Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DALAM MENJAGA KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA DI KABUPATEN SIDOARJO ALDANA KRISTANTI; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan penelitihan ini adalah mendeskripsikan peran dari FKUB dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sidoarjo. Rumusan masalah dari penelitian ini ialah bagaimana peran FKUB dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan teori peran (role theory) dari Bruce J. Biddle dan Edwin J. Thomas sebagai landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan teknik obserasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa peran yang dilakukan FKUB dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Sidoarjo dengan cara (1) memelihara agama sebagai modal sosial dengan cara membangun harmoni di masyarakat yang toleran, terbuka, serta berfikiran maju, (2) mempraktekkan kerukunan melalui kegiatan sosial diantaranya: pemberian santunan, bhakti sosial, jalan sehat yang dihadiri sebanyak 1000 (seribu) orang dari seluru agama di Kabupaten Sidoarjo, (3) pemberian rekomendasi tertulis perihal pendirian rumah ibadah, (4) penyebaran paham toleransi, (5) pengantisipasian konflik antar agama, (6) kampanye kerukunan dalam tahun politik. Dalam menjalankan tugas untuk menjaga kerukunan umat beragama FKUB memiliki beberapa kendala diantaranya kurangnya monitoring FKUB kepada masyarakat Sidoarjo yang berada di bagian Sidoarjo pojok Selatan, Utara, Barat, dan Timur. Namun mengenail kendala yang dihadapi, FKUB akan selalu berusaha menjangkau daerah tersebut.Kata kunci: FKUB, Kerukunan Umat Beragama
PERAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA ANAK DI KAMPUNG LAWAS MASPATI SURABAYA EILYSA SARASATI HANA SIRAIS; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran bagaimana peran orang tua dalam menanamkan sikap nasionalisme pada anak dan faktor yang mempengaruhinya. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan menggunakan teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dikaji menggunakan teori peran Biddle dan Thomas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua dalam menanamkan sikap nasionalisme pada anak di Kampung Lawas Maspati meliputi melaksanakan peran sebagai pendidik, panutan, pendamping dan pendorong dengan menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Peran orang tua sebagai pendidik yaitu mengajarkan sikap saling membantu, mengajarkan sikap menghormat berbeda agama dan menaati peraturan kampung. Peran orang tua sebagai penutan yaitu menerapkan budaya tegur sapa, menghargai perbedaan pendapat, dan menerapkan budaya “jumput semut”. Orang tua sebagai pendamping yaitu memilihkan permainan untuk anak dan mengontrol ketika anak menyasikan TV. Orang tua sebagai pendorong yaitu menggunakan baju batik, memberi kebebasan aktif dalam kegiatan kampung, memberikan fasilitas mengembangkan kampung wisata dan memeriahkan hari kemerdekaan. Faktor yang mempengaruhi penanaman sikap nasionalisme meliputi, wawasan orang tua tentang nasionalisme, kesadaran orang tua tentang nasionalisme, pengaruh globalisasi, pengaruh teknologi informasi dan komunikasi, lingkungan kampung dan tokoh masyarakat. Kata Kunci: Nasionalisme, Orang tua, Anak Abstract This study aims to describe the picture of how the role of parents in instilling the attitude of nationalism in children and the factors that influence it. Using a qualitative approach to the type of case study research. Data collection techniques through participatory observation and in-depth interviews using data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions, which are examined by the theory of the role of Biddle and Thomas. The results of this study indicate that the role of parents in instilling an attitude of nationalism in children in the Maspati Lawas Village includes carrying out the role of educators, role models, assistants and encouragement by instilling nationalism values. The role of parents as educators is to teach mutual help, respect neighbors of different religions and obey village regulations. The role of parents as penutan is implementing a culture