Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kekerabatan dan Kunci Determinasi Marga Hibiscus Berdasarkan Struktur Daun dan Bunga serta Penggunaannya sebagai Media Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan Tinggi ., Ni Luh Rin Riantini; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai kekerabatan dan kunci determinasi marga Hibiscus bertujuan: 1) menjelaskani struktur daun dan bunga marga Hibiscus, 2) menjelaskan kekerabatan marga Hibiscus berdasarkan struktur daun dan bunga, 3) menyusun kunci determinasi marga Hibiscus berdasarkan struktur daun dan bunga, dan 4) mengetahui kelayakan preparat awetan sebagai media pembelajaran taksonomii tumbuhan tinggi dan anatomi tumbuhan. Metode pengumpulan data dilakukan melaui observasi pengamatan secara langsung untuk morfologi dan pengamatan menggunakan mikroskop untuk anatomi. Data kekerabatan marga Hibiscus diperoleh dari fenogram yang dibuat dengan bantuan software MVSP 3.22. Data tingkat kelayakan preparat awetan sebagai media pembelajaran diperoleh melalui metode kuisioner dan observasi oleh mahasiswa semester IV t.a. 2015/2016. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut: 1) Struktur morfologi daun dan bunga Hibiscus meliputi, ujung helaian daun runcing, tepi helaian daun bergerigi, pangkal helaian daun berbentuk jantung dan berbentuk runcing, bentuk tulang daun menyirip dan menjari, kepala sari tersebar ditangkai sari dan di ujung tangkai sari, petal bertoreh dan rata, jumlah petal lima dan lebih dari lima. Struktur anatomi terdiri dari epidermis dan derivatnya, jaringan tiang, jaringan bunga karang, polen permagna dengan ekinat, 2) Hibiscus mutabilis L. memiliki hubungan kekerabatan yang paling jauh dengan spesies lainnya dengan koefisien kesamaan 77% dengan spesies lain, 3) Kunci determinasi Hibiscus terdapat lima nomor dengan menggunakan 12 karakteristik yang berbeda. 4) Dari 32 preparat terdapat 14 yang dinyatakan sangat layak dan 18 preparat dinyatakan layak sebagai media pembelajaran.Kata Kunci : Kata kunci: Morfologi, Anatomi, Fenogram, Kunci Determinasi, Media Pembelajaran Research on kinship and determination key of genus Hibiscus aims: 1) determine the structure of the leaves and flowers of Hibiscus genus, 2) Explain the genus Hibiscus kinship based on the structure of leaves and flowers, 3) arrange the genus Hibiscus determination key based on the structure of leaves and flowers, and 4) determine the feasibility preparations preserved as a learning medium high plant taxonomy and plant anatomy. Methods of data collection is done through direct observation of morphological observation and observation using a microscope for anatomy. Data of Hibiscus genus kinship obtain from fenogram made with the help of software MVSP 3.22. Data preservation feasibility level preparations as a medium of learning obtained through questionnaire method and observation by students of semester IV year 2015/2016. The results obtained are as follows: 1) The structure morphology of leaves and flowers of Hibiscus covers, tapered tip of the leaf blade, serrated edge of the leaf blade, the base of the leaf blade heart-shaped and tapered shape, the shape of the bone and pinnate leaves, anthers and pollen spread, petal flat, petal number five and more than five. Anatomical structure composed of epidermis and its derivatives, tissue mast, spongy tissue, pollen permagna with ekinat, 2) Hibiscus mutabilis L. had the most distant kinship with other species with a coefficient of 77% similarity with other species, 3) Key determination contained Hibiscus five numbers by using 12 different characteristics. 4) Of the 32 preparations are otherwise very decent 14 and 18 preparations declared eligible as a learning media.keyword : Keywords: Morphology, Anatomy, Fenogram, Determination Key, Learning Media.
