Claim Missing Document
Check
Articles

UJI EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus ., N L PT S ARYANINGSIH; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,; ., Drs. Sanusi Mulyadiharja, M.Pd.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan mortalitas larva nyamuk akibat pemberian ekstrak daun mengkudu dengan konsentrasi yang berbeda dan (2) konsentrasi yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% (LC 50) larva nyamuk tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan acak lengkap. Sampel dalam penelitian ini adalah larva instar III nyamuk Culex quinquefasciatus. Jumlah perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 5 yaitu 0% (kontrol), 15%, 30%, 45%, dan 60%. Penelitian ini berlangsung selama 72 jam dan dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Biologi, FMIPA Undiksha. Data dianalisis menggunakan Anava One Away. Hasil penelitian (1) terdapat perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex quinquefasciatus akibat pemberian ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan varian konsentrasi yang berbeda (2) berdasarkan hasil analisis probit, LC50 berada pada konsentrasi 36,78%.Kata Kunci : ekstrak daun mengkudu, larva nyamuk Culex quinquefasciatus, mortalitas The purpose of this study was to determine: (1) the mortality differences of mosquito larvae on given noni leaf extract with difference concentration and (2) the extract concentration is needed to kill 50% (LC 50) larvae. This study is a true experimental study using random sampling design. The samples used were instar III larvae of Culex quinquefasciatus. The treatments in this study were 5, that is 0% (control), 15%, 30%, 45%, and 60%. The research was conducted for 72 hour in the Laboratory of Biology Department of Undiksha. The data obtained were analyzed using Anova One Way test. The result indicate (1) there was difference mortality of Culex quinquefasciatus mosquito was given noni leaf extract with various concentration. (2) Based on the result of probit analysis, LC 50 was concentration at 36.78%.keyword : Culex quinquefasciatus mosquito larvae, mortality, Noni leaf extract
UJI EKSTRAK BATANG PISANG KULTIVAR SUSU (Musa paradisiaca L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti ., Kadek Sera Harlistya Udayani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan di Negara Indonesia. Tubuh Aedes aegypti betina terkandung virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue. Batang pisang kultivar susu mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ekstrak batang pisang kultivar susu (Musa paradisiaca L.) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. (2) Untuk mengetahui konsentrasi ekstrak batang pisang kultivar susu (Musa paradisiaca L.) yang diperlukan untuk dapat membunuh 50% (LC50%) dan 90% larva Aedes aegypti pada penelitian ini. Variasi perlakuan dalam penelitian ini ada 4 yaitu ekstrak dengan konsentrasi 0%,25%,50%,75%. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh larva hasil perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah larva yang memiliki umur yang sama yaitu pada larva instar III. Total sampel pada penelitian ini adalah 240 larva nyamuk Aedes aegypti instar III hasil kolonisasi. Dalam tahapan metode pengumpulan data akan didapatkan data persentase mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti terhadap pemberian ekstrak batang pisang kultivar susu pada konsentrasi yang berbeda selama 48 jam. Hasil uji hipotesis menggunakan Kruskal Wallis dapat dinyatakan bahwa (1) terdapat perbedaan mortalitas larva nyamuk Aedes ageypti terhadap pemberian konsentrasi ekstrak batang pisang susu yang berbeda. Berdasarkan hasil uji hayati, ekstrak batang pisang kultivar susu terhadap larva nyamuk Aedes aegypti menunjukan bahwa (2) LC 50 berada pada konsentrasi 40,085% dan LC 90 berada pada konsentrasi 69,302%.Kata Kunci : Ekstrak batang pisang kultivar susu, mortalitas, larva Aedes aegypti Aedes aegypti was a vector of disease that still be a problem in Indonesia. Sometimes The female of Aedes aegypti contained dengue virus that causes dengue fever. Banana stem milk cultivated varieties contains secondary metabolites such as tannins, saponins and flavonoids. The purposes of this research were (1) to analyze the differences in mortality larvae of Aedes aegypti with the extract of banana stem milk cultivated varities with different concentration. (2) To determine the concentration of banana stem milk cultivated varities (Musa paradisiaca L.) that is used to kill 50% (LC50%) and 90% of Aedes aegypti larvae. There were four variation of treatmen in this research it was 0%, 25%, 50%, 75%. This research was an experimental research which used Complete Random Design. The population in this research