Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Best Journal (Biology Education, Sains and Technology)

Evaluasi Nilai Kecernaan Zat-Zat Makanan Dan Fraksi Serat Dari Ternak Domba Yang Mengkonsumsi Ransum Suplementasi Mineral Se Dan Vitamin E Harahap, Angelia Utari; Mahaji, Toga; Nasution, Zakiyah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9153

Abstract

Kekurangan atau ketidakseimbangan mineral tertentu dari hijauan di negara tropis telah diterima sebagai salah satu faktor pembatas peningkatan produktivitas hewan di wilayah ini. Indonesia bukan merupakan pengecualian memiliki ketidakseimbangan mineral pada hewan, sebuah kekurangan dari beberapa mineral dalam ternak domba. Perlunya pemberian suplementasi mineral Se dan vitamin E, secara bersama-sama bekerja dengan cara yang tidak diketahui membantu retensi vitamin E dalam plasma. Sebaliknya, vitamin E nampak mengurangi kebutuhan akan selenium, dengan mencegah kehilangan selenium dari tubuh atau mempertahankannya dalam bentuk aktif. Dengan mencegah oto-oksidasi lemak membran dari dalam, vitamin E mengurangi jumlah glutation peroksidase yang dibutuhkan untuk merusak peroksida yang dibentuk dalam sel, sehingga mineral Se dan vitamin E mempunyai kebersamaan fungsi sebagai antioksidan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui level terbaik dari kecernaan zat-zat makanan dan fraksi serat dari ternak domba yang mengkonsumsi ransum suplementasi mineral Se dan vitamin E. Metode ini memakai Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan secara in vivo dengan domba sebanyak 4 ekor. Hasil penelitian ini berupa taraf perlakuan ransum D (suplementasi mineral Se dan vitamin E) yang optimum dalam meningkatkan nilai nutrisi, kecernaan zat-zat makanan dan kualitas daging pada ternak domba. Kesimpulan dimana pemberian dosis selenium 0.1 mg dan vitamin E 0,2 mg merupakan perlakuan yang diduga optimum pada ternak domba
Evaluasi Nilai Proximat Dan Organoleptik Dadih Dari Jenis Bambu Tolang, Buluo, Dan Poyiong Harahap, Angelia Utari; Nasution, Zakiyah; Aswan, Novita; Syahfitri, Dina; Mahaji, Toga
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9847

Abstract

Sumatera Barat terutama salah satu penghasil produk peternakan dengan memanfaatkan susu kerbau sebagai susu fermentasi yang dikenal dengan nama dadiah/dadih/dadio. Metode yang digunakan dalam penelitian merupakan metode purposive sampling dengan cara survey dan analisa laboratorium. Adapun penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Juli 2024. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui kadar uji proximat dan organoleptik dari dadih. Hasil penelitian segi kualitas dadih yang lebih baik terdapat pada kemasan jenis bambu buluo (Bambusa vulgaris Schard. Ex. Wendl.) dengan kadar air 81.37%, kadar protein 6.22%, kadar lemak 7.55%. Dari uji organoletik dengan perlakuan kesukaan rasa dan aroma yang paling disukai oleh panelis adalah pada jenis bambu Buluo dengan nilai kesukaan yaitu 1.82 dan kesukaan aroma yaitu 2.06. Kesimpulan dari penelitian ini kemasan jenis bamboo buluo yang memiliki ciri khas aroma untuk dinikmati pecinta kuliner dadih.
Evaluasi Nilai Kecernaan Zat-Zat Makanan Dan Fraksi Serat Dari Ternak Domba Yang Mengkonsumsi Ransum Suplementasi Mineral Se Dan Vitamin E Harahap, Angelia Utari; Mahaji, Toga; Nasution, Zakiyah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9153