ANALISIS VEGETASI DAN PENYUSUNAN KAMUS FLORISTIK SEPANJANG LINTASAN SINGARAJA-PENULISAN ., NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) komposisi floristik yang terdistribusi di sepanjang lintasan Singaraja-Penulisan; (2) indeks keanekaragaman tumbuhan yang ada di sepanjang lintasan Singaraja-Penulisan; dan (3) model kamus floristik yang tersusun dari hasil kajian. Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksploratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode line transect. Pengambilan sampel spesies tumbuhan dilakukan secara sistematik sampling. Teknik analisis data untuk menghitung keanekaragaman tumbuhan dengan menghitung nilai penting. Pembuatan kamus floristik menggunakan model ADDIE (Analysis, Development, Design, Implementation, Evaluation). Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Komposisi floristik di sepanjang lintasan Singaraja-Penulisan terdiri dari 69 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam 39 familia. (2) Indeks keanekaragaman spesies tumbuhan secara keseluruhan memiliki rata-rata sebesar 2,83, termasuk ketegori sedang. (3) Model kamus yang dikembangkan pada penelitian ini adalah kamus floristik yang berisikan nama ilmiah, gambar, nama lokal, klasifikasi, dan deskripsi dari setiap spesies tumbuhan.Kata Kunci : komposisi floristik, keanekaragaman, kamus floristik This research purposes to know: (1) distributed floristic composition along the traffic line Singaraja-Penulisan; (2) out the indices of plant diversity that exist along the traffic line Singaraja-Penulisan; and (3) model of the floristic dictionary composed of the results of the study. This type of research belongs to explorative research. The method used in this research is line transect method. Sampling of plant species was conducted in a systematic sampling. Data analysis technique for calculating plant diversity. Creation of a floristic dictionary use the ADDIE model (Analysis, Development, Design, Implementation, Evaluation). The results of this study show: (1) The floristic composition along the Singaraja-Penulisan is 69 plant species originating from 39 family. (2) The overall species diversity index of 2.83, the value indicates that the index of diversity includes the moderate category. (3) The dictionary model developed in the study is a floristic dictionary containing scientific names, photo, local names, classifications, and descriptions of plant species.keyword : floristic composition, diversity, floristic dictionary
ANALISIS STRATIFIKASI, CROWN COVER, TEKSTUR TANAH, DAN KEMIRINGAN LAHAN UNTUK PENENTU TITIK RAWAN EROSI DI SEPANJANG JALAN SINGARAJA-PENULISAN ., NI KADEK LISMAYANI; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah titik rawan erosi di sepanjang jalan Singaraja-Penulisan melalui analisis stratifikasi, crown cover, tekstur tanah, dan kemiringan lahan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh komponen vegetasi di sepanjang jalan-Singaraja-Penulisan. Sampel dalam penelitian ini adalah parameter vegetasi berupa stratifikasi, crown cover, tekstur tanah dan kemiringan lahan yang terdapat di sepanjang line transect. Jenis penelitian adalah penenelitian eksploratif, dengan rancangan penelitian lapangan. Metode pengambilan menggunakan metode line transect dengan panjang 100 meter dan interval 10 meter. Pengambilan data stratifikasi dan crown cover menggunakan metode kuadrat yang terdapat di sepanjang line transect. Pengambilan data tekstur tanah dilakukan pengambilan sampel utuh tanah, dan kemiringan lahan diukur dengan menggunakan hagameter. Data dianalisis secara statistik ekologi dan deskripstif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah strata vegetasi terdiri dari 2 strata tergolong kualitas sedang, persentase crown cover sebesar 50,60% tergolong kualitas sedang, tekstur tanah didominasi oleh tanah berpasir tergolong kualitas buruk, dan kemiringan lahan sebesar 56,02% tergolong kategori curam. Jumlah titik rawan erosi di sepanjang jalan Singaraja-Penulisan dari 152 lokasi, 4 lokasi (2,63%) yang tergolong ke dalam kategori sangat rawan, 54 lokasi (35,53%) rawan, 49 lokasi (32,24%) cukup rawan, 33 lokasi (21,71%) kurang rawan, dan 12 lokasi (7,89%) yang tegolong kategori tidak rawan.Kata Kunci : Stratifikasi, Crown Cover, Tekstur Tanah, Kemiringan Lahan, Titik Rawan Erosi, Lintas Singaraja-Penulisan The purposes of this research were to know the total of determinants of erosion vulnerable point along Singaraja-Penulisan way through analysis stratification, crown cover, soil texture and land slope. The population in this research were all vegetation components along Singaraja-Penulisan way. Samples in this research were vegetation parameter in the form of stratification, crown cover, soil texture and land slope on line transect. The type of research was explorative research, with field research design. Method of taking data in this research used line transect method with length 100 meter and interval 10 meter. Data retrieval of stratification and crown cover used the quadratic method along line transect. Data retrieval of soil texture used intact soil sampling, and the slope of the land used a hagameter. Data were analyzed in ecological and descriptive statistics. The results showed number of stratification was 2 that catagorized into middle, the percentage of crown cover was 50,60% that catagorized into middle, soil texture dominated by soil with sandly texture that catagorized into bad and the slope of land was 56,02% that catagorized into craggy. The number of erosion vulnerable point of the 152 locations there were 4 locations (2.63%) included into highly vulnerable, 54 locations (35.53%) included intovulnerable, 49 locations (32.24%) included into quite vulnerable, 33 locations (21.71%) included into less vulnerable, and 12 locations (7.89%) included into not vulnerable categories.keyword : Stratification, crown cover, soil texture, land slope, erosion vulnerable point, Singaraja-Penulisan way.
