Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI BIOURINE SAPI PADA SISTEM HIDROPONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI PAKCOY (Brassica Rapa L.) I Made Arya Saputra; Putu Sujana; I Made Suryana
AGRIMETA : Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem Vol. 10 No. 19 (2020): Agrimeta: Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem
Publisher : Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chemical pakcoy cultivation on agricultural land has a negative impact on the health of the human body, one of the solutions to overcome this is to use cow biourine organic material in the hydroponic system. Furthermore, a study was held entitled "The effect of Concentration of Cow BioUrine on the Hydroponic System on the Growth and Yield of Mustard Pakcoy (Brassica Rapa L.)". This study aims to determine the effect of giving bio-concentration of cow urine on the hydroponic system on the growth and yield of Pakcoy mustard plants. until January 2, 2020. This study used a Randomized Block Design (RBD) consisting of 6 treatments namely K1: cow Biournine concentration of 100 ml / 1 liter K2 raw water: cow Biournine concentration 200 ml / 1 liter K3 raw water: cow Biournine concentration 300 ml / 1 liter K4 raw water: cow Biournine concentration 400 ml / 1 liter K5 raw water: cow Biournine concentration 500 ml / 1 liter K6 raw water: cow biournine concentration 600 ml / 1 liter raw water and repeated 4 times so that 24 treatments were obtained. The results of this study indicate that the administration of cow urine bio concentration has a significant effect on all parameters except the parameters of the oven dry weight of the plant root and the highest growth and yield of plants is obtained at the administration of 500 ml of cow urine / 1 liter of raw water (K5). total fresh plant is 63.51 g and total oven dry weight is 3.17 g.
BIODIVERSITASSERANGGA DI PERKEBUNAN KAKAO UNTUK PENGELOLAAN PENYAKIT BUSUK BUAH (PBK) Ni Gusti Agung Gde Eka Martiningsih; Cokorda Javandira; I Made Suryana; Anugrah Mahima
Jurnal Bakti Saraswati (JBS): Media Publikasi Penelitian dan Penerapan Ipteks Vol. 7 No. 2 (2018): Jurnal Bakti Saraswati: Media Publikasi Penelitian dan Penerapan IPTEKS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan (Institute for Research and Community Empowerment) Universitas Mahasaraswati Denpasar Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cocoa is one of the export commodities from the plantation subsector which is a national superior commodity, Cocoa is one of the export commodities from the plantation subsector which is a national superior commodity. Cocoa development in Indonesia is inseparable from a variety of problems encountered from the upstream to downstream sectors. Some problems in the upstream sector include plant productivity is still low, as well as the presence of pests and diseases. Species diversity can be used to express community structures. Measures of diversity and their causes cover most of the thoughts about ecology. In biodiversity it always includes ecosystems, species diversity and genetics. In biodiversity, the diversity of insect species is included. Insects are a group of dominant organisms in the biosphere in the form of land. In terms of quantity, the existence of insects is vital to maintaining the balance of natural ecosystems. This is mainly because diversity can produce stability and thus relate to cocoa development centers in Tabanan. The purpose of this study is 1). Knowing insect and weed biodiversity in Cocoa plantations in the Old Marga Tabanan Village 2) Mapping the Agroecosystem in Cocoa plantations to support the sustainability of cocoa cultivation in the Old Marga Tabanan village. This research is expected to find the condition of the cocoa plantation biodiversity in developing various biophysical, social and economic aspects in Tabanan Regency. Important contributions can be given, namely: (a) Results of biodiversity studies on cocoa plantations, (b) Increased understanding of cocoa plantation ecosystems and (c) Improving environmental conditions and improving cocoa production.
TEKNOLOGI PERTANIAN TERINTEGRASI BERBASIS FILOSOFI TRI HITA KARANA DALAM USAHATANI MENUJU PERTANIAN ORGANIK Ni Putu Sukanteri; Pande Komang Suparyana; I Made Suryana; I Made Dedy Setiawan
Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 3, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Science, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.189 KB) | DOI: 10.14710/agrisocionomics.v3i2.4973