of greeting, respecting differences of opinion, and implementing a culture of "jumput semut”. Parents as a companion is choosing a game for children and controlling when the child is watching TV. Parents as drivers are wearing batik, giving active freedom in village activities, providing facilities to develop tourist villages and enlivening independence day. Factors that influence the handling of nationalism attitudes include, parents insights about nationalism, parents awareness of nationalism, the influence of globalization, the influence of information and communication technology, village environment and community leaders. Keywords: Nationalism, Parents, Children
STRATEGI SOSIALISASI KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) SUMENEP DALAM MENEKAN ANGKA GOLPUT PADA PEMILU 2019 MASRIAWAN; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep dalam menekan angka Golput pada Pemilu 2019, dan untuk mengetahui hambatan Komisi Pemelihan Umum (KPU) Sumenep saat melakukan sosialisasi dalam menekan angka Golput pada Pemilu 2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan berupa wawancara mendalam, dokumentasi, dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitiannya di kantor KPU Sumenep dengan alamat di Jl. Asta Tinggi No.99 Kebunagung Sumenep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui strategi sosialisasi yang digunakan oleh KPU Sumenep ada 14 basis sosialisasi. Hambatannya secara eksteren, masyarakat tidak mau menerima relawan demokrasi saat sosialisasi dan secara interen, keterlambatan alat peraga dari KPU Sumenep.Kata kunci: KPU, Strategi, Pemilu 2019
IMPLEMENTASI PROGRAM KOMUNITAS PECINTA PANCASILA DALAM MEWUJUDKAN GOOD CITIZENSHIP DI UNESA RENOL MANULLANG; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n1.p%p

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan implementasi Komunitas Pencinta Pancasila dalam mewujudkan good citizenship di Unesa dan mendeskripsikan hambatan-hambatan apa saja yang dialami oleh Komunitas Pecinta Pancasila dalam mewujudkan good citizenship di unesa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi non partisipan, wawancara yang mendalam, dokumentasi menggunakan alat perekam, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari belum sepenuhnya dilaksanakan, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman mengenai pancasila dan seberapa pentingnya penanaman nilai pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kegiatan-kegiatan komunitas ini yang dilakukam sebagai wujud jadi warga negaraan yang baik adalah jumat amal, rapat kerja, pleno kegiatan berdampak, diskusi dan evaluasi. Kedua, Hambatan-hambatan yang dialami oleh komunitas pecinta Pancasila dalam mewujudkan good citizenhsip adalah rendahnya kesadaran beberapa mahasiswa untuk mengimplementasikan nilai nilai yang dijunjung untuk menjadi warga negara yang baik dan rendahnya komitmen untuk menghidupi nilai-nilai tersebut.Kata Kunci : Pancasila, Good Citizenship, Implementasi.AbstractThis study aims to demonstrate how the implementation of the Pancasila Lovers Community in realizing good citizenship in Unesa and describe what obstacles experienced by the Pancasila Lovers Community in realizing good citizenship in Unesa. Data collection techniques used in this study include non-participant observation, in-depth interviews, documentation using a recording device, and interview guidelines. The result showed that: first, the implementation of Pancasila values in daily life has not been fully carried out, this is due to the lack of understanding of Pancasila and how Important it is to instill the value of Pancasila in daily life. This community do some activities such as jumat amal, reguler meeting, discussion, meeting plan and evaluation to implementing and empowerement of good citizenship core in daily life of all students. The Obstacles experienced by the Komunitas Pecinta Pancasila in realizing good citizenship is the weak of awareness to implementing Pancasilas values and the is no strong commitment among the students living in that values in their daily life.Keywords: Pancasila , Good Citizenship, Implementation.