PEMETAAN SEBARAN SPESIES TUMBUHAN LANGKA PADA HUTAN WISATA ALAS KEDATON ., Novi Awaliyah; ., Prof. Dr. Nyoman Wijana,M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk peta sebaran spesies tumbuhan langka pada Hutan Wisata Alas Kedaton, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksploratif. Populasi penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan langka di Hutan Alas Kedaton. Sampel penelitian ini adalah semua spesies tumbuhan langka pada kuadrat ukuran 20 x 20 meter sebanyak 100. Teknik pemetaan menggunakan pengukuran sederhana menurut Soenaryanto (1976). Teknik pengambilan sampel tumbuhan dilakukan secara sistematik sampling mengacu pada Mueller-Dombois (1974); Barbour et al., (1987); Wijana (2014). Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian pada kawasan hutan yang dibagi menjadi 4 wilayah berdasarkan kondisi lingkungan dan jumlah dominan spesies tumbuhan didapatkan 32 spesies tumbuhan langka dari 17 familia diantaranya yaitu Verbenaceae, Malpighiales, Meliaceae, Moraceae, Anacardiaceae, Apocynaceae, Lauraceae, Annonaceae, Combretaceae, Lythraceae, Myristicaceae, Phyllanthaceae, Rubiaceae, Myrtaceae, Caesalpinioidea, Elaeocarpaceae, dan Clusiaceae. Kata Kunci : Hutan Wisata Alas Kedaton, Peta sebaran, dan Tumbuhan langka The purpose research were to know mapping distribution of rare plant species on the Alas Kedaton Forest, Kukuh Village, Marga District, Tabanan. This research is explorative. The research population was all species of rare plants in the Alas Kedaton Forest. Samples were all rare plant species that covered by the square size of 20 x 20 m of 100. Mapping techniques use a simple measurement according Soenaryanto (1976). The sampling technique are plants is being systematically refers to Mueller-Dombois (1974); Barbour et al., (1987); Wijana (2014). Data were analyzed descriptively. Results of research on forest area is divided into four areas based on environmental conditions and the number of dominant plant species found 32 species of rare plants from 17 familia consist of Verbenaceae, Malpighiales, Meliaceae, Moraceae, Anacardiaceae, Apocynaceae, Lauraceae, Annonaceae, Combretaceae, Lythraceae, Myristicaceae, Phyllanthaceae, Rubiaceae, Myrtaceae, Caesalpinioidea, Elaeocarpaceae, and Clusiaceae.keyword : Alas Kedaton Forest, Mapping distribution, and Rare plants
PENGARUH KONSENTRASI SPORA Trichoderma harzianum TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR PATOGEN YANG DIISOLASI DARI BATANG TANAMAN JERUK KEPROK (Citrus reticulata) ., Made List Metriani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 1, No 1 (2014):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan diameter pertumbuhan jamur patogen yang diisolasi dari batang tanaman jeruk keprok akibat penambahan spora Trichoderma harzianum dengan konsentrasi yang berbeda; (2) konsentrasi spora Trichoderma harzianum yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen yang diisolasi dari batang tanaman jeruk keprok; dan (3) genus jamur patogen yang menyerang batang tanaman jeruk keprok (Citrus reticulata) yang diisolasi dari kawasan kebun jeruk di desa Sukawana, kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yakni konsentrasi spora Trichoderma harzianum 107, 108 dan 109 spora/ml dan 8 kali ulangan serta satu kontrol untuk masing-masing pengulangan. Populasi dalam penelitian ini berupa spora jamur patogen yang langsung diisolasi dari batang tanaman jeruk keprok bergejala sakit, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah spora jamur patogen yang telah diencerkan dalam 10 ml aquades. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa isolasi, direct plating dan dual culture. Data utama dianalisis dengan uji parametrik ANAVA satu arah, sedangkan data penunjang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terdapat perbedaan diameter pertumbuhan Phytophtora sp. akibat pemberian spora Trichoderma harzianum dengan konsentrasi yang berbeda (F hitung > F Tabel); (2) perlakuan yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Phytophtora sp. adalah konsentrasi spora Trichoderma harzianum 109 spora/ml; dan (3) genus jamur patogen yang menyerang batang tanaman jeruk keprok yang diisolasi dari kawasan kebun jeruk di desa Sukawana, kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli adalah Phytophtora sp.Kata Kunci : Trichoderma harzianum, konsentrasi spora, diameter koloni, jamur patogen, batang jeruk keprok Phytophtora sp. This research was an experimental that aimed to determine (1) differences of diameter growth fungal pathogens that isolated from the stem of tengerine due to the addition spores of Trichoderma harzianum with different concentrations; (2) the concentration of spores of Trichoderma harzianum which the most effective in inhibiting the growth of pathogenic fungi isolated from the stem of tangerine; and (3) the genus of pathogenic fungi that attack stem of tangerine (Citrus reticulata) which was isolated from citrus field in the Sukawana village, Kintamani District, Bangli Regency. This reaserched using a completely randomized design (CRD) with 3 treatments refered to Trichoderma harzianum spore concentration of 107, 108 and 109 spores/ml with 8 replicates and one control for each repetition. The population in this research were pathogenetic fungi’s spores that isolatedd from illness stem of tengerine. The sampel of this reseach were delution of were pathogenetic fungi’s spores. This reseach used isolation, direct plating, and dual culture method. The main data was analyzed by one-way ANOVA parametric test and the supporting data analyzed by descriptive way. The result of this reseach showed that (1) there is a difference in diameter growth of Phytophtora sp. due to the addition of Trichoderma harzianum spores with different concentrations (F test > F tabel); (2) the most effective in inhibiting the growth of Phytophtora sp. is using Trichoderma harzianum spore concentration 109 spores/ml; and (3) the genus of pathogenic fungi which attack the stem of tengerine that is isolated from citrus field in the Sukawana village, Kintamani District, Bangli Regency is Phytophtora sp.keyword : Trichoderma harzianum, concentration of spores, diameter growth, pathogenic fungi, plant stem, Citrus reticulata, Phytophtora sp.