were all the result of colonization larvae of Aedes aegypti. While the samples were the larvae that have same age, that was at the third instar larvae. Total samples in this study were 240 instar III larvae of Aedes aegypti, as a results of colonization. Data collection methods will be obtained data was the percentage of mortality Aedes aegypti’s larvae toward the giving of banana stem milk cultivated varities extract at different concentrations for 48 hours. The result of hypothesis test using the Kruskal Wallis can be stated that (1) There are differences in the mortality of Aedes aegypti larvae, toward the giving of banana stem milk cultivated varities with different concentrations. Based on the results of biological testing, Banana stem milk cultivated varities against Aedes aegypti larvae show that (2) LC 50 is at a concentration of 40,085% and LC 90 is at a concentration of 69,302%keyword : : Extract of banana stem milk cultivated varities, mortality, Aedes aegypti larvae
KONDISI LINGKUNGAN YANG TIDAK MEMADAI MENGAKIBATKAN PENINGKATAN KELELAHAN DAN BEBAN KERJA PEMATUNG DI DESA PELIATAN UBUD GIANYAR ., NI PUTU PRIMA CAHYAN; ., Prof. Dr. I Made Sutajaya,M.Kes.; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi lingkungan yang tidak memadai dapat meningkatkan kelelahan pada pematung; (2) mengetahui kondisi lingkungan yang tidak memadai dapat meningkatkan beban kerja pematung; dan (3) mengetahui cara penanggulangan kondisi lingkungan yang tidak memadai sehingga tidak meningkatkan beban kerja, dan kelelahan pekerja di industri kecil. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental lapangan (field experimental) dengan rancangan randomized pre dan post test group design. Jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 orang yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji t-paired pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan beban kerja sebesar 38,59% dan kelelahan meningkat sebesar 47,19% (p < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan yang tidak memadai dapat meningkatkan beban kerja dan kelelahan pada pematung.Kata Kunci : Kondisi lingkungan yang tidak memadai, beban kerja, kelelahan This study aims to (1) find out that inadequate environmental conditions can increase fatigue on sculptors, (2) knowing that inadequate environmental conditions can increase the workload of sculptors, (3) knowing how to overcome the inadequate environmental conditions so as not to increase the workload, and the fatigue of workers in small industries. This research is experimental field research (field experimental) with randomized pre and post test group design design. The number of samples involved in this study were as many as 22 people selected at random level (multistage random sampling). The data obtained were analyzed by t-paired test at 5% significance level. The results showed that there was an increase in workload of 38.59% and fatigue increased by 47.19% (p
PEMERAMAN PISANG (Musa Paradisiaca L.) KULTIVAR PISANG SUSU DENGAN VARIASI BERAT DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) DAN DURASI PEMERAMAN TERHADAP PERBEDAAN KADAR GULA REDUKSI ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Dr. I Wayan Sukra Warpala,S.Pd,M.Sc
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium); (2) mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi durasi pemeraman; (3) mengetahui adanya perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat interaksi antara pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium) dan durasi pemeraman. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) berdasarkan pola penyusunan perlakuan faktorial 4x5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi berat daun gamal dan durasi pemeraman sedangkan variabel terikatnya adalah kadar gula reduksi. Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali dengan total sampel yang digunakan adalah 70 sampel. Langkah-langkah pengumpulan data terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dua arah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari ketiga uji hipotesis ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium); (2) ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu pada pemeraman dengan variasi durasi pemeraman; (3) ada perbedaan kadar gula reduksi pada pisang (Musa paradisiaca L.) kultivar susu akibat interaksi antara pemeraman dengan variasi berat daun gamal (Gliricidia sepium) dan durasi pemeraman.Kata Kunci : pemeraman, pisang, daun gamal, gula reduksi The experiments conducted to determine: (1) the difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation; (2) the difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with variations in the duration of ripening; (3) the difference of reducing sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars as a result of the interaction between Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation and variations in the duration of ripening. This study is an experimental research with a completely randomized design (CRD) based on the pattern drafting 4x5 faktorian treatment. The independent variables in this study is Gliricidia leaves weight variation and duration of ripening while the dependent variable is a reducing sugar. Repetition done 3 times with a total sample used was 60. The steps of data collection consists of the preparation, implementation, and observation. Data were analyzed with SPSS using Analysis of Variance (ANOVA) in both directions. The results of this study indicate that the significance of the third test of the hypothesis ≤ 0.05. This shows that (1) there are difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation; (2) there are difference of reduction sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars ripening with variations in the duration of ripening; (3) there are difference of reducing sugar in banana (Musa paradisiaca L.) susu cultivars as a result of the interaction between Gliricidia leave (Gliricidia sepium) weight variation and variations in the duration of ripening. keyword : ripening, bananas, Gliricidia leaves, reducing sugar
EFEKTIVITAS EKSTRAK TIGA VARIETAS JAHE (Zingiber sp.) SEBAGAI PENGAWET ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PEMBUSUK HASIL ISOLASI DARI IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) ., Gusti Ayu Putri Ariyanti; ., Drs.I Ketut Artawan,M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat tiga varietas jahe yaitu jahe merah, jahe emprit, dan jahe gajah. ketiga varietas jahe ini dapat digunakan sebagai pengawet karena adanya kandungan polifenol seperti Gingerol, Shogaol, dan Zingiberen sebagai zat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan daya hambat, efektivitas germisida, interaksi masing-masing ekstrak ketiga varietas jahe dengan variasi konsentrasi 5%, 15%, dan 30%, dan mengidentifikasi karakteristik genus yang berhasil ditemukan pada isolasi bakteri dari ikan mujair. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental sungguhan dengan menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan penempatan sampel pola faktorial 3x3. Data yang diperoleh berupa rerata diameter zona hambatan pertumbuhan bakteri ikan mujair yang dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) two ways dengan taraf signifikansi p < 0,05. Hasil yang diperoleh adalah ekstrak jahe merah membentuk diameter zona hambat terbesar dibandingkan dengan jahe emprit dan jahe gajah. Jahe merah dan jahe emprit lebih efektif sebagai germisida dibandingkan jahe gajah. Adanya perbedaan diameter zona hambat pertumbuhan isolat bakteri dari ikan mujair akibat dari interaksi ketiga varietas jahe dengan konsentrasi ketiga varietas jahe. Genus bakteri yang ditemukan adalah bakteri Citrobacter, Escherichia, dan Pseudomonas. Hal ini disebabkan karena jahe merah memiliki kandungan senyawa polifenol lebih banyak dibandingkan dua varietas lainnya.Kata Kunci : Jahe, Pengawet Alami, Bakteri Pembusuk, dan Ikan Mujair. There are three variants of ginger, they are Zingiber officinale var. rubrum, Zingiber officinale var. amarum, zingiber officinale var. officinale. These variants of ginger can be used as preservative because there is polyphenol as antibacterial substance. The purpose of research are to knowing the difference of inhibition ability, germicidal effectiveness, interactions each three varieties of ginger extracts with varying concentrations of 5%, 15% and 30%, and identify the characteristics of the genus have been found on the bacteria isolation of tilapia fish. The kind of this research is experiment research that use Complete Random Design (CRD) with a 3x3 factorial design sample placement. The data obtained in diameter mean inhibition zone of bacteria growth of tilapia fish were analyzed using ANOVA two ways with a significance level of p < 0,05. The results are Zingiber officinale var. rubrum formed the largest diameter of inhibition zone compared the other two varieties, Zingiber officinale var. rubrum and Zingiber officinale var. amarum more effective as germicide than Zingiber officinale var. officinale, the difference of the growth diameter of inhibition zone of bacterial isolates from tilapia fish as a result of the interaction between the three varieties of ginger with a concentration of the three ginger varieties, the bacteria genus that found are Citrobacter, Escherichia, and Pseudomonas. This is caused by the polyphenol compound which is more substantial in Zingiber officinale var. rubrum.keyword : Ginger, Natural preservative, Bacteria decay, and Tilapia fish.
