Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA, KINERJA PENGURUS, DAN IKLIM ORGANESASI, TERHADAP PERKEMBANGAN KOPERASI TUT WURI HANDAYANI KOTA SALATIGA TAHUN 2015 M.Si, Samtono
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 11, No 2 (2014): GEMAWISATA Nov 2014
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara partisipasianggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi terhadap perkembangan koperasi Tut WuriHandayani, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama . Populasi sebesar 220orang anggota koperasi terpilih menjadi sampel sebesar 40 orang dengan tehnik : Randomsampling , dengan pengambilan sampel dengan cara acak.Dari hasil analisis data Persamaan Regresi, Y = 8,800 + 0,372X1 + 0,345X2 + 0,599X3. NilaiKonstanta 8,800 berarti jika tidak ada variabel partisipasi anggota, kinerja pengurus daniklim organisasi, maka perkembangan koperasi nilainya 8,800 satuan. Koefisien regresi untukvariabel X1 0,372 berarti ada pengaruh positif antara partisipasi anggota terhadapperkembangan koperasi. Koefisien regresi X2: 0,345 berarti ada pengaruh positif antarakinerja pengurus terhadap perkembangan koperasi. Koefisien regresi X3 : 0,599 berarti adapengaruh positif antara iklim organisasi terhadap perkembangan koperasi,Nilai t-hitung untuk masing-masing variabel adalah: partisipasi anggota (X1) sebesar 2,774;kinerja pengurus sebesar 2,532; dan untuk iklim organisasi sebesar 3,499 sedangkan nilai ttabelsebesar 2,028. Berarti t-hitung untuk X1, X2 dan X3 lebih besar dari t-tabel, sehingga X1,X2 dan X3 masing-masing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabelperkembangan koperasi (Y).Nilai F-hitung sebesar 12,691 dan nilai F-tabel adalah sebesar 3,252. Hal ini menunjukkan Fhitunglebih besar dari F-tabel, Artinya variabel X1, variabel X2 dan variabel X3 berpengaruhsecara signifikan terhadap variabel perkembangan koperasi (Y) secara bersama-sama(simultan). Nilai Koefisien Determinasi sebesar: 71,5% berarti pengaruh partisipasi anggota(X1), kinerja pengurus (X2) dan iklim organisasi (X3) terhadap perkembangan koperasi (Y)secara bersama-sama (simultan) adalah sebesar 71,5%, sedangkan sisanya sebesar 28,5%dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.Kata Kunci :partisipasi anggota, kinerja pengurus iklim organisasi, dan perkembangankoperasi.
STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN WISATA KULINER PADA WARUNG MAKAN AYAM GORENG “BU TOHA” DI DESA LOPAHIT TUNTANG SEMARANG Samtono, Samtono
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 15, No 2 (2019): GEMAWISATA MEI 2019
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menu makanan khas jawa ayam goreng sampai saat ini masih menjadi menufavorit untuk semua usia dan semua lapisan masyarakat jawa, ribuan orang setiapminggu merasakan ayam goreng di Bu Toha yang terletak di Desa LopahitTuntang Semarang. Saat ini pengembangan wisata kuliner merupakan jalurstrategis penyangga ekonomi nasional lewat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah(UMKM). Penelitian dilakukan dengan pendekatan diskriptif kualitatif denganmetode pengumpulan data, depth interview, swot analisis dan observasi baiksecara langsung maupun tidak langsung terhadap beberapa informan atau narasumber yang terseleksi atau terpilih khususnya para karyawan, pelanggan, danpemilik warung makan. Hasil penelitian yang diperoleh melalui Analisis SWOTdilakukan berdasarkan teknik EFAS dan IFAS, kemudian dihitung denganperhitungan AFE dan IFE yaitu analisis faktor eksternal dan fakor internalmenunjukkan para konsumen merasa puas akan pelayanan yang diberikan olehwarung makan ayam goreng “Bu Toha”. Posisi warung makan ayam goreng “BuToha”. berdasarkan diagram kortesius SWOT berada di kwadran I, artinya kuatdan berpeluang. Rekomendasinya adalah strategi yang diberikan progresif. Dalamrangka meningkatkan omzet pendapatan usahanya maka dapat menambah variansatau jenis menu yang disajikan konsumen serta mengembangkan usahanya denganmembuka anak perusahaan.Kata Kunci: UMKM, Wisata Kuliner, Menu Varians.
Strategi Meningkatkan Kepuasan Pengunjung Obyek Wisata Bukit Cinta Banyubiru Kabupaten Semarang Samtono, Samtono; Ardi, Rudi Prasetyo
JURNAL MEDIA WISATA: Wahana Informasi Pariwisata Vol 19, No 1 (2021): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v19i1.384