RESPON MASYARAKAT TERHADAP KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH SAMPANG ATAS PELAKSANAAN PEMILU ULANG BUPATI DAN WAKIL BUPATI SAMPANG TAHUN 2018 FAHRIYANTO; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 1 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendesripsikan respon masyarakat Sampang terhadap kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Sampang dalam menyelenggarakan pemilu ulang Bupati dan Wakil Bupati Sampang Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket terhadap 100 responden yang tersebar di 14 kelurahan di Kecamatan Sampang dengan mengklasifikasi responden pada dua tingkat pendidikan yakni lulusan sarjana dan non-sarjana. Data diolah dengan metode skoring, yaitu memberikan skor terhadap jawaban yang diberikan oleh responden. Respon masyarakat atas kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Sampang atas pelaksanaan pemilihan ulang Bupati dan Wakil Bupati Sampang menurut masyarakat berpendidikan non-sarjana (SD, SMP, SMA) yang berjumlah 59 responden dan lulusan sarjana yang berjumlah 41 responden adalah baik. Hal ini terbukti karena dari 3 indikator yang diamati, yakni: (1) persiapan pemilihan umum, (2) pencoblosan dan perhitungan suara, dan (3) pasca pemungutan suara dan penentuan pemenag pemilu adalah mendapatkan skor yang termasuk dalam kategori baik. Sehingga berdasarkan dahal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah Sampang dalam melaksanakan pemilu ulang Bupati dan Wakil Bupati Sampang adalah baik.
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MEMBENTUK KESADARAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN (JAMSOSTEK) BAGI MASYARAKAT PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI DESA SOCOREJO KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN MAULIDYA SARI; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p121-137

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai peran Pemerintah Desa dalam membentuk kesadaran jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) bagi masyarakat pekerja sektor informal Di Desa Socorejo Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran dari Biddle&Thomas. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Pemerintah Desa dalam membentuk kesadaran Jamsostek pada masyarakat pekerja informal Desa Socorejo dilakukan dengan berbagai cara, yaitu antara lain membentuk badan perisai sebagai agen Jamsostek di Desa Socorejo, melakukan sosialisasi tiap RT, membuat sponsor tentang Jamsostek, membuat inovasi untuk pembayaran premi, melakukan pelayanan hingga melakukan pemaksaan. Dampak dari adanya program Jamsostek yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Socorejo yaitu masyarakat pekerja informal yang sebelumnya belum mengenal dan belum sadar akan pentingnya manfaat program Jamsostek, akhirnya sekarang kesadaran mereka untuk mengikuti program Jamsostek telah terbentuk. Hal tersebut terbukti dengan adanya kemauan seluruh pekerja informal Desa Socorejo untuk mendaftarkan diri pada program Jamsostek melalui agen perisai di Desanya. Cara yang dilakukan Pemerintah Desa Socorejo dalam membentuk kesadaran Jamsostek pada pekerja informal dapat dikatakan berhasil, karena dapat mengcover seluruh pekeja sektor informal pada program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Kata Kunci: Peran Pemerintah Desa, Kesadaran Jamsostek, Pekerja Informal Abstract This study aims to explain the role of the Village Government in shaping awareness of labor social security (Jamsostek) for informal sector workers in the Socorejo Village, Jenu District, Tuban Regency. The approach used in this research is qualitative with descriptive research type. The theory used in this study is the role theory of Biddle & Thomas. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the role of the Village Government in shaping Social Security awareness in the informal worker community of Socorejo Village was carried out in various ways, including forming a shield agency as a Social Security agent in Socorejo Village, disseminating information on each RT, making sponsorship on Social Security, making innovations for premium payments , perform services to coercion. The impact of the existence of the Social Security program carried out by the Socorejo Village Government is the informal workers who were previously unaware of and were not aware of the importance of the Social Security program benefits, finally their awareness to participate in the Social Security program has been formed. This is proven by the willingness of all Socorejo Village informal workers to register with the Jamsostek program through a shield agent in his village. The way the Socorejo Village Government did in shaping Social Security awareness on informal workers can be said to be successful, because it can cover all informal sector workers in a program organized by BPJS Employment. Keywords: Village Government Role, Social Security Awareness, Informal Workers
TINGKAT KESADARAN HUKUM PENGGUNA JASA LAYANAN PARKIR TERHADAP PENYELENGGARAAN PARKIR TEPI JALAN UMUM (TJU) ZONA DI KAWASAN PASAR BLAURAN SURABAYA FARICHA PUTRI MIRA DELIMA; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p138-152

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesadaran hukum pengguna jasa layanan parkir terhadap penyelenggaraan parkir tepi jalan umum zona di Kawasan Pasar Blauran Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teori kesadaran hukum Soerjono Soekanto digunakan dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 95 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik persentase. Hasil yang diperoleh menyatakan tentang tingkat kesadaran hukum pengguna jasa layanan parkir terhadap penyelenggaraan parkir tepi jalan umum zona di Kawasan Pasar Blauran dalam kategori cukup baik dengan persentase sebesar 53,47%. Berdasarkan hasil angket keempat indikator kesadaran hukum menunjukkan hasil dengan rincian sebagai berikut: (1) Pengetahuan hukum sebesar 54,13% dalam kategori cukup baik; (2) Pemahaman hukum sebesar 53,80% dalam kategori cukup baik; (3) Sikap hukum sebesar 56,84% dalam kategori cukup baik; (4) Perilaku hukum sebesar 49,12% dalam kategori kurang baik. Artinya adanya ketidakkonsistenan indikator kesadaran hukum. Faktor kebudayaan berupa nilai-nilai yang hidup di masyarakat sangat berpengaruh terhadap kesadaran hukum yang dimiliki. Ketika suatu peraturan tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial masyarakat maka semakin sukar masyarakat untuk berperilaku tertib terhadap aturan hukum. Kata Kunci: Kesadaran Hukum, Pengguna Jasa Layanan Parkir, Zona. Abstract This study aims to describe the legal awareness of parking service users towards the implementation of zone public roadside parking in the Blauran Market Area in Surabaya. This research uses a quantitative approach with descriptive methods. Soerjono Soekantos legal awareness theory was used in this study. The sample in this study amounted to 95 respondents. Data collection techniques are done using a questionnaire. Data analysis techniques in this study used percentage techniques. The results obtained stated about the level of legal awareness of parking service users towards the implementation of zone public roadside parking in the Blauran Market Area in the quite good category with a percentage of 53.47%. Based on the results of the questionnaire, the four indicators of legal awareness show the results with the following details: (1) Legal knowledge of 54.13% in the category is quite good; (2) Legal understanding of 53.80% in the good enough category; (3) Legal attitude of 56.84% in the good enough category; (4) Legal behavior of 49.12% in the unfavorable category. This means that there are inconsistent indicators of legal awareness. Cultural factors in the form of values ​​that live in society greatly affect the legal awareness they have. When a regulation is not in accordance with the social values ​​of the community, it becomes increasingly difficult for people to behave in an orderly manner towards the rule of law. Keywords: Legal Awareness, Parking Service Users, Zona.