ANALISIS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI PENGAWET ALAMI IKAN CAKALANG TERHADAP KADAR Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN Wahyuni, DW; Widiyanti, N.L.P.M.; Ristiati, NP
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penlitian ini adalah : (1) untuk mengetahui perbedaan kadar Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase (SGOT) tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar setelah diberikan makan ikan cakalang yang direndam menggunakan formalin dan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi berbeda dan (2) untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun kelor yang paling baik digunakan sebagai pengawet alami ikan cakalang. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan desain penelitian Randomized Post Test Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar berjumlah 24 ekor. Data kadar SGOT dianalisis dengan menggunakan uji statistik ANOVA One Way. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik ANOVA One Way menunjukan nilai signifikansi dari kadar SGOT, yaitu nilai p = 0,0001 yang berarti nilai p < 0,05 sehingga terdapat perbedaan bermakna terhadap kadar SGOT tikus putih jantan galur wistar, maka H0 ditolak dan H1 diterima yaitu perlakuan dengan pemberian ikan yang direndam dengan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi berbeda mempengaruhi kadar SGOT tikus dan (2) Konsentrasi ekstrak daun kelor yang paling baik digunakan sebagai pengawet alami ikan cakalang adalah konsentrasi 75% dengan rerata kadar SGOT 45,83 μ/L.
IDENTIFIKASI LARVA NYAMUK YANG TERTANGKAP DI PERINDUKAN DI KECAMATAN BANJAR, KABUPATEN BULELENG ., Ni Md Dwi Wahyundari; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Dra.Desak Made Citrawathi,M.Kes
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Sebaran larva nyamuk yang ditangkap di perindukan di Kecamatan Banjar. (2) Jenis larva nyamuk yang tertangkap diperindukan di Kecamatan Banjar. Jenis penelitian ini adalah penelitian perkembangan dengan rancangan penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah tempat perindukan larva nyamuk yaitu daerah pantai, perumahan dan sawah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode eksploratif di daerah perindukan kecamatan Banjar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Sebaran larva nyamuk di kecamatan Banjar pada daerah pantai, perumahan dan sawah positif tersebar mulai dari desa Temukus, desa Dencarik, desa Banjar dan desa Tigawasa. (2) Terdapat tiga jenis larva nyamuk yang tertangkap yaitu larva nyamuk Aedes aegypti, Culex visnhui, Culex quinquefasciatus dan Anopheles sp.Kata Kunci : Identifikasi, Larva nyamuk, Perindukan The purpose of this study is to know: (1) The distribution of mosquito larvae captured in the breading place in the District of Banjar. (2) The type of caught mosquito larva is missed in Banjar District. This type of research is a developmental research with descriptive research design. The sample of this research is where the larva of mosquito larvae that is coastal area, housing and rice field. Data collection techniques in this study using explorative methods in the subdistrict of subdistrict Banjar. The results of this study indicate that: (1) The distribution of mosquito larvae in Banjar sub-district on coastal areas, housing and positive fields spread from Temukus village, Dencarik village, Banjar village and Tigawasa village. (2) There are three types of captured mosquito larvae namely Aedes aegypti mosquito larvae, Culex visnhui, Culex quinquefasciatus and Anopheles sp.keyword : Breading place, identification, mosquito larvae.
PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DENGAN VARIASI KOSENTRASI TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Culex quinquefasciatus ., IDA AYU KADE ERAWATI; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti, S.Si.,; ., Dr.I Gusti Agung Nyoman Setiawan, M.Si.
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (1) perbedaan mortalitas larva nyamuk Culex quinquefasciatus yang diberikan ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) pada konsentrasi yang berbeda (2) kosentrasi ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang diperlukan untuk membunuh 50% (LC 50) larva nyamuk Culex quinquefasciatus. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Sampel dalam penelitian ini adalah larva nyamuk Culex quinquefasciatus instar III. Jumlah perlakuan dalam penelitian ini sebanyak 5 (0%,15%, 30%, 45%, dan 60%). Data dianalisis menggunakan uji Anava One Way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan mortalitas karva nyamuk Culex quinquefasciatus yang diberikan ekstrak daun jarak pagar dengan konsentrasi berbeda (2) berdasarkan hasil analisis probit, ekstrak daun jarak pagar menunjukan bahwa LC50 berada pada konsentrasi 35,867%.Kata Kunci : Ekstrak daun jarak pagar, larva nyamuk Culex quinquefasciatus, mortalitas Abstract The aim of this research were to determine (1) the difference of the mortality of Culex quinquefasciatus mosquito larvae which was given various concentration of Jatropha curcas L. leaf extract (2) the conceration of Jatropha curcas L. extract required to kill 50% (LC50) Culex quinquefasciatus mosquito larvae. This research was a true experimental research with complete randomized design (CRD) as the research method. Culex quinquefasciatus instar III were used as the sample in this reasearch. There were five different given treatments of giving various concentration of Jatropha curcas L. leaf extract, such as 0%, 15%, 30%, 45%, and 60%. The data were analyzed using One Anava test. The result showed that (1) there was a difference of mortality of Culex quinquefasciatus mosquito larvae was given Jatropha curcas L. extract with various concentration (2) based on the probit analysis Jatropha curcas L. leaf extract Jatropha curcas L showed that LC50 that in concentration 35.876%.keyword : Culex quinquefasciatus mosquito larvae, Jatropha curcas L. leaf extract, mortality
KAJIAN ANATOMI TANGKAI DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) SEBAGAI BAHAN KERAJINAN ANYAMAN SERTA ANALISIS KELAYAKANNYA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANATOMI TUMBUHAN ., Adi Purusha Das; ., Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) merupakan salah satu gulma air tawar (fresh aquatic weeds). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan anatomi tangkai daun eceng gondok yang digunakan sebagai bahan kerajinan anyaman; (2) menganalisis kelayakan preparat awetan eceng gondok yang digunakan sebagai kerajinan anyaman sebagai media pembelajaran anatomi tumbuhan. Manfaat dari penelitian ini adalah (1) menambah wawasan dalam ilmu pengetahuan tentang anatomi tumbuhan khususnya pada tangkai daun eceng gondok.; (2) hasil kajian ini dapat dimanfaatkan sebagai analisis penilaian kelayakan preparat awetan sebagai media pembelajaran Biologi dalam bidang Anatomi Tumbuhan; (3) meningkatkan keterampilan dalam teknik laboratorium; (4) menghasilkan preparat awetan yang dapat digunakan dalam praktikum mata kuliah Anatomi Tumbuhan; (5) menjadikan salah satu acuan atau bahan perbandingan bagi orang lain dalam penyusunan karya ilmiah; (6) meningkatkan keterampilan dalam menganalis media pembelajaran Anatomi Tumbuhan. Jenis penelitian ini adalah deskripif. Metode pembuatan preparat sayatan dengan menggunakan prosedur Sass (1958). Epidermis tersusun rapat berlapis satu. Parenkim bagian dalam membentuk parenkim udara atau aerenkim. Ditemukan sklereid dengan ujung meruncing jari-jarinya berada di dalam ruang sel parenkim. Tipe berkas pembuluh adalah kolateral tertutup. Xilem membentuk saluran udara yang disebut lakuna. Penebalan dinding pada kolenkim yang terdapat pada tangkai daun eceng gondok adalah kolenkim angular. Dinding sel kolenkim tampak seperti mutiara dan cerah berkilauan. Sel-sel kolenkim berkumpul membentuk ketebalan dengan empat sampai delapan lapisan. 