Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Critical Discourse Analysis of the ‘Indonesia Gelap’ Issue on the Meet Nite Live TikTok Account: Dissecting Political Narratives in the Social Media Era Sarwatul Mufidah; Risna; Abdul Haliq
The Future of Education Journal Vol 4 No 5 (2025)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v4i5.534

Abstract

The expression “Indonesia Gelap” emerged on social media as a satirical critique of systemic corruption and governance failures in Indonesia under the administration of President Prabowo Subianto and Vice President Gibran Rakabuming Raka, quickly gaining traction among younger audiences through the Meet Nite Live TikTok account. This study aims to uncover how the “Indonesia Gelap” narrative is constructed, disseminated, and consumed within the TikTok platform. Employing a descriptive qualitative design grounded in Fairclough’s three‐stage Critical Discourse Analysis (textual, discursive, and social practice), data were collected via digital observation and documentation of videos tagged #IndonesiaGelap, followed by systematic pre‐selection based on lexical frequency, virality metrics, and political relevance. Findings reveal that the narrative utilizes sports metaphors such as “liga korupsi” and “season baru PLN kesetrum” and hyperbolic language “token listrik, silau, Indonesia” to frame corruption as an endless, dramatized spectacle, while strategic tagging and timing leverage TikTok’s For You Page algorithm to achieve high engagement (10.7 K likes, 499 comments, 893 saves, 1 696 shares). At the social level, the hashtag functions both as collective expression of moral outrage and as a mobilizing symbol of ideological resistance. Limitations include the single‐account focus and qualitative scope; future research should broaden platform and creator samples and integrate mixed methods to measure long‐term impact on political perceptions.
Tingkat Literasi Digital Mahasiswa FKIP Universitas Abulyatama dalam Menulis Skripsi Ferlya Elyza; Juniana Husna; Abdul Haliq
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i4.4566

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini, yaitu untuk mengukur tingkat literasi digital mahasiswa FKIP Universitas Abulyatama dalam menulis skripsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskripstif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner yang diisi oleh mahasiswa FKIP Universitas Abulyatama yang sedang menulis skripsi. Skripsi yang dihasilkan juga diperiksa untuk memperoleh data mengenai teknik penulisan dan referensi yang digunakan. Teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi digital yang diukur dengan menggunakan aspek kompetensi literasi digital di antaranya kompetensi pencarian di internet, kompetensi pandu arah hypertextual, kompetensi evaluasi konten informasi, dan kompetensi penyusunan pengetahuan berada di kategori tinggi dan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa FKIP Universitas Abulyatama menggunakan kompetensi literasi digital dengan baik dalam menyusun skripsi.
Tingkat Literasi Digital: Kemampuan Mahasiswa dalam Menganalisis Berita Hoaks Abdul Haliq; Abdul Hafid; Asriadi, Asriadi; Asis Nojeng
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5277

Abstract

Penelitian ini berfokus pada tingkat literasi digital mahasiswa dalam menganalisis berita hoaks. Tujuan utama dari penelitian ini, yaitu untuk mengukur tingkat literasi digital mahasiswa dalam menganalisis berita hoaks di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskripstif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket atau kuesioner yang diisi oleh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi digital mahasiswa dalam menganalisis berita hoaks berada pada kategori menengah hingga tinggi. Mahasiswa umumnya sudah memiliki pemahaman dasar tentang literasi digital, seperti kemampuan mengenali sumber informasi yang kredibel, memahami cara verifikasi informasi, dan penggunaan media sosial dengan lebih bijak. Namun, masih terdapat sebagian mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi berita hoaks secara cepat dan tepat.