Abstract

Kekurangan atau ketidakseimbangan mineral tertentu dari hijauan di negara tropis telah diterima sebagai salah satu faktor pembatas peningkatan produktivitas hewan di wilayah ini. Indonesia bukan merupakan pengecualian memiliki ketidakseimbangan mineral pada hewan, sebuah kekurangan dari beberapa mineral dalam ternak domba. Perlunya pemberian suplementasi mineral Se dan vitamin E, secara bersama-sama bekerja dengan cara yang tidak diketahui membantu retensi vitamin E dalam plasma. Sebaliknya, vitamin E nampak mengurangi kebutuhan akan selenium, dengan mencegah kehilangan selenium dari tubuh atau mempertahankannya dalam bentuk aktif. Dengan mencegah oto-oksidasi lemak membran dari dalam, vitamin E mengurangi jumlah glutation peroksidase yang dibutuhkan untuk merusak peroksida yang dibentuk dalam sel, sehingga mineral Se dan vitamin E mempunyai kebersamaan fungsi sebagai antioksidan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui level terbaik dari kecernaan zat-zat makanan dan fraksi serat dari ternak domba yang mengkonsumsi ransum suplementasi mineral Se dan vitamin E. Metode ini memakai Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan secara in vivo dengan domba sebanyak 4 ekor. Hasil penelitian ini berupa taraf perlakuan ransum D (suplementasi mineral Se dan vitamin E) yang optimum dalam meningkatkan nilai nutrisi, kecernaan zat-zat makanan dan kualitas daging pada ternak domba. Kesimpulan dimana pemberian dosis selenium 0.1 mg dan vitamin E 0,2 mg merupakan perlakuan yang diduga optimum pada ternak domba
Evaluasi Nilai Proximat Dan Organoleptik Dadih Dari Jenis Bambu Tolang, Buluo, Dan Poyiong Harahap, Angelia Utari; Nasution, Zakiyah; Aswan, Novita; Syahfitri, Dina; Mahaji, Toga
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9847

Abstract

Sumatera Barat terutama salah satu penghasil produk peternakan dengan memanfaatkan susu kerbau sebagai susu fermentasi yang dikenal dengan nama dadiah/dadih/dadio. Metode yang digunakan dalam penelitian merupakan metode purposive sampling dengan cara survey dan analisa laboratorium. Adapun penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 Juli 2024. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui kadar uji proximat dan organoleptik dari dadih. Hasil penelitian segi kualitas dadih yang lebih baik terdapat pada kemasan jenis bambu buluo (Bambusa vulgaris Schard. Ex. Wendl.) dengan kadar air 81.37%, kadar protein 6.22%, kadar lemak 7.55%. Dari uji organoletik dengan perlakuan kesukaan rasa dan aroma yang paling disukai oleh panelis adalah pada jenis bambu Buluo dengan nilai kesukaan yaitu 1.82 dan kesukaan aroma yaitu 2.06. Kesimpulan dari penelitian ini kemasan jenis bamboo buluo yang memiliki ciri khas aroma untuk dinikmati pecinta kuliner dadih.
Aplikasi Teknologi Silase Limbah Ubi Kayu Dan Komposisi Ransum Komplit Suplementasi UMB Pod Kakao Di Kabupaten Batubara Utari, Angelia; Yunilas, Yunilas; Elimasni, Elimasni; Nasution, Zakiyah; Aswan, Novita; Mahaji, Toga; Syafiruddin, Syafiruddin; Fadhillah, Yusra; Huda, Mhd Aidil
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10183