8 Preparat awetan eceng gondok dinyatakan sangat layak sedangkan 2 dinyatakan layak sebagai media pembelajaran.Kata Kunci : Anatomi, Eceng gondok, Media pembelajaran, Preparat Water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) is one of fresh aquatic weeds. This research aims to (1) describe the anatomy of water hyacinth petiole that used as a material woven crafts; (2) analyze the properness of preserved preparations the water hyacinth that used as a material woven crafts as learning media of plant anatomy. The benefits of this research are (1) increase the knowledge of the plant anatomy especially in water hyacinth petiole; (2) this study result can be used as Biology learning media in plant anatomy field; (3) increasing the skill in laboratory technic; (4) producing preserved preparations can be used in practical subjects of plant anatomy; (5) as a reference or example for others in the preparation of scientific papers; (6) improving learning skills in analyzing media Anatomy of Plants. Type of this research is descriptive. Methods of making preparations incision using a Sass procedure (1958). The epidermis compact single layered. Inner part parenchyma forming the air parenchymal or aerenchyma. The scelerid found with sharpe shape in corner, the middle part was inside the parenchyma cells. Vessel s type are closed collateral. Xylem formed airways that called Lacunae. Wall thickening of the collenchyma type is angular. Collenchyma cell wall looks like a bright pearl and sparkling and make four until eight layers. Eight preserved preparations of water hyacinth that very properly declared while two preserved preparations that properly declared.keyword : Anatomy, Learning media, Preparations, Water hyacinth
PEMBERIAN VARIASI BERAT KOMPOS DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) ., I Luh Neni Ardani; ., Dr. Ni Luh Putu Manik Widiyanti,S.Si,M; ., Ida Ayu Putu Suryanti,S.Si.,M.Si
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 3, No 1 (2016):
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis) akibat pemberian variasi berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) dan menentukan berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) yang dapat menghasilkan berat kering tanaman sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) paling tinggi. Penelitian ini menggunakan daun Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) sebagai kompos untuk pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) dengan variasi berat 0 gram, 200 gram, 400 gram, 600 gram, dan 800 gram dalam setiap 3 kg tanah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan setiap perlakuan sebanyak 6 kali. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat basah, berat kering, dan jumlah total daun. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan, diambil rerata dan dibuat grafik serta dianalisis dengan Analisis Varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) akibat pemberian variasi berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Berat kompos daun eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) 400 gram dapat menghasilkan berat kering tanaman sawi (Brassica rapa var. parachinensis L.) paling tinggi yaitu 0,001 kg.Kata Kunci : Eceng Gondok, Kompos, Peningkatan, Pertumbuhan, Sawi Hijau The purpose of this research is to know the differences of growth of green mustard (Brassica rapa var. parachinensis) as