Abstract

The tourist attraction of Bukit Cinta is managed by the local government of the Semarang Regency. The purpose of this study is to describe the efforts made by the manager in increasing the satisfaction of visitors to Bukit Cinta tourism objects and to explain the strategies carried out by the managers in order to increase the number of visitors to Bukit Cinta tourism objects. The method used is a qualitative descriptive approach by conducting in-depth interviews with managers, employees, customers, communities, and food stall owners. The EFAS and IFAS techniques were also used and then calculated by calculating the AFE and IFE. The results showed that based on the SWOT courtesies diagram it was in quadrant 1, meaning that it
DINAMIKA PENGELOLAAN DAN PERTUMBUHAN USAHA KECIL PABRIK KERUPUK TAPIOKA “REJO” BLOTONGAN SALATIGA Samtono, Samtono
AMONG MAKARTI Vol 9, No 1 (2016): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v9i1.125

Abstract

Abstrak           Penelitian tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah bertujuan : Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sikap dan perilaku usaha industri kecil serta model pengelolaan pengembangan industri kerupuk tapioka “REJO” di Blotongan; dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan strategi atau cara-cara meningkatkan ketrampilan/kompetensi para karyawan yang sesuai dengan bidang tugas masing-masing; serta untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengapa perusahaan lebih dominan untuk memilih tenaga kerja pada tetangganya/masyarakat sekitar perusahaan.             Pendekatan pada penelitian disini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif jenis penomenologis, dan teknik pengambilan sampel/nara sumber dengan teknik Purposive sampling artinya didalam memilih nara sumber harus memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, adapun yeng terpilih menjadi nara sumber sebanyak 10 orang yang meliputi: Pimpinan perusahaan, Bendahara perusahaan; sekretaris perusahaan, bagian pembuatan desain/bakalan; bagian pengeringan ; bagian penggorengan; bagian pensotiran; bagian pengepakkan; bagian pemasaran; dan bagian terakhir bagian serabutan, masing-masing bagian satu orang.             Hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut: Pertama Sikap dan perilaku para karyawan yang lebih banyak diberi kepercayaan dari perusahaan dan para karyawannya menyatakan bahwa jenis pekerjaan yang dikerjakan dari awal sampai akhir proses pembuatan kerupuk relatif mudah dikerjakan dantidak memerlukan pemikiran yang sulit, lagi pula bekerjanya relatif penuh rasa kekeluargaan, kebersamaan dan perhatian dari perusahaan, serta relatif sejahtera,  jadi relatif betah dan nyaman diperusahaan, dan model pengelolaannya lebih menekankan pada pendekatan kekeluargaan dan kebersamaan, atau sering disebut sebagai model yang konvensional/tradisional jadi tidak ada pimpinan dan tidak ada bawahan satu sama lain merasa sama dan menjadi satu. Kedua guna meningkatkan ketrampilan/kompetensi para karyawannya dengan teknik tutor sebaya, artinya kayawan yang sudah senior selalu mendampingi sekaligus menjadi pelatih yang yunior. Ketiga Perusahaan lebih dominan mengambil tenaga kerja/karyawannya dilingkungan tetangga dengan pertimbangan lebih hemat , efektif, praktis, efisien, dan memahami lebih dulu latar belakang dan karakter para karyawannya.Kata Kunci : UMKM
GURU SEBAGAI KEY PERSON DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH (Penelitian Pada Guru - Guru SMA Negeri 1 Salatiga) ., Samtono
AMONG MAKARTI Vol 3, No 2 (2010): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v3i2.28