Abstract

Technology Integration of cattle plants in farming is a breakthrough in accelerating the adoption of agricultural technology transfer to rural communities with the potential of each region that optimizes the use of local resources. Rainfed rice fields are a big obstacle in farming production so planning needs to be done in planting agricultural commodities. The aim of the study was to determine the profits and productivity of farming while applying agricultural integration technology to the Tani Suka Mandiri group, knowing the application of the Tri Hita Karana philosophy in the management of farming in the Suka Mandiri Tani Group, Megati Village, Selemadeg Timur District, Tabanan Regency, Bali Province.The results of research on farming profits obtained from rice farming during the implementation of agricultural integration technology innovations in Suka Mandiri farmer groups amounted to Rp. 17,925,570.00 with an R / C ratio of 2.22. The application of the Tri Hita Karana Philosophy was carried out in the farmer group of Mandiri Livestock namely to create harmony, between humans and the natural environment, and the implementation of rituals in farming, to create harmony between farmers during the management of farming and human-natural relations that can be seen by using organic inputs in agricultural areas in an effort to improve soil nutrients and obtain organic agricultural products sustainable. The productivity of rice farming after being obtained during the application of technological integration of plant innovation with cattle was obtained at 7.6 tons / ha, with efficiency above 80%.
Program Abdimas Kwt Kenanga Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur Kabupaten Tabanan Ni Putu Sukanteri; Putu Fajar Kartika Lestari; I Made Suryana
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2020): Februari
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.109 KB) | DOI: 10.31960/caradde.v2i2.256

Abstract

KWT Kenanga terletak di Desa Gunung Salak Kecamatan Selemadeg Barat Kabupaten Tabanan. Posisi desa ini sangat strategis karena berada pada jalur nasional Denpasar Gilimanuk. Dengan posisi yang strategis dan alam yang mendukung ini maka desa Gunung Salak sangat potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata, dimana kelompok wanita tani mengelola produk-produk lokal menjadi bahan yang siap konsumsi melalui pembinaan kelompok-kelompok rumah tangga dengan berbagai jenis industri rumah tangga (IRT). Penguatan KWT diharapkan mampu mengawal produk-produk lokal desa menjadi tuan rumah di desa sendiri maupun menjadi primadona secara lebih luas, dengan harapan mampu mengangkat taraf hidup kelompok khusunya dan taraf hidup masyarakat desa secara umum. tujuan Abdimas untuk membina dan mendampingi KWT Kenanga Mandiri Pangan yang berbasis Desa Wisata, pelatihan dan pendampingan kelompok industri rumah tangga secara intensif sampai menghasilkan produk yang siap jual dan memiliki kualitas bagus.
PENGEMBANGAN UMKM MELALUI KERJASAMA PERUSDA, SWASTA DAN LEGALITAS USAHA I Gusti Ayu Diah Yuniti; Ni Putu Sukanteri; Yenny Verawati; I Made Suryana
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.709 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1187

Abstract

Pengabdian Masyarakat adalah bentuk Pengembangn Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini KWT Ayu Tangkas Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Permasalahan terbatasnya jangkauan pemasaran produk, legalitas usaha, lemahnya pemanfaatan teknologi informasi. Solusinya perluasan jangkauan pasar secara offline pada toko dan Perusda, serta pemanfaatan teknologi informasi pemasaran online melalui e-aplikasi sosial media, penggunaan merk dalam wujud sticker/label pada kemasan produk. Aspek produksi dilakukan melalui penerapan teknologi tepat guna berwujud alat produksi yang berupa alat cetakan bolu dengan berbagai ukuran, mesin sppiner, mesin kemasan, mesin pengaduk (mixer). Aspek produksi mencakup inovasi varian rasa yang dilengkapi dengan kemasan serta label produk agar menarik dan mempunyai daya saing di pasaran. Pada aspek manajemen dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan dalam pencatatan transaksi keuangan untuk dapat menghasilkan pembukuan keuangan sederhana, sehingga dapat mengetahui laba rugi usaha secara terukur per periode tertentu. Pada aspek legalitas usaha yang dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan pengurusan legalitas usaha dan produk.
Penyuluhan dan Pelatihan Sistem Wick pada Budidaya Sayuran Hidroponik di KWT Sari Wangi di Desa Kekeran Kabupaten Badung Cokorda Javandira; I Putu Sujana; I Made Suryana; I Made Arya Saputra
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 1 No. 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.667 KB)