Abstract

Kabupaten Batu Bara merupakan daerah yang termasuk pada wilayah 3T, memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan peternakan yang selama ini belum tergali secara optimal. Kelompok Mitra sasaran Kelompok Tani Benlos dan Kelompok Ternak Bandot Super merupakan kelompok ternak dan kelompok tani mitra yang produktif secara ekonomi. Kedua kelompok mitra sasaran ini selama ini sudah memelihara ternak ruminansia, salah satunya domba secara tradisional tanpa manajemen pemeliharaan ternak, dan perlu pendampingan secara berkelanjutan. Salah satu usaha yang sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas ternak domba pada mitra dengan usaha penerapan teknologi silase dan ransum komplit UMB pod kakao. Kegiatan pengabdian kosabamgsa ini dimulai dengan melakukan pendekatan sosialisasi teknologi, dilanjutkan dengan penyuluhan, percontohan dan penerapan langsung oleh peternak (Workshop) yang didampingi oleh mitra pemerintah Dinas Perikanan dan Peternakan Batubara. Partisipasi dan motivasi kelompok petani peternak dalam mengikuti serangkaian kegiatan pengabdian sangat tinggi. Karena selama ini belum pernah dilakukan pembinaan yang berkaitan dengan aspek teknis implementasi teknologi serta pembuatan formulasi ransum dalam manajemen nutrisi dari pembuatan silase ubi kayu dan komposisi ransum komplit UMB pod kakao di kabupaten Batubara.
Kecernaan Zat-Zat Makanan Pada Kambing Yang Mengkonsumsi Limbah Alpukat Suplementasi Ekstrak Labu Siam (Sechium edule) Nasution, Roi; Harahap, Angelia Utari; Laia, Nursanti; Nasution, Zakiyah; Toga, Mahaji; Pane, Doharni; Syahfitri, Dina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11500

Abstract

Limbah alpukat dapat dijadikan bahan pakan alternatif untuk ternak, karena masih memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi ternak. Selain dari limbah alpukat, dapat dipadukan dengan pemberian ekstrak labu siam (Sechium edule), segudang manfaat dan kandungan nutrisi berupa vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Tujuan penelitian ini melihat pengaruh limbah alpukat suplementasi ekstrak labu siam terhadap kecernaan zat-zat makanan pada kambing secara in vitro. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen Rancangan Percobaan Bujur Sangkar Latin (RBSL) 4 perlakuan dengan 4 ulangan yang terdiri dari perlakuan A (Kontrol), perlakuan B (Konsentrat 40%+limbah alpukat 10%+Ekstrak labu siam 0%+Rumput lapangan 50%), perlakuan C (Konsentrat 40%+limbah alpukat 0%+Ekstrak labu siam 10%+Rumput lapangan 50%), dan perlakuan D (Konsentrat 0%+limbah alpukat 15%+Ekstrak labu siam 15%+Rumput lapangan 70%). Parameter penelitian berupa bahan kering, bahan organik, protein kasar, dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan Kecernaan Bahan Kering (KCBK) berpengaruh nyata (P0.05) meningkat dari 58.70% menjadi 62.54% dan Kecernaan Bahan Organik (KCBO) dari 47.70% menjadi 52.79%, dan kecernaan Protein Kasar (KCPK) dari 68.61% menjadi 72.50%. Hasil penelitian dari pemberian limbah alpukat suplementasi ekstrak labu siam dapat meningkatkan kecernaaan zat-zat makanan pada kambing. Kombinasi limbah alpukat suplementasi ekstrak labu siam sebagai sumber tanin dan antioksidan tinggi memberikan hasil terbaik terhadap kecernaan sehingga dimanfaatkan  untuk  proses  metabolisme  tubuhnya. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa limbah alpukat suplementasi ekstrak labu siam taraf 15% dapat dipertimbangkan untuk tujuan optimalisasi dalam pasokan nutrisi ternak kambing
Evaluasi Performa Dan Aspek Kualitas Daging Ayam Broiler Daud Farm Yang Diberi Tetes Molases Suplementasi Ekstrak Moringa oleifera Ali, Daud Yahya Putra; Harahap, Angelia Utari; Laia, Nursanti; Nasution, Zakiyah; Pane, Doharni; Nikmatia, Ulfa
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11502