Abstract

Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendi¬dikan, dan berada di titik sentral dari setiap usaha-usaha peningkatan mutu pendidikan. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam proses pembelajaran guru antara lain; beban mengajar, pengalaman mengajar, pendidikan, sumber belajar, kesejahteraan, etos kerja, status kepegawaian, dan sarana prasarana di sekolah. Bagaimana pun faktor-faktor tersebut mempengaruhi ke¬mampuan dalam proses pembelajaran belum dapat diketahui secara pasti, seperti faktor beban mengajar, pengalaman meng¬ajar, pendidikan, sumber belajar, kesejahteraan, etos kerja, status kepegawaian dan sarana prasarana sekolah. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kemampuan guru dalam proses pembelajaran Masalah kemampuan guru dalam proses pembelajaran di sekolah sangat menentukan kemajuan akademik dan non aka¬demik pada suatu sekolah, dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran merupakan salah satu pilar utama peningkatan mutu sekolah, kemampuan menjadi tolok ukur profesionalisme, dan kemampuan guru menjadi key person sangatlah dipenga¬ruhai oleh berbagai macam faktor, antara lain beban mengajar, pengalaman mengajar, kualifikasi pendidikan, status kepega¬waian, dan sarana prasarana. Penelitian ini bertujuan untuk mengenal secara pasti faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan guru dalam proses pembelajaran, Diharapkan hasil penelitian ini memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKTOR PENDIDIKAN DENGAN SEGALA PERMASALAHANNYA Samtono, Samtono
AMONG MAKARTI Vol 7, No 1 (2014): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v7i1.156

Abstract

Abstrak            Besaran gaji yang diterima oleh para guru tidak menjamin terjadinya perubahan “mind  set” guru untuk menerima perubahan sebagai proses pembangunan sumber daya manusia di sektor pendidikan. Besarnya gaji guru yang diterima setiap bulannya dinilai belum memenuhi standar kebutuhan hidup dan sebaliknya guru-guru semakin banyak masa kerjanya  semakin tinggi gajinya, namun bukan karena tingkat keprofesionalannya akan tetapi karena faktor masa kerja. Semakin tinggi gajinya cenderung tidak mau menerima perubahan kebijakan-kebijakan baru, kebijakan-kebijakan baru sebagai realisasi pembangunan di sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Sikap positif para guru ternyata tidak menjadi guru mau menerima perubahan, namun masih dipengaruhi banyak faktor yang melatar belakangi, semakin tinggi gaji guru semakin bertambah usia guru dan cenderung untuk pasif dan stagnan tidak mau berubah  serta bersikap pasrah untuk menghadapi masa pensiun tiba.  Kata Kunci : Pembangunan, Kebijakan, dan Sumber Daya Manusia.
PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SEKTOR PENDIDIKAN DENGAN SEGALA PERMASALAHANNYA ., Samtono
AMONG MAKARTI Vol 4, No 1 (2011): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v4i1.36

Abstract

Besaran gaji yang diterima oleh para guru tidak menjamin terjadinya perubahan “mind set” guru untuk menerima perubahan sebagai proses pembangunan sumber daya manusia di sektor pendidikan. Besarnya gaji guru yang diterima setiap bulannya dinilai belum memenuhi standar kebutuhan hidup dan sebaliknya guru-guru semakin banyak masa kerjanya semakin tinggi gajinya, namun bukan karena tingkat keprofesionalannya akan tetapi karena faktor masa kerja. Semakin tinggi gajinya cenderung tidak mau menerima perubahan kebijakan-kebijakan baru, kebijakan-kebijakan baru sebagai realisasi pembangunan di sektor pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Sikap positif para guru ternyata tidak menjadi guru mau menerima perubahan, namun masih dipengaruhi banyak faktor yang melatar belakangi, semakin tinggi gaji guru semakin bertambah usia guru dan cenderung untuk pasif dan stagnan tidak mau berubah serta bersikap pasrah untuk menghadapi masa pensiun tiba. Kata Kunci : Pembangunan, Kebijakan, dan Sumber Daya Manusia
KAJIAN SEKITAR IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KURIKULUM BARU SMA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI (Penelitian Pada Guru - Guru SMA di Kota Salatiga) ., Samtono
AMONG MAKARTI Vol 3, No 2 (2010): AMONG MAKARTI
Publisher : Jurnal Ilmiah Among Makarti, STIE AMA Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52353/ama.v3i2.27