Abstract

Kelompok Wanita Tani merupakansalah satu wadah pengerak ekonomi keluarga karena hal tersebut perlu diberdayakan potensi yang dimilikinya. Salah satu upaya pemberdayaannya dalam usaha pemenuhan gizi keluarga dan menambah perekonomian keluarga adalah dengan budidaya sayuran secara hidroponik. Budidaya sayuran dengan Sistem Wick merupakan salah satu alternative dalam budidaya hidroponik yang baik bagi pemula, karena sistem ini mudah dibuat dan memiliki potensi hasil yang maksimal. Penyuluhan dan pelatihan Sistem Wick pada budidaya sayuran hidroponik bagi ibu KWT Sekar Wangi Desa Kekeran Kabupaten Badung telah dilasanakan dengan baik, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Diharapkan dari hasil pengabdian ini dapat membuat ibu-ibu KWT Sekar Wangi membudidayakan sayuran Hidroponik dengan Sistem Wick sehinggan dapat memenuhi gizi keluarga dan mengurangi penggunaan botol plastic sehingga dapat menambah perekonomian keluarga.
SINERGI TIGA PILAR PEMBANGUNAN DALAM PARIWISATA BERKELANJUTAN I Gusti Agung Gede Suryadarmawan; Ni Putu Sukanteri; I Made Suryana
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.84 KB)

Abstract

ABSTRAKPemerintah kabupaten Tabanan sejak tahun 2010 telah mencanangkan beberapa gebrakan yang sangat menyentuh kehidupan masyarakat perdesaan terutama petani, peternak dan rumah tangga miskin melalui Gerakan Pembangunan Pangan (Gerbang pangan) Serasi, Gerakan Pembangunan Ekonomi Kemasyarakatan (Gerbang Emas Serasi), Gerbang Wisata (Dewi) dan yang terakhir adalah Gerbang Besar Serasi. Gerakan-gerakan pembangunan tersebut berjalan bersinergi dan berbasis desa. Pemerintah Kabupaten Tabanan merencanakan untuk memacu pembangunan bidang pertanian mulai tahun 2016 guna mempertahankan daerah Tabanan sebagai "lumbung beras" sekaligus menjadikannya sektor andalan. Pemda Tabanan sejak tahun 2010 telah mencanangkan beberapa gebrakan yang sangat menyentuh kehidupan masyarakat perdesaan terutama petani, peternak dan rumah tangga miskin melalui Gerakan Pembangunan Pangan (Gerbang pangan) Serasi, Gerakan Pembangunan Ekonomi Kemasyarakatan (Gerbang Emas Serasi), Gerbang Wisata (Dewi) dan yang terakhir adalah Gerbang Besar Serasi. Gerakan-gerakan pembangunan tersebut berjalan bersinergi dan berbasis desa. Pemerintah Kabupaten Tabanan merencanakan untuk memacu pembangunan bidang pertanian mulai tahun 2016 guna mempertahankan daerah Tabanan sebagai "lumbung beras" sekaligus menjadikannya sektor wisata agro. Desa Gunung Salak adalah salah satu desa yang dicanangkan sebagai desa wisata agro. Secara Topografi Desa Gunung Salak adalah daerah dengan perbukitan dan terasering yang sangat indah, Panorama Perkebunan yang sangat luas .sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan kepariwisataan seperti wisata Treking, Wisata Agro maupun wisata Relegius. Didesa Gunung salak judga terdapat lokasi yang sangat potensi seperti : Air Terjun Br. Kanciana, Goa Lindung di Br Gunung Salak, View Persawahan dan Perkebunan yang yang sangat indah, Areal Wisata treking /Oprouder, Sanggar Lukisan Kresnadana, Tari tradisional Okokan mebarung Br Apit Yeh Dan didukung oleh keramah tamahan penduduk. Ketua Tim Pengembangan