TANGGAPAN PENYADANG TUNAGRAHITA RINGAN ATAS PEMENUHAN HAK POLITIK DALAM PILKADES 2019 (STUDI DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO) ALIN KUSUMAWATI; AGUS SATMOKO ADI
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan penyandang tunagrahita ringan atas pemenuhan hak politik dalam pilkades 2019, di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket tertutup, wawancara dan dokumentasi. Jumlah sampel yang diambil penelitian ini adalah sebesar jumlah populasi yaitu sebanyak 57 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan indikator memilih dan dipilih dalam jabatan publik tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 22,4 atau 64% dari 57 responden. Indikator berperan aktif menjadi penyelenggara tergolong pada kategori cukup baik dengan skor rata-rata 19,2 atau 54,8% dari semua 57 responden. Indikator aksesbilitas tergolong pada kategori baik dengan skor rata-rata 24,6 atau 70,2% dari 57 responden. Indikator pendidikan politik 24,3 atau 69,3%. Indikator menyalurkan aspirasi politik baik tertulis maupun lisan (kerahasiaan memilih) tergolong pada kategori baik dengan skor rata-rata 25,8 atau 73,6% dari 57 responden. Sehingga tanggapan penyandang tunagrahita ringan atas pemenuhan hak politik dalam pilkades 2019 di Desa Karangpatihan tergolong pada kategori cukup baik dengan 66,5% dari 57 responden. Kata Kunci : Penyandang Tunagrahita, Hak Politik, Pilkades Karangpatihan 2019 Abstract This study aims to describe the responses of mild retarded persons to the fulfillment of political rights in the 2019 pilkades, in Karangpatihan Village, Balong District, Ponorogo Regency. The research method used is a quantitative approach to the type of descriptive research. Data collection techniques used were closed questionnaires, interviews and documentation. The number of samples taken in this study amounted to a total population of 57 people. The results of this study indicate the indicators of choosing and being elected in public office are quite good with an average score of 22.4 or 64% of 57 respondents. Indicators playing an active role in the organizer are quite good with an average score of 19.2 or 54.8% of all 57 respondents. Accessibility indicators are in the good category with an average score of 24.6 or 70.2% of 57 respondents. Political education indicators are 24.3 or 69.3%. Indicators channeling political aspirations both written and oral (secrecy of vote) belong to either category with an average score of 25.8 or 73.6% of 57 respondents. So that the responses of mild retarded persons to fulfilling political rights in the 2019 pilkades in Karangpatihan Village are quite good with 66.5% of 57 respondents. Keywords: People with Developmental Disabilities, Political Rights, Pilkades Karangpatihan 2019
The Opposition of Kelompok Islam 212 (212 Islamic Group) to Joko Widodo's Government : Strengthening or Weakening Democracy? Muharam, Moch Mubarok; Widodo , Bambang Sigit; Kasanusi , Kasanusi; Adi, Agus Satmoko; Firmansyah, Faiz Armathori
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcms.v9n1.p25-36

Abstract

TThis study aims to analyze the opposition of the 212 Islamic Group to the government led by Joko Widodo. This study uses a qualitative approach by conducting in-depth interviews with nine informants from the 212 Islamic Group and the Moderate Islamic Group. In addition to conducting interviews, data was collected from written information from books, online media, and journals. This study concluded that the opposition carried out by ‘Kelompok Islam 212’  (‘the 212 Islamic Group') against Joko Widodo has been carried out for a long time since the President of the Republic of Indonesia became Governor of DKI Jakarta. In that case, on the one hand, the opposition carried out by the group can strengthen democracy because there is a practice of checks and balances on power. Nevertheless, on the other hand, if this group wins, there is concern that the principle of democracy cannot be adequately implemented, because the group carries out exclusive practices politically and religiously.
Strategi Pengurus Unit Kegiatan Kerohanian Islam Universitas Negeri Surabaya (UKKI UNESA) dalam Meningkatkan Solidaritas Anggota Hartanto, Mohamad Fadil; Adi, Agus Satmoko
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10487

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis solidaritas yang terbentuk dan strategi pengurus dalam meningkatkan solidaritas anggota di UKKI UNESA. Penelitian ini menggunakan teori solidaritas sosial Emile Durkheim dan teori strategi Fred D. David serta metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa jenis solidaritas yang terbentuk di UKKI UNESA cenderung kedalam solidaritas organik. Strategi yang dilakukan oleh Pengurus UKKI UNESA dalam meningkatkan solidaritas anggota terdiri dari Perumusan strategi yakni membentuk program kerja. Implementasi strategi yakni program kerja yang dilaksanakan terdiri dari program pengkaderan dan pembinaan. Evaluasi strategi yakni Monitoring dan Evaluasi kegiatan. Strategi yang dilakukan oleh pengurus telah berhasil meningkatkan solidaritas anggota meskipun terdapat hambatan, tantangan, dan rintangan yang dihadapi.