a result the weight variation of leaves water hyacinth compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) and determine the weight of the water hyacinth leaves compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) which can result in the highest dry mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.). This research were used the leaves of water hyacinth (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) as compost for growth green mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) with weight variation 0 gram, 200 grams, 400 grams, 600 grams and 800 grams in 3 kg of soil. This research used Completely Randomized Design (CRD) and six times replication. The parameter was observed in this research are high crop, wet weight, dry weight, and total number of leaves. Data obtained from observation analyzed by One Way Analysis of Variance (ANOVA) and followed by a Significant Difference Test (SDT). The results of data analysis show that there are differences of growth of green mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) showed the increase of leaves water hyacinth compost (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms). Weight of leaves compost water hyacinth ( Eichhornia crassipes (Mart.) Solms ) 400 grams in highest dry mustard (Brassica rapa var. parachinensis L.) is 0,001 kg.keyword : Water Hyacinth, Compost, Improvement, Growth, Green Mustard
Co-Authors ., Adi Purusha Das ., Azizah Nurmala ., Bimbi Inggayuing Gumilang ., Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani ., Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi ., Fani Andriani Ni Putu ., Gusti Ayu Putri Ariyanti ., I Luh Neni Ardani ., I Putu Wahyu Iswara ., IDA AYU KADE ERAWATI ., Kadek Sera Harlistya Udayani ., Komang Ayu Yulia Ari Winandi ., Luh Ratna Susanti ., Made Dwi Oktaviani ., N L PT S ARYANINGSIH ., NI KADEK LISMAYANI ., Ni Luh Komang Rai Touryantini ., Ni Luh Santi Indrayani ., NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH ., Ni Md Dwi Wahyundari ., NI PUTU PRIMA CAHYAN ., Ni Wayan Agus Sinarsih ., Novi Awaliyah ., Putu Desy Natalistiani ., RIRIS SUDURI Abu Yazid Abu Bakar Adi Purusha Das . Azizah Nurmala . Bimbi Inggayuing Gumilang . Cokorda Istri Ayu Setyawati . Desak Ayu Putu Agustini . Desak Ayu Putu Agustini ., Desak Ayu Putu Agustini Desak Made Citrawathi Dewa Ayu Ketut Adi Risma Wardani . Dewa Ayu Putu Inten Utari Dewi . Drs.I Ketut Artawan,M.Si . Fani Andriani Ni Putu . Gokmaria Susiyanti Nababan . Gusti Ayu Putri Ariyanti . HARTANINGSIH - I Dewa Ketut Sastrawidana I Gede Aris Gunadi I Gusti Agung Nyoman Setiawan I Ketut Artawan I Ketut Artawan I KETUT SUATA I Luh Neni Ardani . I Made Sutajaya I MADE WIRASANA JAGANTARA . I NYOMAN MANTIK ASTAWA I Nyoman Wijana I Putu Parwata I Putu Wahyu Iswara . I Wayan Karyasa I Wayan Sukra I Wayan Sukra Warpala IDA AYU KADE ERAWATI . Ida Ayu Purnama Bestari Ida Ayu Putu Suryanti Ida Bagus Jelantik Swasta Kadek Sera Harlistya Udayani . Ketut Suata Komang Ayu Yulia Ari Winandi . Luh Putu Marhaeni Luh Ratna Susanti . Made Dwi Oktaviani . Made List Metriani . Marhaeni, Luh Putu Mimin Yeli Sholekah N L PT S ARYANINGSIH . NI KADEK LISMAYANI . Ni Luh Komang Rai Touryantini . NI LUH RATNA TIRTAWATI . Ni Luh Rin Riantini . Ni Luh Rin Riantini ., Ni Luh Rin Riantini Ni Luh Santi Indrayani . NI LUH SRI ARI SUKERTININGSIH . Ni Md Dwi Wahyundari . Ni Nyoman Sri Rasthiti . Ni Nyoman Sri Rasthiti ., Ni Nyoman Sri Rasthiti NI NYOMAN SUARDANI . Ni Putu Dian Pertiwi, Ni Putu Dian NI PUTU PRIMA CAHYAN . Ni Putu Risitiati Ni Putu Ristiati Ni Putu Sri Ratna Dewi Ni Wayan Agus Sinarsih . Novi Awaliyah . Putu Budi Adnyana Putu Desy Natalistiani . RIRIS SUDURI . Risitiati, Ni Putu Ristiati, NP S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sandiase, I Kadek Sanusi Mulyadiharja Siti Maryam Wahyuni, DW Yundari, Yundari