Analisis Hasil Preparasi Spesimen Struktur Daun Suku Asteraceae dan Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Anatomi Tumbuhan ., Ni Nyoman Sri Rasthiti; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 2, No 1 (2015):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asteraceae merupakan salah satu suku terbesar yang penyebarannya sangat luas dan mudah di peroleh di lingkungan sekitar, namun belum banyak digunakan sebagai media pembelajaran anatomi tumbuhan. Penelitian mengenai analisis preparasi struktur daun suku Asteraceae bertujuan: 1) untuk mendeskripsikan struktur daun pada tumbuhan suku Asteraceae. 2) untuk menganalisis kualitas hasil penelitian berupa preparat awetan hasil penelitian sebagai media pembelajaran anatomi tumbuhan. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi preparat awetan dengan pewarnaan safranin dan preparat awetan dengan pewarnaan safranin-fast green. Data tingkat kelayakan preparat awetan diperoleh melalui metode obeservasi dan kuisioner oleh mahasiswa semester IV tahun ajaran 2014/2015. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut: 1) Preparat awetan daun suku Asteracea yang dibuat memiliki struktur anatomi daun tersusun atas jaringan epidermis selapis sel terdapat pada permukaan adaksial dan abaksial. Pada epidermis terdapat trikomata gladuler bersel satu. Selain itu, terdapat stomata anomositik pada permukaan adaksial dan abaksial sehingga termasuk amfistomatik. Berdasarkan letak stomata terhadap permukaan epidermis termasuk stomata faneropor. Namun kerapatan (densitas) dan indeks stomata bervariasi. Struktur mesofil daun terdiri dari parenkim palisade pada permukaan adaksial dan parenkim spons pada permukaan abaksial sehingga termasuk daun dorsoventral atau bifasial serta pada bagian tulang daun terdapat jaringan pengangkut. 2) Berdasarkan hasil penilaian kelayakan preparat awetan sebagai media pembelajaran dengan berpedoman pada instrumen penilaian, maka preparat yang dihasilkan berada pada rentangan layak sampai dengan sangat layak sebagai media pembelajaran anatomi tumbuhan.Kata Kunci : Anatomi Daun, Suku Asteraceae, Media Pembelajaran Asteraceae is one of the largest families that easy to find in environment but rarely used as a learning media of plant anatomy. The research of the analysis preparation leaf structure of Asteraceae’s family aims: 1) to describe leaves structure on the plant of Asteraceae’s family. 2) to analyze the quality of research in the form of preparations preservation research results as a learning media of plant anatomy. Methods of data collection are done through observation preparations preserved with safranin staining and preparations preserved with safranin-fast green staining. Feasibility level data preservation preparations take from observation and questionnaire method by students of fourth semester of the year 2014/2015. The results are: 1) leaves anatomy structure of Asteraceae’s family consist of a layer cell of epidermal tissue on the adaxial and abaxial surface. There is gladuler celled tricomes. In addition, there anomocytic stomates on both of surface that includes amfistomatic leaves. Based on the location on the surface of the epidermis including faneropor types. However density and index of stomates are varies. The mesophyll structures consisting of palisade parenchyma on the surface adaxial and spongy parenchyma on the surface abaxial that includes dorsoventral or bifacial leaves and also there are vascular tissues. 2) The results of the feasibility assessment of preparations preserved as a learning media based on the assessment instrument, then the preparations that produce are in range of feasible up to a very decent as a learning media of plant anatomy.keyword : Anatomy Leaf, Asteraceae’s family, Learning Media
ANALISIS KONSENTRASI EKSTRAK DAUN SEREH (Cymbopogon citratus) SEBAGAI PENGAWET ALAMI TAHU TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMATE PYRUVATE TRANSAMINASE TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) ., Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,; ., Prof. Dr. Ni Putu Ristiati, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kadar Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) Rattus norvegicus galur Wistar jantan setelah diberikan tahu yang direndam menggunakan akuades, formalin dan ekstrak daun sereh dengan variasi konsentrasi 20%, 40%, dan 60% (2) mengetahui konsentrasi ekstrak daun sereh (Cymbopogon citratus) sebagai pengawet alami tahu yang menghasilkan kadar Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) terendah pada Rattus norvegicus galur Wistar jantan. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan desain the randomized posttest only control group design. Sampel yang digunakan adalah Rattus norvegicus galur Wistar jantan berjumlah 40 ekor yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pada penelitian ini terdapat kelompok kontrol positif (formalin), kelompok kontrol negatif (akuades), kelompok perlakuan ekstrak daun sereh 20%, 40% dan 60%. Pemberian pakan berupa pellet tahu dilakukan selama sebulan dengan dosis sebanyak 10% dari berat tubuh Rattus norvegicus dan pemberian air ad libitum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat perbedaan kadar SGPT Rattus norvegicus galur Wistar jantan setelah diberikan tahu yang direndam menggunakan akuades, formalin dan ekstrak daun sereh dengan variasi konsentrasi 20%, 40%, dan 60% (2) konsentrasi ekstrak daun sereh (Cymbopogon citratus) sebagai pengawet alami tahu yang menghasilkan kadar Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) terendah pada Rattus norvegicus galur Wistar jantan yaitu pada konsentrasi 40% dengan rerata kadar SGPT 12,928U/L. Kata Kunci : Ekstrak, daun sereh, tahu, serum glutamate pyruvate transaminase The purpose of this research were (1) analyzed levels of Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) Rattus norvegicus Wistar strain with male sex after given tofu was soaked using aquadest, formalin and lemongrass (Cymbopogon citratus) leaf extract with variation of concentration of 20%, 40%, and 60%. (2) to know the concentration of lemongrass leaf extract as a natural tofu preservative that produces lowest levels of Serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) in Rattus norvegicus Wistar strain. The type of this research was true experimental with the design of the randomized posttest only control group design. The samples in this research were 40 Rattus norvegicus Wistar strain that selected by simple random sampling technique. In this research there were positive control group (formalin), negative control group (aquadest), treatment group of lemongrass leaf extract of 20%, 40% and 60%. The feeding of tofu pellet form done for a month with a dose of 10% of body weight Rattus norvegicus and provision of water ad libitum. The results of research had been done showed that. (1) there was no difference of SGPT Rattus norvegicus strain of Wistar strain after tofu was soaked using aquades, formalin and lemongrass leaf extract with concentration variation of 20%, 40%, and 60%. (2) concentration lemongrass leaf extract as a natural preservative of tofu resulting in the lowest serum Glutamate Pyruvate Transaminase (SGPT) level in Rattus norvegicus Wistar strain with male sex that was at concentration 40% with mean of SGPT level 12,928U / L keyword : Extract, Lemongrass leaf, tofu, serum glutamate pyruvate transaminase.
STUDI KOMPARASI RAGAM DAN KELIMPAHAN COPEPODA PLANKTONIK YANG HIDUP DI PERAIRAN PANTAI MERTASARI DAN KEDUNGU ., Ni Wayan Agus Sinarsih; ., Dr. Ida Bagus Jelantik Swasta,M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada tiga tujuan dari penelitian ini adalah (1) ragam dan kelimpahan copepoda planktonik yang hidup di perairan pantai Mertasari dan pantai Kedungu, (2) indeks similaritas jenis copepoda planktonik yang ada di pantai Mertasari dan pantai Kedungu, (3) perbedaan tingkat keragaman dan kelimpahan copepoda planktonik antara pantai Mertasari dan pantai Kedungu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian lapangan (field study) yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh copepoda planktonik yang hidup di perairan pantai Mertasari dan pantai Kedungu sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian copepoda planktonik yang hidup di perairan pantai Mertasari dan pantai Kedungu yang terperangkap dalam botol plakon yang diambil pada beberapa titik wilayah tersebut dengan menggunakan planktonet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Indeks diversitas (H’) copepoda planktonik di pantai Mertasari dan kedungu yaitu sebesar 2,443 dan 2,522, (2) Kemelimpahan Relatif (KR) tertinggi di pantai Mertasari dimiliki oleh spesies Longipedia sp. (15,807%) dan di pantai Kedungu dimiliki oleh spesies Herpaticus sp. (19,230%), (3) Indeks similaritas (S) copepoda planktonik di pantai Mertasari dan pantai Kedungu tergolong tinggi sebesar 0,75 (4) terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam hal ragam dan kelimpahan copepoda planktonik di pantai Mertasari dan Kedungu. Kata Kunci : komparasi,ragam, kemelimpahan, copepoda planktonik. There are three purpose of this study such as (1) the variety and abundance of copepods planktonik that live in coastal waters of Mertasari and Kedungu beach. (2) An index of similarity types of copepods planktonik on Mertasari and Kedungu beach, (3) the degree of diversity and abundance of copepods planktonik between Mertasari beach and Kedungu beach. This research is a qualitative research design field (field study) followed by laboratory research. The population in this study whole copepods planktonik that live in coastal waters of Mertasari and Kedungu beach while samples in this study were mostly copepods planktonik that live in coastal waters of Mertasari and Kedungu beach trapped in a bottle plakon taken at some point in the region by using planktonet , The results showed that: (1) The diversity index (H ') in coastal copepods planktonik Mertasari and Kedungu amounting to 2,443 and 2,522, (2) Relative abundance (KR) is the highest on Mertasari beach owned by the species of Longipedia sp. (15.807%) and on Kedungu beach owned by the species of Herpaticus sp. (19.230%), (3) the similarity index (S) planktonik copepods in Mertasari and Kedungu beach were relatively high at 0.75 (4) there is a significant difference in terms of the variety and abundance of planktonik copepods in Mertasari and Kedungu beach.keyword : comparative, diversity, abundance, planktonik copepods.