Kemitraan Wilayah (PKW) Universitas Mahasaraswati Denpasar I Gusti Agung Gede Suryadarmawan, ST.MT telah melakukan beberapa pembinaan industri pendukung Desa Wisata Gunung Salak, seperti kuliner yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani Mawar dan Kenanga. Keberhasilan desa Gunung Salak menjadi desa Wisata memerlukan komitmen semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan pelaku wisata.Kata kunci: agro wisata, terasering, tiga pilar, pembangunan berkelanjutanABSTRACK The Tabanan District Government Since 2010 Has Launched A Number Of Moves That Have Touched The Lives Of Rural Communities, Especially Farmers, Ranchers And Poor Households Through The Food Development Movement (Food Gate) Serasi, Community Economic Development Movement (Serasi Gold Gate), Tourism Gate (Dewi) And The Last Is The Great Gate Of Serasi. These Development Movements Run In Synergy and Are Village-Based. The Tabanan District Government Plans To Spur The Development Of Agriculture In 2016 To Maintain The Tabanan Area As A "Rice Barn" While Also Making It A Mainstay Sector. The Tabanan Regional Government Since 2010 Has Launched Several Breakthroughs That Have Touched The Lives Of Rural Communities, Especially Farmers, Farmers And Poor Households Through The Food Development Movement (Food Gate) Serasi, The Community Economic Development Movement (Gold Gold Gate), Tourism Gate (Dewi) And The The Last Is The Great Gate Of Serasi. These Development Movements Run In Synergy and Are Village-Based. The Tabanan Regency Government Plans To Spur The Development Of Agriculture In 2016 To Maintain The Tabanan Area As A "Rice Barn" While Also Making It An Agro Tourism Sector. Gunung Salak Village Is One Of The Villages Proclaimed As An Agro Tourism Village. In Topography, Gunung Salak Village Is An Area With Very Beautiful Hills And Terraces, Panorama Perkebunan Is Very Wide, so It Has The Potential To Be Developed For Tourism Such As Treking Tourism, Agro Tourism And Religius Tourism. In The Area Of Salak Judga Mountain, There Is A Very Potential Location Such As: Waterfall Br. Kanciana, Protected Goa At Mount Salak Br, View Of Rice Fields And Very Beautiful Plantation, Oprouder Trekking Area, Lukisan Kresnadana Studio, Okokan Mebarung Br Apit Yeh Traditional Dance And Supported By People's Hospitality. Chairperson Of Denpasar Mahasaraswati University Regional Partnership Development Team (Pkw) I Gusti Agung Gede Suryadarmawan, St.Mt Has Carried Out Several Coaching Industries Supporting Gunung Salak Tourism Village, Such As Culinary Produced By Mawar And Kenanga Farmer Women Groups. The Success of The Gunung Salak Village As A Tourism Village Requires The Commitment Of All Parties, Including The Government, Community And Tourism Actors.Keywords: Agro Tourism, Terracing, Three Pillars, Sustainable Development
Sinergi Tiga Pilar Pembangunan Dalam Pariwisata Berkelanjutan I Gusti Agung Gede Suryadarmawan; Ni Putu Sukanteri; I Made Suryana
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 3 No. 1 (2019): Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.7 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v3i1.946