Abstract

Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian molases dan ekstrak daun kelor dalam air minum terhadap peningkatan performans dan aspek kualitas daging ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di kandang Daud Farm, Desa Panompuan Jae, Kabupaten Tapanuli Selatan. Ternak yang digunakan pada penelitian ini ayam broiler Strain cobb umur 30 hari sebanyak 108 ekor. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) factorial dengan 2 faktor. Faktor ke-1 dari tetes molases dalam air minum ada 3 taraf berupa R0 (Ransum komersial 100%+air minum biasa adlibitum), R1 (Ransum komersial 95%+tetes molases 5%), R2 (Ransum  komersial 90%+tetes molases 10%). Faktor ke-2 pemberian ekstrak daun kelor 3 taraf berupa T0 (Ransum komersial 100% tanpa penambahan ekstrak daun kelor), T1 (Ransum komersial 70%+30% ekstrak daun kelor),T2 (Ransum komersial 60%+40% ekstrak daun kelor). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi air minum, konsumsi ransum, PBB, konversi ransum, bobot karkas, dan persentasi karkas. Hasil penelitian menunjukan pemberian tetes molases suplementasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh nyata (P0.05) terhadap konsumsi air ransum sebesar 770.82 ml, konsumsi ransum 331.46 gr, PBB 580.16 gr, konversi ransum 0.58, bobot karkas 622.22 gr, dan persentasi karkas 70.86% dengan level taraf tetes molases suplementasi ekstrak Moringa oleifera dapat digunakan dalam peningkatan performans dan aspek kualitas daging ayam broiler bertekstur juicy. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pemberian tetes molases 10% suplemetasi ekstrak Moringa oleifera 40% dapat dipertimbangkan untuk tujuan optimalisasi dalam pasokan nutrisi terbaik ternak ayam broiler
Optimalisasi Karakteristik Morfometrik Berbagai Jenis Sapi Potong Di Desa Labuhan Labo, Kecamatan Padang Sidempuan Tenggara Irawan, Aditia Yudhi; Harahap, Angelia Utari; Laia, Nursanti; Nasution, Zakiyah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.12183

Abstract

Potensi baik pada berbagai jenis sapi potong di Indonesia perlu dipertahankan beriringan dengan upaya peningkatan produktivitas melalui seleksi. Keterbatasan informasi atau data performa dan potensi biologis jenis-jenis sapi tersebut, masih menjadi kendala untuk pengembangan lebih lanjut. Pelestarian keragaman fenotipik ternak diperlukan dalam upaya mempertahankan sifat-sifat khas ternak yang dapat dimanfaatkan di masa mendatang. Salah satu cara untuk menentukan keragaman fenotipik sapi lokal Indonesia adalah dengan pengamatan morfometrik pada setiap jenis sapi yang ada di Indonesia. Identifikasi morfometrik jenis sapi potong dapat dilakukan dengan cara membandingkan ukuran dan bentuk tubuh antara jenis sapi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi fenotipik yang berhubungan dengan karakter morfometrik tubuh sapi Brahman, sapi Simental, sapi Bali, dan sapi Limusin berdasarkan analisis morfometrik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi karakteristik morfometrik berbagai jenis sapi potong di desa Labuhan Labo, kecamatan Padangsidimpuan Tenggara yang telah dilaksanakan selama bulan April 2025. Rancangan yang digunakan adalah metode survey. Parameter yang diamati adalah analisis morfometrik sapi Brahman, sapi Simental, sapi Bali, dan sapi Limousin di Basiran Farm UD.Azhari Jaya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lingkar dada dari setiap jenis sapi potong di usaha Basiran Farm UD.Azhari Jaya terdapat pada sapi Brahman sebesar 106,68 cm, sapi Simental 246,38 cm, sapi Bali 185,42 cm, dan sapi Limousin 182,88 cm. Kesimpulan adanya informasi analisa morfometrik ukuran tubuh dari berbagai jenis sapi potong terbaik adalah sapi Simental