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NATURE OF SCIENCE DAN KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA NEGERI 3 SINGARAJA ., Ni Luh Santi Indrayani; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi siswa yang harus dikembangkan dalam kurikulum 2013. Oleh sebab itu setiap sekolah wajib untuk melatih keterampilan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model Nature of Science dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model Konvensional. Jenis penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental), dengan desain penelitian non equivalent pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X MIA di SMA Negeri 3 Singaraja tahun ajaran 2015/2016, dengan sampel penelitian yaitu kelas X MIA 1 dan kelas X MIA 4 yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan tes keterampilan berpikir kritis yang berjumlah 15 butir soal uraian. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan statistik uji-t. Uji-t dilakukan dengan bantuan program SPSS statistics 21.0 for Windows. Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dianalisis dengan menggunakan Gain Score ternormalisasi, kelas yang belajar dengan model Nature of Science mendapatkan nilai gain rata-rata sebesar 0,5496 yang termasuk kategori gain sedang dan kelas yang belajar menggunakan model konvensional mendapat nilai gain rata-rata sebesar 0,3997 yang termasuk kategori gain sedang. Sementara itu dari hasil analisis data diperoleh thitung = 3,830 dan ttabel (pada taraf signifikansi 5%) = 2,000. Hal ini berarti bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Nature of Science dengan keterampilan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model Konvensional. Kata Kunci : keterampilan berpikir kritis, model pembelajaran konvensional, dan model pembelajaran nature of science Critical thinking skills was one of competence that should be developed in 2013 curriculum. Because of that reason every schools in Indonesia should be gave a training about critical thinking skills to the students. The purpose of this research was to determine the differences of critical thinking skills between students that learned using Nature of Science learning model and students that learned using the conventional learning model. This research was a quasi-experimental research, and the design of this research was non-equivalent pre-test post-test control group design. The population of this research were all tenth grade students in SMA Negeri 3 Singaraja in second semester of academic year 2015/2016, that took X MIA 4 and X MIA 1 as samples of this research. The samples were taken by using a simple random sampling technique. The data of this research were collected using critical thinking skills tests. There was totally 15 items of description test. Data were analyzed using descriptive analysis technique and statistical t-test. The increase of critical thinking skills was analyzed using normalization gain score. The result of gain score value of student that learn using Nature of Science learning model was 0,5496 and gain value of student that learn using conventional learning model was 0,3997, both of the value can categoriezed as the medium gain. The results of data analysis showed the value of t-test were t = 3,830 and ttable (at significance level of 5%) = 2,000. This means that value of the t-test are more higher than ttabel (thitung>ttabel), so it can be interpreted that there is a significant differences between critical thinking skills of students that learn using Nature of Science learning model and students that learn using conventional learning model. keyword : conventional, critical thinking skills, nature of science
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KAMBOJA (PLUMERIA RUBRA L. F. TRICOLOR) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK CULEX VISHNUI ., Luh Ratna Susanti; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd., M.Sc.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui akibat variasi konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor.), dan (2) konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% (LC50) larva nyamuk Culex vishnui. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen sungguhan. