Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Evaluasi Penerapan Strategi Pemberian Voucher Diskon Layanan Spa Pada Wisatawan Lokal dan Asing di Primebiz Hotel Kuta Bali Mita Purnamasari; Abi Saptadinata; Nuryadina Augusrini; Yoshi Indriani; Zayyini Nahdlah; Pricilla Naomi
Journal of Social Service and Empowerment Vol. 1 No. 1 (2024): Journal of Social Service and Empowerment (JOSSE)
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/josse.v1i1.419

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui karakteristik wisatawan lokal dan asing , serta mengevaluasi efektifitas penerapan strategi promosi dengan mengunakan voucher diskon yang dilakukan hotel dalam meningkatkan jumlah wisatawan lokal dan asing yang pengguna vocher SPA serta untuk mengetahui faktor menghambat efektifitas penerapan strategi promosi dengan mengunakan voucher diskon yang dilakukan hotel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. pengolahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi data, sumber, metode, dan waktu. Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Wisatawan lokal yang menggunakan voucher diskon spa di PrimeBiz Hotel Kuta umumnya berusia 25-45 tahun, mayoritas perempuan dengan pendapatan menengah ke atas, yang mencari relaksasi setelah gaya hidup sibuk. Sementara wisatawan asing, berusia 30-50 tahun, mayoritas perempuan dari negara dengan budaya perawatan diri seperti Jepang Korea Selatan, dan negara Eropa, cenderung mencari pengalaman spa yang unik dan autentik. Kedua kelompok menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dan sering merekomendasikan layanan spa.Strategi pemberian voucher diskon untuk layanan SPA di Primebiz hotel Kuta telah berhasil meningkatkan minat dan penggunaan fasilitas tersebut di kalangan wisatawan lokal dan asing hotel berkisar 24-36% dari vocher yang di bagikan ke wisatawan lokal dan asing hotel. Meskipun ada tantangan seperti harga layanan yang tinggi dan waktu penggunaan yang terbatas, voucher diskon menciptakan rasa urgensi dan persepsi nilai yang lebih tinggi, mendorong wisatawan lokal dan asing untuk memanfaatkan layanan tersebut selama menginap. Ini menunjukkan bahwa pemberian diskon bukan hanya menarik minat jangka pendek, tetapi juga berpotensi membangun loyalitas pelanggan melalui pengalaman positif yang dihasilkan. masih ada beberapa hambatan yang signifikan. Biaya layanan yang dianggap tinggi, layanan SPA yang tidak dianggap sebagai kebutuhan utama, dan persaingan dengan fasilitas hotel gratis seperti kolam renang menjadi alasan utama mengapa banyak wisatawan lokal dan asing enggan menggunakan fasilitas spa.
Transformasi Digital UMKM: Strategi Memperluas Pasar Online Produk Telur Asin (Studi Kasus Usaha Mikro Jalu Gading) Harwindito, Baskoro; Widodo, Bambang; Suheryadi, Heru; Saptadinata, Abi
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/jstp.v10i1.285

Abstract

Kewirausahaan menjadi semakin kreatif dan memiliki banyak bidang karena manusia dan teknologi yang terus belajar berinovasi. Telur asin adalah sajian yang terbuat dari telur yang difermentasi atau diasinkan dengan campuran abu.Tujuan: Tujuan program adalah untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan digital, memperkuat identitas merek, dan meningkatkan pengetahuan tentang produk.Metode Penelitian: Observasi awal, kegiatan pelatihan, workshop, pendampingan usaha mikro, penyusunan rencana kerja, penentuan jadwal, dan perekrutan narasumber adalah semua metode pelaksanaan. Di antara materi dan praktik langsung yang diberikan dalam pelatihan adalah bagaimana membuat dua platform e-commerce, membuat strategi pemasaran digital, membuat logo dan desain kemasan baru, dan membuat kampanye promosi digital yang berkaitan dengan pengetahuan merek. Acara diakhiri dengan tanya jawab tentang materi yang telah diberikan.Implikasi: Keterbatasan kegiatan ini adalah fokus pada pembuatan platform digital dan perubahan dalam pembuatan telur asin. Karena itu, kami menyarankan kegiatan selanjutnya untuk meningkatkan variasi produk telur asin.
Perilaku Konsumen Gen Z Dalam Memilih Makanan Japanese Food Di Jakarta Selatan Purnamasari, Mita; Saptadinata, Abi; Maryetti; Noviadi, Andy
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/jstp.v10i1.496

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang memengaruhi keputusan Gen Z dalam memilih Japanese food di Jakarta Selatan, dengan fokus pada rasa, harga, lokasi, rekomendasi media sosial, dan pengalaman estetika.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Partisipan penelitian terdiri dari 20 responden Gen Z berusia 11-26 tahun yang tinggal atau beraktivitas di Jakarta Selatan dan pernah mengonsumsi Japanese food dalam 6 bulan terakhir. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu. Data dianalisis menggunakan analisis tematik (thematic analysis) untuk mengidentifikasi pola dan tema yang muncul dari respons responden.Implikasi: Secara keseluruhan, Japanese food telah menjadi bagian dari gaya hidup Gen Z di Jakarta Selatan. Untuk mempertahankan daya tarik, restoran perlu menjaga kualitas rasa, menetapkan harga yang kompetitif, memanfaatkan strategi pemasaran digital, serta menciptakan pengalaman kuliner yang menarik secara visual dan emosional. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi pelaku bisnis kuliner dalam merancang strategi pemasaran yang efektif untuk menarik minat Gen Z.
The Preservation Ecosystem of Toge Goreng: An Analysis of Tourist, Youth Generation, and Culinary Business Perspectives in Achieving the Sustainability of Bogor's Traditional Cuisine Abi Saptadinata; Mita Purnamasari; Maryetti
International Journal of Travel, Hospitality and Events Vol. 4 No. 2 (2025): International Journal of Travel, Hospitality and Events
Publisher : The Postgraduate School of Tourism Sahid Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/ijothe.v4i2.533

Abstract

Purpose: This study aims to explore digital promotion strategies and presentation innovations as efforts to increase the interest of younger generations and tourists in toge goreng, a traditional dish from Bogor, and to support the preservation of local culinary heritage. Research method: The research adopts a descriptive qualitative approach using a case study strategy in several key culinary locations in Bogor, including Jalan Suryakencana, Pasar Ah Poong, and the area surrounding Bogor Botanical Gardens. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, semi-structured questionnaires, and documentation from social media and culinary articles. Thematic analysis was conducted with the aid of NVivo 15 to identify key patterns and themes. Data validity was ensured through triangulation of sources and methods, and adherence to ethical research principles. Results and discussion: Findings reveal that toge goreng is perceived as a symbol of local identity, yet its popularity among young consumers is declining due to modern food trends and limited online visibility. Despite the growing trend in gastronomic tourism, toge goreng lacks competitive appeal due to minimal innovation and promotion. However, opportunities exist in developing creative presentation techniques and leveraging digital platforms such as Instagram and TikTok. Cultural values remain a key element, and maintaining authenticity while modernizing the experience is essential. Collaboration among local vendors, tourism stakeholders, and content creators emerged as a strategic pathway to revitalize interest in toge goreng. Implications: This research underscores the need for a holistic and collaborative approach in preserving traditional foods like toge goreng. Practical implications include integrating digital marketing strategies, empowering local food entrepreneurs with training in visual branding, and fostering cross-sector partnerships. The study contributes to the discourse on cultural preservation in the context of modern food consumption and offers a replicable model for promoting other underappreciated traditional dishes within the broader scope of sustainable gastronomic tourism.