Abstract

Kebijakan pemerintah tentang perubahan kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang dinamakan kurikulum 2004 dan sekarang menjadi kurikulum berbasis kompetensi yang disempurnakan bertujuan memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan. Kurikulum berbasis kompetensi lahirnya didasarkan pada falsafah konstruktivisme Faktor lain yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan KBK-KTSP adalah kesiapan para pelaksananya. Kesiapan ini sangat ditentukan oleh para pelaku, antara lain ketulusan pemerintah pusat, aparat daerah, masyarakat, dan sekolah itu sendiri. Kesiapan ini juga menyangkut kemampuan dalam mengajukan argumentasi dan rasionalisasi dari berbagai sudut pandang untuk mendukung perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi, khususnya pembelajaran berbasis kompetensi. Berdasarkan hal tersebut maka masalah penelitian yang dirumuskan adalah: Bagaimana sikap para guru SMA terhadap pembelajaran berbasis kompetensi dalam proses belajar mengajar di sekolah? Sikap guru terhadap pembelajaran berbasis kompetensi ini diambil dari 80 responden berdasarkan kuesioner, pengamatan, serta wawancara dan FGD. Hasil pengukuran sikap guru terhadap pembelajaran berbasis kompetensi diperoleh skor persentase sebesar 55% atau 44 subyek bersikap positif terhadap pembelajaran berbasis kompetensi, dan diperoleh skor persentase sebesar 45% atau sebanyak 36 subyek bersikap kurang positif.
PENGUATAN EKONOMI KREATIF KULINER BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA MEMBANGUN JEJARING CITA RASA GASTRONOMI MENDUNIA (KAJIAN KAMPUNG SINGKONG DI KOTA SALATIGA) Denik Risyanti, Yustina; Samtono, Samtono; Maryani, Tri
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 17, No 2 (2021): GEMAWISATA MEI 2021
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Salatiga memiliki aneka ragam kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan menjadi produk untuk menciptakan nilai tambah dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Dalam hal ini diperlukan terciptanya pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang handal sehingga mampu menjadi katalisator kontribusi bagi peningkatan perekonomian dan tercapainya pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal di Kota Salatiga khususnya subsektor kuliner kategori gastronomi dengan bahan baku singkong. Berkaitan dengan pengembangan ekonomi kreatif dibutuhkan tumbuhnya kota kreatif sebagai salah satu daya dukung kemajuan berjalannya pengembangan perekonomian suatu daerah. Berbekal keunggulan tersebut melalui program UNESCO Creative Cities Network (UCCN) Kota Salatiga mendapat kesempatan diproyeksikan menjadi nominator Kota Kreatif untuk bersaing dengan kota atau kabupaten lain. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji petik tim Penilaian Mandiri Kabupaten/ Kota Indonesia (PMK3I), ekonomi kreatif Kota Salatiga memiliki keunggulan pada subsector kuliner. Potensi tersebut dalam mengusahakan bahan baku dari luar wilayah Salatiga dan pengolahan cita rasa, sehingga dapat berpotensi menumbuhkan jejaring dengan wilayah lain. Kota Salatiga dengan konsep ekonomi baru terus mengupayakan dan mengintensifkan salah satu unggulan dengan mengandalkan ide, kreativitas dan inovasi sebagai Kota Kreatif Kuliner.
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Interaksi Sosial Serta Dampaknya Pada Kemandirian Peserta Didik Taryani Taryani; Samtono Samtono; Hani Listyorini
INOPENDAS: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 2, No 2 (2019): Inopendas : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Agustus 2019)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jino.v2i2.4326

Abstract

This research aims to know the influence of parenting pattern and the school environment to social interaction as well as its impact on the independence of learners. The research was done in quantitative approach. A sample of 147 students of State Junior High School 2 Ambarawa taken proportionate stratified random sampling. Data collection techniques used questionnaires. The data are tested and analyzed using multiple linear regression SPSS version 11. Based on the results of analysis of research data can be concluded that : 1. Parental Parenting Patterns do not positively and significantly affect Social Interaction. 2. School environment affects positively and significantly to social interaction. 3. Parents' Parenting Patterns influence positively and significantly on Independence. 4. School environment affects positively and significantly on Independence. 5. Social Interaction affects positively and significantly to Independence. 6. Social interaction does not mediate the influence of Parenting Patrons to Self-Reliance. 7. Social Interaction does not mediate the influence of the School Environment on Independence