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 15%, 30%, 45% dan 60%. Efek perlakuan dalam penelitian adalah adanya mortalitas larva nyamuk Culex vishnui. Rancangan penelitan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dasar desainnya The Randomized Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh larva nyamuk Culex vishnui yang di dapatkan di sawah di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian adalah 250 sampel larva instar III nyamuk Culex vishnui hasil kolonisasi. Data dianalisis secara statistik yaitu dengan uji ANAVA satu arah dan analisis probit. Hasil penelitian adalah: (1) ada perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex vishnui akibat pemberian ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor dengan konsentrasi yang berbeda dan semua variasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) memiliki perbedaan yang nyata atau signifikan, dan (2) konsentrasi ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor) yang diperlukan untuk mematikan 50% (LC 50) larva nyamuk Culex vishnui yaitu sebesar 31, 42%.Kata Kunci : Ekstrak daun kamboja (Plumeria rubra L. f. tricolor), Mortalitas larva, Culex vishnui. The purpose of this study was to determine: (1) the various mortality of Culex vishnui larvae due to variations in the concentration of leaf extract frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor), and (2) the concentration of leaf extract Plumeria rubra L. f. tricolor needed to be able to kill 50% (LC50) Culex vishnui larvae. This study was a real experiment. The various in concentration of leaf extract frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) were used in this study were 0%, 15%, 30%, 45% and 60%. The effects of treatment in this study was the mortality of mosquito larvae Culex vishnui. The research design that in this study was Completely Randomized Design with a basic design The Randomized Posttest Only Control Group Design. The population in this study were all larvae mosquitoes Culex vishnui, that get in the rice fields Tangguwisia village, Seririt, while the sample in this study were 250 samples of the third instar larvae mosquitoes Culex vishnui colonization results. The data were analyzed statistically, it used one-way ANOVA test and probit analysis. The results of this study are: (1) There are various in the mortality of larvae mosquitoes Culex vishnui due leaf extract of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) with various concentrations and all variations leaf extract of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) has a real or significant differences. (2) The needed extract of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor) to turn off 50% (LC50) larvae mosquitoes Culex vishnui in the amount of 31.42%.keyword : Extract leaf of frangipani (Plumeria rubra L. f. tricolor, Larvae mortality, Culex vishnui.
Co-Authors ., Adi Purusha Das ., Azizah Nurmala ., Bimbi Inggayuing Gumilang ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi ., Fani Andriani Ni Putu ., Gusti Ayu Putri Ariyanti ., I Luh Neni Ardani ., I Putu Wahyu Iswara ., IDA AYU KADE ERAWATI ., Kadek Sera Harlistya Udayani ., Komang Ayu Yulia Ari Winandi ., Luh Ratna Susanti ., Made Dwi Oktaviani ., N L PT S ARYANINGSIH ., NI KADEK LISMAYANI ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Santi Indrayani ., NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH ., Ni Md Dwi Wahyundari ., NI PUTU PRIMA CAHYAN ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Novi Awaliyah ., Putu Desy Natalistiani ., RIRIS SUDURI Abu Yazid Abu Bakar Adi Purusha Das . Azizah Nurmala . Bimbi Inggayuing Gumilang . Cokorda Istri Ayu Setyawati . Desak Ayu Putu Agustini . Desak Ayu Putu Agustini ., Desak Ayu Putu Agustini Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Fani Andriani Ni Putu . Gokmaria Susiyanti Nababan . Gusti Ayu Putri Ariyanti . HARTANINGSIH - I Dewa Ketut Sastrawidana I Gede Aris Gunadi I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Ketut Artawan I Ketut Artawan I KETUT SUATA I Luh Neni Ardani . I Made Sutajaya I MADE WIRASANA JAGANTARA . I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Wijana I Putu Parwata I Putu Wahyu Iswara . I Wayan Karyasa I Wayan Sukra I Wayan Sukra Warpala IDA AYU KADE ERAWATI . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Kadek Sera Harlistya Udayani . Ketut Suata Komang Ayu Yulia Ari Winandi . Luh Putu Marhaeni Luh Ratna Susanti . Made Dwi Oktaviani . Made List Metriani . Marhaeni, Luh Putu Mimin Yeli Sholekah N L PT S ARYANINGSIH . NI KADEK LISMAYANI . Ni Luh Komang Rai Touryantini . NI LUH RATNA TIRTAWATI . Ni Luh Rin Riantini . Ni Luh Rin Riantini ., Ni Luh Rin Riantini Ni Luh Santi Indrayani . NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH . Ni Md Dwi Wahyundari . Ni Nyoman Sri Rasthiti . Ni Nyoman Sri Rasthiti ., Ni Nyoman Sri Rasthiti NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian NI PUTU PRIMA CAHYAN . Ni Putu Risitiati Ni Putu Ristiati Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Wayan Agus Sinarsih . Novi Awaliyah . Putu Budi Adnyana Putu Desy Natalistiani . RIRIS SUDURI . Risitiati, Ni Putu Ristiati, NP S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Siti Maryam Wahyuni, DW Yundari, Yundari