analyzed using descriptives quantitatives approach and using ecological statistic. During the research we are able to identified 137 individual, consist of 5 class. Which is 8 from Gastropod class, 7 from Echinodermata class, 4 from Asteroidea class, 7 from Echinoidea class class, and 1 from Polycaeta class. Based on the calculation using Microsoft Excel 2010, we are able to get the diversity index (H’) is 2.75, species richness index (R) is 4.88, evenness index (E) is 0.56, and domination index (C) is 0.16. the highest species relative abundance is at Ophiothrix Reticulata in 9.13 individual/m2. The community density at Green Bowl beach is 9.13 individual/m2. A measured physical and cemical parameters during the tidal flow is the temperature at the location which is about 280C. The sea water pH is about 8.5, the salinity is about 31ppt, disolved oksigen (DO) is about 4.81mg/l, and the conductivity is about 4.7mS/cm. This researh show us that macrozoobenthos community at Green Bowl beach are still in it’s natural condition.keyword : Community Structure, Macrozoobenthos, Rocky Reef Beach
Co-Authors ., A.A.Istri Paramita ., Devita Kurnia Sari ., Gede Sedana Putra ., Gusti Ngurah Yoga Pradipta ., I Gusti Lanang Agus Awitama ., I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala ., Kadek Pande Evi Enitasari ., Komang Dewi Lyastiti ., Made Ari Sanjaya ., Ni Kadek Mita Purnama Yanti ., Ni Putu Lilik Widiari ., Ni Putu Sintya Dhamayanti ., Ni Putu Yunik Pradnya Swari ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Ni Wayan Surya Ningsih ., Putri Erma Rosita ., Serlis Nofiana Sari A.A.Istri Paramita . Adi Prana, I Gusti Lanang Agung Dedi Soedharma Devita Kurnia Sari . Dr. I Nyoman Tika,M.Si . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . EKA DORA RIANI . Gede Ari Yudasmara Gede Iwan Setiabudi Gede Sedana Putra . Gusti Ngurah Yoga Pradipta . Hantari, Ida Ayu Putu Surya I Dewa Gede Tresna Yudiana I Dewa Gede Tresna Yudiana I Gusti Agung Nyoman Setiawan I GUSTI LANANG AGUNG ADI PRANA . I Gusti Lanang Agung Adi Prana ., I Gusti Lanang Agung Adi Prana I Gusti Lanang Agus Awitama . I Gusti Ngurah Yuda Pranata . I NYOMAN SUTAMA . I Nyoman Wijana I WAYAN ADNYANA . I Wayan Angga Bradnyana . I Wayan Jaya Antara . I Wayan Julianto . I Wayan Julianto ., I Wayan Julianto I Wayan Redhana I Wayan Sadia I.G.A. Irma Dharmayanti Mandala . Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Putu Arnyana Jasmine Masyitha Amelia Kadek Lila Antara Kadek Meitasari . Kadek Meitasari ., Kadek Meitasari Kadek Pande Evi Enitasari . Komang Dewi Lyastiti . KOMANG SUSILAWATI . Komang Wina Ratnasari . Komang Wina Ratnasari ., Komang Wina Ratnasari Luh Deva Oktari Luh Mayda Ruspita Sari Made Ari Sanjaya . Mennofatria Boer Ni Kadek Mita Purnama Yanti . NI KETUT HENDRAWATI SANTOSA . NI LUH PUTU MANIK WIDIYANTI Ni Luh Yuni Merawati . Ni Luh Yuni Merawati ., Ni Luh Yuni Merawati Ni Made Adi Kencana Wati Tira . Ni Nyoman Dian Martini NI NYOMAN KARTINI . NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Indah Swardiani Ni Putu Lilik Widiari . Ni Putu Sintya Dhamayanti . Ni Putu Yunik Pradnya Swari . Ni Wayan Agus Sinarsih . Ni Wayan Mery Wintari . Ni Wayan Surya Ningsih . Pranata, Andi Welly Wiliandhana PROF. DR. I B. PUTU ARNYANA, M.Si. . Putri Erma Rosita . Putu Ayu Wulandari . Putu Ayu Wulandari ., Putu Ayu Wulandari Putu Bintang Orissa . Putu Budi Adnyana Riani, Eka Dora Safitri, Mely Sanusi Mulyadiharja Serlis Nofiana Sari . Swardiani, Ni Putu Indah Syah, Moh Jafron Yusli Wardiatno