Abstract

ABSTRAKABSTRACTKeywords: agro tourism, terracing, three pillars, sustainable developmentPemerintah Kabupaten Tabanan sejak tahun 2010 telah mencanangkan beberapa gebrakan yang sangat menyentuh kehidupan masyarakat perdesaan terutama petani, peternak dan rumah tangga miskin melalui Gerakan Pembangunan Pangan (Gerbang pangan) Serasi, Gerakan Pembangunan Ekonomi Kemasyarakatan (Gerbang Emas Serasi), Gerbang Wisata (Dewi), dan yang terakhir adalah Gerbang Besar Serasi. Gerakan-gerakan pembangunan tersebut berjalan bersinergi dan berbasis desa. Desa Gunung Salak adalah salah satu desa yang dicanangkan sebagai desa wisata agro. Secara topografi Desa Gunung Salak adalah daerah dengan perbukitan dan terasering yang sangat indah, Panorama perkebunan yang sangat luas sehingga sangat berpotensi untuk pengembangan pariwisata seperti wisata treking, wisata agro, maupun wisata religius. Di Desa Gunung Salak juga terdapat lokasi yang sangat potensi seperti: Air Terjun Br. Kanciana, Goa Lindung di Br Gunung Salak, view persawahan dan perkebunan yang yang sangat indah, areal wisata treking /oprouder, sanggar lukisan Kresnadana, tari tradisional Okokan Mebarung Br Apit Yeh, dan didukung oleh keramah tamahan penduduk. Tim Pengembangan Kemitraan Wilayah (PKW) Universitas Mahasaraswati Denpasar telah melakukan beberapa pembinaan industri pendukung Desa Wisata Gunung Salak, seperti kuliner yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani Mawar dan Kenanga. Keberhasilan desa Gunung Salak menjadi desa Wisata memerlukan komitmen semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan pelaku wisata.Kata kunci: agro wisata, terasering, tiga pilar, pembangunan berkelanjutan The Tabanan district government since 2010 has launched a number of moves that have touched the lives of rural communities, especially farmers, ranchers and poor households through the Food Development Movement (Food Gate) Serasi, Community Economic Development Movement (Serasi Gold Gate), Tourism Gate (Dewi) and the last is the Great Gate of Serasi. These development movements run in synergy and are village-based. Gunung Salak village is one of the villages proclaimed as an agro tourism village. In Topography, Gunung Salak Village is an area with very beautiful hills and terraces, Panorama Perkebunan is very wide, so it has the potential to be developed for tourism such as Treking tourism, Agro Tourism and Religius tourism. In the area of Salak Judga Mountain, there is a very potential location such as: Waterfall Br. Kanciana, Protected Goa at Mount Salak Br, View of Rice Fields and very beautiful Plantation, Oprouder trekking area, Lukisan Kresnadana Studio, Okokan mebarung Br Apit Yeh traditional dance and supported by people's hospitality. Mahasaraswati University Regional Partnership Development Team (PKW) has carried out several coaching industries supporting Gunung Salak Tourism Village, such as culinary produced by Mawar and Kenanga Farmer Women Groups. The success of the Gunung Salak village as a tourism village requires the commitment of all parties, including the government, community and tourism actors.
Pengembangan Sentra Produksi Pertanian Di Desa Ayunan Kabupaten Badung I Ketut Arnawa; I Made Sukerta; I Gusti Bagus Udayana; Putu Sri Astuti; I Made Suryana
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol. 3 No. 1 Oktober, 2021
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v3i1.70

Abstract

Sentra produksi pertanian di Desa Ayunan adalah usahatani padi, permasalahan yang dihadapi petani adalah produksi yang rendah dan sering gagal panen, sehingga diperlukan usaha menanggulangi permasalahan tersebut disamping mengembangkan sentra produksi yang lainnya. Tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan sentra produksi pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani di Desa Ayunan. Metode pelaksananaan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan pendampingan serta pembuatan demplot. Hasil kegitan pengabdian masyarakat adalah usaha tani padi berbarsis organik dengan sistem tanam jajar legowo dalam rangka meningkatkan: pendapatan petani, pembuatan rumah pangan lestari sangat potensial sebagai sumber ketahanan pangan dan pekarangan rumah menjadi asri, dan usaha peternakan ayam upakara dapat meningkatkan pendapatan petani. Pengembangan sentra-sentra produksi pertanian perlu terus dilakukan untuk dapat merubah perilaku masyarakat, pelestarian lingkungan, dan dapat meningkatkan pendapatan petani
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Angela Marici Sri Intan Pare; I Putu Sujana; Ni Putu Eka Pratiwi; I Made Suryana; Komang Dean Ananda
Agrofarm: Jurnal Agroteknologi Vol. 2 No. 2 (2023): Agrofarm: Jurnal Agroteknologi
Publisher : Faculty of Agriculture and Business, Universitas Mahasaraswati Denpasar , Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80233

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study entitled the effect of planting media on the growth and yield of pakcoy (Brasicca rapa L). The effect of organic fertilizer is treated to increase growth and yield, especially pakcoy. The purpose of this study was to determine the effect of organic fertilizer on the growth and yield of pakcoy and to determine the concentration and variety of organic fertilizers as an optimal type of organic fertilizer planting medium on the growth and yield of pakcoy. This study used a randomized block design research method (DRM) using various kinds of organic fertilizers, namely cow manure, goat manure, chicken manure, and mixed manure for cows, goats and chicken manure (P0-P5). The author collects data from the parameters of plant height, leaf area. Leaf length, total fresh weight of plants, and total dry weight of plants. Data is taken from each parameter. The results of this study on all parameters gave good results, and for the planting media the best results were using manure mixed with cow manure, goat manure, and chicken manure (P4).